15. Adu nasib

"Mas!! Kamu dari mana aja sih Mas?? Kenapa semalam nggak pulang?? Ponsel kamu juga tidak aktif"

Sarah sudah menunggunya di ruang tamu saat Erland kembali pagi ini. Mungkin Sarah begitu marah sampai mau menunggu Erland di bawah, sedangkan biasanya hanya terus berada di kamar sambil mengurus pekerjaannya.

"Maaf semalam baterai ponselku habis"

Erland terus berjalan menuju kamar di ikuti Sarah di belakangnya.

"Iya tapi kamu kemana aja?? Kenapa nggak pulang?? Di rumah Ibu juga nggak ada" Erland berhenti sejenak karena Sarah menyebut Ibunya.

"Apa yang Ibu katakan??" Erland takut Ibunya akan mengatakan tentang kesadaran Viola pada Sarah lebih dulu.

"Ya katanya kamu lembur tapi aku nggak percaya!!" Erland bernafas lega. Dia kembali berjalan masuk ke kamarnya.

"Maaf aku nggak bilang sama kamu. Semalam aku di rumah sakit" Jelas Erland.

Sarah langsung berdiri di depan Erland. Dari wajahnya saja sudah terlihat jika Sarah pasti marah pada suaminya itu.

"Kenapa kamu di sana Mas?? Kamu mulai simpati sama dia?? Kamu tega ya sama aku" Sarah ingin pergi dari kamar mereka namun kalimat Erland berhasil menghentikan Sarah.

"Sarah, Viola sudah sadar"

Punggung Sarah mulai bergetar, apa yang dia takutkan akhirnya terjadi juga. Dari awal Sarah sudah mempunyai firasat buruk tentang itu. Kini menerima kenyataan Viola sudah sadar dan harus berbagi suami dengan wanita lain rasanya Sarah tidak sanggup.

Erland menghampiri Sarah dan menariknya ke dalam pelukannya. Membiarkan istrinya itu menangis sepuasnya.

"Maaf" Sudah tak terhitung kata itu terucap dari Erland untuk kedua istrinya.

Didikan Ayahnya dulu yang selalu menekan Erland agar tidak menyakiti hati perempuan karena ada Endah dan Ibunya yang harus ia jaga kini hanya lah angin lalu belaka. Buktinya Erland sama sekali tidak menjalankan nasehat Ayahnya. Dua wanita tersakiti di tangan Erland.

"Apa kamu ingin mempertahankannya Mas?? Kamu akan tetap hidup dengan dua orang istri??" Sarah mencari jawaban dari mata Erland.

Dari sorot mata Erland saja Sarah bisa tau kalau suaminya saat ini masih bimbang. Tidak tegas mengambil keputusan, dan itu yang membuat Sarah kecewa.

"Aku akan berusaha adil untuk kalian berdua" Jawaban yang sangat tidak di inginkan oleh Sarah.

"Kenapa Mas?? Kamu tidak mencintainya kan?? Kamu hanya mencintaiku kan Mas?? Lalu kenapa kamu tidak menceraikannya??" Erland menarik Sarah lagi ke dalam pelukannya.

Membuat wanita yang sangat dia cintai menangis seperti itu, rasanya juga sakit bagi Erland. Tapi mau bagaimana lagi sekarang. Nasi sudah menjadi bubur. Erland juga tidak mengambil keputusan menikahi Viola bukan karena terpaksa. Tapi karena Erland juga mendapat jawaban dari Allah atas sholat tengah malamnya waktu itu.

"Cinta bisa datang kapan saja, asalkan kita ikhlas menjalaninya"

Sarah menggeleng kuat di dekapan Erland.

"Aku nggak sanggup untuk berbagi cinta Mas. Aku nggak mau"

Erland tak lagi menjawab. Dia hanya semakin mendekap Sarah lebih dalam. Dia tidak mau semakin menghancurkan istrinya itu.

*

*

*

*

Pagi tadi saat Viola bangun, dia sudah tidak menemukan Erland di sana. Pria itu hanya meninggalkan note yang mengatakan jika Erland harus pulang dan ke kantor. Viola tak peduli dan membuang note itu begitu saja setelah membacanya.

Namun kedatangan Endah membuatnya sedikit melupakan Erland. Sahabat yang sudah lama dia tinggalkan itu masih tetap sama. Begitu peduli dan menyayangi Viola.

"Hanya usaha kecil-kecilan saja Vi"

"Walaupun kecil tapi lo hebat Ndah. Tidak semua orang punya kesempatan buat usaha sendiri. Banyak orang di luar sana yang harus berkerja untuk orang lain"

Waktu sepuluh tahun ternyata banyak yang mereka lewatkan. Termasuk Endah yang kini punya toko kue sendiri. Meski semua resep berasal dari Ibunya, namun berat kepiawaian Endah mengolahnya, toko rotinya berkembang pesat dalam waktu 5 tahun hingga kini mempunyai tiga 4 cabang di Jakarta.

"Benar Vi, itu juga salah satu tujuan gue. Membuka lapangan kerja"

"Gue bangga sama lo Ndah" Endah tertawa renyah.

