MASIH BERUSAHA

Karina masuk ruangan Yoga, ia berjalan melenggak lenggok mendekati Yoga di kursi kebesarannya.

" Pagi pak Yoga, ada perlu apa anda memanggil saya? Bukankah anda meminta saya untuk membuat proposal pengajuan kerja sama dengan perusahaan RW Group?" Ujar Karina formal.

Plek...

Yoga melempar sebuah amplop ke atas meja.

" Apa ini?" Tanya Karina mengambil amplopnya.

" Baca dan tanda tangani!" Titah Yoga.

Karina segera membuka lalu ia membacanya.

" Apa maksudmu Yoga? Atas dasar apa kau memecatku dengan tidak hormat seperti ini?" Karina mengisahkan surat pemecatannya di depan Yoga.

" Aku tidak butuh alasan untuk memecat para pegawaiku, tanda tangan lalu segera pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran untuk menghukummu." Ujar Yoga.

" Katakan dulu apa kesalahanku!" Ucap Karina menatap Yoga.

Yoga beranjak dari kursinya, ia mendekati Karina sambil menatapnya dengan tajam.

" Jangan berlagak sok polos Karina, kau penyebab utama istriku meninggalkan aku. Apa tujuanmu mengirim fotoku padanya hah?" Bentak Yoga membuat Karina berjingkrak kaget sambil memejamkan matanya.

" Aku hanya memberitahunya kalau kau tidak pulang supaya dia tidak mencemaskanmu." Sahut Karina.

" Lalu kenapa kau tidak menjelaskan padanya kalau tidak terjadi apa apa di antara kita berdua? Kalau kau menjelaskannya aku rasa istrimu bisa menerimanya, secara dia istri yang baik dan sholehah. Dia pasti menjunjung tinggi kepercayaan di dalam hubungan."

Deg...

Ucapan Karina menohok hati Yoga. Karina benar, kenapa ia tidak memberi penjelasan kepada Ara? Padahal Ara sudah memberikannya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

" Jika kesalahan ada padamu, patutkah aku di salahkan dalam hal ini? Dan apa ini? Surat pemecatan? Kau benar benar tidak profesional Yoga. Mungkin ini sebabnya istrimu memilih meninggalkanmu. Aku tidak akan menandatangani surat pemecatan yang kau berikan padaku, tapi aku akan mengajukan surat pengunduran diriku setelah ini." Ucap Karina keluar dari ruangan Yoga tanpa membawa surat pemecatannya.

Yoga kembali duduk di kursinya. Ia menarik kasar rambutnya memikirkan hidupnya yang begitu kacau karena ulahnya sendiri.

Drt... Drt...

Ponsel Yoga berdering tanda panggilan masuk.

" Halo Ma." Ucap Yoga setelah mengangkat panggilannya.

" Yoga, Rere masuk rumah sakit. Badannya panas, apa kau bisa ke sini sekarang?" Ujar nyonya Hana.

" Ba.. Baik Ma." Sahut Yoga menutup panggilannya.

" Rere." Gumam Yoga lirih. Tubuhnya terasa lemas mendengar putrinya kembali masuk ke rumah sakit. Rasa bersalah dan penyesalan semakin mendalam di dalam hati Yoga.

" Ara... Putri kita sakit. Bisakah kau merasakan sakitnya? Jika bisa tolong kembalilah! Putri kita sangat membutuhkanmu. Aku mohon maafkan aku!" Monolog Yoga.

Yoga mengambil kunci di atas meja lalu ia segera keluar meninggalkan ruangannya menuju tempat parkir. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Yang seharusnya Yoga membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai di rumah sakit, kini ia hanya membutuhkan waktu sepuluh menit saja.

Sampai di rumah sakit Yoga segera masuk ke ruangan putri tercintanya.

" Yoga." Ucap nyonya Hana menatap Yoga.

Dengan langkah pelan Yoga mendekati Rere yang terbaring lemas di atas ranjang dengan selang infus di kaki kanannya.

" Yoga Mama mohon! Kembalikan Ara kepada Rere! Kau yang memintanya untuk pergi, maka kau yang harus membawanya kembali. Mama tidak tega jika harus melihat Rere seperti ini. Mama yakin sakitnya saat ini karena dia merindukan mamanya." Ucap nyonya Hana sedih.

" Aku sedang berusaha Ma, ayah bilang Ara di negara xx. Aku akan terbang ke sana, aku akan melakukan apapun untuk menemukan Ara Ma. Aku titip Rere, aku akan mengurus penerbanganku sekarang juga." Ucap Yoga.

" Baiklah, pergilah sekarang dan bawa Ara kembali kepada kami." Ucap nyonya Hana.

Yoga mencium pipi Rere.

" Doakan Papa berhasil membawa mamamu." Ucap Yoga.

