12. Terus memikirkannya

Saat Erland keluar dari ruangan Viola, di luar semua orang masih menunggunya di sana. Termasuk seorang Dokter yang waktu itu menangani Viola saat kejang.

Erland belum tau apa yang sedang Dokter itu sampaikan pada keluarga Dito, karena saat Erland datang semuanya masih terdiam.

"Baiklah karena waktu yang di minta keluarga untuk menikahkan Viola sudah terlaksana, sekarang giliran saya yang akan meminta keputusan dari Pak Dito dan suami Viola, kapan sekiranya siap untuk melepaskan semua alat pada tubuh Viola??"

Hanya Erland yang terkejut karena semuanya tampak tenang termasuk Dito dan Via yang notabennya kedua orang tau Viola.

"Ini hari rabu Dok, kalau boleh saya minta jumat siang saja. Insyaallah itu hari yang baik untuk berpulangnya anak saya. Bagaimana menurut kamu Er??" Tanya Dito lada menantunya.

"Sa-saya. Apa benar tidak ada cara lain lagi Dokter??" Kini justru Erland yang seperti tidak rela melepas kepergian Viola.

Dokter itu menggeleng pelan dengan wajah menyesalnya.

Kemudian Erland mengangguk untuk menyetujui pertanyaan Dito.

"Baiklah, semoga saja ada keajaiban untuk Viola, kita tidak akan bisa menentang jika Tuhan sudah berkehendak" Ucap Dokter itu kemudian beranjak pergi.

Semua orang kemudian kalut dengan pikirannya masing-masing termasuk Erland. Dia memilih menyingkir dari sana. Pria yang kini mempunyai dua istri itu berjalan gontai keluar dari rumah sakit.

"Mas!" Panggil seorang wanita.

Berjarak beberapa meter darinya, perempuan itu berlari ke arah Erland. Langsung memeluk Erland begitu saja tanpa peduli mereka masih di parkiran rumah sakit.

"Sarah?? Kenapa kamu disini??" Erland membalas pelukan Sandra yang sudah menangis di dalam dekapan Erland.

"Aku menyusul mu Mas, aku tidak sanggup untuk melihatmu ke dalam. Aku hanya mampu menunggumu di sini meski hatiku ingin sekali menarik mu keluar dari sana" Isak Sandra mempererat pelukannya.

"Maaf, maafkan aku Sarah" Hanya itu hang bisa Erland ucapkan untuk kedua istrinya.

Pada akhirnya Sarah yang berhasil membawa Erland pulang ke rumah, bukan viola yang menahan Erland untuk tetap di sana menemaninya.

Erland juga lupa jika meninggalkan Ibu serta kedua adiknya di sana.

"Ibu, sebaiknya kita pulang saja. Sepertinya Bang Erland nggak akan balik lagi kesini" Ajak Edgar yang sebenarnya tadi mengikuti Erland keluar dan melihatnya pulang bersama Sarah.

"Benar Jeng, lebih baik kalian pulang dulu. Saya paham kenapa Erland pergi begitu saja. Mungkin dia butuh waktu untuk menenangkan diri" Ucap Via.

Bagaimana bisa Gendis tidak sungkan dengan keluarga itu, mereka masih saja baik meski Erland sudah mengecewakan mereka.

"Baiklah kami pulang dulu. Tapi sekali lagi saya minta maaf untuk semuanya Jeng, Pak Dito" Ucap Gendis dengan segenap hatinya.

"Sudahlah jeng, mungkin memang jalan mereka seperti ini. Saya sekarang ini hanya sedang mencoba untuk ikhlas" Gendis memberikan pelukannya untuk Via sebelum dia dan kedua anaknya pergi dari sana.

*

*

*

*

Sarah terus memperhatikan Erland yang sejak kemarin lebih memilih berdiam diri. Suaminya itu hanya akan menjawab seadanya jika Sarah bertanya.

Erland juga memilih tidur lebih dulu meninggalkan Sarah yang belum sempat makan malam. Terpaksa tadi malam Sarah makan seorang diri tanpa Erland yang biasanya selalu menemaninya.

Pagi ini pun sama, Erland masih setia dengan wajah datarnya itu. Bersiap ke kantor tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kita sarapan dulu ya Mas?? Tadi malam kan kamu nggak makan sama sekali" Ucap sarah yang menunggu Erland dengan duduk di depan meja riasnya.

"Aku nggak lapar Sarah, kamu sarapan sendiri ya??" Erland mengusap pipi Sarah kemudian berlalu daei kamar mereka.

"Tunggu Mas!!" Erland berbalik karena panggilan istrinya.

