BERTEMU RERE

Lima tahun kemudian...

Yoga berjalan angkuh menuju ruangannya. Sapaan dari para karyawan tidak ia hiraukan, mereka tidak sakit hati karena memang sudah seperti ini setiap harinya. Yoga masuk ke ruangannya lalu duduk di kursi kebesarannya. Ia memijat pelipisnya karena merasakan nyeri pada kepalanya.

Sejak Yoga gagal menemukan Ara di luar negeri, ia menjadi pria arogan, sombong dan angkuh. Ia menjalani hidup dengan kaku selama ini, tanpa tawa maupun senyuman. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua itu, ia hanya ingin menjaga cintanya untuk Ara. Ia tidak mau jatuh cinta kepada wanita lainnya lagi karena hati, cinta, jiwa dan raganya telah terpaut hanya untuk Ara.

Setiap hari Yoga hanya tahu kerja kerja dan berkerja saja. Perusahaannya kini semakin maju, bahkan saat ini perusahaannya setara dengan perusahaan Yeshi. Benar benar prestasi yang membanggakan. Ia merekrut salah satu temannya yang bernama Radit menjadi asisten pribadinya.

Ceklek...

" Papa." Rere berlari menghampiri papa tercintanya.

Rere tumbuh dengan baik di bawah asuhan nyonya Hana. Ia menjadi gadis yang cantik dan pintar. Kesehariannya ia memakai hijab seperti Ara, ia ingin cantik seperti mamanya.

" Sayang." Yoga menyambutnya dengan mencium pipi Rere.

" Pulang sekolah langsung kemari?" Tanya Yoga menatap Rere.

" Iya, dia memaksa ke sini karena ada yang ingin dia bicarakan denganmu." Ucap nyonya Hana yang baru masuk.

Yoga memangku Rere di sofa yang ada di ruangan itu. Ia merapikan anak rambut Rere yang keluar dari hijabnya sambil tersenyum.

" Hal apa yang ingin kamu bicarakan pada Papa sayang?" Tanya Yoga.

" Dua hari lagi sekolah Rere ada acara piknik ke Jogja Pa. Tapi Rere tidak mau kalau pergi berdua sama oma, Rere ingin Papa juga ikut ke sana. Papa mau ya." Ujar Rere menatap Yoga.

" Dua hari lagi? Kalau Papa tidak ada meeting Papa bisa ikut, tapi kalau ada meeting Papa nggak bisa ikut sayang. Papa harus profesional dalam bekerja kan. Jadi kalau Papa tidak bisa ikut, Papa minta maaf." Ucap Yoga.

Rere melipat kedua tangannya di depan dada sambil cemberut.

" Papa selalu saja begitu, Papa cuma punya waktu buat Rere kalau weekend aja. Kalau hari kerja Papa tidak pernah ada waktu buat Rere." Ucap Rere kesal.

" Coba aja kalau ada mama di sini." Gumam Rere.

Rere menatap Yoga.

" Pa kapan mama mau pulang? Apa mama belum menyelesaikan sekolahnya sampai mama tidak pernah pulang selama ini? Bahkan mama tidak pernah menanyakan kabar Rere walau hanya lewat telepon saja." Ucap Rere membuat Yoga dan nyonya Hana saling melempar pandangan.

" Siapa bilang mama tidak pernah menanyakan kabar Rere? Mama baru saja telepon Papa, mama bilang mama akan langsung pulang kalau mama sudah lulus sekolahnya. Dan mama berpesan agar Rere menjadi anak yang baik, kalau Rere nakal mama tidak mau pulang katanya." Dusta Yoga.

