17. Kepergian Viola

Erland mendatangi rumah mertuanya, lebih tepatnya mertua keduanya karena saat dia datang ke rumah sakit dia sudah tidak menemukan Viola di ruangannya.

Kedatangannya langsung di sambut Vino yang ternyata baru saja kembali dari bandara mengantar Viola dan Beca.

"Vin, Viola udah pulang ya?? Dimana sekarang??" Erland langsung menanyakan keberadaan istrinya.

Vino diam saja, bingung ingin menjelaskan pada Erland mulai dari mana.

"Vin, gue ke kamarnya ya??" Vino mencegah Erland dengan menahan lengannya.

"Viola nggak ada di rumah Er"

"Maksudnya?? Dia kemana??"

"Viola kembali lagi ke Korea, gue baru aja pulang dari bandara nganterin dia"

"A-apa?? Ke Korea lagi?? M-maksudnya??" Erland masih belum sepenuhnya memahami apa yang di katakan Vino.

"Tante, apa maksud Vino sebenarnya??" Erland melihat Via yang datang dari dalam.

"Benar apa kata Vino, Er. Viola memutuskan untuk kembali ke Korea"

"Tapi kenapa Tante?? Kenapa nggak ada yang kasih tau aku. Sekarang Viola istriku Tante" Erland merasa asing, sepeti tidak ada yang menganggapnya sebagai suami Viola. Kepergian istrinya saja tidak ada yang memberitahunya sama sekali.

"Duduk dulu Er, gue jelasin"

Erland yang masih belum tau apa-apa terpaksa duduk mengikuti Vino. Dia juga butuh penjelasan, terutama alasan Viola pergi secepat ini. Padahal dia saja belum sembuh betul.

Vino menjelaskan seperti yang Viola katakan. Memang benar adanya jika Viola pergi untuk menghindari Erland.

Erland tampak semakin lemas mendengarkan semua alasan Viola kembali ke Korea. Erland hanya mampu bersandar dengan memegangi keningnya yang terasa pusing.

"Jadi gitu Er, gue harap lo bisa ngerti keadaan Viola saat ini" Vino menepuk-nepuk bahu Erland yang tak berdaya itu.

"Tapi seharusnya kalian kasih tau gue Vin. Viola istri gue sekarang. Kalau dia mau pergi juga bakal gue kasih ijin, tapi nggak gini caranya Vin"

Meski Via masih sedikit kesal dengan Erland tapi memang seharusnya Erland berhak tau tentang kepergian Viola.

"Maafkan kita Er, kita hanya menuruti apa maunya Viola. Tapi dia sudah berjanji, kalau dia pasti akan kembali kalau dia sudah siap menerima semua ini. Dia hanya butuh waktu Er"

Erland akhirnya terdiam. Mau bagaimana lagi sekarang, Viola juga sudah terlanjur pergi. Erland tidak mungkin langsung menyusul Viola, seolah-olah Erland adalah suami yang sangat mencintai istrinya.

"Benar kata Mami Er. Beri dia waktu, kalau gue di posisi dia pun pasti rasanya berat. Jadi gue minta maaf karena nggak kasih tau lo, gue hanya minta lo bisa sabar sama Viola" Erland mengangguk-angguk saja, mengiyakan Vino.

"Mungkin lebih baik seperti ini dulu. Aku akan membiarkan Viola di sana untuk menenangkan dirinya. Disini gue juga akan memperbaiki hubungan gue dengan Sarah dulu. Baru setah itu memikirkan nasib kita bertiga" Pasrahnya dalam hati.

"Gue minta nomor ponsel Viola Vin, gue janji gue nggak bakalan ganggu dia dulu. Tapi gue tetap butuh karena gue suaminya"

Vino setuju dan langsung mengirimkan nomor ponsel Viola melalui pesan singkat.

"Kalau gitu saya ke kantor dulu Tante. Sekali lagi saya mohon maaf atas semua perbuatan saya" Erland mencium tangan Via sebelum dia pergi.

"Buktikan saja kalau kamu tidak mengecewakan Viola lagi Er"

"Insyaallah Tante"

*

*

*

Erland mengemudikan mobilnya menuju rumah. Niatnya ke kantor batal begitu saja. Pikirannya sedang tidak dalam keadaan baik untuk di paksa mengerjakan pekerjaannya. Jadi dia berpikir, istirahat di rumah lebih baik untuk saat ini.

Pikirannya terus memikirkan Viola, dia ingat kemarin tidak sempat mengunjungi Viola sama sekali sejak paginya meninggalkan Viola yang masih terlelap.

Dia pikir setelah Viola pulang dari rumah sakit, akan langsung memboyong Viola kerumahnya. Meski belum tau apa yang akan terjadi jika di dalam satu atap hidup dengan dua istri. Tapi belum sempat itu terjadi, Viola sudah lebih dulu pergi.

