SIAPA DIA?

Pagi ini Ara sedang memakai jilbab di depan meja rias, Yoga yang baru pulang masuk ke dalam rumahnya. Ia langsung menuju kamar mandi tanpa menyapa Ara begitupun sebaliknya.

" Kau sudah keterlaluan Mas, aku harus meluruskan masalah ini." Gumam Ara.

Ara turun ke bawah membuat kopi untuk Yoga.

Tak lama Rere menangis namun Ara tidak mendengarnya karena di bawah ada tukang kebun yang menyalakan mesin pemotong rumput. Sampai Yoga selesai mandi, ia keluar lalu menghampiri Rere yang masih menangis.

" Sayangnya Papa kenapa menangis? Di tinggal sama Mama ya? Sini sama Papa." Yoga menggendong Rere lalu menimangnya namun tidak membuat Rere diam. Yoga merasakan tubuh Rere terasa panas.

" Kamu demam sayang." Ucap Yoga mengukur suhu tubuh Rere menggunakan telapak tangannya.

" Astaga!!! Badannya panas banget, gimana sih Ara mengurus Rere, kenapa badan panas begini dia biarkan begitu saja. Katanya seorang dokter." Gerutu Yoga.

Ceklek..

Ara masuk ke dalam dengan membawa secangkir kopi untuk Yoga.

" Anak Mama udah bangun to, kenapa menangis sayang? Mama lagi buatin kopi buat papa kamu." Ucap Ara meletakkan kopi di atas meja.

" Kopinya Mas." Ara mendekati Yoga dan ingin mengambil alih gendongan Rere namun tiba tiba Rere mengalami kejang kejang, seluruh tubuhnya berubah menjadi kebiruan.

Melihat itu Yoga nampak panik, ia segera berlari membawa Rere keluar kamarnya.

" Mas tunggu!" Ucap Ara.

Yoga tidak mendengarkan Ara, yang ada di pikirannya saat ini adalah membawa Rere ke rumah sakit.

" Bertahanlah sayang." Yoga menciumi Rere.

Yoga memangku Rere, ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

" Mas." Teriak Ara melihat mobil Yoga menjauh dari halaman rumahnya.

" Ya Tuhan lindungilah anakku!" Gumam Ara.

Nyonya Hana menghampiri Ara dengan tergopoh gopoh.

" Sayang Yoga kenapa? Kenapa dia membawa Ara sambil berlari begitu? Kemana dia? Apa yang terjadi Ara?" Nyonya Hana memberondong Ara dengan pertanyaan.

" Rere Ma.... Hiks.. " Bukannya menjawab Ara malah terisak.

" Ada apa dengan Rere sayang? Kenapa dia?" Tanya nyonya Hana menyentuh kedua bahu Ara.

" Rere demam Ma, barusan dia kejang kejang. Dan sekarang Mas Yoga membawanya ke rumah sakit. Aku... Aku takut Rere kenapa napa Ma." Ujar Ara.

" Kalau begitu ayo kita susul ke sana, kamu tenanglah! Rere pasti baik baik saja." Ujar nyonya Hana.

Mereka berdua menuju rumah sakit terdekat menggunakan mobil yang di kemudi oleh nyonya Hana. Di dalam perjalanan Ara nampak gelisah, air mata menetes tanpa henti membasahi pipinya.

" Ara tenanglah! Rere pasti baik baik saja Nak." Ujar nyonya Hana.

" Aku tidak bisa tenang sebelum aku melihat kondisi Rere Ma, harusnya tadi aku berikan pertolongan pertama pada Rere tapi Mas Yoga keburu membawanya pergi." Sahut Ara.

" Kita akan segera sampai." Ucap nyonya Hana.

Sampai di rumah sakit mereka bertanya pada bagian informasi, ternyata Rere berada di ruang UGD. Keduanya segera masuk ke UGD mengahampiri Yoga dan Rere.

Nampak Rere terbaring lemah di atas ranjang dengan selang infus yang menempel di kalinya. Hati Ara seperti tersayat sembilu melihat putri kecilnya terbaring lemah tak berdaya.

" Sayang." Ara hendak menyentuh Rere namun Yoga menepis tangannya.

" Jangan sentuh anakku!"

Deg...

Jantung Ara terasa berhenti berdetak.

" Kenapa Mas?" Tanya Ara menatap Yoga.

" Kau bukan ibu yang baik. Kau bahkan tidak bisa menjaganya dengan benar, bagaimana bisa dia demam kamu biarkan begitu saja? Kau bilang kau itu dokter, tapi kenapa Rere demam begini kamu tidak tahu, sampai dia mengalami kejang seperti ini. Kalau tadi aku terlambat membawanya ke sini sebentar saja, nyawanya tidak tertolong Ara. Dan akan aku pastikan kau menerima akibat dari perbuatanmu ini Ara." Ketus Yoga menunjuk wajah Ara membuat hati Ara mencelos.

