Dijodohkan

Keesokan paginya.

Gita mengetuk pintu kamar keponakannya dengan pelan, tak berselang lama terdengar suara kunci diputar dari dalam. Lalu, keluarlah Shena yang masih memakai baju yang semalam dengan rambut acak-acakan, juga dengan mata yang sedikit sembab.

"Tante," sapa Shena ramah pada Gita.

Mata Gita membola saat melihat mata sembab Shena. "Sayang, kamu kenapa? kenapa mata kamu bengkak? apa kamu habis menangis?" tanya Gita dengan panik sambil menyentuh wajah sang keponakan dengan kedua tangannya.

Shena meringis karena sudah melupakan kejadian semalam, semalam dia menangis terlalu lama, tentu saja itu akan membuat matanya bengkak dan merah.

"Tidak apa-apa Tante, semalam aku nonton video, dan video itu sangat sedih. Tanpa sadar aku juga ikut menangis," bohong Shena, dia tidak ingin bibinya merasa khawatir.

"Yakin?" Ulang Gita bertanya, dia ingin memastikan sebelum percaya dengan Shena. Shena mengangguk seraya memberikan sebuah senyuman manis pada bibinya itu.

Gita ikut tersenyum saat melihat Shena yang tersenyum. "Yasudah kalau begitu, kamu cepat mandi dan bersiap, di bawah ada tamu yang ingin bertemu denganmu," kata Gita membuat Shena langsung mengerutkan keningnya.

Shena menoleh ke dalam kamarnya untuk melihat jam yang tergantung di dinding. "Masih pagi lho Tante, tapi sudah ada tamu yang datang?" ujar Shena bingung. "Lagi pula ini kan hari libur Tan," sambungnya kemudian.

"Mereka tamu datang dari jauh, ayok kamu cepat mandi dan bersiap, lalu turun ke bawah secepat mungkin!" sahut Gita. Bibirnya masih melengkung membentuk senyuman sambil menatap sang keponakan. Entah apa yang terjadi, tapi pagi ini Gita terlihat sangat bahagia sekali.

"Tapi aku tidak membuat janji dengan siapa pun. Lalu, mereka itu siapa?" tanya Shena lagi, Shena adalah gadis cantik yang ceria dan sangat pintar. Dia bekerja di salah satu perusahaan ternama di kota M.

"Mereka adalah sahabat Mira, dan mereka datang untuk bertemu dengan kamu, ayok buruan kamu bersiap dan segera turun ke bawah! jangan lupa dandan yang cantik, okey!" Gita mendorong pelan keponakannya untuk masuk ke dalam kamar dan bersiap.

Shena yang memang seorang gadis penurut hanya bisa mengangguk, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi dan bersiap. Lagi pula, Shena sangat penasaran dengan tamu yang sangat ingin bertemu dengannya itu.

Apalagi itu adalah sahabat dari mendiang ibunya, Shena sudah kehilangan ibunya sejak dia dilahirkan, sedangkan sang ayah meninggal saat dia berumur 3 bulan. Sejak saat itu dia dirawat dan besarkan oleh Gita dan Pram. Pram adalah suami Gita, juga kakak kandung ibu Shena.

***

Tak butuh waktu lama, akhirnya Shena sudah selesai mandi dan bersiap, lalu dia pun segera turun ke lantai bawah karena tidak ingin membuat tamunya menunggu terlalu lama. "Nah, itu Shena," kata Gita sambil menunjuk Shena yang tengah melangkahkan kakinya satu demi satu di anak tangga.

Sontak semua mata yang ada di ruang tamu itu mengalihkan pandangan menatap ke arah yang Gita tunjuk. "Shena sayang, sini Nak!" panggil Gita seraya mengulurkan tangannya dan menepuk kursi di samping pria asing yang Shena sendiri tidak mengenalnya.

Shena tersenyum dan menghampiri Gita yang sedang duduk bersama dengan tamunya itu. "Sayang, ini namanya Tante Grace, dan ini Sean, anak Tante Grace." Pram selaku paman Shena langsung memperkenalkan tamunya.

