Tawaran menjadi Sekretaris.

Namun tak lama HRD itu masuk lagi dan berkata "mbak Naira bisa ikut mbak ini"

Aku langsung berbalik menatap wanita cantik ini.

"Mari mbak ikut saya" Titah nya.

Akhirnya aku hanya bisa mengikutinya karena bingung juga. Dia membawaku ke sebuah ruangan dan sepertinya ini ruangan khusus karena terlihat dari bentuk ruangannya yang hanya ada dua ruangan. Dan saat sampai depan pintu aku di buat kaget karena ternyata ini ruangan Direktur Utama kantor ini.

"Kenapa dia bawa aku kesini ya" Ucapku dalam hati dan aku sudah ketakutan karena takut membuat salah.

"Silahkan masuk mbak" Ucap cewek cantik itu.

Aku pun hanya menunduk dan berjalan menghampiri seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Dia langsung tersenyum saat melihat ke arak ku, lalu dia berkata "silahkan duduk"

Aku pun duduk dengan jantung yang tak menentu mungkin sebentar lagi akan jatuh.

"Kenalkan saya Direktur Utama di kantor ini" Ucapnya.

Aku hanya tersenyum, tanganku sudah keringat dingin.

"Saya menyuruh sekretaris saya untuk memanggil kamu kesini karena ada sesuatu yang akan saya tawarkan pada mu" Ucapnya.

"Tawakan?" Bingung ku.

"Iya, aku dengar kamu tidak memenuhi syarat untuk di posisi divisi pemasaran, tapi saya punya penawaran untuk kamu, apa kamu mau jadi sekretaris?" Katanya dengan lembut.

"Sekretaris? Tapi saya tidak punya pengalaman di posisi itu bu" Jawabku dengan jujur.

"Saya tahu, kalau kamu mau saya akan minta sekretaris saya untuk mengajarkan kamu, nanti setelah kamu bisa baru saya lepas" Penjelasannya.

"Tapi kenapa ibu menawarkan posisi itu untuk saya?" Tanyaku karena penasaran juga.

Dia malah tersenyum lalu berkata "karena cuman kamu yang cocok buat jadi sekretaris CEO di kantor ini"

"Sekretaris CEO?" Kaget ku.

"Iya, bagaimana?"

"Aku boleh mencobanya dulu bu?" Tanyaku takut-takut.

"Boleh" Jawabnya sambil tersenyum lalu berkata lagi "mulai besok kamu di ajari oleh sekretaris saya, untuk pakaian terserah kamu asalkan sopan saja"

"Iya bu makasih" Jawabku.

"Kalau tidak ada di tanyakan, saya sudahi sampai sini karena saya ada rapat di luar" Ucapnya lalu berdiri dan meninggalkan ku.

Aku pun ikut keluar dan turun ke bawah untuk pulang dan selama di jalan aku memikirkan "mimpi apa aku semalam sampai-sampai aku di tawarin jadi sekretaris CEO di kantor itu"

Sesampainya di rumah aku langsung istirahat dan malamnya saat abang dan istrinya pulang aku memberitahukan apa yang terjadi di perusahaan tadi dan mereka pun kaget.

"Serius kamu Ra?" Tanya mbak Anita.

"Aku serius mbak, aku aja bingung kok bisa" Jawabku.

"Ya bagus itu Ra, kamu langsung dapet posisi tinggi" Ucap bang Bagas.

"Ya masalahnya aku belum pengalaman bang" Ucapku mengeluh.

"Terus kenapa kamu terima?" Tanya mbak Anita.

"Aku gagal di wawancara untuk divisi pemasaran mbak, jadi aku ambil aja tawaran itu" Penjelasan Ku.

Tiba-tiba mbak Anita berdiri dan pergi ke kamarnya dan aku memutuskan makan.

Namun, tiba-tiba mbak Anita membawa baju setelan kerjanya suruh aku pilih untuk di pakai besok.