"Kenapa sih kamu aneh banget dari kemarin?? Katanya kamu cuma mau menikahi wanita itu, tapi kenapa seolah-olah pikiran kamu terus ada di sana bersama wanita itu??" Sarah geram dengan sikap Erland sejak semalam.

"Apa maksud kamu ini Sarah?? Aku sedang malas berdebat jadi hilangkan semua pikiran buruk mu itu!!"

"Pikiran buruk kamu bilang Mas?? Bagaimana aku bisa tenang sedangkan sejak semalam kamu mengacuhkan aku. Kamu sibuk dengan pikiran kamu sendiri. Kamu mulai tidak peduli lagi sama aku, padahal baru sehari kamu mempunyai dua istri!" Sarah menutup wajahnya kemudian terdengar suara isakan darinya.

Erland yang sadar telah membuat Sarah terluka langsung memeluk wanita itu.

"Maafkan aku Sarah, aku hanya terlalu banyak pikiran. Rasanya kepalaku ini ingin meledak"

Mereka berdua berpelukan cukup lama hingga tangis Sarah mulai mereda.

"Harusnya kamu jangan bawa maslah kamu itu sampai ke kamar kita. Aku tidak mau di acuhkan kamu Mas. Aku juga sakit menerima semua ini"

"Iya maafkan aku, tidak akan aku ulangi lagi" Sarah mengangguk dengan senyum tipisnya.

*

*

*

*

Erland mencoba menghilangkan semua yang membebani pikirannya dengan menyibukkan dirinya dengan tumpukan pekerjaan di atas mejanya.

Erland sebenarnya membenarkan tuduhan Sarah pagi tadi. Sejak semalam memang pikirannya hanya tertuju pada Viola. Terlebih lagi besok adalah hari dimana mereka semua akan melepas Viola. Melepas putri dan adik dari keluarga Raharja. Sementara Erland akan melepas istri yang baru tiga hari dinikahinya.

Jujur saja, Erland juga merasa sedih. Bukan hanya karena rasa bersalahnya saja tapi juga karena dulu Viola terhitung begitu dekat dengannya. Selalu mengikuti kemanapun Erland pergi. Merecokinya dengan suaranya yang berisik. Tapi anehnya, saat dulu Viola pergi, Erland tak merasakan kehilangan sekalipun. Tapi menghadapi kenyataan untuk mengikhlaskan Viola pergi untuk selama-lamanya membuat sebagian hati Erland merasakan sakit.

Erland menghentikan pekerjaannya sejenak. Menyandarkan kepalanya kebelakang dengan memejamkan matanya. Dia sungguh tak menyangka, dalam beberapa hari ini dia sudah menyakiti hati banyak orang.

Semuanya terkena imbas dari kekonyolannya waktu itu. Itu saja belum termasuk Mamanya Sarah yang sampai saat ini belum tau jika Erland sudah memberikan madu untuk Sarah.

Sekuat apapun Erland ingin membuang pikirannya tentang Viola, nyatanya tetap tidak bisa. Justru bayang-bayang waktu kebersamaan mereka dulu terus melintas berjejer di otak Erland.

"Kenapa kamu membuatku seperti ini Viola?? Apa kamu ingin memberikan salam perpisahan kepadaku??" Gumam Erland frustasi.

Sampai rasa kesal Erland itu harus terhenti ketika ponselnya berdering. Bahkan belum melihat nama orang yang meneleponnya saja Erland sudah sangat malas untuk mengangkatnya.

Hingga dering ke tiga barulah Erland mengangkatnya. Karena orang itu terus saja menghubunginya tanpa henti.

"Vino??" Gumamnya setelah melihat siapa nama orang itu. Erland sempat bertanya, untuk apa pria itu menghubunginya siang bolong begini. Mengingat Vino adalah workaholic mana mungkin mengajak Erland makan siang.

"Halo??"

"__________"

PRAAKKK....

Ponsel Erland terjatuh begitu saja dari genggamannya karena mendengar kabar dari Vino.

*

*

*

Hayo kira-kira ada apa ya?? Apa hang di sampaikan Vino sampai Erland kaget kaya gitu??

Terpopuler

Comments

⋆.˚mytha🦋

⋆.˚mytha🦋

sumpah gedeg bgt sama si erland... tapi entah knpa malah pengen baca terus 🤪

2025-01-23

0

indarusydi

indarusydi

jengkel lihat karakter erland. tapi pengen baca trus

2024-02-29

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Vio sadar.....
hayo loh.. Erland.. apakah kau akan lari seperti pengecut...

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!