Kesalahan Silensia

Sementara di salah satu kediaman keluarga Ghullian di kota Ghul..

Silensia kini duduk bersimpuh di atas lantai. Bukan keinginannya sehingga ia duduk di atas lantai marmer itu. Namun karena kuasa dari inner heart milik ayahnya lah yang menyebabkan Silensia tak mampu bangkit berdiri.

Wanita ghul tersebut dipaksa tunduk oleh kekuatan dalam milik ayahnya, Army Bhol.

"Kau menerima pertunangan King Amman tanpa mengkonsultasikannya padaku terlebih dulu, Silensia.. Apa kau tak menganggap ku sebagai ayah mu?!" hardik Army Bhol kepada satu-satunya putri yang ia miliki.

Army Bhol adalah seorang penasihat sekaligus juga jendral utama di kerajaan Ghullian ini. Ia terkenal sebagai sosok ghullian yang keras, pemarah, dan juga licik.

Stau-satunya hal yang paling tak disukai oleh Army Bhol adalah anak perempuan nya sendiri. Karena bagi Army Bhol, anak perempuan hanyalah sampah yang tak berguna.

Army Bhol menyesalkan keputusannya yang tak langsung membinasakan segera Silensia setelah kelahirannya dulu.

"Seharusnya aku membunuh mu dulu, saat aku tahu eksistensi mu! Jika saja Jillian tak mencegah dan memungut mu, kau pasti sudah tiada sekarang!" umpat Army Bhol di depan wajah Silensia.

Hati Silensia menjerit dalam kesedihan yang nyata. Meski begitu ia berusaha tetap menampilkan citra wajah yang datar dan tak tersentuh.

Sudah cukup sering ia mendengar pernyataan keras dan jahat dari ayahnya sendiri itu. Dan seringkali pula ia berharap ayahnya benar-benar melakukan keinginannya dulu.

Namun karena rasa hutang budinya kepada Jillian, istri ke sembilan dari Army Bhol, sekaligus juga ibu angkat bagi Silensia, akhirnya gadis itu memutuskan untuk tetap bertahan.

Flashback.

Silensia sadar diri. Ia hanya seorang makhluk campuran. Ia terlahir sebagai hasil kawin Army Bhol dengan seorang wanita manusia.

Menurut Jillian, Silensia terlahir tanpa disadari keberadaannya oleh ibu kandungnya sendiri. Army Bhol lah yang terpanggil oleh suara tangisan bayi Silensia. Karena darah ghullian milik lelaki itu mengalir juga dalam tubuh Silensia.

Army Bhol yang menyadari kalau Silensia terlahir perempuan, langsung ingin membunuh bayinya sendiri saat itu juga. Namun Jillian, yamg dulu menyertai Army Bhol ke mana-mana langsung menghentikannya.

Jillian merasa iba pada bayi campuran itu. Apalagi ia tak bis memiliki anak oleh sebab tertentu. Jadi sejak itu Silensia pun diangkat anak oleh Jillian. Dan Army Bhol dengan terpaksa menuruti keinginan istri ke sembilan nya itu.

Flashback selesai.

"Silensia! Jawab pertanyaan ku! Hal apa yang membuat mu menerima permintaan King Amman. sementara ketika dulu kau ku perintahkan untuk menikah dnegan King Arcsen, kau menolaknya mentah-mentah! Kau bahkan membuatku malu di hadapan King Arcsen! Berikan jawaban yang bagus jika kau masih ingin melihat dirimu sendiri besok, di cermin!" hardik Army Bhol dnegan suara menggelegar.

"Ini adalah pilihan ku, Ayah.. Dan tolong, bersikap baiklah sedikit kepada ku. Bagaimanapun juga, aku akan menjadi calon ratu di kerajaan ini beberapa masa lagi," jawab Silensia dengan sikap tangguh.

"Lancang!"

pyat!

Army Bhol langsung melayangkan pecut nya sekali ka arah Silensia. Namun silensia sudha bersiap diri. Ia langsung mengangkat benda yang sedari tadi audah ia pegang, ke wajah sang ayahanda.

Tepat sebelum pecut itu mengenai wajah Silensia, Army Bhol yang melihat apa yang dipegang oleh putrinya itu seketika terkejut dan langsung menarik kembali pecutnya.

"Dari mana kau mendapatkan benda keramat itu?! cepat katakan padaku! Tak mungkin King Amman memberikan benda pusaka berharga itu kepada mu!" tuding Army Bhol dengan ekspresi tak percaya.

"Pada kenyataannya, Ayah.. Memang King Amman sendirilah yang memberikan pendant ini kepada ku. Ayah jelas sudah tahu apa pendant ini bukan?" tutur Silensia dnegan sikap acuh.

Pendant yang dimaksud oleh Silensia adalah berupa gelang tangan dengan bandul berbentuk lempengan Pentagram. Benda ini termasuk benda pusaka yang dikeramatkan dalam harta pribadi para penguasa Ghullian.

Keistimewaan pendant ini adalah ia mampu melindungi siapa pun pemegangnya dari kekuatan innner heart skala Army. Sekaligus juga mampu menyerap energi penyerangnya untuk digunakan kemudian oleh sang pemegang pendant.

