Short Horror Story
Kain Kafan & Mayat Berjalan
Seorang mahasiswa bernama Dika sangat tertarik dengan cerita-cerita mistis di Indonesia. Salah satu mitos yang paling menarik perhatiannya adalah tentang kain kafan yang bisa berjalan sendiri.
Dika berusaha mencari tahu lebih banyak tentang mitos tersebut dan dia mengetahui bahwa ada sebuah desa kecil di daerah Jawa Tengah yang konon katanya sering terjadi kejadian mistis yang berkaitan dengan kain kafan tersebut. Tanpa pikir panjang, Dika memutuskan untuk pergi ke desa tersebut.
Setelah sampai di desa itu, Dika langsung mencari informasi tentang kain kafan itu. Dia bertemu dengan seorang tua yang tinggal di dekat pemakaman desa dan bercerita tentang kain kafan itu. Menurut cerita yang beredar, kain kafan itu digunakan untuk menguburkan seorang pria yang sangat jahat dan sombong. Setelah dikuburkan, kain kafan itu mengeluarkan suara aneh dan akhirnya berjalan sendiri keluar dari kuburannya.
Dika merasa penasaran dan dia memutuskan untuk mengunjungi makam pria itu. Ketika dia sampai di sana, dia merasa ada yang aneh. Dia melihat seorang pria berjalan menuju ke arahnya dengan menggunakan kain kafan yang dipegang erat di tangannya.
Dika merasa ketakutan dan langsung berlari meninggalkan tempat itu. Setelah dia berlari cukup jauh, dia berhenti sejenak untuk mengambil napas. Dia merasa ada yang aneh di sekitarnya dan ketika dia melihat ke belakang, dia melihat kain kafan itu berdiri di belakangnya.
Dika merasa sangat ketakutan dan akhirnya dia berteriak minta tolong. Beberapa orang dari desa segera datang untuk membantunya. Mereka mengambil kain kafan itu dan membakarnya.
Setelah kejadian itu, Dika memutuskan untuk pulang dan tidak akan pernah melupakan pengalaman mistis yang menakutkan itu. Dia menyadari bahwa mitos yang dia cari-cari sebenarnya adalah nyata dan tidak boleh dianggap remeh.
Andi dan Kuntilanak
Suasana malam itu sangat dingin dan sepi. Seorang pemuda bernama Andi sedang pulang setelah bekerja lembur di kantor. Dia harus melewati sebuah hutan gelap untuk sampai di rumahnya.
Andi sangat percaya dengan mitos-mitos yang ada di Indonesia, terutama tentang "Kuntilanak", hantu wanita yang konon suka mengganggu orang yang lewat di tempat sepi. Namun, dia tidak mempercayai bahwa hantu tersebut benar-benar ada.
Tiba-tiba, dia merasa ada yang mengikuti di belakangnya. Dia berbalik dan melihat sosok wanita berambut panjang mengenakan gaun putih yang terbang di angin. Andi langsung merinding dan merasa ketakutan.
Ternyata, itu adalah Kuntilanak yang selama ini dia tidak percayai keberadaannya. Dia mencoba lari, tetapi Kuntilanak terus mengikuti dan memanggil namanya dengan suara seram.
Andi mencoba untuk berpikir positif dan mencoba berhenti takut. Dia ingat mitos tentang Kuntilanak yang tidak bisa masuk ke dalam rumah yang dihiasi dengan daun pisang. Maka, dia segera mengambil beberapa helai daun pisang di tepi jalan dan membawanya ke rumah.
Sesampainya di rumah, dia meletakkan daun pisang di pintu dan jendela. Setelah itu, dia berdoa dan mengucapkan mantra agar Kuntilanak tidak bisa masuk ke dalam rumahnya.
Dan betapa leganya Andi ketika merasakan ketenangan, karena Kuntilanak tidak bisa masuk ke dalam rumahnya. Dia berjanji tidak akan lagi meremehkan mitos-mitos Indonesia dan akan selalu waspada di tempat-tempat yang dianggap angker.
Melewati Kuburan di Malam Hari
Di sebuah desa kecil di Indonesia, hiduplah seorang perempuan muda yang bernama Sari. Dia selalu penasaran dengan cerita-cerita tentang mitos dan legenda yang terdengar dari orang tua dan kakek-neneknya.
Salah satu mitos yang sering didengarnya adalah tentang Kuntilanak, hantu perempuan berwujud jelmaan dari seorang perempuan yang meninggal saat sedang hamil atau saat melahirkan. Konon katanya, Kuntilanak suka mengganggu orang yang lewat di malam hari dengan suaranya yang merdu namun menakutkan.
Suatu malam, ketika Sari pulang dari bekerja, dia melewati sebuah kuburan tua di pinggir jalan. Tiba-tiba dia mendengar suara merdu namun menakutkan yang membuat bulu kuduknya merinding. Dia berjalan lebih cepat, tetapi suara itu semakin dekat.
Sari kemudian berlari, tetapi dia merasa ada sesuatu yang menarik kakinya. Ketika dia berbalik, dia melihat seorang perempuan berwujud Kuntilanak sedang menarik kakinya dengan kuat. Sari berteriak dan berusaha melepaskan diri, tetapi semakin dia berusaha semakin kuat Kuntilanak menariknya.
Sari kemudian mengingat mitos yang dia dengar dari neneknya, bahwa Kuntilanak akan pergi jika seseorang membacakan ayat suci Al-Quran. Dengan berani, Sari mulai membaca ayat suci Al-Quran yang dia hafal. Kuntilanak kemudian menghilang, meninggalkan Sari yang gemetar dan terengah-engah.
Sejak malam itu, Sari tidak pernah lagi melewati kuburan itu di malam hari, dan dia selalu membawa Al-Quran ketika harus melewati tempat yang dianggap angker. Dia mengerti bahwa mitos-mitos yang sering didengarnya bukanlah sekadar cerita, tetapi mungkin ada benarnya dan harus dihormati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments