Setelah pertemuan aku dengan Joko, aku memutuskan untuk kembali ke rumahku. Di sepanjang perjalanan aku terus memikirkan perkataan Joko itu. Beberapa saat kemudian tiba-tiba langkahku terhenti dan aku pun melamun cukup lama, aku berkata dalam hatiku ‘’Hmm, mungkinkah aku harus mengikuti Joko kah untuk mencuri? Apakah perbuatan aku dibenarkan untuk mencuri? Bagaimana jika nanti ketahuan orang?’’
Disaat aku berdiam layaknya patung, aku dikejutkan oleh bunyi klakson sepeda motor milik warga berbunyi ‘’Tit, Tit, Tit’’ membuat aku langsung tersadar dalam lamunanku, seseorang yang menaiki sepeda motor pun berteriak ‘’Woy, lu mau mati yak? Lu ngapain berdiri kek patung? Awas, minggir gua mau lewat!!!’’
Aku langsung meminggirkan langkahku dan langsung meminta maaf sambil mengucapkan ‘’Maaf bang gua melamun, maaf ya bang sekali lagi.’’
Seorang warga yang menaiki motor un berlalu dengan cepat sambil berkata ‘’Mangkanya jangan melamun, lu nyusahin orang lewat aja!!!"
Setelah peristiwa yang hampir membuatku tertabrak sepeda motor membuat aku melanjutkan perjalanan tiba – tiba seseorang memanggilku, sontak saja aku menghampiri asal suara itu.. Beberapa saat kemudian aku melihat seorang sedang melambaikan tangan ke arahku di sebuah warung dan aku pun semakin dekat menuju ke warung tersebut. Tak lama kemudian aku pun sampai di warung dan aku melihat ternyata yang memanggilkudari jauh yaitu Panca teman satu kampusku, dan aku pun langsung menyapa Panca dengan berkata.
‘’Hey Ca, Apa kabar lu?’’
Panca pun menjawab perkataanku ‘’Hey Sul, gua baik aja, lu gimana kabarnya?"
Aku pun langsung menjawab perkataan Panca ‘’Hey, gua baik juga, gua liat – liat tampilan lu modis banget ya kawan hehehe, lu dah kerja?’’
Panca pun menjawab perkataanku ‘’hehehe iya nih, gua dah kerja di perbankan, lu sendiri udah kerja?’’
Aku pun menjawab perkataannya ‘’Oalah gitu, ya masih gini – gini aja Ca. bosen idup gua.
Panca pun menjawab ‘’oalah gitu, maaf ya gua gatau Sul. Btw si Joko gimana kabarnya?’’
Aku pun menjawab perkataan Panca ‘’Dia baik kok, gua barusan ketemu dia, Cuma….’’
Panca yang sedang memegang minuman botol berkata ‘’Cuma apa Sul?’’
Aku pun membalas perkataan sambil menyeka keringat berkata ‘’Tapi lu jangan bocorin ya, ini soalnya rahasia.’’
Panca membalas perkataanku sambil meminum air yang berada di dalam botol ‘’Iye santai elah, Rahasia apa si?’’
Aku pun terduduk karena kelelahan karena berdiri pun membalas perkataanya ‘’Jadi begini Ca, gua diajakin dia pas hari Minggu malam nyolong Ca.’’
Panca yang sedang minum air tiba – tiba menyemprotkan isi air yang berada di dalam mulutnya karena kaget. Dan dia pun berkata ‘’Ha lu serius Sul ? gila banget dong berarti, gua ga nyangka kalau dia begitu.’’
Aku pun menjawab perkataan Panca ‘’Iya gua serius Ca, nah gua bingung nih. Gua terima ajakan dia atau ga ?’’
Panca membalas perkataanku ‘’Jangan Sul, nanti lu digebukin warga atau lu masuk penjara lagi, kasian ortu lu lagi lho. Mendingan lu ikut gua aja gimana?
Aku berubah yang awalnya lesu tiba – tiba menjadi sumringah mendengar perkataanya dan menjawab ‘’Gua mau Ca, kapan gua bisa kesana?’’
Panca menjawab pertanyaanku ‘’Gampang lah, nanti gua infoin. Eh btw mau ga lu gua ajak lu buat menjebak si Joko ga ?’’
Aku menjawab dengan antusias ‘’Kuy gua ikut, gimana nih rencananya?’’
Panca pun menjawab ‘’jadi gini, lu pura – pura aja ikut sama Joko, nah abis itu ketika si Joko lagi persiapan buat melakukan pencurian itu nah lu cari alesan aja Sul. Entah itu lu mau buang air besar di sungai atau cabut ke rumah lu aja, terus nanti ketemu di warung ini. Terus abis itu nanti kita diskusi lagi menjebaknya seperti apa. Entah itu diskusinya di rumah lu atau di warung ini."
Aku yang mendengar penjelasan Panca langsung tersenyum lebar dan berkata ‘’Ide yang bagus dan fix gua pasti ikut. Emang dah temen gua pinter banget. Pantesan bisa masuk bank hahaha.’’