Meski begitu, pendant ini juga memiliki kekurangan. Yakni ia hanya mampu digunakan secara terbatas. Sayangnya Army Bhol tak mengetahui sampai di mana batas dari kekuatan pendant itu.

Army Bhol tampak tercenung beberapa lama. Setelah memikirkan baik-baik pilihan yang ada di depannya, akhirnya sang jendral pun memutuskan pilihan yang tak ia sukai sama sekali.

"Baiklah. Aku akan membiarkan mu menikah dengan ghul pilihan mu. Tapi kau jangan lupa. dari siapa darah ghul mu itu berasal, Silensia! Kau harus mengikuti semua rencana ku!"

Sesaat kemudian, seorang pengawal masuk dan berbisik ke telinga Army Bhol.

Mendengar berita yang disampaikan oleh abdi nya, Army Bhol pun seketika menyeringai kesenangan.

"Apa?! hahahahaha! Bagus! bagus sekali! Sekarang, aku mempunyai kartu lemah ghul itu. Jadi untuk ke depannya nanti, dia tak akan bisa bersikap pongah lagi di hadapan ku! hahahaha!!"

Selanjutnya perhatian Army Bhol kembali pada putrinya, Silensia. Lelaki itu kemudian mengangkat kuasa inner heart yang ia timpakan pada putrinya itu. Sehingga pada detik selanjutnya, Silensia akhirnya bisa kembali berdiri di atas kakinya sendiri.

"Bangunlah, Silensia.. bangun sekarang juga.." ujar Army Bhol dengan seringai yang tak jua surut dari wajahnya.

Ini membuat Silensia menjadi bingung dan penasaran. Hal apa kiranya yang sudah membuat Ayahandanya bisa sampai sesenang itu.

"Baiklah.. aku akan merestui pernikahan mu dengan King Amman.." imbuh Army Bhol lebih lanjut.

Silensia semakin bingung. Karena sepertinya kali ini ayah nya itu benar-benar merestui pilihannya untuk menikah dengan King Amman.

'Tapi kenapa?' Tanya Silensia dalam hati.

"Kenapa Ayah tiba-tiba merestui pilihan ku?" tanya Silensia akhirnya dengan berani.

Army Bhol masih menyunggingkan senyum yang sama selama beberapa waktu. Sampai akhirnya ia menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Karena sebelumnya aku tak mempunyai kelemahan calon suami mu itu, Silensia. Tapi sekarang berbeda. Aku sudah mempunyai kelemahan King Amman. Hahahaha!" Tawa Army Bhol begitu lepas dan membahana.

Dalam hatinya Silensia tiba-tiba saja merasa cemas atas aliansi nya dengan King Amman.

"Kelemahan apa, Ayah?" tanya Silensia dengan raut khawatir.

Army Bhol tiba-tiba saja menghadiahi Silensia tatapan tajam.

"Sama seperti mu. Sepertinya Pewaris tahta kerajaan ini juga memiliki kedekatan dengan seorang manusia!" jawab Army Bhol dengan jawaban lugas.

"?!!!"

Silensia terkejut. Ia tak menyangka ayahnya ternyata telah mengetahui rahasia yang sudah berusaha ia tutupi selama ini.

Tiba-tiba saja perhatian Silensia langsung tertuju pada keselamatan sahabatnya, Amanda.

"A..apa yang ayah katakan?! aku.. tak mengerti maksud Ayah.." Silensia berusaha mengelak kenyataan yang telah dihamparkan oleh Army Bhol sesaat tadi.

"Jangan bersikap bodoh! Teman manusia mu itu sudah ku buang ke tempat sampah. Jadi jangan sekali-kali lagi kau berusaha pergi ke dunia manusia untuk mencarinya. Karena kau tak akan pernah menemukannya lagi!" hardik Army Bhol kemudian.

"Apa maksud ayah?! Kenapa Ayah melukai Amanda? Dia tak punya salah apa-apa!" Hardik Silensia begitu marah.

"Oh.. Jadi namanya Amanda. Baiklah. Aku akan langsung mengutus abdi ku untuk mengurusnya sekarang. Tadinya ku pikir itu hanya rumor belaka. Tapi sekarang aku sudah yakin. Kau memang benar-benar berkawan dengan manusia? Cih.. Kau memang payah sekali, Silensia!" Hardik Army Bhol sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Silensia sendiri.

Silensia pun terkejut karena ternyata tadi Ayah nya sempat berdusta telah melukai Amanda. Namun ia yang begitu bodoh, malah tanpa sadar membuka rahasia nya sendiri di depan Army Bhol.

Kini nyawa Amanda benar-benar dalam bahaya. Dan itu disebabkan oleh dirinya sendiri!

Bruk!

Merasa tak lagi memiliki daya, Silensia pun langsung jatuh terduduk di atas kedua lututnya sendiri. Pandangannya kini menatap kosong ke titik tak jelas di hadapannya. Sementara hatinya dipenuhi oleh penyesalan yang tak terkira.

"Amanda.. maafkan aku.."

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!