KEPERGIAN ARA 2

Sampai di rumah sakit, Yoga segera turun dari mobilnya. Ia berlari menuju ruang rawat Rere.

Brak...

Yoga membuka pintu dengan kasar, suster menoleh ke arahnya.

" Ara." Panggil Yoga masuk ke dalam. Ia mengedarkan pandangannya mencari Ara namun tidak ada.

" Maaf Tuan, nyonya Ara baru saja pergi." Ucap suster.

" Apa? Kemana dia pergi?" Tanya Yoga.

" Mungkin belum sampai parkiran Tuan, soalnya baru saja belum lama kok." Sahut suster.

Tanpa membuang waktu Yoga berlari keluar menuju parkiran mobil.

" Ara... Ara.. " Ucap Yoga berharap Ara masih ada di sana. Namun sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepadanya, ia tidak melihat Ara di sana.

Yoga berlari keluar area rumah sakit mencoba mencari mobil Ara, barangkali belum keluar lama. Ia berlari kesana kemari seperti orang gila. Di rasa usahanya sia sia, ia duduk di trotoar pinggir jalan mengatur nafasnya yang tersengal.

" Hah... Hah.. Dimana kamu Ara? Kenapa kamu harus pergi dengan membawa kesalah pahaman ini? Setidaknya kau harus bersabar menunggu penjelasanku dulu." Tak terasa air mata menetes di pipi Yoga.

" Tapi ini bukan salahmu, akulah yang salah di sini. Aku yang memintamu pergi, aku yang tidak pernah menghargaimu. Maafkan aku Ara! Aku membuat kesalahan yang sama saat aku bersama Rebecca dulu. Saat ini aku benar benar merasakan kehilangan lagi, tapi entah mengapa kali ini rasanya lebih sakit. Aku takut... Aku takut kita tidak bisa bertemu lagi. Aku takut kau akan melupakan aku, aku takut kau benar benar menceraikan aku Ara. Aku mohon kembalilah! Selesaikan masalah kita dan kesalah pahaman ini. Aku mohon hiks." Yoga mengusap air matanya.

" Aku berjanji akan merubah sikapmu kepadamu, aku berjanji aku akan mencintai dan menyayangimu sepenuh hatimu. Aku janji kita bertiga akan hidup bahagia Ara. Aku mohon kembalilah! Kembalilah sekarang juga! Aku mohon kembalilah Ara!"

" Ara!!!!!" Teriak Yoga menyugar kasar rambutnya.

Deg...

Tiba tiba hati Ara mencelos, seperti ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya. Ia menatap keluar jendela mobil melihat jalanan kota yang nampak di padati mobil dan kendaraan roda dua. Sesekali ia mengusap air matanya.

Ya... Ara menggunakan jasa travel kenalan ayahnya untuk sampai tujuannya. Walaupun ia tidak yakin Yoga akan melacak keberadaan mobilnya, tapi menurutnya akan lebih aman jika memakai travel.

Kesedihan di hati Ara sangat mendalam, sejujurnya ia berat melakukan ini. Ia merasa tidak sanggup berpisah dengan putri kecil yang sangat ia sayangi. Tapi apa yang bisa ia lakukan saat Yoga memintanya untuk pergi? Apalagi Yoga memiliki wanita lain selain dirinya.

" *Aku tidak menyangka jika perpisahan ini terjadi lebih cepat dari perkiraanku. Aku berpikir akan berpisah dengan mas Yoga karena Mas Yoga tidak bisa move on dari mendiang istrinya, tapi ternyata aku salah. Mas Yoga mencintai wanita lain, dan sayangnya itu bukan aku. Maafkan mama Rere! Mama harus meninggalkanmu dengan cara dan situasi seperti sekarang ini. Mama akan selalu berdoa semoga wanita yang papa kamu cintai bisa mengurusmu dengan baik. Semoga dia bisa menyayangimu dan mencintaimu melebihi cinta mama padamu sayang. Mama pasti akan sangat merindukanmu."

" Untukmu mas Yoga, aku minta maaf jika selama ini aku membuatmu tidak nyaman karena berada di sekitarmu. Maafkan aku jika aku tidak bisa menjadi istri yang baik. Aku berdoa semoga kalian berbahagia. Dan aku akan menyambut kebahagiaanku sendiri. Semangat Ara!! Kau tidak boleh lemah! Semua sudah menjadi takdir Tuhan dan kau harus menjalaninya dengan ikhlas. Aku ikhlas menjalani semua ininya Rob, semoga aku bisa melewati ujianmu dengan baik*." Ujar Ara di dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam ini Rere pulang dari rumah sakit. Yoga menggendongnya menuju kamar, lalu ia menidurkan Rere di boxnya. Nyonya Hana menatap Yoga yang nampak lesu.

" Mandilah dan istirahatlah! Kau nampak lelah." Ucap nyonya Hana.