"Ni Ra kamu pilih yang cocok buat besok, agar kamu kelihatan cantik, besok mbak ajari dandannya" Ucapnya.

Aku hanya mengangguk saja karena tidak mengerti juga.

Paginya mbak anita benar-benar make over ku, dia yang pilihkan baju dia juga yang pakaikan aku make up. Tapi saat aku ngaca make up yang di pakaikan natural jadi aku suka.

"Makasih mbak" Ucapku.

"Iya sama-sama, biar kamu terlihat manis" Godanya sambil mencolek dagu ku.

"Mbak ini bisa saja" Ucapku sedikit malu.

"Ya sudah pakai itu bajunya, mbak juga mau siap-siap nanti berangkat bareng mbak saja" Ucapnya lalu pergi dari kamarku.

Aku bangkit dari duduk ku, lalu ku ambil baju yang tadi di berikan mbak Anita setelan kemeja dan celana berwarna biru yang terlihat simpel. Setelah aku pakai ternyata pas dengan tubuhku yang kecil ini. Setelah merasa siap aku keluar untuk sarapan bersama. Abang dan mbak Anita menatap ku lalu abang berkata "kamu cocok pakai baju itu Ra"

"Jangan ngeledek deh bang" Ucapku sambil duduk.

"Tante cantik ko" Puji keponakan ku Handika.

"Makasih sayang"

"Ra kalau pakai hijab lebih bagus sepertinya" Kata abang.

"Aku belum..... " Ucapku tergantung.

"Abang ngerti ko, ya sudah kita makan" Titahnya.

Kami pun makan. Bang Bagas berkata begitu karena mbak Anita memang pakai hijab. Kami pun berangkat dengan di Antar bang Handika. Sebenarnya Bang Bagas masih kerja satu perusahaan tempat ku kerja, tapi sekarang dia tempatkan di kantor cabang karena dia naik jabatan menjadi meineger kantor pusat. Aku masuk ke ruangannya mbak Yola sekretarisnya Direktur Utama. Tapi saat aku masuk ternyata dia belum datang jadi aku menunggu saja. Tak lama mbak Yola datang, aku pun segera menghampirinya.

"Pagi mbak" Sapa ku.

"Pagi Naira, kamu sudah datang saja" Ucapnya sambil menaruh tasnya di meja.

"Mbak hari aku ngapain dulu" Tanyaku.

"Ini, kamu pelajari dulu jadwal bu Risa" Titahnya sambil memberikan sebuah buku.

Saat ku buka ternyata itu jadwal bu Risa dari pagi sampai siang.

"Mbak padat banget jadwalnya?" Tanyaku.

"Ya begitu lah selama CEO kantor ini lagi tugas di luar, bu Risa yang handel"jawabnya.

Aku hanya mengangguk saja. Tiba-tiba mbak Yola berkata " Naira sekarang kamu bereskan dulu ruangan bu Risa ya, aku ada kerjaan dulu sebentar"

"Iya mbak" Jawabku.

"Lap mejanya saja, sama rapih kan berkas-berkasnya" Beritahu nya.

Aku pun hanya mengangguk dan langsung masuk ruangannya. Setelah beres aku kembali ke mbak Yola dan tak lama bu Risa datang "pagi bu" Sapa kami berdua.

"Pagi" Sambil tersenyum dan mbak Yola mengikutinya dari belakang aku pun begitu. Saat di rungan mbak Yola membacakan jadwal bu Risa dari pagi sampai sore.

"Oke, jadi meeting nya di mulai jam sembilan ya" Ucapnya.

"Iya bu" Jawab mbak Yola.

"Ya sudah kalian kembali ke meja kalian saja" Titahnya.

Kami kembali dan mbak Yola menyuruhku memeriksa berkas yang akan di tandatangani bu Risa. Ternyata tugas jadi seorang sekretaris itu tak mudah kita harus siap kapan saja bahkan kemana pun atasan kita pergi kita harus selalu mengikutinya. Sore hari nya aku pulang dengan wajah capek dan ternyata mbak Anita sudah duluan sampai rumah.

