_PERUNDINGAN_
🌚selamat membaca🌚
~2009~
MIMPI SANTI SAAT HILANGNYA RIZAL
NGEKKK......
Pintu terbuka di dalam ruangan gelap menampakkan banyak anak kecil terkurung dengan wajah pucat pasi.
"Duduk kamu!!" ucap lelaki itu tegas mendorong rizal sekeras mungkin.
"Rizal!! " teriak santi melihat anaknya ketakutan.
Lelaki itu berdarah sekujur tubuhnya mengeluarkan darah cair, dengan tertawa puas lelaki itu mengambil tali panjang dan mulai memukul setiap sudut tubuh rizal.
"Ibu tolong rizal!" dengan tangisannya mampu membuat hati santi terpukul.
"Dimana santi berada ya tuhan, tolonglah kami" ucap santi tak kuasa menahan isak nya.
Plak.. plakk.. Plakkk!!
Aaaaa.... Hahahaha.... Aaaa.... Hahahaa...
Suara tawa wanita itu sangatlah mengerikan tanpa wujud aslinya, seperti bergentayangan di atas gedung itu.
Tali itu menyambar tubuh rizal berkali-kali meninggalkan bekas merah pekat di pundaknya.
"Tolong jangan sakiti anakku!" seru santi memohon.
Lelaki itu berbadan besar dan banyak cucuran darah di seluruh tubuhnya.
"Ku mohon lepaskan dia!" hanya itu yang bisa santi ucapkan, ia tak bisa berbuat apapun tubuhnya di ikat menghadap tubuh anaknya yang tersiksa, hanya tangisan yang di dengar oleh santi, tetapi ia tak inggin anaknya berakhir seperti ini, santi sengaja membuka bajunya untuk mengalikan perhatian lelaki itu.
"Demi rizal bunda terpaksa melakukan ini suamiku, maafkan bunda" batinnya sambil mencoba membuka kancing bajunya.
"Tolong jangan sakiti anakku!!!" ucap santi lantang, keberanian santi membuat lelaki itu berbalik badan dan menatapnya dalam-dalam, lelaki itu mendekati santi wajahnya berlumuran darah senyumnya merekah melihat pesona tubuh santi dan seketika wajah itu sedikit terlihat seperti kakak santi jo.
Aaaaa.... Hahahaha.....Aaaaa..... Hahaha...
Suara wanita itu kembali terdengar.
"Hai sayang, kamu ingat siapa diriku? " tanya lelaki itu mendekatkan wajahnya yang membuat santi menggigil ketakutan.
"Kakjo" ucap santi lirih, ia tak percaya kakak kandungnya memperlakukan dirinya sangat keji, tetapi apa daya santi, ia tak inggin rizal mendapatkan pukulan yang menyakitinya.
"Tolong jangan sakiti dia!" ulangnya memohon.
Lelaki itu tertawa puas dan kembali menatap santi dalam-dalam.
"Ini anakmu santi? Dia akan sepertiku kelak!" ucap lelaki itu puas dan memulai permainan kotornya, lelaki itu meraba tubuh santi menelusuri setiap sudutnya, santi tidak inggin anaknya melihat ibunya tak berdaya, tubuh santi di lumuri darah lelaki itu ia merasa jijik pada dirinya sendiri.
Santi mencoba mendorong tubuh itu tetapi yang ia dapatkan bukanlah kebebasan melainkan kekerasan yang ia dapatkan.
"Bunda!!" teriak rizal mengidik ketakutan ia menyaksikan pemandangan itu.
Seketika rabun-rabun memenuhi mata santi, tubuh rizal menghilang dari belakang tubuh lelaki itu.
"Rizal jangan pergi!! " teriak santi menahan sakit di sekujur tubuhnya.
"RIZAL!!! " santi kewalahan menahan tubuh lelaki itu, sakit yang ia rasakan membuat santi terbangun dari tidurnya dan benar saja ia melewatkan dua jam menjemput rizal.
***
"Ini salah bunda yah.... harusnya bunda gak tidur tadi" ucap santi menyesal dengan menatap mata suaminya.
"Ini bukan salah bunda.... tenang ya bun, ayah sudah lapor polisi, kita hanya bisa pasrah saat ini bun" ucap furqon menenangkan kembali.
Furqon mencoba berfikir untuk mencari solusi dari permasalah yang terjadi, istrinya bermimpi jika rizal di culik oleh seseorang.
"Apakah mimpi istriku berkaitan dengan hilangnya rizal?" tanyanya dalam batin.
Sedari tadi furqon berjalan bolak-balik untuk mencari letak peluang yang bisa ia gunakan untuk memecahkan permasalahan, sesaat furqon menyadari ada yang tidak beres dengan kelakuan para guru di sekolah ini, mereka tidak merespon para orang tua murid yang sendiri tadi meminta adanya pertanggung jawaban.
Mereka tiba-tiba menghilang seperti tertiup angin siang.
"Apa yang terjadi, setahun ini rizal baik-baik saja, kenapa kasus ini baru terjadi?" furqon berfikir kembali.
Sesaat furqon waspada.