" Maafkan Papa sayang, selama ini Papa telah membohongimu. Bahkan Papa terus berbohong kepadamu untuk menenangkan hatimu. Sebenarnya Papa juga tidak tahu kapan mamamu akan kembali. Atau mungkin mamamu tidak akan pernah kembali lagi kepada kita. Empat tahun sudah berlalu tapi mamamu tidak juga kembali barang sehari pun. Oma sama Opamu pun tidak pernah menengoknya, hal ini membuat Papa tidak semakin sulit menemukan mama kamu. Padahal papa sudah berusaha semaximal mungkin, papa sudah menyewa detektif profesional dari luar negeri tapi hasilnya tetap sama. Nol besar. Keluarga Wilson benar benar menutup rapat akses untuk melacak keberadaan mama kamu, bahkan mereka tidak memberikan celah sama sekali. Harusnya mama kamu sudah menjadi dokter spesialis saat ini. Aku sudah mencari ke seluruh rumah sakit, pada kenyataannya tidak ada yang mempekerjakan Ara di sini." Ujar Yoga dalam hati.

" Papa." Rere menepuk pipi Yoga membuat Yoga tersadar dari lamunannya.

" Kenapa Papa sedih? Apa Papa merindukan mama?" Tanya Rere.

" Iya Sayang, Papa sangat merindukan mamamu, sama sepertimu." Sahut Yoga mengusap air mata di sudut matanya.

" Kalau begitu kita samperin aja mama ke sana Pa." Ujar Rere.

" Tidak bisa sayang, peraturan di sana sangat ketat. Kalau mereka tahu jika mama sudah punya anak, mereka akan mengeluarkan mama dari sana. Nanti mama tidak bisa melanjutkan profesinya sebagai dokter lagi. Kan kasihan mama." Ujar Yoga.

" Iya Papa benar, kita harus sabar menunggu mama pulang walaupun Rere sudah kangen banget sama mama." Ucap Rere.

" Rere, apa kamu masih ingat wajah mama? Jika seandainya kalian bertemu, apa kamu bisa mengenali wajah mama kamu?" Tanya nyonya Hana.

" Oma... Wajah mama sudah melekat di dalam hati Rere. Rere tidak pernah lupa dan tidak akan pernah lupa dengan wajah mama yang sudah melahirkan Rere. Apalagi setiap hari Rere selalu menatap foto mama. Mama terlihat sangat cantik di foto itu." Sahut Rere.

Yoga memang selalu memperlihatkan foto Ara kepada Rere. Ia berharap Rere bisa membantunya menemukan Ara suatu hari nanti.

" Cantik seperti dirimu, semoga mamamu cepat kembali sayang." Ucap nyonya Hana.

" Mama pasti akan kembali Oma." Sahut Rere.

" Papa, Papa ikut ya sama Rere sama Oma. Tinggalkan pekerjaan Papa barang sebentar saja." Ujar Rere memohon.

" Baiklah sayang, Papa akan ikut bersama kalian."

" Yeiii" Sorak Rere bahagia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dua hari telah berlalu, saat ini Rere beserta teman teman satu sekolahnya berada di Gembiroloka zoo. Sebuah kebun binatang yang ada di kota Jogjakarta. Mereka nampak sedang bisa melihat hewan hewan langsung di depan mata. Mereka juga bisa memberi makan hewan hewan tertentu, yang tidak buas tentunya.

Setelah berkeliling memutari kandang kandang hewan, Yoga dan Rere berjalan menuju taman. Mereka ingin beristirahat barang sejenak.

" Pa Rere mau mainan ayunan." Ucap Rere menunjuk sebuah ayunan yang ada di taman.

" Hati hati sayang." Ucap Yoga.

Rere berlari menuju ayunan, lalu ia naik ke ayunan. Yoga dan nyonya Hana duduk di bebatuan yang ada di sana bersama wali murid lainya. Yoga memainkan ponselnya sambil menunggu Rere bermain agar tidak bosan. Banyak wali murid muda yang menatap ke arah Yoga atau sekedar bertanya kepada Yoga, namun Yoga tidak menanggapinya.

Teman teman Rere yang baru datang ikut bergabung dengannya, mereka bermain ayunan bersama layaknya anak anak pada umumnya. Tiba tiba anak bertubuh gendut mendorong ayunan yang Rere naiki sampai...

Bugh....