"Ra, kamu baru pulang?" Tanya mbak Anita.

"Iya mbak, aku mandi dulu ya"jawabku lalu pergi ke kamar untuk mandi.

Setelah selesai aku keluar kamar dan akan membantu mbak Anita di dapur.

" Mbak aku bantu ya"ucapku.

Mbak Anita melirikku lalu berkata "kamu istirahat saja pasti capek banget kan, mbak bisa sendiri ko lagian sedikit lagi" Ucapnya.

Akhirnya aku temani Handika main saja. Saat aku asyik bermain dengan Handika tiba-tiba bang Bagas datang.

"Assalamualaikum"salamnya.

" Waalaikumsalam"jawabku dan Handika.

"Ra kamu udah pulang?" Tanya nya saat aku mencium tangannya.

"Sudah bang" Jawabku.

"Abang ke atas dulu mau mandi sama ganti baju, nanti kita makan bareng" Ucapnya.

Episodes
1 Abang datang
2 Panggilan kerja
3 Tawaran menjadi Sekretaris.
4 Bertemu dengan CEO
5 Buat masalah
6 Izin dinas luar kota
7 Di Bandung
8 Kembalinya ingatan Naira.
9 Flashback 10 tahun lalu.
10 Lamaran.
11 Status baru.
12 Di ajak jalan-jalan
13 Teringat kejadian dua Tahun lalu.
14 Kejadian dua tahun lalu
15 Mencoba baju pengantin.
16 Ulah Riko.
17 Kembali
18 Asisten rumah yang mencurigakan.
19 Kepergian Rival.
20 Kepulangan Rival.
21 Hari-hari bersama Naira.
22 Rapat dadakan.
23 Amarah Rival.
24 Di pukuli bang Bagas.
25 Di jenguk Papa.
26 Ulah Clara.
27 Mencoba baju pengantin.
28 Ulah Riko.
29 Buku harian Naira.
30 Menyusul Naira.
31 Membicarakan pernikahan.
32 Terulang lagi.
33 Buku harian Naira 1
34 Buku harian Naira 2
35 Buku Harian Naira 3
36 Buku harian Naira 4
37 Naira Sadar.
38 Naira pulang dari Rumah sakit.
39 Rencana Naira.
40 Akhirnya Sah juga.
41 salah paham di hari pertama jadi suami istri.
42 Kebenaran.
43 Pergi jalan.
44 Pindah Rumah.
45 Pertama kerja kembali.
46 Menemani Clara.
47 Bertemu papa Rival.
48 Acara pernikahan Clara
49 Ketahuan Hamil.
50 Ngidam rujak.
51 Kecewa.
52 Pertengkaran.
53 Masuk rumah sakit.
54 Kabar perginya Rival.
55 Hasil USG
56 Masih peduli.
57 Kehadiran anak kembar ku
58 Bertemu Riko.
59 Bertemu keluarga baru.
60 Foto kedua anak ku.
61 Keluarga yang sempurna.
62 Merasa jadi Anak.
63 Menghubungi Naira.
64 Hilangnya Chika.
65 Sifat Asli Clara.
66 Pulangnya Rival.
67 Keluarga Utuh.
68 Kedatangan Tatang.
69 Ke kampung Bapak.
70 Jalan-jalan di kebun.
71 Clara datang.
72 Kejutan dari Rival.
73 Kembali ke kantor.
74 Chiko masuk rumah sakit.
75 Kedatangan kakek.
76 Acara kantor.
77 kejutan.
78 Chika masuk rumah sakit.
79 Kepulangan Bunda.
80 Riko datang.
81 Kejadian dua tahun lalu.
82 Perasaan aneh.
83 Kepergian Ayah.
84 Ulah Clara lagi.
85 Bertemu calonnya Romi.
86 Ulah Chiko di sekolah.
87 Riko minta maaf
88 Pengen motor.
89 Part Anak sudah dewasa.
