MERASA KECEWA

Sampai di rumah Yoga membawa Ara ke kamarnya. Ara menidurkan Rere di boxnya. Ia mendekati Yoga yang sedang duduk di sofa.

" Mas aku mau ke bawah untuk menyiapkan makan malam, sebelum itu apa Mas membutuhkan sesuatu? Atau Mas mau request masakan yang ingin Mas makan? Aku akan memasaknya khusus untuk Mas." Ujar Ara menatap Yoga.

" Kau tidak perlu berperan sebagai istri yang sesungguhnya, kau tidak perlu melakukan apapun untukku. Aku bisa sendiri, lebih baik kau fokus mengurus Rere biar tidak rewel lagi." Ucap Yoga membuat Ara mengerutkan keningnya.

" Aku memang istrimu Mas, sudah kewajibanku mengurusmu kan? Jadi apapun yang kau butuhkan aku akan mengurusnya." Ujar Ara.

" Statusmu memang istri dan ibu dari anakku. Tapi kau tidak akan pernah bisa memiliki hati dan cintaku. Karena keduanya hanya akan menjadi milik mendiang istriku selamanya."

Jeduarrrr...

Sakit, sesak, perih, itulah yang di rasakan Ara saat ini. Harapan hidup bahagia penuh cinta bersama suami dan anak tirinya pupus lah sudah. Ia berpikir Yoga akan menerimanya sebagai istrinya walaupun mereka belum saling mencintai. Namun siapa sangka jika Yoga malah mematahkan harapannya.

Ingin rasanya ia menangis namun ia harus terlihat tegar dan kuat di depan Yoga. Ara tidak mau Yoga semakin menindasnya jika tahu kelemahan Ara.

" Aku tidak mengharapkan apapun dari pernikahan ini kecuali kebahagiaan putriku. Ah bukan lebih tepatnya putri tiriku. Walaupun kau telah merenggut hakku sebagai istrimu tapi aku harap kau tidak merenggut hakku sebagai ibu dari anakmu. Karena bukan aku yang akan rugi, tapi dirimu sendiri. Tidak masalah jika kau tidak mau memberikan hati dan cintamu padaku, itu artinya kau telah membuat janji palsu kepada ayahku. Dan akan selalu aku ingat ucapanmu ini Mas, jika suatu saat nanti kau mengatakan kau mencintaiku, aku tidak akan mempercayainya sama sekali. Kau sudah berkomitmen pada dirimu sendiri. Untuk itu, bentengi hatimu sekuat mungkin agar kau tidak jatuh ke dalam pesonaku. Tetap cintai mendiang istrimu dan anggap aku sebagai pengasuh putrimu saja. Aku yakin kau akan merasa kehilangan untuk yang kedua kalinya suatu hari nanti." Ucap Ara meninggalkan kamar Yoga.

Ara menyandarkan punggungnya pada daun pintu. Ia mengelus dadanya, beberapa kali ia mengucap istighfar karena telah berani berbicara kasar pada suaminya.

" Ya Tuhan... Berikan kekuatan dan kesabaran untuk aku menghadapi mas Yoga ke depannya. Aku yakin bukan hanya ini saja aku merasakan sakit hati, mungkin besok aku merasakan yang lebih sakit dari ini. Aku harus kuat! Jangan sampai aku menyerah sebelum waktunya. Sekarang satu satunya tujuanku berada di sini adalah mengurus Rere. Semangat Ara! Semua akan indah pada waktunya." Ucap Ara berlalu dari sana.

Yoga menarik kasar rambutnya. Ia merutuki kebodohannya karena telah berbicara seperti itu pada Ara.

" Kenapa aku melakukan ini padanya? Setidaknya jika aku tidak bisa mencintainya aku tidak boleh mengucapkannya kan? Dia jadi tersinggung seperti itu. Bodoh kamu Yoga. Tadi dia bilang apa? Jatuh ke dalam pesonanya? Percaya diri sekali dia."