" Oma!!!" Jerit Rere saat jatuh ke tanah. Kepalanya kepentok batu runcing hingga membuatnya berdarah.

" Astaga sayang." Pekik nyonya Hana membantunya.

Semua orang nampak panik melihat darah yang mengalir dari dahi Rere. Yoga segera berlari membopong Rere menuju pintu keluar. Ia membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Beruntung Yoga membawa mobil sendiri jadi ia tidak mengalami kesulitan.

Di rumah sakit tempat Ara bekerja, seorang suster memanggil Ara di ruangannya.

" Selamat siang dokter Ara, ada pasien anak yang membutuhkan pertolongan dokter di ruang UGD." Ucap suster Leni.

" Di UGD? Bukankah ada dokter Ameer yang berjaga di UGD?" Tanya Ara mengerutkan keningnya.

" Ayah pasien meminta dokter spesialis langsung yang menangani anaknya Dok. Kepalanya berdarah karena terkena batu runcing."

" Astaga! Baiklah aku ke sana." Sahut Ara.

Ara segera bergegas menuju ruang UGD. Sampai di sana ia masuk ke dalam lewat pintu yang menghubungkan ruang UGD dan lift.

" Dimana anak itu Sus?" Tanya Ara.

" Di sini Dok." Suster Leni menunjuk Rere yang saat ini sedang terbaring di atas ranjang.

Darah masih mengalir dari dahi Rere walaupun tidak sebanyak tadi.

" Anak cantik ibu dokter obati ya lukanya." Ucap Ara lembut. Rere menganggukkan kepalanya.

Ara mulai mengoleskan cairan alkohol untuk membersihkan darah yang mulai mengering di wajah Rere. Rere nampak menatap wajah Ara tanpa berkedip.

" Anak pintar berdarah begini tidak menangis, kenapa bisa sampai terluka seperti ini sayang?" Tanya Ara menempelkan kassa pada dahi Rere yang terluka.

" Jatuh dari ayunan." Sahut Rere.

" Lain kali kalau bermain harus hati hati ya, biar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kalau udah terlanjur jatuh begini kan sakit. Sekarang udah selesai, ibu dokter udah obati luka kamu sayang." Ucap Ara menatap Rere.

Deg...

Ada sesuatu yang berdesir di dalam hati Ara saat menatap mata Rere.

" Suster tolong panggilkan Papa saya!" Ucap Rere.

" Baik Nak." Suster Leni berjalan keluar.

" Anak cantik siapa namamu?" Tanya Ara menatap Rere.

" Aku Rere Ma, anak mama dan papa Yoga."

Jeduarrrr.....

Nah loh ketemu nggak nih Yoga sama Ara? Penasaran kan? Jangan lupa tekan like koment dan 🌹yang banyak dulu buat Ara dan Yoga.

Terima kasih...

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

bertemu kembali dgn rere dan yoga tdk juga harus kembali hidup bersama...
seharusnya bisa begitu thor...

2024-11-11

0

Erchapram

Erchapram

Akhirnya pembalasan terbayar. 5 thn kamu tersiksa Yoga? Emang enak?