90 Suasana hati Chika.
91 Akhir cerita Naira dan Rival.
92 POV Chika, penggalan cerita tentang Chika.
93 part Chika yang kedua.
94 Part-nya Chiko.
95 part Chiko 2
96 Part Chiko 3
97 Part Chiko "hari pernikahan"
98 Part Chiko "malam naas"
99 Part Chiko "masuk rumah sakit"
100 Akhir......
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Abang datang
2
Panggilan kerja
3
Tawaran menjadi Sekretaris.
4
Bertemu dengan CEO
5
Buat masalah
6
Izin dinas luar kota
7
Di Bandung
8
Kembalinya ingatan Naira.
9
Flashback 10 tahun lalu.
10
Lamaran.
11
Status baru.
12
Di ajak jalan-jalan
13
Teringat kejadian dua Tahun lalu.
14
Kejadian dua tahun lalu
15
Mencoba baju pengantin.
16
Ulah Riko.
17
Kembali
18
Asisten rumah yang mencurigakan.
19
Kepergian Rival.
20
Kepulangan Rival.
21
Hari-hari bersama Naira.
22
Rapat dadakan.
23
Amarah Rival.
24
Di pukuli bang Bagas.
25
Di jenguk Papa.
26
Ulah Clara.
27
Mencoba baju pengantin.
28
Ulah Riko.
29
Buku harian Naira.
30
Menyusul Naira.
31
Membicarakan pernikahan.
32
Terulang lagi.
33
Buku harian Naira 1
34
Buku harian Naira 2
35
Buku Harian Naira 3
36
Buku harian Naira 4
37
Naira Sadar.
38
Naira pulang dari Rumah sakit.
39
Rencana Naira.
40
Akhirnya Sah juga.
41
salah paham di hari pertama jadi suami istri.
42
Kebenaran.
43
Pergi jalan.
44
Pindah Rumah.
45
Pertama kerja kembali.
46
Menemani Clara.
47
Bertemu papa Rival.
48
Acara pernikahan Clara
49
Ketahuan Hamil.
50
Ngidam rujak.
51
Kecewa.
52
Pertengkaran.
53
Masuk rumah sakit.
54
Kabar perginya Rival.
55
Hasil USG
56
Masih peduli.
57
Kehadiran anak kembar ku
58
Bertemu Riko.
59
Bertemu keluarga baru.
60
Foto kedua anak ku.
61
Keluarga yang sempurna.
62
Merasa jadi Anak.
63
Menghubungi Naira.
64
Hilangnya Chika.
65
Sifat Asli Clara.
66
Pulangnya Rival.
67
Keluarga Utuh.
68
Kedatangan Tatang.
69
Ke kampung Bapak.
70
Jalan-jalan di kebun.
71
Clara datang.
72
Kejutan dari Rival.
73
Kembali ke kantor.
74
Chiko masuk rumah sakit.
75
Kedatangan kakek.
76
Acara kantor.
77
kejutan.
78
Chika masuk rumah sakit.
79
Kepulangan Bunda.
80
Riko datang.
81
Kejadian dua tahun lalu.
82
Perasaan aneh.
83
Kepergian Ayah.
84
Ulah Clara lagi.
85
Bertemu calonnya Romi.
86
Ulah Chiko di sekolah.
87
Riko minta maaf
88
Pengen motor.
89
Part Anak sudah dewasa.
90
Suasana hati Chika.
91
Akhir cerita Naira dan Rival.
92
POV Chika, penggalan cerita tentang Chika.
93
part Chika yang kedua.
94
Part-nya Chiko.
95
part Chiko 2
96
Part Chiko 3
97
Part Chiko "hari pernikahan"
98
Part Chiko "malam naas"
99
Part Chiko "masuk rumah sakit"
100
Akhir......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!