Tanpa menyahut ucapan mamanya, Yoga masuk ke kamar mandi. Ia menyalakan shower lalu duduk di bawah guyuran airnya. Pikirannya tertuju pada Ara, sebelum pulang ke rumah ia mendapat telepon dari Yoseph jika ia tidak berhasil melacak keberadaan Ara karena tidak ada petunjuk sama sekali. Sepertinya Ara mengganti nomer sekaligus ponselnya dengan yang baru.

" Hiks... Hiks... Maafkan aku Ara! Aku memang bodoh, bahkan sangat bodoh karena telah menelantarkanmu begitu saja. Dulu aku lihai dalam bercinta tapi dari dulu aku bodoh dalam urusan cinta. Dua kali aku merasakan jatuh cinta tapi dua kali juga aku terlambat menyadarinya. Aku menyadari perasaanku setelah aku kehilangan mereka. Kamu bodoh Yoga... Kamu benar benar bodoh.. Aku merasa sangat kehilangan Ara padahal kami belum lama bersama. Ara... Aku mohon kembalilah! Jangan tinggalkan aku seperti ini! Aku tidak sanggup merawat putri kita sendirian, aku tidak sanggup hidup tanpamu. Ara maafkan aku! Aku mohon kembalilah demi aku dan Rere. Hiks... Ya Tuhan... Berikan keajaibanmu padaku, kembali Ara kepadaku atau setidaknya berikan petunjuk padaku dimana dia sekarang. Aku akan menyusulnya dan membujuknya untuk pulang. Hiks... " Isal Yoga memukuki dadanya yang terasa sesak.

Bayang bayang kebersamaan mereka terlintas di pikiran Yoga membuatnya semakin merasa bersalah dan kehilangan. Senyuman Ara, tutur kata dan kelembutan yang Ara tunjukkan padanya terus terngiang di ingatannya.

" Aku berjanji tidak akan membuatmu pergi lagi setelah aku bisa membawamu kembali ke rumah ini Ara. Aku mencintaimu dan aku menyayangimu. Aku tidak ingin berpisah darimu. Walaupun kau mengirimkan surat perpisahan tapi aku tidak akan pernah menandatanganinya. Entah kapan waktunya pasti aku akan menemukanmu." Gumam Yoga.

Di lain tempat, Ara baru saja tiba di rumah barunya yang berada di provinsi Jogjakarta. Ia mendapat pekerjaan di sebuah rumah sakit ternama di kota itu sambil melanjutkan studinya untuk mendapat gelar spesialis anak. Ara memang menyukai anak anak itu sebabnya ia mengambil gelas spesialis anak. Ia ingin mengobati anak anak bangsa yang membutuhkan pertolongannya sehingga mereka bisa tersenyum dan tertawa lagi.

Setelah menata barang barangnya di dalam kamar, Ara duduk di teras rumah sambil menyesap teh hangat. Ia menikmati pemandangan malam yang di iringi angin sepoi sepoi.

" Hai, warga baru ya."

Ara menoleh ke rumah sebelah dimana seorang pria tampan sedang berdiri menatapnya.

" Iya, kenalkan namaku Zahra, kau bisa memanggilku Ara." Ucap Ara tersenyum membuat hati pria itu meleleh.

Pria itu menghampiri Ara lalu duduk di kursi samping Ara.

" Dokter Ara, kenalkan namaku Rodean. Kau bisa memanggilku Dean." Sahut Dean.

" Kenapa kau memanggilku Dokter?" Tanya Ara mengerutkan keningnya.

" Ya aku tahu kau dokter baru di rumah sakit xx. Aku juga bekerja di sana." Sahut Dean.

" Benarkah? Kerja di bagian apa?" Tanya Ara senang. Setidaknya ia punya teman yang ia kenal di tempat barunya.

" Di bagian apa ya...." Dean nampak berpikir.

" Cleaning servis." Sahut Dean.

" Masa' sih?" Ujar Ara tidak percaya.

" Iya." Sahut Dean.

Ara menatap Dean sekilas lalu ia melihat ke arah rumah Dean. Rumah berlantai dua yang nampak mewah.

" Masa' iya seorang cleaning servis bisa punya rumah sebesar ini? Atau mungkin dia pembantu di rumah itu ya? Astaga Ara... Sejak kapan kau memandang orang lain dari segi sosialnya? Astaghfirullahal'adzim ya Tuhan.. Maafkan hambamu yang sedang khilaf ini." Batin Ara.

Kira kira Dean itu siapa ya? Jangan lupa tekan like koment vote dan 🌹yang banyak buat author... Terima kasih...

TBC....

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

hahaha..lucu skli bercandamu tuan Rodean...seorang cleaning servis yg punya rmh mewah..tapi mungkin saja bisa.. kita ga tau nasib dan perjuangan seseorang sprti apa dan bagaimana..
lanjut thor

2024-11-11

0

Alanna Th

Alanna Th

pwrs dari pmlk rs tmpt ara bkrj? zeru deh 👍😘

2023-06-22

1

Erchapram

Erchapram

Dean kayak pernah baca? apa dia tooh bagian dari karya kamu Thor?