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN PERTAMA
2 DATANG MELAMAR
3 LAMARAN DI TOLAK
4 LAMARAN NYONYA HANA
5 PERNIKAHAN
6 MERASA KECEWA
7 SAKIT HATI ARA
8 SEMAKIN TERLUKA
9 SIAPA DIA?
10 BIMBANG & RAGU
11 KEPERGIAN ARA
12 KEPERGIAN ARA 2
13 MERASA KEHILANGAN
14 HARI PERTAMA KERJA
15 MENEMUI JALAN BUNTU
16 SEBUAH FAKTA
17 MASIH BERUSAHA
18 BERTEMU RERE
19 MENGHINDAR
20 PERTEMUAN
21 TEKA TEKI
22 SALAH PAHAM
23 RASA YANG TAK LAGI SAMA
24 UJIAN CINTA
25 KEMBALI BERPISAH
26 PERNIKAHAN ARA & DEAN
27 INSIDEN PENYELAMATAN
28 INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29 BERTEMU KELUARGA
30 KEBAHAGIAN YOGA
31 INGIN PUNYA ADIK
32 KEHILANGAN SUSTER
33 MENJADI PERAWATNYA LAGI
34 PENDEKATAN LAGI
35 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36 RASA YANG TERPENDAM
37 SALAH TINGKAH
38 KEMBALI KE RUMAH
39 KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40 PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41 MENGHEMPASKAN PELAKOR
42 MAKAN SIANG BEREMPAT
43 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44 TRAUMA YOGA
45 CHEK UP KANDUNGAN
46 KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47 MALAM NAAS
48 SALING INSTROPEKSI DIRI
49 HAPPY WEDDING DeRi
50 WELLCOME TO THE WORD
51 MENJENGUK BABBY ARHAM
52 KEHIDUPAN BARU
53 GARA GARA NGIDAM
54 JIWA YANG TULUS
55 MENGUNGKAP KEBENARAN
56 INSIDEN PENYELAMATAN
57 CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58 PRIA ANEH
59 MELAWAN NENEK LAMPIR
60 CINTA DAN LUKA
61 PENOLAKAN PUTRI
62 GARA GARA UDANG
63 MASALAH DATANG LAGI
64 PERASAAN YANG TERPENDAM
65 KABAR BURUK
66 RENCANA YOGA
67 KONFERENSI PERS
68 HAPPY WEDDING
69 BABBY TAMPAN
70 THE END
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERTEMUAN PERTAMA
2
DATANG MELAMAR
3
LAMARAN DI TOLAK
4
LAMARAN NYONYA HANA
5
PERNIKAHAN
6
MERASA KECEWA
7
SAKIT HATI ARA
8
SEMAKIN TERLUKA
9
SIAPA DIA?
10
BIMBANG & RAGU
11
KEPERGIAN ARA
12
KEPERGIAN ARA 2
13
MERASA KEHILANGAN
14
HARI PERTAMA KERJA
15
MENEMUI JALAN BUNTU
16
SEBUAH FAKTA
17
MASIH BERUSAHA
18
BERTEMU RERE
19
MENGHINDAR
20
PERTEMUAN
21
TEKA TEKI
22
SALAH PAHAM
23
RASA YANG TAK LAGI SAMA
24
UJIAN CINTA
25
KEMBALI BERPISAH
26
PERNIKAHAN ARA & DEAN
27
INSIDEN PENYELAMATAN
28
INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29
BERTEMU KELUARGA
30
KEBAHAGIAN YOGA
31
INGIN PUNYA ADIK
32
KEHILANGAN SUSTER
33
MENJADI PERAWATNYA LAGI
34
PENDEKATAN LAGI
35
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36
RASA YANG TERPENDAM
37
SALAH TINGKAH
38
KEMBALI KE RUMAH
39
KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40
PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41
MENGHEMPASKAN PELAKOR
42
MAKAN SIANG BEREMPAT
43
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44
TRAUMA YOGA
45
CHEK UP KANDUNGAN
46
KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47
MALAM NAAS
48
SALING INSTROPEKSI DIRI
49
HAPPY WEDDING DeRi
50
WELLCOME TO THE WORD
51
MENJENGUK BABBY ARHAM
52
KEHIDUPAN BARU
53
GARA GARA NGIDAM
54
JIWA YANG TULUS
55
MENGUNGKAP KEBENARAN
56
INSIDEN PENYELAMATAN
57
CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58
PRIA ANEH
59
MELAWAN NENEK LAMPIR
60
CINTA DAN LUKA
61
PENOLAKAN PUTRI
62
GARA GARA UDANG
63
MASALAH DATANG LAGI
64
PERASAAN YANG TERPENDAM
65
KABAR BURUK
66
RENCANA YOGA
67
KONFERENSI PERS
68
HAPPY WEDDING
69
BABBY TAMPAN
70
THE END
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!