Tak terasa 1 minggu sudah mereka berada di BPM bu bidan tari. telpon dina tiba-tiba berdering,terlihat di layar hp abah memanggil.
" halo pak ,assalamualaikum ". jawab dina
disebrang sana abah dina menjawab "waalaikumsalam ,cah ayu, gimana kabarmu nak?".
"alhamdulillah kabar dina sehat bah,abah sendiri bagaimana kabarnya?".
"alhamdulillah, abah juga sehat nak. uang sudah abah transfer nggih mbak din" (sebutan bapak kalau memanggil dina pakai sebutan mbak)
"iya bah alhamdulillah terimakasih bah" jawab dina.
*flash back*
abah dina seorang mandor bangunan dikota besar B.
gaji beliau sebagai mandor bangunan di kota besar di bilang cukup untuk membiayai kuliah dina.
sekolah di kebidanan baru masuk sumbangan suka rela sudah 17-20 jt, 1 semester 3 jt ,biaya asrama 500 rb belum lagi uang saku dina. biaya tersebut belum termasuk biaya praktek lapangan dan lain-lain.
semenjak dina masuk kuliah alhamdulillah abah dina lagi membuat 3 rumah besar yang harga milyaran sama membuat 12 ruko.
ibu dina hanya ibu rumah tangga yang mengurus adiknya dina dan sawah milik mereka. setiap hari ibu dina pergi kesawah untuk melihat sawah mereka yg setiap tahunnya di tanami padi dan jagung.
adik dina masih kelas 4 SD. dia tumbuh menjadi anak yang ceria dan sangat pandai.
abah dina akan pulang kerumah setiap 2-3 bulan sekali. dirumahpun tidak bisa lama hanya 3-4 hari. meski begitu dina dan adiknya tidak pernah kekurangan kasih sayang bapaknya. Bapaknya begitu menyayangi ibu dan anak-anak serta keluarganya.
"flash back off*
Hari ini dina dan Zahra ketemu dewi dan ira serta teman-teman mahasiswa bidan lainnya di puskesmas. 1 puskesmas biasanya ada 8 sampai 10 mahasiswa kebidanan yang praktek. mereka sama-sama di ajak bidan mereka ke puskesmas. ada yang di tugaskan di pendaftaran,ada yang di ruang pemeriksaan, ada yang KIA,ada yang di apotik serta ada yang di laboratorium.
kebetulan dina dan dewi ditugaskan di ruang apotik.
petugas apotik mengajari keduanya tentang obat-obatan.
di sela-sela istirahat dewi menyerahkan buku milik dina.
"din, ini bukunya yang kupinjam bulan lau,terimakasih ya din". ucap dewi sambil senyum.
"iya, wi sama-sama. sudah selesai bacanya?" tanya dina
"alhamdulillah sudah selesai din dan makin paha tentang masa nifas". jawab dewi
"syukurlah,aku ikut senang wi". sudah dapat prasat partus(membantu persalianan) kah wi".
"alhamdulillah sudah din, tapi baru dapat 2 partus".
"bagus itu wi, saya malah baru dapat 1 wi kemarin"
mereka asyik berbincang tentang yang terjadi di BPM bidan mereka masing-masing. hari sangat terik menunjukan sudah pukul 13.00 wib siang. mereka berpamitan pulang dari puskesmas. karena dina dan Zahra kalau pagi di anter supir pribadi bidannya dan bu bidannya kebetulan lagi pergi rapat ke dinas kesehatan. kini dina dan dewi bingung pulangnya naik apa. karena lumayan jarak rumah bidan sama puskesmas sekitar 30 menitan.
"ra ,kita pulangnya gimana ya"? kata pak harto supir bu tari beliau gak bisa jemput". dina sambil manyun.
"mana gak ada bis atau ojek lewat lagi kata zahra"
ditahun itu belum marak seperti sekarang ada ojek online.
mereka berdua di pinggir jalan menunggu bis atau ojek lewat tapi gak ada yang lewat. ada bis pun tidak mau berhenti karena bis sudah penuh penumpang. Hampir 15 menit mereka berdua menunggu, akhirnya dari arah barat ada yang menyapa mereka.
"lagi ngapain ra di pinggir jalan"? sapa mas faishal.
"lagi nunggu bis atau ojek lewat mas tapi belum ada". jawab Zahra.
"hai, din masih ingat aku kan?". sapa faishal dengan senyuman manis.
"iya, masih kok". jawab dina cuek.
" masyaallah orang ini terus sebel aku,mana sok kenal sok dekat lagi bahas gaulnya SKSD". gerutu dalam hati dina.
"jutek banget din, awas lho nanti kamu naksir sama mas"
jawab faisha cekikikan.
"iya,nih nanti naksir beneran lho din" .sahut Zahra.
"apaan sih ra kamu malah ikutan".jawab dina kesal.
"sudah-sudah mas anterin kalian berdua ya"!
"beneran mas"? "terimakasih tumpangannya, kalau gak ngrepotin mas! sahut Zahra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments