" Tidak bisa." Ucap tuan Alif lantang.
Semua orang terkejut, seketika mereka langsung menatap tuan Alif.
" Ayah." Ucap Ara.
" Kenapa? Apa kamu mau menikah dengannya dan menjadi babby sister untuk anaknya begitu?" Tuan Alif menunjuk Yoga.
" Iya Ayah, aku bersedia menikah dengannya dan menjadi ibu sambungnya Rere." Ucap Ara.
" Apa kau sudah gila? Kau lulusan kedokteran, dan kau sedang mengambil gelar spesialis Ara, masa depanmu akan hancur dengan pernikahan ini. Jangan bodoh kamu Ara." Ucap tuan Alif merasa kesal.
" Aku bisa melanjutkan gelar spesialisku setelah Rere besar nanti Ayah, saat ini Rere sangat membutuhkan aku. Aku..
" Kenapa harus kamu? Bukankah banyak gadis di luar sana yang bisa dia menikahi jika hanya di jadikan sebagai ibu dari anaknya? Dia juga bisa menyewa babby sister untuk mengurusnya, kenapa harus menikahi kamu dan melibatkan kamu dalam masalah ini? Ayah tidak setuju." Ucap tuan Alif memotong ucapan Ara.
" Dia hanya ingin memanfaatkan kamu saja Ara, dia tahu bagaimana kamu merawat anaknya selama ini. Ayah tidak setuju, Ayah lebih memikirkan masa depanmu daripada masa depan anak orang lain. Ayah tidak rela jika ada yang sengaja memanfaatkan anak Ayah begini." Ucap tuan Alif.
" Maaf Tuan, saat ini memang aku membutuhkan Ara sebagai ibu dari anakku. Tapi aku pastikan suatu hari nanti aku menjadikan Ara sebagai istriku sepenuhnya dan ibu dari anak anak kami." Ucap Yoga menyela pembicaraan dua orang itu.
" Atas dasar apa kau berbicara seperti itu? Kau baru saja kehilangan mendiang istrimu dan aku yakin hati, jiwa dan pikiranmu masih terpaut padanya. Aku tidak mau putriku menderita karena berada di tangan orang yang salah. Selama di hatimu masih ada nama mendiang istrimu, maka kau tidak akan pernah bisa mencintai dan menghargai putriku sebagai istrimu. Aku paham betul akan hal itu anak muda. Apapun yang akan kau tawarkan aku tidak akan menyetujui pernikahan ini." Ucap tuan Alif.
Ayah mana yang akan rela melihat anaknya hanya di butuhkan untuk merawat anak orang lain saja? Di rasa tidak ada yang rela, begitupun dengan tuan Alif. Tuan Alif ingin memberikan yang terbaik untuk Ara. Ia ingin putrinya menikah dengan pria yang mencintainya.
" Saya tidak akan menawarkan apapun karena saya yakin anda sudah punya segalanya. Tapi saya akan menunjukkan keseriusan saya untuk menjalin hubungan ini, jujur walaupun hari ini belum ada rasa cinta dalam hati saya tapi saya berjanji setelah Ara menikah dengan saya, saya akan membuat hati ini mencintainya. Dan saya akan berusaha untuk membuatnya bahagia." Ucap Yoga.
" Tidak perlu banyak bicara, buktikan saja! Sekarang pergilah! Mungkin putrimu sudah menunggumu di rumah." Usir tuan Alif.
" Baiklah kalau begitu saya permisi." Ucap Yoga undur diri. Percuma saja ia berdebat dengan tuan Alif, ia merasa hanya akan membuang waktunya dengan percuma. Ia akan berusaha lain kali di saat hati tuan Alif sudah merasa tenang.
" Ara aku pulang dulu, aku harap kau mau memikirkan lamaranku dengan baik. Kau yang membuat putriku bergantung padamu, aku ingin meminta tanggung jawabmu." Ucap Yoga segera berlalu dari sana, ia mengepalkan erat tangannya karena pulang dengan membawa kegagalan. Penolakan ayah Ara membuatnya semakin ingin menjadikan Ara miliknya. Entah karena apa ia sendiri tidak tahu.