Yoga berlalu meninggalkan ruangan Rere. Ia bergegas menuju Bandara. Ia mendapatkan penerbangan di jam sepuluh pagi. Tepat di jam sepuluh pesawat yang Yoga tumpangi lepas landas menuju negara tujuan Yoga saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Dokter Ara." Panggil Dean membuat Ara menghentikan langkahnya.

" Ya Dok, ada apa?" Tanya Ara menatap Dean.

" Aku mau mengajakmu makan siang bersama." Ucap Dean.

Ara menatap suster Leni lalu ia kembali menatap Dean.

" Kalau anda mau makan berdua dengan dokter Dean, saya tidak apa apa Dok. Saya bisa makan dengan yang lainnya." Ucap Leni.

" Kenapa kamu harus makan dengan yang lain? Kalau aku makan dengan dokter Dean, kau juga harus ikut bersama kami. Bukan begitu Dokter Dean?" Ara menatap Dean.

" Tentu saja, lagian ini hanya makan siang biasa. Tidak ada yang istimewa di sini suster Leni." Sahut Dean.

" Terima kasih Dok, maaf jika nanti saya membuat anda tidak nyaman." Ucap Leni.

" Jangan buat dokter Dean nyaman! Atau kau akan di buat susah olehnya." Ucap Ara terkekeh.

" Hmm nakal ya." Ucap Dean menatap Ara.

Dean tersenyum bahagia, setidaknya Ara sudah tidak terlihat bersedih lagi.

" Udah ah ayo buruan! Aku sudah lapar karena tadi lupa sarapan." Ucap Ara.

" Baiklah ayo!" Sahut Dean.

Mereka bertiga berjalan menuju kantin VIP khusus para dokter, Leni nampak berkecil hati karena ia tidak pernah memasuki kantin tersebut. Ara bisa melihat itu, ia menggandeng tangan Leni menuju meja nomer dua di ikuti Dean dari belakang.

" Jangan sungkan! Aku yang mengajakmu ke sini. Terima kasih sudah mau berteman denganku." Ucap Ara duduk di kursi samping Leni.

Dean membawa jus jeruk untuk merka bertiga, sedangkan makanannya sedang di siapkan oleh pelayan.

" Aku yang seharusnya berterima kasih padamu Ara. Gadis kaya sepertimu mau berteman denganku yang hanya gadis biasa." Ujar Leni.

" Aku tidak pernah memandang orang dari segi materi, bagiku semua sama saja. Yang membedakan hanyalah perilaku dan hati mereka. Aku mau berteman dengan siapapun, aku ingin punya banyak teman di sini karena tidak mungkin kan aku hanya berteman dengan dokter Dean saja. Yang ada nanti malah timbul fitnah." Ucap Ara melirik Dean sambil menyesap jus jeruknya.

" Supaya tidak timbul fitnah, gimana kalau kita menikah?"

Uhuk uhuk uhuk...

Ucapan Dean membuat Ara tersedak minumannya. Refleks Dean langsung mendekati Ara dan mengelus punggung Ara. Sontak perbuatannya menjadi pusat perhatian para dokter lainnya yang sedang makan di sana.

" Fix.. Dokter Dean dan dokter Ara ada hubungan spesial yang di sembunyikan di belakang kita." Ucap dokter Ameer.

" Mereka pasangan yang serasi." Sahut dokter Burhan.

" Kita tunggu saja undangan dari mereka, semoga mereka bahagia." Ucap dokter Ameer.

Ara mengatur nafasnya membuatnya mendingan.

" Sudah lebih baik?" Tanya Dean.

" Sudah, terima kasih Kak." Ucap Ara.

Dean kembali ke kursinya, ia menatap Ara begitupun sebaliknya.

" Bercandamu kelewatan Kak, kau membuat mereka semua salah paham dengan hubungan kita. Kalau ke depannya ada masalah, aku tidak akan memaafkanmu." Ucap Ara.

" Baiklah maafkan aku! Aku tidak akan mengulanginya." Ucap Dean.

Leni hanya bisa menatap mereka berdua dengan diam. Ia merasa senang melihat kedekatan mereka berdua.

" Kali ini kau boleh menganggapku bercanda, tapi lain kali tidak akan aku biarkan kau menganggap aku bercanda lagi. Akan aku pastikan semua yang aku ucapkan adalah kebenaran. Tunggu sampai waktunya tiba Ara, aku akan benar benar meminangmu." Batin Dean.

Next part pertemuan Yoga dan Ara ya... Jangan. lupa tekan like koment vote dan 🌹yang banyak buat Dean dan Ara...

Terima kasih...

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

jangan pertemukan mereka thor,pleaae../Pray/
aku ga rela...