" Tapi bagaimana jika suatu hari nanti aku jatuh cinta padanya?" Yoga nampak berpikir.

" Tidak tidak... Itu tidak boleh terjadi. Dia benar aku harus membentengi hatiku, aku tidak mau mencintai orang lain selain Rebecca. Ini semua aku lakukan demi kamu sayang. Kau lah cinta terakhirku, aku tidak akan mencintai wanita lain selain kamu." Monolog Yoga.

Di dapur Ara sedang meracik sayuran, ia akan memasak ayam kecap dan rendang sapi serta capcay sayur dengan bakso sapi yang lezat.

" Duh rajinnya kakak ipar." Putri menghampiri Ara.

" Seorang ibu rumah tangga memang harus rajin kan? Kalau malas malasan nanti anak sama suaminya kelaparan." Sahut Ara.

" Kau memang gadis yang baik dan bertanggung jawab Ra. Semoga kak Yoga bisa menerimamu dan mencintaimu sepenuh hatinya." Ucap Putri.

" Aku tidak memikirkan hal itu Put. Karena aku merasa itu tidak akan mungkin terjadi jika kakakmu sendiri menutup hatinya. untuk wanita lain. Tujuanku saat ini hanya merawat Rere sampai Rere besar, masalah cinta aku serahkan pada Tuhan Put. Jika memang kami berjodoh pasti cinta itu akan datang dengan sendirinya, tapi kalau tidak ada kemungkinan kami berpisah." Ujar Ara menatap Putri.

" Apa maksudmu Ra? Kamu tidak punya niat untuk meninggalkan kak Yoga kan?" Selidik Putri.

" Aku tidak bisa menjanjikan itu Put, aku takut tidak bisa menepatinya. Apapun yang terjadi ke depannya aku pasrahkan pada Tuhan saja. Yang jelas aku sudah berusaha." Sahut Ara melanjutkan kegiatannya.

" Entah mengapa aku merasa ucapan Ara penuh makna. Apa yang dia rencanakan sebenarnya? Atau mungkin kak Yoga mengatakan sesuatu padanya yang membuat hatinya sakit? Aku lihat raut wajahnya juga terlihat sedih. Senyumannya juga seperti terpaksa gitu. Semoga tidak terjadi hal buruk pada hubungan mereka." Ujar Putri dalam hati.

Selesai memasak Ara dan Putri segera menatanya di meja makan. Ara kembali ke kamarnya untuk memanggil Yoga.

" Kemana Mas Yoga?" Gumam Ara mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar.

Ara berjalan mendekati balkon kamar yang terbuka, dari sela sela pintu ia bisa melihat jelas Yoga yang sedang duduk di kursi sambil menatap foto Rebecca di ponselnya.

" Maafkan aku sayang, hari ini aku menikahi wanita lain selain kamu. Tapi kau jangan salah paham, aku menikahinya karena aku membutuhkan dia untuk menjaga Putri kita bukan karena mencintainya atau ingin menjadikan dia istriku. Rere membutuhkan seseorang untuk mengurusnya sayang. Aku akan melakukan apapun demi Putri kita. Aku bahkan sampai membuat janji yang tidak mungkin bisa aku tepati di depan ayah wanita itu untuk mendapatkannya." Yoga mengelus layar ponselnya seolah sedang mengelus pipi Rebecca.

" Jangan pernah berpikir jika aku akan melupakanmu, sampai kapan pun kau akan tetap selalu ada di hatiku. Aku tidak bisa mencintai wanita lain karena hati ini telah mati bersamamu. Tidur tenang di sana sayang, aku sangat mencintaimu." Ucap Yoga memeluk layar ponselnya.

" Mbak Rebecca beruntung bisa memiliki cintamu sedalam itu Mas. Semoga suatu hari nanti aku juga bisa seberuntung dia. Aku bisa memiliki hati dan cintamu." Batin Ara.

