WLC bab 4

Tibanya di sebuah restoran yang dijanjikan, Shena langsung menuju ke ruangan yang chery berikan padanya. Restoran itu sangat mewah dan besar, juga ada ruang tertutup seperti yang dipesan oleh Dinar kali ini.

Melihat nomor yang dia cari ada di pintu, Shena langsung mendorong pintu itu dan melenggang masuk. "Maaf, tadi sedikit macet, apa kalian sudah menunggu lama?" tanya Shena seraya melepas tas-nya kemudian langsung duduk di hadapan Chery dan Dinar.

"Tidak, kami datang baru sepuluh menit kok," jawab Chery, pandangannya jatuh pada wajah Shena yang terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat itu.

Chery menoleh pada Dinar yang juga kebetulan sedang menatap Shena. "Wajahmu kusut sekali? apa ini ada sangkut pautnya dengan Samuel?" tebak Dinar hampir tepat sasaran.

Shena menatap kedua sahabatnya itu. "Bisakah kita pesan makan dulu? aku sangat lapar, tadi aku belum sempat sarapan," ujar Shena dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.

Dinar terkekeh, kemudian dia menekan tombol memanggil pelayan. Tak berselang lama pelayan itu pun datang dan mereka mulai memesan makanan. "Apa kita juga akan memesan bir?" tanya Shena, yang langsung dijawab anggukan oleh Dinar dan Chery.

Baik Dinar, Chery, atau Shena, mereka memang suka sekali minum. Namun, mereka tidak akan minum setiap hari, hanya sesekali saja dalam seminggu, atau bisa dikatakan di saat suasana sedang tidak baik-baik saja.

****

"Shena, ayo katakan apa yang terjadi antara kamu dan Samuel?" Chery sudah tidak tahan lagi. Jadi, saat Shena selesai makan, dia langsung mengajukan pertanyaan yang sejak tadi sudah berputar di kepalanya.

"Makan di tempat seperti ini, apa tidak terlalu berlebihan? bagaimana jika uang kamu habis?" Bukannya menjawab, Shena malah bertanya pada Dinar dan mengabaikan pertanyaan Chery.

"Kenapa harus uangku yang habis? kalian kan ikut makan, maka kalian juga harus ikut membayarnya," jawab Dinar.

"Ck, ibu manager yang pelit!" ledek Shena. Dinar adalah sahabat Chery juga Shena dari kuliah dulu, dan kebetulan dia adalah manager di tempat mereka bekerja. Berstatus sebagai manager, tentu saja membuat gaji Dinar lebih besar dari Chery dan Shena.

"Kamu tidak usah mengalihkan pembicaraan! cepat katakan apa yang terjadi antara kamu dan Samuel!" kesal Chery karena Shena terlihat ingin menghindari pertanyaan tentang dirinya dan Samuel.

"Bukankah sudah kukatakan padamu tadi pagi, jika aku dan pria itu sudah tidak memiliki hubungan, apa lagi yang ingin kalian tau?" kata Shena dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.

Wajah Shena yang semula penuh kehangatan, kini berubah menjadi dingin dan terlihat acuh tak acuh. Terlihat jelas jika masalah dia dan Samuel cukup serius dan cukup membuatnya terpengaruh.

"Tapi apa yang terjadi dalam waktu semalam? Bagaimana kalian bisa putus?" tanya Chery lagi.

Shena tersenyum sambil mengambil bir, menuangkannya ke dalam gelas dan menenggak minuman itu hingga tandas. Selain memesan makanan, mereka bertiga juga memesan dua botol bir terbaik di restoran tersebut. "Dia dan Hana memiliki hubungan. Menurut kalian, apa yang harus aku lakukan dengan itu? tidak mungkin kan kalian berpikir untuk aku diam saja dan mengemis cinta?"

"Apa?! Jadi Hana dan Samuel benar-benar selingkuh?!" pekik Dinar dan Chery bersamaan. Shena terkekeh dan mengangguk sebagai jawaban.

"Bagaimana bisa? setau aku Samuel itu sangat mencintaimu, lalu bagaimana bisa?" Chery sepertinya masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, tapi Shena hanya tersenyum kecut sambil kembali menuangkan minuman pada gelasnya yang kosong, kemudian menenggaknya hingga habis.

"Lalu, menurut kalian aku berbohong? Dengar, tidak ada gunanya aku berbohong soal mereka. Semalam ...." Shena pun akhirnya menceritakan apa yang dia lihat secara detail pada kedua sahabatnya itu.

Itu tentu saja membuat Dinar dan Chery benar-benar terkejut, mereka berdua pun beberapa kali mengutuk Samuel juga Hana. Sementara Shena tertawa mendengar sahabatnya yang seperti itu.

"Sudahlah, aku lelah mengutuk laki-laki itu, bagaimana kalau kita langsung belanja dan menonton?" Karena lelah mengutuk Samuel dan Hana, Dinar pun mengajak Chery juga Shena untuk bermain. Dinar tau jika di balik senyum Shena, dia pasti menyimpan rasa sakitnya akan pengkhianatan.

Bagaimanapun Shena dan Samuel sudah menjalin hubungan satu tahun lamanya, Shena pasti butuh waktu untuk melupakan Samuel, meskipun laki-laki itu sudah mengecewakannya. Namun, tetap saja butuh waktu untuk melupakan kisah yang terjalin selama satu tahun.

"Tapi minumannya belum habis, lebih baik kita bermain dulu sambil menghabiskan minuman ini! ini mahal, sangat sayang jika tidak dihabiskan," usul Chery.

Terpopuler

Comments

Alfi Tazkia Putri Ariana

Alfi Tazkia Putri Ariana

siapa it

2023-03-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!