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN PERTAMA
2 DATANG MELAMAR
3 LAMARAN DI TOLAK
4 LAMARAN NYONYA HANA
5 PERNIKAHAN
6 MERASA KECEWA
7 SAKIT HATI ARA
8 SEMAKIN TERLUKA
9 SIAPA DIA?
10 BIMBANG & RAGU
11 KEPERGIAN ARA
12 KEPERGIAN ARA 2
13 MERASA KEHILANGAN
14 HARI PERTAMA KERJA
15 MENEMUI JALAN BUNTU
16 SEBUAH FAKTA
17 MASIH BERUSAHA
18 BERTEMU RERE
19 MENGHINDAR
20 PERTEMUAN
21 TEKA TEKI
22 SALAH PAHAM
23 RASA YANG TAK LAGI SAMA
24 UJIAN CINTA
25 KEMBALI BERPISAH
26 PERNIKAHAN ARA & DEAN
27 INSIDEN PENYELAMATAN
28 INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29 BERTEMU KELUARGA
30 KEBAHAGIAN YOGA
31 INGIN PUNYA ADIK
32 KEHILANGAN SUSTER
33 MENJADI PERAWATNYA LAGI
34 PENDEKATAN LAGI
35 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36 RASA YANG TERPENDAM
37 SALAH TINGKAH
38 KEMBALI KE RUMAH
39 KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40 PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41 MENGHEMPASKAN PELAKOR
42 MAKAN SIANG BEREMPAT
43 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44 TRAUMA YOGA
45 CHEK UP KANDUNGAN
46 KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47 MALAM NAAS
48 SALING INSTROPEKSI DIRI
49 HAPPY WEDDING DeRi
50 WELLCOME TO THE WORD
51 MENJENGUK BABBY ARHAM
52 KEHIDUPAN BARU
53 GARA GARA NGIDAM
54 JIWA YANG TULUS
55 MENGUNGKAP KEBENARAN
56 INSIDEN PENYELAMATAN
57 CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58 PRIA ANEH
59 MELAWAN NENEK LAMPIR
60 CINTA DAN LUKA
61 PENOLAKAN PUTRI
62 GARA GARA UDANG
63 MASALAH DATANG LAGI
64 PERASAAN YANG TERPENDAM
65 KABAR BURUK
66 RENCANA YOGA
67 KONFERENSI PERS
68 HAPPY WEDDING
69 BABBY TAMPAN
70 THE END
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERTEMUAN PERTAMA
2
DATANG MELAMAR
3
LAMARAN DI TOLAK
4
LAMARAN NYONYA HANA
5
PERNIKAHAN
6
MERASA KECEWA
7
SAKIT HATI ARA
8
SEMAKIN TERLUKA
9
SIAPA DIA?
10
BIMBANG & RAGU
11
KEPERGIAN ARA
12
KEPERGIAN ARA 2
13
MERASA KEHILANGAN
14
HARI PERTAMA KERJA
15
MENEMUI JALAN BUNTU
16
SEBUAH FAKTA
17
MASIH BERUSAHA
18
BERTEMU RERE
19
MENGHINDAR
20
PERTEMUAN
21
TEKA TEKI
22
SALAH PAHAM
23
RASA YANG TAK LAGI SAMA
24
UJIAN CINTA
25
KEMBALI BERPISAH
26
PERNIKAHAN ARA & DEAN
27
INSIDEN PENYELAMATAN
28
INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29
BERTEMU KELUARGA
30
KEBAHAGIAN YOGA
31
INGIN PUNYA ADIK
32
KEHILANGAN SUSTER
33
MENJADI PERAWATNYA LAGI
34
PENDEKATAN LAGI
35
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36
RASA YANG TERPENDAM
37
SALAH TINGKAH
38
KEMBALI KE RUMAH
39
KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40
PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41
MENGHEMPASKAN PELAKOR
42
MAKAN SIANG BEREMPAT
43
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44
TRAUMA YOGA
45
CHEK UP KANDUNGAN
46
KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47
MALAM NAAS
48
SALING INSTROPEKSI DIRI
49
HAPPY WEDDING DeRi
50
WELLCOME TO THE WORD
51
MENJENGUK BABBY ARHAM
52
KEHIDUPAN BARU
53
GARA GARA NGIDAM
54
JIWA YANG TULUS
55
MENGUNGKAP KEBENARAN
56
INSIDEN PENYELAMATAN
57
CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58
PRIA ANEH
59
MELAWAN NENEK LAMPIR
60
CINTA DAN LUKA
61
PENOLAKAN PUTRI
62
GARA GARA UDANG
63
MASALAH DATANG LAGI
64
PERASAAN YANG TERPENDAM
65
KABAR BURUK
66
RENCANA YOGA
67
KONFERENSI PERS
68
HAPPY WEDDING
69
BABBY TAMPAN
70
THE END
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!