Ana

Ana

Prolog

“Ana....”

“Ya kak Matt?”

Mata ke abuan milik gadis cantik yang bernama Anastasya Ingriciya itu menatap laki-laki yang berlari mendekat padanya.

“Apa aku benar-benar melakukan kesalahan besar? Hingga kau menghindariku seperti ini?”

“Kesalahan? Tidak kak Matt. Kakak tidak pernah salah!” lengkungan bibir yang manis itu menatap Matt dengan jantung berdebar. Sikap acuh yang selama ini Ana perlihatkan, nyatanya membuat dirinya sendiri terluka. Itu bukan dirinya sama sekali. Dia berusaha untuk menjadi orang lain. Nyatanya, sikapnya yang seperti itu membuat kedua orang itu sama-sama terluka.

“Baiklah, aku tidak akan banyak bicara lagi. Pergilah, jika memang itu yang kau inginkan! Berarti saat ini memang kau sudah lelah, begitu pula aku. Aku juga lelah Ana!” Matt mengatakan itu dengan rahang yang mengeras. Setelah itu dia membalikkan badan tanpa mau mendengarkan Ana.

“Apa maksud kakak?” tapi laki-laki itu tidak menjawab pertanyaannya. Matt sudah pergi dari sana. Ana menatap kepergian Matt dengan pedih.

Laki-laki itu akan selalu menjadi laki-laki yang paling dia cintai.

Ternyata seperti ini rasanya, mencintai cinta pertama yang tidak mencintai kita.

Ana membalikkan badannya menatap jalan menuju fakultas. Dia menundukkan kepalanya dan melangkahkan kakinya dengan cepat, supaya tidak terlambat untuk jam kedua mata kuliahnya.

Ana menatap pada jam tangan yang membelit cantik pergelangan tangannya.

“Masih ada waktu, sebaiknya aku ke kantin dulu!” Ana bergumam kecil, lalu berjalan dari tempatnya berdiri tadi.

Langkah kecilnya membawa Ana pada pusat tempat mahasiswa seperti dirinya makan. Dia menatap setiap sudut kantin.

Baiklah, tidak ada Matt disana, hanya ada Arion dan Erick.

“Hei An, sini gabung sama kita?!” dengan langkah pasrah, Ana mendekat pada kedua laki-laki itu. Awalnya dia ingin duduk di meja yang lain, tapi kedua laki-laki itu sudah melihatnya terlebih dahulu.

“Hii kak Ar, kak Erick.”

“Duduk Na.”

Ana duduk bersama dengan kedua laki-laki itu. Dia masih memperhatikan sekitar.

“Kemana kak Matt?” tanya Ana setelah sekian lama terdiam. Sedangkan kedua laki-laki yang ada di hadapannya hanya mengangkat bahu acuh.

“Entahlah, dia bilang tadi ada urusan sebentar. Tapi dia masih belum kembali!” Erick mengangguk membenarkan perkataan Arion.

Ana terdiam. ‘Mungkinkah, urusan bersama denganku tadi?’ Ana membatin. Setelah itu dia menggelengkan kepalanya membuat kedua laki-laki yang ada di hadapannya menatapnya heran.

“Kenapa An?” Ana menggeleng. Dia menampilkan senyuman tipis, lalu memesan makanan untuk mengalihkan kecanggungan.

“Oh iya An, kenapa kamu jadi berubah dingin sama Matt? Apa kau sedang menghindarinya?” Ana yang mau menyendokkan makanan ke mulutnya, jadi terhenti. Dia menatap pada Erick dan menampilkan senyum tipis.

“Tidak kak, aku tidak menghindar!” jelas Arion dan Erick tidak akan percaya dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu. Keduanya tau, beberapa bulan belakangan ini, Ana bersikap dingin pada Matt membuat laki-laki itu uring-uringan. Tapi tetap saja, gengsinya yang besar pasti Matt tidak akan mengakui itu. Sebenarnya tadi mereka juga tahu, kalau Matt akan menemui Ana.

“Apa ada alasan di balik itu?” Arion masih bertanya. Ana hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak mau menjawab itu.

“Sayang sekali, padahal waktu itu Matt bilang kalau dia tertarik padamu!” Erick mengucapkan dengan asal. Arion mendelik padanya. Sedangkan Ana sedikit terkejut mendengar perkataan Erick.

“Maksud kak Erick?” Ana bertanya penasaran. Dia menatap laki-laki yang ada di depannya itu dengan binar penasaran yang tinggi.

“Kau...!” Erick hanya terdiam.

“Kak?” kini Ana menatap pada Arion. Laki-laki itu menghela napas.

“Waktu itu, setelah kita makan siang di kantin, dia bilang kalau sebenarnya dia tertarik padamu. Tapi besoknya kau malah bersikap dingin padanya!”

Ingatan Aja melayang pada kejadian tiga bulan lalu.

Memang saat itu dia mendengar Matt berkata, tapi bukan tentang itu.

Flashback on.

“*Siapa juga yang menyukai gadis bar-bar seperti dia? Cih, aku yakin tak ada laki-laki yang menyukai dia!” Matt mendelik pada Arion, sedangkan laki-laki itu tertawa bersama dengan Erick.

“Hei, apa yang kalian tertawakan? Dia itu gadis bar-bar dan aku tidak menyukainya!”

Ana yang kebetulan lewat di dekat ruang kelas Matt hanya tersenyum pahit mendengar perkataan yang keluar dari mulut laki-laki itu.

Dia berjalan dari sana dengan air mata menggenang.

“Maafkan aku kak Matt, jika aku sudah membuatmu resah, aku tidak akan jadi gadis bar-bar lagi. Kau bisa tenang sekarang. Maafkan aku yang selama ini selalu mengganggumu dan mengecap dirimu sebagai milikku!” Ana tersenyum pedih. Dia meninggalkan kampus dengan langkah kecilnya.

Tapi dia melewatkan kata-kata mendebarkan yang keluar dari mulut Matt setelah itu.

“Dan sayangnya gadis bar-bar itu, adalah gadis yang kau sukai kan Matt?” dengan senyum lebar, Erick menggoda Matt membuat laki-laki mendengus.

“Kau benar. Aku memang tidak menyukainya. Tapi aku mencintai dia*!”

Flashback Off.

Ana menggigit kuku jarinya. Dia berguling di atas tempat tidur. Kata-kata Erick dan Arion tadi selalu terbayang di kepalanya.

“Kau sudah menyakitinya Ana. Dan aku rasa, perjuangan keduamu membutuhkan waktu lama, untuk membuatnya percaya lagi kepadamu.”

Ana meraih ponselnya, dia menatap pada banyaknya foto-foto Matt disana.

“Perjuangan kedua?” Ana bergumam sembari mengelus foto itu.

“Dia sudah percaya, tapi kau patahkan. Dan kami juga tahu, kalau tadi dia menemuimu. Dan kini dia benar-benar sudah melepaskanmu Ana!”

Ana mengingat kata-kata Matt tadi. Dia menggigit bibir bawahnya gelisah.

“Aku juga lelah Ana!”

“Baiklah Kak Matt, perjuangan keduaku rasanya pasti akan semakin berat lagi. Setidaknya aku mau berjuang lagi, dan aku akan berhenti jika kau sendiri yang mengatakan di depanku untuk menyuruhku berhenti.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!