Di ruang tamu tuan Alif menatap sang putri tercinta.
" Ambil gelar spesialismu di luar negeri agar kau terbebas dari pria brengsek sepertinya." Ucap tuan Alif menatap Ara yang menundukkan kepala.
" Maaf Ayah aku tidak mau. Perlu ayah tahu, selama satu bulan aku merawat Rere, aku merasa ikatan batin di antara kami mulai terjalin Ayah. Aku menyayanginya, aku menyayangi bayi malang itu. Dia kehilangan ibunya di saat dia belum bisa membuka matanya Ayah. Aku tidak tega meninggalkan bayi yang tak berdosa itu menderita karena aku. Aku yang mendekat ke arahnya, aku yang membuatnya nyaman bersamaku, dan kini ayahnya datang melamarku sekaligus meminta tanggung jawabku akan hal itu. Aku harus bertanggung jawab Ayah, mas Yoga memberikan aku kesempatan untuk menjadi ibunya Rere itu merupakan suatu kebahagiaan sendiri untukku. Mas Yoga ingin aku membesarkan anaknya, itu berarti dia percaya padaku Ayah." Ucap Ara.
" Ayah aku mohon! Berikan restu Ayah untuk pernikahan ini agar pernikahan kami menjadi berkah. Aku merasa saat ini Tuhan sedang menunjukkan jalan takdirku. Bukankah jodoh itu takdir Tuhan yang tidak bisa kita hindari Ayah? Jika mas Yoga jodohku, lalu kenapa Ayah menentangnya?" Ujar Ara tanpa menghilangkan rasa hormatnya pada orang tuanya.
" Ara... Jangan keras kepala Nak! Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu. Kau tidak tahu apa artinya cinta dalam pernikahan Nak, hidup tanpa adanya cinta itu menderita, walaupun kau punya segalanya tapi tanpa cinta, kau tidak akan bahagia. Cobalah mengerti dari sudut padang ayahmu ini."
" Ayah melihat dari sorot mata Yoga, Ayah yakin dia tidak mencintaimu. Ayah bisa melihat cinta untuk mendiang istrinya yang begitu dalam hanya dari melihat sorot mata dan ucapannya Nak. Dia melakukan semua ini hanya demi anaknya. Dia tidak punya keinginan untuk membina rumah tangga yang bahagia, tapi dia hanya butuh seseorang untuk merawat anaknya. Jangan korbankan masa depanmu untuk pernikahan ini! Ayah mohon!" Ujar tuan Ali.
" Kalau begitu biarkan Ara melakukan ini demi anaknya juga Yah. Mungkin banyak gadis di luar sana yang mau menjadi ibunya Rere, tapi jika Rere sendiri yang menginginkan Ara, Ara bisa apa Ayah. Bukankah mengurus anak piatu itu hal mulia? Bahkan gelar spesialisku tidak ada artinya di bandingkan mulianya merawat Rere Yah. Aku tidak masalah jika mas Yoga tidak mencintaiku, aku yakin cinta di antara kami akan hadir seiring berjalannya waktu. Jika Tuhan telah menyatukan kami, maka aku yakin Tuhan tidak akan mudah memisahkan kami Ayah. Aku harap Ayah mau mengerti apa yang aku inginkan. Aku kembali ke kamar Ayah." Ucap Ara meninggalkan kedua orang tuanya.
" Anakmu benar benar keras kepala. Ayah harus bagaimana Bun?" Ujar tuan Alif menatap istri tercintanya.
" Selama Ara di jalan yang benar, kita dukung saja keputusannya Yah. Mungkin ini memang jalan yang Tuhan takdirkan untuk putri kita. Kita doakan saja semoga Ara dan suaminya nanti hidup bahagia. Jika Ara bahagia maka kita juga bahagia kan Yah? Karena kebahagiaan Ara adalah hal yang paling utama. Jangan sampai Ara merasa kalau kita tidak menyayanginya. Bunda lihat Ara telah jatuh cinta pada bayi itu, Bunda yakin Ara tidak akan menyerah sebelum Ayah mengabulkan keinginannya. Putri kita sudah besar Ayah, dia sudah bisa mengambil keputusan sendiri. Jangan sampai Ara membenci Ayah karena hal ini." Sahut nyonya Aisyah.