" Mas." Panggil Ara membuka pintunya.

" Makan malam sudah siap Mas." Ucap Ara.

Yoga mengusap air matanya, ia mendongak menatap Ara sekilas lalu berlalu meninggalkan Ara tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ara menghela nafasnya pelan, ia segera menyusul Yoga ke bawah.

Sampai di meja makan ternyata di sana sudah ada nyonya Hana dan Putri tentunya.

" Kenapa kamu repot repot masak Ara? Kamu itu pengantin baru, harusnya kamu melayani suamimu saja." Ujar nyonya Hana.

" Tidak apa apa Ma, ini salah satu kewajibanku sebagai seorang istri kan." Sahut Ara.

Ara mengambil piring Yoga, ia hendak mengambilkan Yoga makanan namun Yoga menolaknya.

" Aku bisa ambil sendiri." Ucap Yoga mengambil piringnya dari tangan Ara.

lagi lagi Ara menghela nafasnya pelan.

" Maaf Mas! Jika kamu tidak menyukaiku, setidaknya jangan permalukan aku di depan keluargamu seperti ini." Tegur Ara menohok hati Yoga.

Yoga menatap mamanya dan Putri, mereka malah membuang muka.

" Ara jika Yoga tidak mau kau layani, biarkan saja dia. Setidaknya kau tidak akan sakit hati karena penolakannya." Ujar nyonya Hana.

" Tidak Ma, aku tidak mau berdosa untuk hal itu. Berapapun penolakan yang Mas Yoga berikan padaku, aku tetap akan melayaninya." Sahut Ara membuat Yoga sedikit terkejut. Ia berpikir jika ia menolak, Ara tidak akan melayaninya lagi.

Ara tersenyum melirik wajah Yoga.

" Aku ingin melihat sampai kapan kau akan menolakku Mas." Batin Ara.

TBC.....

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

kesabaran sesorang sda batasnya,begitu juga ara...
kau seorang lelaki yg tdk punya hati,yoga...mau menang sendiri...ucapanmu kepada orang tua ara hanya bohong belaka...suatu saat kau akan menyesali sikapmu pada ara..kluargamu memang egois yoga...

2024-11-11

0

Wardah Juri

Wardah Juri

tinggalkan saja biar nyesel gak ada yg ngurus anak nya

2023-10-03

1

Bùñđäë Ďęx Tåmä

Bùñđäë Ďęx Tåmä

aku suka bngt jalan jalan ceritanya asli bagus......kata2ny ara jg sangat sangat keren 😍😍😍😍😍