" Maaf aku tidak tahu. Tadi pagi saat aku mengganti popoknya dia biasa biasa saja, suhu tubuhnya normal." Ucap Ara.

" Itu hanya alasanmu saja." Sahut Yoga.

" Mulai sekarang kau tidak boleh mengurus Rere. Biar aku sendiri yang mengurusnya." Sambung Yoga.

Jeduarrrr...

Bagai di sambar petir di siang bolong, Ara benar benar terkejut dengan ucapan Yoga.

" A.. Apa maksudmu Mas? Apa kau tidak membiarkan aku merawat putriku lagi?" Tanya Ara menatap Yoga.

" Dia bukan putrimu, dia putriku dan Rebecca."

Jeduaarrr...

Lagi lagi kilatan petir seperti menyambar tubuh Ara.

" Jaga ucapanmu Yoga! Kau sudah keterlaluan." Bentak nyonya Hana.

" Memang itu kan kenyataannya Ma." Sahut Yoga.

" Mama yakin Rere seperti ini karena dia kedinginan semalam." Ujar nyonya Hana.

" Rere seperti ini karena dia tidak becus mengurusnya." Ucap Yoga menunjuk Ara.

" Kamu menyalahkan aku Mas?" Tanya Ara tidak percaya.

" Ya.. Aku akui aku memang salah, aku salah karena telah mempercayai orang sepertimu."

Deg...

" Kau memintaku menunggumu di cafe xx jam lima sore. Aku menunggumu di sana sampai jam tujuh malam Mas. Aku terpaksa membawa Ara pulang karena tidak mungkin aku pulang ke rumah orang tuaku, aku tidak punya alasan yang tepat untuk membohongi mereka."

Alex sedikit terkejut dengan ucapan Ara.

" Apa aku harus bilang kalau kau membohongiku, kau memintaku ke sana tapi kau tidak datang menjemputku begitu? Aku menjaga nama baikmu di depan keluargaku. Apapun yang kau lakukan padaku aku selalu menutupinya. Aku tidak pernah membuka sifatmu yang sebenarnya di depan mereka. Apa aku salah?" Pertanyaan Ara menohok hati Yoga.

" Aku dan Rere kedinginan menunggu taksi di depan cafe itu, mungkin itu sebabnya Rere menjadi demam." Ujar Ara.

Ara menatap Yoga yang saat ini sedang menatapnya.

" Tapi yang membuatku tidak mengerti di sini, kenapa kau berbohong padaku Mas? Kau melarangku untuk meneleponmu karena kau bilang ada pertemuan penting dengan client. Tapi dimana dan dengan siapa kau semalam Mas sampai kau tidak pulang ke rumah?" Tanya Ara menatap Yoga.

Melihat tatapan Ara, Yoga membuang muka mengedarkan pandangannya ke sembarang arah. Ia tidak berani menatapata Ara karena takut tidak bisa mengendalikan dirinya.

" Apa kau tidak punya penjelasan untuk hal ini?" Tanya Ara lagi.

Yoga tetap bungkam, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

" Yoga, jawab pertanyaan istrimu. Dimana kau semalam sampai kau pulang pagi? Tidak mungkin kan kamu berada di kantor?" Tanya nyonya Hana.

" Jawab Mas." Desak Ara.

" Kau tidak perlu tahu." Sahut Yoga enteng.

" Ya... Aku memang tidak perlu tahu karena aku sudah tahu yang sebenarnya." Ucap Ara.

Yoga terkejut menatap Ara, begitupun dengan ibu mertuanya.

Ara mengeluarkan ponselnya dari tas, lalu menunjukkan sebuah foto kepada ibu mertuanya.

" Karena dia sedang bersama wanita lain."

Jeduaarrr...

Bukan hanya nyonya Hana yang kaget, tapi Yoga juga. Darimana Ara tahu semua itu? Apa Ara memata matainya? Pikir Yoga.

" Siapa dia Yoga?" Selidik nyonya Hana menatap tajam ke arah Yoga.

" Katakan siapa dia! Dan bagaimana kalian bisa bersama hah?" Teriak nyonya Hana sambil menangis.

Tak tahan menahan air mata, Ara juga ikut menangis.

" Katakan Mas siapa dia! Jelaskan semua ini agar aku tidak berpikir kalau kau telah mengkhianati pernikahan kita." Ucap Ara.

" Dia....

Siapa ya???

Jangan lupa tekan like dan kasih hadiah bair author semangat di balik padatnya jadwal puasa...

Terima kasih...

Miss U all...

TBC...

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

betul, thor; jngn spt othor" lain yg bikin istrinya hamil baru pergi 💔💔💔😠😜😫😰

2023-06-22

0

millie ❣

millie ❣

Jangan jadi pengemis Ara buat apa ngemis2 ama laki model bastard kyk gt yg ada rugi loe mumpung masih segel tinggalin aja laki g guna gt biar nyahok tuh 😤😤😤😡😡😡

2023-03-30

3

Erchapram

Erchapram

Yuhuuuuu Yoga yoga siap2 saja kamu bakal dikeroyok emak-emak berdaster. Dari awal episode udah bikin esmosi jiwa.