"Apakah ini tempatnya?" batin furqon dalam hati, ia berfikir yang tidak mungkin, tetapi bisa jadi mungkin, furqon segera memastikan jika pikirannya itu tidak benar.
"Maaf pak saya boleh bertanya?" ucap furqon menepuk pundak salah satu orang tua di sana.
"Iya kenapa pak!" balas lelaki itu sopan.
"Bapak tahu siapa pemilik sekolah ini pak?" tanya furqon sopan.
"Pemilik sekolah ini seorang pengusaha pak, yang saya tahu, namanya pak.. Pakkk.. Pak, siapa ya pak saya lupa, sooo... " ucapnya terbata-bata.
Sontak furqon menjawab "Soni pak".
"Iya pak soni, dia membangun sekolah ini 2 tahun yang lalu pak.... dahulu kejadian ini pernah terjadi tapi saya tidak menyadarinya karena anak saya baik-baik saja, tetapi sekarang anak saya hilang pak!" isak lelaki itu menyesali dahulu ia tidak memindahkan anaknya dari sekolah ini.
Dengan rasa tidak percaya furqon segera mengakhiri percakapan "trimakasih pak informasinya" ucap furqon sopan.
Furqon mencoba menenangkan diri ia segera meninggalkan lelaki itu dan kembali menemui istrinya.
***
"Astaga bun!!" ucap furqon pada istrinya.
"Kenapa yah, adakah informasi yang bisa menemukan rizal yah?" ucap santi memastikan.
"Bun sekolah ini milik soni yang pernah ayah ceritakan" ucapnya sambil memegang kedua pundak istrinya, furqon baru mengetahui jika soni lah pemilik sekolah ini, dari kasus soni, furqon menemukan ada sumber pemasok di dalam kota yang furqon tempati, di sisi lain santi dan furqon tidak saling mengetahui wajah dari kakak santi dan sosok si soni walau mereka sama-sama tau latar belakang kisah keduanya.
Soni adalah salah satu pengusaha restoran yang cukup terkenal di kota sebelah, dari analisis perusahaan furqon soni memakai bahan berbeda dari resep olahannya, soni sengaja membangun sekolah di luar kota agar tidak ada yang mencurigainya dan sekolah ini soni gunakan untuk pemasok daging bagi perkembangan restoran yang ia miliki.
Di tengah gentingnya para orang tua mencari keberadaan anaknya, furqon segera melaporkan kejadian ini pada kepolisian, saat itu polisi belum mengetahui seluk beluk dari permasalah restoran soni karena dari perusahaan furqon belum memberitahukan informasi tersebut kepada kepolisian.
WIUWIUWIUWIU...
Suara Selena polisi pun tiba, mereka segera memeriksa seluruh penjuru ruang kelas hingga taman bermain, proses pencarian tidak di temukan hanya saja banyak sidik jari anak-anak di sana dan tidak di temukan sidik jari orang dewasa.
"Dengan bapak furqon?" ucap kepala kepolisian kepada furqon.
"Iya pak saya furqon" saut furqon.
"Boleh di ceritakan pak dengan detail apa yang bapak dapatkan tentang pak soni" ucapnya meminta.
Furqon dengan senang hati memperkenalkan dirinya dan profesinya karena dia salah satu keluarga korban, setelah di rasa puas dengan informasi furqon, kepala kepolisian memintanya untuk bekerja sama dalam kasus pencarian masal anak hilang.
"Bun sepertinya guru-guru itu adalah komplotan dari permasalahan ini bun" ucap furqon menjelaskan.
"Coba ayah minta nomor wali rizal bun!" ucap furqon meminta, setelah di berikan pada furqon, ia kembali menghubungi polisi memastikan agar nomor ini bisa di lacak.
"Trimakasih yah, bunda sedikit tenang, tapi yah... jika rizal tiada bunda gak akan terima semua ini... bagaimana dengan nasib rizal dan refa, refa pasti akan mencari kakaknya!" balas santi segera memeluk suaminya, santi terisak kembali membayangkan nasib kedua anaknya.
"Ini semua karena bunda yah!!" ucapnya sambil memeluk tubuh suaminya, furqon yang tidak tega dangan istrinya mencoba menenangkan, ia membalas pelukan santi dengan lembut.
"Tenang bun... kita akan menemukan rizal secepatnya" ucap furqon sedikit ragu, mereka berdoa akan keselamatan rizal tetapi tidak semudah yang mereka bayangkan informasi itu tidak ada 50% dari permasalahan mereka karena mimpi itu menjadi bukti bahwa soni adalah kakak santi yang selama ini menghilang tanpa ada komunikasi di antara mereka.
Setelah melaporkan informasi terkait soni kepada kepolisian, furqon mencoba membujuk istrinya untuk pulang selama 4 jam lebih mereka berada di depan sekolah itu hanya untuk menunggu kepastian dari hilangnya rizal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
hanafi
polsi kutang pekaa
2023-07-18
0
hanafi
gilaa ngerii
2023-07-18
0
Siti Khalimi
panik trs santi kii
2023-06-26
0