Panca menjawab perkataanku dengan ketawa ‘’Bisa ae lu Sul bikin gua ketawa hahaha’’
Setelah membuat rencana dengan Panca, aku berpamitan dengannya untuk menuju ke rumah aku, dan aku berkata ‘’Ca, ngomong-ngomong balik ke rumah dulu yak, tar kabar – kabaran aja. Lu masih simpan nomer hp gua kan?’’
Panca pun menjawab pertanyaan aku ‘’Eh jangan balik dulu kenapa, gua belum simpan nomer hp lu nih.’’
Aku menjawab perkataan panca dengan tertawa ‘’ealah lupa gua wkwkwk, gua kira lu udah simpan nomor gua.’’
Panca pun berkata ‘’Ye gimana si lu ? dasar tua lu ah. Yaudah buru nomornya berapa?’’
Akupun membalas pertanyaan panca ‘’Nih nomer gua, 08123456789’’
Panca pun membalas perkataanku ‘’Oke sip sip, btw lu kapan dan jam berapa kumpul sama si Joko?’’
Aku pun membalas perkataannya ‘’Gatau Ca, tar lu standby aja yak lewat hp. Tar gua kabarin.
Panca akhirnya mulai mencatat dan menyimpan nomer hp aku, dan tak lama dia berkata ‘’oke udah gua save nomer lu.’’
Aku pun menjawab perkataannya ‘’oke sip sampai ketemu di hari Minggu yak Ca.’’
Panca menjawab "Oke sip, jangan lupa ya."
Setelah bertemu dengan Panca akhirnya aku berpamitan dengan Panca, tak lama setelah berpamitan aku mendengar bunyi dari suara speaker "Tereret tereret tereret terereret."Aku yang penasaran langsung menemui asal suara. Setelah 10 menit berlalu aku akhirnya menemukan asal suara itu yaitu berasal dari tukang es krim, sontak saja aku reflex memasukan tangan ke dalam kantung celana aku, dan beberapa saat kemudian aku pun menyetop abang tukang es krim sambil berkata "Beliiiiiiiiii."
Abang tukang es krim menengok ke arah aku dan menyetop mengayuh sepedanya dan tak lama kemudian dia berdiri dan membuka rak yang berisi berbagai macam es krim sambil berkata ‘’Iya mas, mau es krim rasa apa dan bentuknya seperti apa?
Aku pun memilih es krim yang aku mau, tak lama berselang aku pun sudah memilih es krim yang aku mau sambil berkata ‘’Aku mau ini bang. Berapa ya harga es krim ini?’’
Abang tukang es krim ini berkata ‘’Oh ini mas, ini namanya es krim pelangi mas , harganya lima ribu rupiah mas. Mas mau es krim ini?"
"Iya mas, aku mau yang itu" Ujarku.
Abang tukang es krim langsung mengemas es krim yang aku mau, selang beberapa menit kemudian akhirnya es krim yang aku mau itu telah selesai dikemas dengan menggunakan kantong plastik. Sesudahnya itu Es krim yang telah dimasukan ke dalam plastik tersebut diserahkan kepadaku sambil ia berucap "Ini ya mas es krimnya."
Aku menerima es krim itu dengan menggunakan tangan kananku, sambil aku mengambil uang dari kantong kanan celana milikku yang ku taruh di sebelah kanan aku berucap "Sebentar ya mas, rada-rada susah mengambilnya nih"
Abang tukang es krim itu menjawab "Oke mas, siap saya tunggu kok."
Akhirnya setelah sekian lama aku berhasil mengambil uangku yang bernilai dua lembar lima ribuan, setelah itu aku langsung memberikan uang yang berada di tangan kiriku dan memindahkannya ke tangan kananku dan berucap "Ini ya bang uangnya, ambil aja kembaliannya."
Abang tukang es krim itu menjawab yang diselingi oleh perasaan yang tidak enak kepadaku "Waduh mas jangan dong, sebentar saya ambil kembaliannya"
Aku menjawab "Jangan bang, ini saya ikhlas kok, anggap aja rezeki lebih dari Allah SWT"
Dengan berat hati pedagang es krim itu menerima uangku dan berucap "Yasudah kalau begitu, terimakasih banyak ya mas"
Aku menjawab "Iya bang sama-sama. Yasudah aku pergi dulu ya bang."
Abang tukang es krim itu menjawab "Hati-hati mas dijalan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
✨Princess Of Light✨
oh, iya kak, baru inget! kalau gak salah, di GN itu gak boleh pake bahasa gaul, harus pake bahasa baku semua termasuk dialog.
2024-12-27
0
✨Princess Of Light✨
orang mah nomornya 08xxxxxxx gitu ya! kan kasihan sama yang punya nomor cantik gitu/Sob//Facepalm/
2024-12-27
0
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
Nomor cantik hehehehe
2023-07-17
0