"Loh kok udah pulang Mas??"

Seperti biasa, Sarah berada di atas ranjangnya dengan laptop di pangkuannya.

"Aku lelah rasanya ingin tidur saja" Erland langsung menjatuhkan badannya pada kasur empuknya.

"Nggak mungkin, pasti ada sesuatu kan?? Setau aku kamu itu pekerja keras, jadi setelah apapun itu pasti tidak akan di rasa. Jadi apa yang kamu sembunyikan Mas??"

Erland akhirnya mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap pada Sarah.

"Viola sudah kembali ke Korea"

Sarah tak menampik rasa senang di dalam hatinya saat ini.

"Jadi kamu sedih dia pergi?? Kamu mulai men.."

"Dia juga istriku Sarah" Potong Erland sebelum Sarah melanjutkan kalimatnya yang sudah bisa di tebak oleh Erland.

"Tapi dia menganggap kamu suaminya kan Mas?? Buktinya dia meminta cerai dari kamu" Sarah langsung menutup rapat mulutnya karena tak sengaja mengeluarkan kalimat yang membuat Erland langsung terduduk menatapnya.

"Jadi kamu menemui Viola?? Kapan kamu ke sana?? Apa yang kamu bicarakan dengannya??" Erland tampak begitu mengintimidasi Sarah.

"Apaan sih Mas!! Kenapa kamu kaya marah gitu sama aku?? Aku ke sana cuma mau nengok dia aja kok. Bukannya kita sama-sama istri kamu, jadi wajar kan??" Sarah kesal karena Erland seperti tidak suka kalau Sarah bertemu dengan Viola.

"Kamu nggak ngomong yang macam-macam sama dia kan??" Erland masih belum percaya.

"Ih kamu kenapa sih Mas?? Ya udah kalau nggak percaya tanya sama orangnya aja sana!!" Sara menutup laptopnya kemudian pergi menjauh dari Erland keluar dari kamarnya.

Setelah Sarah keluar dari kamar, Erland mencoba memejamkan matanya. Tidak peduli dengan bajunya yang belum di ganti, Erland ingin pergi ke alam mimpi sebentar saja.

Memikirkan dirinya sendiri saat ini sudah sangat pusing. Apalagi di tambah dua istri, Erland bahkan ingin sekali menertawakan dirinya sendiri. Beristri dua bukannya bangga tapi justru malu bagi Erland, karena itu sama sekali bukanlah prestasi.

Erland hanya berharap jika besok Viola kembali, meski entah itu kapan. Erland sudah bertekad untuk mencoba adil dengan kedua istrinya. Tapi bagaimana caranya bisa adil kalau posisi merkea berdua saja beda di hati Erland.

Mata Erland mengerjab rasanya baru saja memejamkan mata di kamarnya. Tapi kenapa sekarang Erland sudah berada di tempat yang sangat asing bagi Erland.

Tiba-tiba saja Erland sudah berada di sebuah lorong yang bernuansa serba putih. Kemudian terdengar beberapa orang berjalan dnegan cepat ke arahnya. Suara roda yang berputar bergesekan dengan lantai juga terdengar sangat nyaring di telinganya. Hingga Erland semakin jelas melihat beberapa orang berpakaian putih mendorong ranjang rumah sakit dengan seseorang di atasnya.

Orang-orang itu seperti tak menyadari keberadaan Erland di sana. Melewati Erland begitu saja meski Erland berdiri ditengah lorong itu. Tapi saat ranjang yang di dorong itu melewatinya, Erland sangat terkejut karena Sarah yang terbaring di sana. Yang membuat Erland semakin terkejut adalah, banyaknya darah pada kaki Sarah.

Orang-orang itu terus mendorong Sarah semakin menjauh dari Erland.

"Sarah!!" Panggilnya dengan suara tercekat.

"SARAH!!"

"SARAH!!"

"Mas, bangun Mas!!" Sarah menepuk pipi Erland agar terbangun dari tidurnya.

"Mas!!"

"SARAH!!" Erland langsung terduduk dengan nafasnya yang memberubu.

"Kamu mimpi apa sih Mas??"

Sarah yang tadi Erland lihat berbaring tak berdaya dengan berlumuran darah ternyata hanyalah mimpi semata.

Terpopuler

Comments

indarusydi

indarusydi

jengkel banget gq lihat erland

2024-02-29

1

buna Risma

buna Risma

egois nya si erland...gak cinta vio tp gak.mau menceraikan...

2023-11-18

1

istriJimin

istriJimin

salah gak sih kalau aku gak suka ama sarah heheheh...

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!