Jatuh Berderai

Tokkk.... tok.....

"Masuk.....!" sahutan dari dalam ruangan yang bertuliskan CEO pada papan kecil yang menggantung di pintu.

Setelah mendapat ijin masuk, wanita berbaju seksi nan kekurangan bahan, masuk kedalam ruangan seorang Bara, CEO SINAR ABADI MULTIFINANCE. Sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan.

Melenggak-lenggok bagai berjalan di atas catwalk. Bak model profesional yang sedang memamerkan pakaian desain ternama, buah karya desainer terkenal. Jangan lupakan senyum menggoda yang tercetak dibibir piler bergincu merah menyala. Dilempar tak tahu malu, demi menggoda, membangkit syahwat Bara yang tengah menatap minat dirinya. Laki-laki kaya raya yang berstatus sebagai sahabat Dirga. Malah lolosnya Geby masuk Ke perusahaan ini, tidak lepas dari andil Dirga yang ikut merekomendasikan.

Dari kursi kebesarannya, Bara tersenyum nakal, jakun naik turun menahan nafsu saat memandang siapa yang datang. Buah dada yang disajikan, meluber tak tertampung kain penyanggah. Apalagi Geby seolah sedang menantang dirinya, meminta ingin ditelanjangi detik itu juga. Sungguh membuat yang di bawah sana, mulai berdiri tegang, cenat cenut tidak karuan.

Tanpa segan, Geby mendudukkan diri dipangkuan sang bos. Nampak sekali ia sudah terbiasa melakukan itu. Mengalungkan kedua lengan ditengkuk Bara, lalu....

Cup ......muaaaammmm.....

Satu kecupan diiringi ******* dilabuhkan sebagai salam pertemuan. Tangan kelayapan menyusuri bagian sensitif Bara. Kalau sudah begini, Bara tidak mungkin menyia-nyiakan hidangan pembuka yang menggiurkan. Langsung tancap gas menyantap hingga habis, menyisakan kenikmatan luar biasa mengguncang iman. Lupa bahwa apa yang mereka lakukan adalah perbuatan haram yang diajarkan setan.

Diam-diam Bara dan Geby menjalin hubungan terlarang. Lebih tepatnya sebulan setelah Geby menjadi sekretaris Bara. Selalu bermain cantik, hingga tak terendus Dirga sang kekasih sungguhan.

Keduanya akan berlaku layaknya atasan dan bawahan jika berada diluar, begitupun saat keduanya keluar bareng Dirga. Tidak sedikit pun tingkah mencurigakan yang mereka perlihatkan. Sehingga Dirga mempercayai sang kekasih untuk bekerja sebagai sekretaris Bima.

Bima yang notabenenya lelaki buaya, sesungguhnya hanya memanfaatkan Geby untuk memenuhi kebutuhan primitif saja, tanpa pernah melibatkan perasaan apalagi cinta. Sedangkan Geby merasa bangga karena bisa menggaet dua lelaki kaya raya sekaligus. Merasa dirinya diratukan, dipuja serta diminati. Sungguh memuakkan.

***

Seperti hari biasa, Sania kembali berjualan, hanya saja untuk hari ini ia mencoba berjualan dengan datang langsung ke kantor-kantor, mencoba peruntungan, siapa tahu lebih laku. Karena sudah beberapa hari belakangan, jumlah dagangan yang terjual di lampu merah hanya sedikit. Paling banyak sepuluh bungkus per harinya. Jika dihitung-hitung, maka keuntungan yang ia peroleh paling tinggi hanya dua puluh ribu rupiah. Jauh dari kata cukup, yang ada untuk memenuhi kebutuhan ia merasa sangat kurang.

Selalu berpenampilan sederhana, hanya saja hari ini Sania sengaja ingin mencoba sesuatu yang baru dengan memakai pakaian terbaiknya. Kata orang, selain pandai menawarkan dagangan, penampilan juga harus di jaga oleh penjual. Karena yang pertama dinilai pembeli adalah tampilan, baik untuk penjual sendiri maupun kemasan produk yang ditawarkan.

Gamis full kancing warna hitam, berbahan katun, yang di beli dari salah satu marketplace, seharga tujuh puluh ribuan. Dipadu padan dengan jilbab segi empat berwarna baby pink, si warna favorit yang jadi pilihan penutup kepalanya.

Meski tampilan sederhana, sesungguhnya Sania gadis cantik. Kulitnya memang tidak putih bersih, namun untuk ukuran di Indonesia boleh dikategorikan putih. Pipi bulat cabi menambah kesan imut.

