18. Erland dan Sarah

Erland masih mengatur nafasnya, ternyata semua itu hanyalah mimpi. Sekarang Sarah ada di hadapannya dalam keadaan sehat. Tapi rasanya itu sangat nyata.

"Kamu mimpi apa Mas?? Kenapa panggil namaku??"

"Enggak, nggak papa kok" Erland memilih pergi ke kamar mandi. Rasanya aneh sekali mimpi di siang bolong seperti itu.

Erland membasuh mukanya untuk menghilangkan rasa kantuknya. Mengambil wudhu lalu menunaikan kewajibannya.

*

*

*

Sudah beberapa bulan berlalu sejak kepergian Viola, hubungan Erland dan Sarah juga sudah membaik. Kembali hangat seperti pasangan pengantin baru lainnya.

Sarah merasa senang karena kepergian Viola akhirnya mengembalikan Erland kepadanya. Kalau boleh berharap, Sarah ingin sekali Viola terus menetap di sana dan tak akan pernah kembali.

"Mas bangun yuk, abis ini kita jalan-jalan lagi. Pokoknya hari ini harus puas-puasin sebelum besok kita pulang"

"Iya-iya bentar lagi, aku masih ngantuk" Erland masih enggan membuka matanya, masih enggan juga membuka selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Saat ini mereka memang sedang berada di sebuah resort mewah yang berada di lombok. Mereka sedang menikmati bulan madu mereka yang sempat tertunda karena menikahnya Erland dan Viola.

"Kamu mandi dulu, abis itu kita pergi"

"Oke Mas" Sarah langsung beranjak dari tempat tidurnya. Tanpa menutupi tubuhnya yang tak tertutup sehelai benangpun, Sarah berjalan santai ke kamar mandi.

Erland mengambil ponselnya yang berada di bawah bantal. Masuk ke aplikasi pengiriman uang dan mengirimkan sejumlah uang yang cukup besar ke rekening seseorang.

Setelah itu mengetik pesan untuk orang yang telah di kirimnya uang.

"Vi, Abang sudah kirim uang bulanan untuk kamu. Pakailah untuk kebutuhan kamu"

Begitulah kiranya pesan yang di kirim Erland untuk Viola, istri keduanya. Erland memang terus mengirim pesan pada Viola meski tak pernah mendapat balasan sekalipun. Panggilannya juga selalu di abaikan. Tapi Erland tetap peduli pada Viola.

Walaupun saat ini sedang berbulan madu dengan Sarah, Erland juga tidak melupakan Viola. Keinginan untuk menyusul Viola juga ada, tapi Vino selalu melarangnya dengan alasan Viola yang belum siap bertemu dengan Erland.

Erland tetap menafkahi Viola secara lahir, dengan rutin mengirimkan uang bulanan. Entah itu di gunakan Viola atau tidak yang penting Erland sudah memenuhi salah satu kewajibannya.

"Kamu lagi apa Mas??" Sarah sudah keluar dari kamar mandi dan melihat Erland sedang asik dengan ponselnya

"Nggak papa kok, aku mandi dulu" Erland kembali memasukkan ponselnya ke bawah bantal dan itu membuat Sarah sedikit curiga.

Rasa penasaran dengan apa yang Erland lakukan membuat Sarah secara diam-diam mengambil ponsel Erland setelah pria itu masuk ke dalam kamar mandi.

Selama iki mereka memang menjaga privasi masing-masing. Saling percaya membuat mereka tak saling membuka membuka ponsel pasangan mereka. Tapi kali ini Sarah teramat sangat penasaran karena merasa ada yang Erland sembunyikan darinya.

Dengan terus melirik ke pintu kamar mandi, Sarah mulai membuka ponsel Erland.

Tentu saja yang di tuju pertama kali adalah aplikasi pesan berwarna hijau. Bukankah urutan paling atas adalah orang yang paling terakhir di hubungi. Dan rasanya Sarah ingin melempar ponsel Erland saat membaca siapa yang baru saja di hubungi Erland melalui pesan itu.

Apalagi setelah melihat isi pesan Erland kepadanya. Semakin memuncak amarah Sarah.

"Jadi selama ini Mas Erland sering mengirimkan uang sama perempuan itu?? Tapi saat ini kita sedang bulan madu, bisa-bisanya Mas Erland masih sempat mengingat dia!!" Sarah meremas ponsel Erland dengan sangat kuat seakan ingin mematahkannya.

Tapi buru-buru Sarah mengembalikan ponsel itu setelah saat mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.

"Kamu kenapa??"