"Bisa aja lo Vi. Lo juga sama, sekarang jadi Dokter hebat, punya klinik sendiri di Korea"

Mereka berdua lalu bernostalgia tentang jaman sekolah mereka. Dari awal pertemuan mereka hingga Viola yang semakin dekat dnegan Erland. Tapi Viola langsung menghentikannya karena tak mau mengingat kenangan pahit itu.

"Ndah, lo sebenernya suka sama Bang Vino kan??"

Deg...

Viola langsung bisa membuat Endah mematung hingga tangannya yang berada di pangkuannya mulai gemetar.

"Permisi"

Tamu yang tak diundang itu menyelamatkan Endah dari pertanyaan Viola.

"Endah, bisa kamu tinggalkan kita berdua dulu??" Pinta tamu tak tau diri itu.

"Memangnya Mbak Sarah mau apa??" Endah seperti tak ingin meninggalkan Viola dan Sarah hanya berdua saja.

"Gue nggak papa Ndah" Akhirnya Endah mengalah keluar dengan rasa khawatirnya.

Sarah hanya berdiri agak jauh dari Viola, tidak mau duduk bahkan mendekat sekalipun pada madunya itu.

"Senang melihatmu terbangun lagi dari tidur panjang mu" Kalimat pembuka dari Sarah.

"Benarkah??" Dalam hati Viola ragu dengan ucapan Sarah itu. Bukankah seharusnya dia marah karena akhirnya suaminya punya dua istri.

"Baiklah, aku rasa tak perlu basa basi karena sudah tau apa yang ada dalam hariku" Sarah berjalan ke jendela dan pandangannya tertuju pada langit Jakarta yang berwarna abu-abu.

"Lalu??"

"Apa kamu senang sudah berhasil menikah dengan pria idaman mu??" Tangan Viola mengepal di balik selimut.

"Pria idaman?? Siapa?? Suamimu?? Itu dulu sebelum aku tau kebusukannya" Balasan Viola membuat Sarah menatap heran pada Viola.

"Harusnya kamu senang dan bahagia. Kenapa justru terlihat tertekan seperti ini?? Apa kamu sudah beralih membencinya??"

Lirikan mata Sarah, bibirnya yang tertarik miring saat menunjukkan senyumnya yang mengerikan itu membuat Viola paham maksud dari wanita itu.

"Memangnya kenapa?? Ingin membujukku agar menceraikannya??"

Tepat, tebakan Viola sangat tepat hingga membuat Sarah mengerjabkan matanya beberapa kali.

"Untuk apa lagi pernikahan kalian di pertahankan jika kamu sudah tidak mencintainya lagi??"

Baru pertama kali mereka berdua bertemu secara pribadi, namun Sarah sudah menunjukkan ketidaksukaannya pada Viola.

"Maka dari itu, suruh saja suamimu untuk menceraikan ku!!" Viola jengah menghadapi wanita di depannya itu. Kesannya seperti Viola yang memohon pada Erland agar mempertahankannya menjadi istri ke dua.

"Mas Erland tidak mau, dia membenci perceraian"

"Kalau begitu itu bukan urusanku. Walaupun aku sudah mengirimkan gugatan kalau dia bersikeras juga tidak akan berhasil" Jawab Viola dengan tenang. Seperti sudah menguasai permainannya dengan Sarah.

Viola mengernyit karena wajah Sarah yang mulai sendu.

"Apa kamu tega Vi?? Sakit rasanya harus menerima kenyataan suamiku menikah lagi di usia pernikahan kita yang belum satu bulan. Aku tidak sanggup untuk berbagi Vi. Aku mohon kamu mengertilah"

Viola bukannya bersimpati pada Sarah yang terlihat menyedihkan dengan air matanya namun terus menatap Sarah datar.

"Kamu sakit?? Kamu tidak terima?? Lalu bagaimana denganku?? Aku juga sama sakitnya, jadi kalau mau di adu tentu saja lebih sakit yang kurasakan. Jadi jangan coba untuk meminta pengertian dariku, karena tingkat kesakitan kita berbeda. Aku tidak akan pernah bisa memahami mu karena aku lebih sakit atas segalanya darimu. Kalau ingin suamimu menceraikan aku, maka bujuklah suamimu itu. Aku akan menerima dengan senang harti"

Sarah yang mulanya ingin menekan Viola justru kini terhempas dari atas angin oleh Viola. Bibirnya sudah tidak mampu lagi untuk mengeluarkan sanggahan untuk kalimat panjang Viola.

Terpopuler

Comments

Agni amrin

Agni amrin

sebenar nya kasian jg sarah...gak afa wanita yg mau di madu

2023-11-10

3

sherly

sherly

God job vio... gt donk jgn mau diancam...

2023-10-17

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

good girl.. jadilah gadis tangguh Viona.. jgn mudah di intimidasi, apalagi di tindas... utk Erlan... mari kita bantai... lelaki yg gak berpendirian.. apapun dia saat ini di mata dan benak ku.. dia cuma lelaki berengsek

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!