2023-03-30

2

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN PERTAMA
2 DATANG MELAMAR
3 LAMARAN DI TOLAK
4 LAMARAN NYONYA HANA
5 PERNIKAHAN
6 MERASA KECEWA
7 SAKIT HATI ARA
8 SEMAKIN TERLUKA
9 SIAPA DIA?
10 BIMBANG & RAGU
11 KEPERGIAN ARA
12 KEPERGIAN ARA 2
13 MERASA KEHILANGAN
14 HARI PERTAMA KERJA
15 MENEMUI JALAN BUNTU
16 SEBUAH FAKTA
17 MASIH BERUSAHA
18 BERTEMU RERE
19 MENGHINDAR
20 PERTEMUAN
21 TEKA TEKI
22 SALAH PAHAM
23 RASA YANG TAK LAGI SAMA
24 UJIAN CINTA
25 KEMBALI BERPISAH
26 PERNIKAHAN ARA & DEAN
27 INSIDEN PENYELAMATAN
28 INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29 BERTEMU KELUARGA
30 KEBAHAGIAN YOGA
31 INGIN PUNYA ADIK
32 KEHILANGAN SUSTER
33 MENJADI PERAWATNYA LAGI
34 PENDEKATAN LAGI
35 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36 RASA YANG TERPENDAM
37 SALAH TINGKAH
38 KEMBALI KE RUMAH
39 KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40 PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41 MENGHEMPASKAN PELAKOR
42 MAKAN SIANG BEREMPAT
43 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44 TRAUMA YOGA
45 CHEK UP KANDUNGAN
46 KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47 MALAM NAAS
48 SALING INSTROPEKSI DIRI
49 HAPPY WEDDING DeRi
50 WELLCOME TO THE WORD
51 MENJENGUK BABBY ARHAM
52 KEHIDUPAN BARU
53 GARA GARA NGIDAM
54 JIWA YANG TULUS
55 MENGUNGKAP KEBENARAN
56 INSIDEN PENYELAMATAN
57 CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58 PRIA ANEH
59 MELAWAN NENEK LAMPIR
60 CINTA DAN LUKA
61 PENOLAKAN PUTRI
62 GARA GARA UDANG
63 MASALAH DATANG LAGI
64 PERASAAN YANG TERPENDAM
65 KABAR BURUK
66 RENCANA YOGA
67 KONFERENSI PERS
68 HAPPY WEDDING
69 BABBY TAMPAN
70 THE END
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERTEMUAN PERTAMA
2
DATANG MELAMAR
3
LAMARAN DI TOLAK
4
LAMARAN NYONYA HANA
5
PERNIKAHAN
6
MERASA KECEWA
7
SAKIT HATI ARA
8
SEMAKIN TERLUKA
9
SIAPA DIA?
10
BIMBANG & RAGU
11
KEPERGIAN ARA
12
KEPERGIAN ARA 2
13
MERASA KEHILANGAN
14
HARI PERTAMA KERJA
15
MENEMUI JALAN BUNTU
16
SEBUAH FAKTA
17
MASIH BERUSAHA
18
BERTEMU RERE
19
MENGHINDAR
20
PERTEMUAN
21
TEKA TEKI
22
SALAH PAHAM
23
RASA YANG TAK LAGI SAMA
24
UJIAN CINTA
25
KEMBALI BERPISAH
26
PERNIKAHAN ARA & DEAN
27
INSIDEN PENYELAMATAN
28
INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29
BERTEMU KELUARGA
30
KEBAHAGIAN YOGA
31
INGIN PUNYA ADIK
32
KEHILANGAN SUSTER
33
MENJADI PERAWATNYA LAGI
34
PENDEKATAN LAGI
35
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36
RASA YANG TERPENDAM
37
SALAH TINGKAH
38
KEMBALI KE RUMAH
39
KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40
PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41
MENGHEMPASKAN PELAKOR
42
MAKAN SIANG BEREMPAT
43
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44
TRAUMA YOGA
45
CHEK UP KANDUNGAN
46
KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47
MALAM NAAS
48
SALING INSTROPEKSI DIRI
49
HAPPY WEDDING DeRi
50
WELLCOME TO THE WORD
51
MENJENGUK BABBY ARHAM
52
KEHIDUPAN BARU
53
GARA GARA NGIDAM
54
JIWA YANG TULUS
55
MENGUNGKAP KEBENARAN
56
INSIDEN PENYELAMATAN
57
CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58
PRIA ANEH
59
MELAWAN NENEK LAMPIR
60
CINTA DAN LUKA
61
PENOLAKAN PUTRI
62
GARA GARA UDANG
63
MASALAH DATANG LAGI
64
PERASAAN YANG TERPENDAM
65
KABAR BURUK
66
RENCANA YOGA
67
KONFERENSI PERS
68
HAPPY WEDDING
69
BABBY TAMPAN
70
THE END
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!