"Nggak papa Mas, cuma bosen aja nungguin kamu mandinya lama" Sarah mencoba bersikap biasa saja. Dia tidak mau membuat Erland ilfil karena sikapnya yang gampang marah. Lagipula untuk saat ini Sarah masih bisa menahannya.

"Bentar, aku ganti baju dulu"

Erland benar-benar menuruti Sarah untuk menghabiskan waktu terakhir mereka liburan hanya dengan jalan-jalan seharian.

*

*

*

*

"Gimana hasilnya?? Pulang bulan madu harusnya bawa hadiah cucu dong buat Ibu"

"Belum di kasih Bu" Jawab Sarah merasa sedih. Karena kalau di hitung usia pernikahan mereka sudah memasuki enam bulan tapi belum ada tanda-tanda kehamilan dari Sarah.

"Kita belum di kasih kepercayaan sama Allah Bu. Sabar dulu, kita juga belum lama menikah"

Erland tau kalau Ibunya sangat menginginkan seorang cucu. Namun Erland juga tidak mau membuat Sarah terus tertekan karena memikirkan hal itu.

"Iya, Ibu juga tau semua itu Allah yang atur. Tapi tidak ada salahnya kalau kalian terus berusaha. Kalian sudah periksa ke Dokter??"

Erland dan Sarah saling menatap, lalu menggeleng bersamaan.

"Loh, kalian ini gimana. Kalau mau program kehamilan ya harus ke Dokter. Biar kalian tau tingkat kesuburan kalian itu bagaimana. Karena masalahnya belum tentu ada pada Sarah, bisa juga pada Erland"

"Maksud Ibu Erland nggak subur begitu??" Erland heran kenapa Ibunya sendiri bisa mengatakan seperti itu.

"Bukan begitu maksud Ibu Er. Amit-amit kalau itu sampai terjadi. Makanya kalian cek dulu ke Dokter. Tapi yang paling utama adalah doa. Kamu minta sama Allah supaya cepat di kasih. Ibu ini semakin tua, pingin gendong cucu dari kamu sebelum ibu meninggal"

Erland semakin kesal dengan omongan Ibunya yang semakin melantur. Sementara Sarah hanya diam dan merasa sedih karena berpikir semua itu adalah salahnya.

"Ngomong apa sih Bu, Ibu akan disini terus sama kita sampai Erland dan adik-adik punya anak. Jadi jangan ngomong kaya gitu lagi. Besok kita akan pergi ke Dokter, ibu nggak usah pikirkan lagi" Tegas Erland agar Ibunya berhenti meminta cucu kepadanya.

"Iya-iya, ya udah ayo lanjut dulu makan malamnya. Kalian jadi nginep di sini kan??"

"Iya Bu, kita kan sudah lama nggak nginep di sini" Ucap Sarah kembali menunjukkan senyumnya.

Mereka bertiga sedang makan malam di rumah Gendis. Hanya mereka bertiga karena Endah belum pulang dari toko kuenya sedangkan Edgar ada pekerjaan ke luar kota.

Erland juga sebenarnya ingin sekali segera punya anak, namun dia tidak mau membuat Sarah stres karena memikirkannya. Bukannya stres juga berpengaruh pada wanita saat sedang program kehamilan.

Setelah makan malam mereka masuk ke dalam kamar. Kamar milik Erland, kamar yang tidak terlalu besar karena dulu Papi Vio yang memberikan rumah ini setelah Ayahnya bebas dari penjara.

Rasa lelah karena seharian bekerja menatap layar komputer dan tumpukan kertas yang menggunung membuat Erland langsung terlelap dalam tidurnya.

Tapi rasanya baru sebentar Erland terlelap Erland kemabli bermimpi tentang Sarah lagi. Mimpi yang sama persis seperti waktu itu.

"Tunggu!!"

"Tunggu, sarah!!"

"Sarah!"

Erland langsung terbangun dan melihat Sarah masih terlelap di sampingnya.

"Sebenarnya apa arti mimpi itu ya Allah. Semoga tidak terjadi apapun pada istriku"

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

sarah. ki wonge bermuka. 2 koyone

2023-10-18

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kok merasa kalau Sarah memiliki rahasia ya..? 🤔🤔

2023-09-21

0

Julia Inp

Julia Inp

kok aneh ya harus nya orang tua dan abang nya viola dukung aja viola cerai dari erland biar viola bisa lanjut lagi masa depan nya dengan laki laki lain ..nah klu masih tetap jadi isteri nya kan jadi susah nanti

2023-03-31

3

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!