"Hallo Tante," sapa Shena ramah pada Grace, sedangkan pada Sean. Dia hanya mengulas senyum tipis, Shena memang sangat dingin pada pria lain selain teman-temannya dan Samuel.

Sepertinya Sean juga menyadari keengganan Shena, karena saat melihat itu, Sean pun memalingkan wajahnya ke arah lain dengan acuh tak acuh. "Dia cantik sekali ya Pram, Mirip sekali dengan Mira," ujar Grace sambil menatap wajah Shena saksama dengan sebuah lengkungan senyum.

"Iya, dia memang sangat mirip dengan Mira, melihat Shena, aku memang seperti melihat Mira." Pram berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari Shena dan masih dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Grace dan mendiang Mira dulunya adalah sahabat di negara A. Mereka berdua ke mana-mana selalu bersama, tak jarang Grace pun sering sekali main juga tidur di rumah Pram dan Mira.

Akan tetapi, di tahun kedua mereka kuliah, Grace tiba-tiba saja menikah dan pindah ke negara K. Lalu, Mira yang memang sangat pandai bergaul bertemu dan berteman dengan Gita.

Beberapa bulan kemudian Gita terlibat cinta dengan Pram, dan setelah lulus kuliah satu tahun, Gita pun menikah dengan Pram. Setahun kemudian Mira juga menikah dengan pria bernama Dimas.

Hanya saja, kebahagiaan itu tak berselang lama, karena Mira meregang nyawa sesaat setelah melahirkan Shena. Dimas sangat terpukul saat itu, dan karena itu pulalah. Dimas pindah dari negara A ke negara M saat ini.

Pram selaku kakak ipar merasa khawatir dengan Dimas dan sang keponakan, sehingga dia dan Gita mengikuti Dimas. Apa yang mereka takutkan benar terjadi, tidak lama setelah Mira meninggal, Dimas pun sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia meninggalkan Shena yang saat itu masih berumur 3 bulan.

Lalu, sejak saat itu Pram dan Gita merawat Shena dengan penuh kasih sayang, kebetulan mereka pun saat itu belum memiliki anak. Sehingga satu tahun kemudian Gita hamil dan melahirkan anak perempuan.

Kebahagiaan Pram dan Gita saat itu bertambah berkali-kali lipat, dan mereka pun membesarkan anak juga keponakan mereka dengan penuh kasih sayang juga tanpa pilih kasih.

"Paman, Tante, di mana Hana?" tanya Shena, karena tidak biasanya wanita itu tidak keluar di saat ada orang yang bertamu.

"Dia sudah keluar pagi-pagi sekali, katanya mau joging sama temannya," jawab Gita. Shena mengangguk dan ber-oh saja mendengarnya.

Cukup lama ruangan itu hening karena kediaman orang-orang yang ada di sana, hingga akhirnya Pram pun bersuara. "Shena, kedatangan Tante Grace dan Sean saat ini sebenarnya untuk membahas perjodohan kamu dan Sean," ujar Pram menjelaskan maksud dari kedatangan Grace.

Shena cukup terkejut dengan ucapan sang paman, dia pun menolehkan wajahnya menghadap Pram. Mata coklat itu menatap Pram dengan bingung. "Dulu ibumu dan Tante Grace sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dan Sean. Bahkan sebelum ibumu meninggal, dia juga sempat berpesan untuk mempertemukan kamu dengan Tante Grace." Seolah mengerti kebingungan Shena, Pram pun menjelaskan kembali.

"Benar, kita dari masih muda sudah membuat janji ingin menjodohkan anak-anak kita, agar persahabatan kita tidak terputus. Selain itu, dia juga sangat berjasa padaku," timpal Grace dengan suara bergetar.

Terpopuler

Comments

Rio blakutak

Rio blakutak

buset lusa, orkay mah bebas ya

2023-03-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!