2023-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN PERTAMA
2 DATANG MELAMAR
3 LAMARAN DI TOLAK
4 LAMARAN NYONYA HANA
5 PERNIKAHAN
6 MERASA KECEWA
7 SAKIT HATI ARA
8 SEMAKIN TERLUKA
9 SIAPA DIA?
10 BIMBANG & RAGU
11 KEPERGIAN ARA
12 KEPERGIAN ARA 2
13 MERASA KEHILANGAN
14 HARI PERTAMA KERJA
15 MENEMUI JALAN BUNTU
16 SEBUAH FAKTA
17 MASIH BERUSAHA
18 BERTEMU RERE
19 MENGHINDAR
20 PERTEMUAN
21 TEKA TEKI
22 SALAH PAHAM
23 RASA YANG TAK LAGI SAMA
24 UJIAN CINTA
25 KEMBALI BERPISAH
26 PERNIKAHAN ARA & DEAN
27 INSIDEN PENYELAMATAN
28 INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29 BERTEMU KELUARGA
30 KEBAHAGIAN YOGA
31 INGIN PUNYA ADIK
32 KEHILANGAN SUSTER
33 MENJADI PERAWATNYA LAGI
34 PENDEKATAN LAGI
35 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36 RASA YANG TERPENDAM
37 SALAH TINGKAH
38 KEMBALI KE RUMAH
39 KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40 PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41 MENGHEMPASKAN PELAKOR
42 MAKAN SIANG BEREMPAT
43 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44 TRAUMA YOGA
45 CHEK UP KANDUNGAN
46 KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47 MALAM NAAS
48 SALING INSTROPEKSI DIRI
49 HAPPY WEDDING DeRi
50 WELLCOME TO THE WORD
51 MENJENGUK BABBY ARHAM
52 KEHIDUPAN BARU
53 GARA GARA NGIDAM
54 JIWA YANG TULUS
55 MENGUNGKAP KEBENARAN
56 INSIDEN PENYELAMATAN
57 CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58 PRIA ANEH
59 MELAWAN NENEK LAMPIR
60 CINTA DAN LUKA
61 PENOLAKAN PUTRI
62 GARA GARA UDANG
63 MASALAH DATANG LAGI
64 PERASAAN YANG TERPENDAM
65 KABAR BURUK
66 RENCANA YOGA
67 KONFERENSI PERS
68 HAPPY WEDDING
69 BABBY TAMPAN
70 THE END
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERTEMUAN PERTAMA
2
DATANG MELAMAR
3
LAMARAN DI TOLAK
4
LAMARAN NYONYA HANA
5
PERNIKAHAN
6
MERASA KECEWA
7
SAKIT HATI ARA
8
SEMAKIN TERLUKA
9
SIAPA DIA?
10
BIMBANG & RAGU
11
KEPERGIAN ARA
12
KEPERGIAN ARA 2
13
MERASA KEHILANGAN
14
HARI PERTAMA KERJA
15
MENEMUI JALAN BUNTU
16
SEBUAH FAKTA
17
MASIH BERUSAHA
18
BERTEMU RERE
19
MENGHINDAR
20
PERTEMUAN
21
TEKA TEKI
22
SALAH PAHAM
23
RASA YANG TAK LAGI SAMA
24
UJIAN CINTA
25
KEMBALI BERPISAH
26
PERNIKAHAN ARA & DEAN
27
INSIDEN PENYELAMATAN
28
INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29
BERTEMU KELUARGA
30
KEBAHAGIAN YOGA
31
INGIN PUNYA ADIK
32
KEHILANGAN SUSTER
33
MENJADI PERAWATNYA LAGI
34
PENDEKATAN LAGI
35
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36
RASA YANG TERPENDAM
37
SALAH TINGKAH
38
KEMBALI KE RUMAH
39
KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40
PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41
MENGHEMPASKAN PELAKOR
42
MAKAN SIANG BEREMPAT
43
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44
TRAUMA YOGA
45
CHEK UP KANDUNGAN
46
KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47
MALAM NAAS
48
SALING INSTROPEKSI DIRI
49
HAPPY WEDDING DeRi
50
WELLCOME TO THE WORD
51
MENJENGUK BABBY ARHAM
52
KEHIDUPAN BARU
53
GARA GARA NGIDAM
54
JIWA YANG TULUS
55
MENGUNGKAP KEBENARAN
56
INSIDEN PENYELAMATAN
57
CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58
PRIA ANEH
59
MELAWAN NENEK LAMPIR
60
CINTA DAN LUKA
61
PENOLAKAN PUTRI
62
GARA GARA UDANG
63
MASALAH DATANG LAGI
64
PERASAAN YANG TERPENDAM
65
KABAR BURUK
66
RENCANA YOGA
67
KONFERENSI PERS
68
HAPPY WEDDING
69
BABBY TAMPAN
70
THE END
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!