" Baiklah akan Ayah pikirkan." Sahut tuan Alif mencium kening nyonya Aisyah.
" Ayah... " Ucap nyonya Aisyah malu malu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di rumah Yoga, Yoga sedang duduk di ruang tamu bersama dengan mamanya. Sedangkan Putri menggendong Rere yang nampak rewel.
" Katakan kamu darimana!" Ucap nyonya Hana.
" Aku pergi ke rumah Ara untuk melamarnya Ma."
" Apa??" Pekik nyonya Hana tidak percaya jika putranya bisa melakukan hal itu. Tapi jujur ia sangat senang mendengar hal itu.
" Lalu bagaimana? Apa Ara menerima lamaranmu?" Tanya nyonya Hana antusias.
" Ya..
" Alhamdulillah." Ucap nyonya Hana memotong ucapan Yoga.
" Tapi ayahnya menolak." Ucap Yoga membuat nyonya Hana terkejut.
" Menolak? Kenapa ayahnya menolak lamaranmu? Apa kau tidak bisa meyakinkan mereka jika kau menginginkan putrinya? Atau kamu mengatakan jika kamu hanya membutuhkan ibu untuk Rere bukan seorang istri yang bisa mendampingimu seumur hidupnya?" Selidik nyonya Hana.
" Aku tidak suka basa basi Ma, aku katakan maksud dan tujuanku yang sebenarnya." Sahut Yoga.
Nyonya Hana menepuk jidatnya sendiri.
" Astaga Yoga... Bagaimana bisa kau melakukan semua ini? Seluruh ayah di dunia ini akan menolak lamaranmu jika kau mengatakan seperti itu. Mereka akan menganggapmu hanya memanfaatkan putri mereka untuk mengurus anakmu Nak. Entah keturunan siapa kau ini sehingga begitu bodoh seperti ini." Gerutu nyonya Hana.
" Lalu aku harus bagaimana Ma? Apa aku harus bersandiwara jika aku mencintai anaknya? Apa aku harus berbohong begitu? Setidaknya aku mengatakan yang sebenarnya kepada mereka kan, itu jauh lebih baik daripada aku harus membual." Ujar Yoga.
" Ya ya ya terserah kau saja lah, Mama pusing memikirkan kamu dan Rere. Mending kamu cari cara lain untuk melamar Ara kembali. Dan pastikan jika lamaranmu kali ini di terima." Desak nyonya Hana.
" Tau lah Ma aku pusing, mendengar tangisan Rere saja aku sudah pusing, apalagi di tambah ocehan Mama." Ucap Yoga meninggalkan mamanya.
" Sepertinya aku harus berbuat sesuatu, jika mengandalkan Yoga aku yakin tidak akan berhasil." Gumam nyonya Hana.
Kira kira apa yang akan di lakukan nyonya Hana?
Tetap dukung terus kisahnya ya karena author akan membagi pulsa sebesar dua puluh ribu untuk tiga orang pendukung terbanyak di akhir bab nanti. Siapa tahu kalian salah satunya.
Terima kasih..
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
sari emilia
yg pasti ara gatel...kl aku sdh d hina lk2 itu...sampai kpn pun aku tdk mau..bnr kt ayah nya meding menuntut ilmu jd org hebat...jujur dl aku pernah suka dgn sorg cowo n cowo itu pun ternyata menyukai tmn ku...dia kr aku tdk tau...stlh bbrp wktu dia datang pd org tua ku melamar ku,tp krn rs sakit yg pernah dia toreh kn aku menolak lamaranya..meski org tua ku menyayangkn penolakn ku krn dia pri tanpan n mapan,tp ht ku terlanjur sakit...
2025-01-20
1
Heryta Herman
kluarga yoga egois...hanya memikirkan nasib rere..tapi tdk memikirkan nasib ara...tdk ada orang tua yg tdk sayang dgn anaknya..tapi,yoga dan rere adalah mereka itu lain masalahnya...harus di pikirkan dgn sebaiknya..
lanjut thor..menarik ni kisahmu...
2024-11-11
0
Anonymous
Hadir kk
2023-10-31
1