2023-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN PERTAMA
2 DATANG MELAMAR
3 LAMARAN DI TOLAK
4 LAMARAN NYONYA HANA
5 PERNIKAHAN
6 MERASA KECEWA
7 SAKIT HATI ARA
8 SEMAKIN TERLUKA
9 SIAPA DIA?
10 BIMBANG & RAGU
11 KEPERGIAN ARA
12 KEPERGIAN ARA 2
13 MERASA KEHILANGAN
14 HARI PERTAMA KERJA
15 MENEMUI JALAN BUNTU
16 SEBUAH FAKTA
17 MASIH BERUSAHA
18 BERTEMU RERE
19 MENGHINDAR
20 PERTEMUAN
21 TEKA TEKI
22 SALAH PAHAM
23 RASA YANG TAK LAGI SAMA
24 UJIAN CINTA
25 KEMBALI BERPISAH
26 PERNIKAHAN ARA & DEAN
27 INSIDEN PENYELAMATAN
28 INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29 BERTEMU KELUARGA
30 KEBAHAGIAN YOGA
31 INGIN PUNYA ADIK
32 KEHILANGAN SUSTER
33 MENJADI PERAWATNYA LAGI
34 PENDEKATAN LAGI
35 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36 RASA YANG TERPENDAM
37 SALAH TINGKAH
38 KEMBALI KE RUMAH
39 KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40 PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41 MENGHEMPASKAN PELAKOR
42 MAKAN SIANG BEREMPAT
43 MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44 TRAUMA YOGA
45 CHEK UP KANDUNGAN
46 KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47 MALAM NAAS
48 SALING INSTROPEKSI DIRI
49 HAPPY WEDDING DeRi
50 WELLCOME TO THE WORD
51 MENJENGUK BABBY ARHAM
52 KEHIDUPAN BARU
53 GARA GARA NGIDAM
54 JIWA YANG TULUS
55 MENGUNGKAP KEBENARAN
56 INSIDEN PENYELAMATAN
57 CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58 PRIA ANEH
59 MELAWAN NENEK LAMPIR
60 CINTA DAN LUKA
61 PENOLAKAN PUTRI
62 GARA GARA UDANG
63 MASALAH DATANG LAGI
64 PERASAAN YANG TERPENDAM
65 KABAR BURUK
66 RENCANA YOGA
67 KONFERENSI PERS
68 HAPPY WEDDING
69 BABBY TAMPAN
70 THE END
71 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERTEMUAN PERTAMA
2
DATANG MELAMAR
3
LAMARAN DI TOLAK
4
LAMARAN NYONYA HANA
5
PERNIKAHAN
6
MERASA KECEWA
7
SAKIT HATI ARA
8
SEMAKIN TERLUKA
9
SIAPA DIA?
10
BIMBANG & RAGU
11
KEPERGIAN ARA
12
KEPERGIAN ARA 2
13
MERASA KEHILANGAN
14
HARI PERTAMA KERJA
15
MENEMUI JALAN BUNTU
16
SEBUAH FAKTA
17
MASIH BERUSAHA
18
BERTEMU RERE
19
MENGHINDAR
20
PERTEMUAN
21
TEKA TEKI
22
SALAH PAHAM
23
RASA YANG TAK LAGI SAMA
24
UJIAN CINTA
25
KEMBALI BERPISAH
26
PERNIKAHAN ARA & DEAN
27
INSIDEN PENYELAMATAN
28
INSIDEN & UNGKAPAN CINTA
29
BERTEMU KELUARGA
30
KEBAHAGIAN YOGA
31
INGIN PUNYA ADIK
32
KEHILANGAN SUSTER
33
MENJADI PERAWATNYA LAGI
34
PENDEKATAN LAGI
35
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
36
RASA YANG TERPENDAM
37
SALAH TINGKAH
38
KEMBALI KE RUMAH
39
KEBAHAGIAAN KELUARGA UTUH
40
PENTINGNYA KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
41
MENGHEMPASKAN PELAKOR
42
MAKAN SIANG BEREMPAT
43
MENUNGGU KABAR BAHAGIA
44
TRAUMA YOGA
45
CHEK UP KANDUNGAN
46
KEDATANGAN TEMAN TEMAN
47
MALAM NAAS
48
SALING INSTROPEKSI DIRI
49
HAPPY WEDDING DeRi
50
WELLCOME TO THE WORD
51
MENJENGUK BABBY ARHAM
52
KEHIDUPAN BARU
53
GARA GARA NGIDAM
54
JIWA YANG TULUS
55
MENGUNGKAP KEBENARAN
56
INSIDEN PENYELAMATAN
57
CLIENTKU JODOH DADAKANKU
58
PRIA ANEH
59
MELAWAN NENEK LAMPIR
60
CINTA DAN LUKA
61
PENOLAKAN PUTRI
62
GARA GARA UDANG
63
MASALAH DATANG LAGI
64
PERASAAN YANG TERPENDAM
65
KABAR BURUK
66
RENCANA YOGA
67
KONFERENSI PERS
68
HAPPY WEDDING
69
BABBY TAMPAN
70
THE END
71
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!