Mulai berjalan memasuki gedung perkantoran dengan menjinjing satu kantong kresek berwarna merah yang ia gunakan sebagai pembungkus kerupuk udang. Satpam jaga di depan sempat menanyai apa kepentingan Nia kesana. Jujur Nia katakan ingin menawarkan kerupuk udang yang ia bawa. Satpam tidak menahan, hanya saja memperingatkan jangan berlama-lama di dalam dan hanya boleh masuk keruangan karyawan biasa. Karena sudah jadi kebiasaan di sana, membolehkan penjual makanan untuk menawarkan dagangan kepada para karyawan. Tentunya atas ijin yang diberikan Bima sebagai atasan.

Senyum ramah menyertai ucapan terima kasih Nia, tidak menyangka akhirnya ia bisa masuk ke kantor ini, soalnya ada dua kantor sebelumnya yang di datangi, namun Nia mendapat penolakan.

"Permisi.....!" Nia memulai misi, masuk kedalam salah satu ruangan karyawan biasa. Ada banyak kubikel di sana, tiap kubikel diisi oleh satu orang pekerja yang di lengkapi satu komputer di hadapannya.

"Ia..., cari siapa mbak?" sahut salah satu pekerja yang berada tidak jauh dari Nia.

"Ini..., saya mau nawarin kerupuk udang" jawab Nia sedikit buru-buru sambil meraih kerupuk yang masih tersimpan di dalam kantong hitam. Keringat bercucuran di keningnya, habis naik tangga, karena merasa tidak pantas untuk menggunakan lift para karyawan.

Beberapa karyawan mendekat, menggerombol di sisi Nia. Mereka melihat betapa antusiasnya Nia menjelaskan dagangannya. Terbesit rasa simpati dihati mereka, ternyata bila di lihat dari dekat, Nia ternyata hanya memiliki satu tangan yang lengkap, sedang tangan satunya hanya sebatas pergelangan saja.

Salut. Mereka salut melihat kegigihan wanita muda yang mereka kira baru berusia belasan tahun. Biasanya orang cacat akan memanfaatkan kecacatannya untuk meraih simpati orang dengan cara meminta-minta , tapi itu tidak berlaku untuk Nia. Membuat semua karyawan yang ada diruang itu memborong habis jualan Nia.

"Alhamdulillah" akhirnya kata syukur itu yang terikrar dari bibis manis. Merasa sangat bersyukur karena hanya dalam beberapa menit tiga puluh bungkus kerupuk udang habis dijual. Berarti hari ini Nia bisa membawa pulang uang sejumlah enam puluh ribu. Satu pencapaian luar biasa selama ia berjualan. Karena biasanya paling tinggi hanya mendapat emat puluh ribu. Itu pun sudah bekerja ekstra dari pagi hingga sore.

"Makasih banyak, semoga rezki kakak Abang semua tambah lancar, diberikan kesehatan juga untuk keluarganya" doa Nia tulus sebelum beranjak pergi.

"Aminnnn......" serempak semua karyawan mengamini.

"Kesian ya?" ucap salah satu karyawan saat menatap kepergian Nia.

"Ia, tapi gue salut ama semangatnya, jarang lo ada orang dengan keterbatasan masih aja kerja. Biasanya yang ada mereka mengharap belas kasihan orang" tambah yang lainnya.

Nia masih bisa mendengar cuitan karyawan itu Sedikit pun Nia tidak merasa tersinggung. Memegang itulah adanya, malah ia merasa sangat bersyukur orang-orang di sini welcome padanya.

Dengan hati gembira Nia berjalan cepat, kembali ingin menuruni anak tangga yang berada tepat di samping lift. Tidak di duga,dari dalam lift keluar seseorang yang sedang sibuk mengobrol di hape tanpa melihat kiri kanan juga.

Bug.......

Tidak bisa dihindari, tabrakan akhirnya terjadi. Hape ditangan melayang jatuh tidak terselamatkan.

Prakk.......

Bunyi hape jatuh berderai.

Nia yang sempat sedikit terhuyung kebelakang, dibuat membeliak dengan mulut menganga. Ia tau persis benda apa yang berhamburan di lantai. Hape mahal yang bila dirupiahkan berharga puluhan juta.

"Astagfirullah......!"

Bersambung......

Terpopuler

Comments

aprian adibrangga

aprian adibrangga

ya ampun Nia....apa yg akan terjadi selanjutnya

2023-04-03

2

aprian adibrangga

aprian adibrangga

pengkhianat

2023-04-03

0

aprian adibrangga

aprian adibrangga

si geby prestasinya seksi doang

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!