11. Pernikahan

Saat pulang dari kantor, tujuan pertama Erland hanyalah kamar. Karena pasti istrinya ada di dalam sana.

"Mas, sudah pulang??" Sambut Sarah yang berbaring di ranjang dengan ponsel di tangannya.

"Iya" Jawab Erland singkat kemudian mencium kening Sarah sekilas.

"Kamu mau makan malam dulu apa mandi dulu??" Erland menggeleng menjawab pertanyaan Sarah.

"Ada yang ingin aku bicarakan dulu sama kamu Sarah"

Sarah mengambil posisi duduk untuk mendengarkan apa yang akan suaminya itu sampaikan.

Malam ini Sarah melihat Erland begitu lelah. Wajahnya lesu dan terlihat lemas, tidak seperti biasanya yang selalu tersenyum pada Sarah ketika masuk ke dalan kamarnya.

"Apa Mas?? Apa ada masalah??" Sarah menyentuh lengan suaminya.

"Maafkan aku Sarah. Aku sudah mengambil keputusan untuk menikahi Viola"

PLAAKK...

Erland memejamkan matanya menerima tamparan dari Sarah. Itulah rekasi pertama daei Sarah untuknya.

"Kamu gila Mas?? Kenapa kamu setega itu sama aku?? Kamu sudah berjanji padaku kan?? Kamu pasti bohong soal perasaanmu kepadaku kan?? Kalau kamu benar mencintaiku, kamu tidak akan menikahi wanita lain!! Kamu jahat!"

Sudah bisa di tebak jika Sarah akan semarah ini kepadanya. Tapi mau bagaimana lagi, sarah juga harus tau tentang masalah ini. Karena Erland tidak mau berbohong pada Sarah.

"Dengar dulu Sarah!!" Erland memegang kedua lengan Sarah.

"Aku mencintaimu, aku tidak berbohong kepadamu!! Percayalah padaku!! Aku hanya menikahi Viola karena rasa tanggungjawab ku saja Sarah!! Setelah aku menikahinya, maka Dokter akan melepas semua alat pada tubuh Viola. Meski aku tidak mencintainya tapi aku menyayanginya seperti aku menyayangi Endah, jadi jangan salah pahan dulu"

Sarah mulai sedikit tenang, mulai mengatur nafasnya yang sempat memberubu.

"Tapi seandainya Viola justru sadar setelah kalian menikah bagaimana?? Apa yang akan kamu lakukan?? Aku tidak mau berbagi Mas!!" Segala kemungkinan itu memang bisa terjadi. Erland juga tidak menampiknya sama sekali. Semua itu Tuhan yang mengatur.

"Kita pikirkan itu nanti, besok aku akan menikahi Viola di rumah sakit. Aku minta kamu tidak usah ikut karena aku tidak mau semakin menyakitimu" Erland berdiri dan melepaskan satu per satu kancing kemejanya.

"Aku mandi dulu"

Sarah masih menatap tajam pada pintu kamar mandi yang sudah tertutup itu. Sungguh dia tidak rela jika suaminya menikahi wanita lain. Tapi Sarah bisa apa kalau Erland sudah mengambil keputusan.

Di tengah malam saat mereka sudah terlelap. Erland bangun dari tidurnya. Mengambil air wudhu untuk meminta petunjuk dari Allah tentang keputusannya menikahi Viola.

Erland menggelar sajadahnya. Menunaikan sholat dua rakaat yang di peruntukan untuk meminta jawaban dari Allah.

*

*

*

*

*

Esok harinya semua keluarga Viola sudah berada di rumah sakit. Termasuk penghulu dan juga Beca yang setia mendampingi Viola juga ada di sana.

Mereka sudah siap semua hanya tinggal menunggu kedatangan Erland dan keluarganya. Meski kemarin Vino sudah mendengar sendiri persetujuan dari Erland, tapi dalam hatinya masih saja cemas. Takut jika Erland tiba-tiba mengubah keputusannya.

Hari yang seharusnya menjadi puncak kebahagiaan bagi Viola kini harus menjadi hari paling menyedihkan bagi keluarganya. Impian untuk menikah dengan Erland memang akan segera terwujud tapi itu juga akan menjadi perpisahannya dengan pria yang selama ini menguasai hatinya.

Suara pintu terbuka karena beberapa orang masuk ke dalamnya setelah itu. Mereka adalah Erland, Ibu dan kedua adiknya, tanpa Sarah yang memang enggan melihat suaminya menikahi perempuan lain.

"Om Dito, saya datang kesini bersama Ibu dan adik-adik saya utuk meminta Viola menjadi istri saya. Bukan karena waktu itu Om memohon kepada saya, tapi semua karena saya yang telah sadar atas kesalahan saya. Saya ingin bertanggung jawab kepada Viola. Ijinkan saya menjadi suami untuk Viola Om"

Sudah sejak awal jika Dito memang tidak pernah membenci Erland meskipun sudah dengan sengaja menyakiti putrinya. Jadi kedatangan Erland ke ruangan itu, dan meminta Viola untuk menjadi istrinya itu tentu saja di terima dengan baik oleh Dito.

"Saya serahkan Viola kepadamu. Om tau kamu terpaksa menikahi anak Om. Tapi om sangat berterimakasih karena sudah menepati janjimu pada Viola"

"Makasih Bro" Vino memeluk Erland sekilas.

"Gue yang harusnya makasih karena keluarga lo masih sudi memaafkan gue" Vino mengangguk dengan senyuman pedihnya.

"Silahkan Pak penghulu, semuanya sudah siap" Ucap Vino.

"Tunggu Vin, ini adalah mahar dariku untuk Viola. Biar bagaimanapun ini sudah kewajiban ku sebagai mempelai Pria. Jadi jangan di tolak, memang tidak besar tapi setidaknya tidak merendahkan adikmu" Gendis menyerahkan mahar berupa uang tunai itu kepada Via. Sedang mas kawinnya Endah letakkan di sisi ranjang Viola.

"Bisa kita mulai??" Erland mengangguk lalu mendekat pada ranjang Viola. Semua berdiri mengitari Viola yang sama sekali tak peduli pada orang-orang di sekelilingnya.

"Viola, anggaplah ini sebagai hadiah dari gue untuk lo. Akhirnya impian lo untuk menikah dengan dia tercapai juga, meski setelah ini lo bakalan pergi ninggalin gue" Ucap Beca dalam hatinya saat melihat Erland sudah mulai menjabat tangan Papinya Viola.

"Vio, gue selalu doain yang terbaik buat lo. Walaupun Dokter sudah menyerah untuk hidup lo, gue di sini nggak pernah berhenti berharap untuk kesadaran lo" Kali ini suara hati Endah yang berbicara.

"Ya Allah, aku pasrahkan semua urusan duniaku kepadamu. Termasuk menikahi perempuan yang telah aku sakiti ini. Tunjukkanlah jalan yang terbaik untukku Ya Allah. Bismillahirrahmanirrahim" Doa Erland dalam hatinya.

Dito mulai mengucapkan kalimat yang akan mengikat Erland dan Viola untuk sehidup semati. Dan dengan menarik nafasnya panjang, Erland dengan tegas dan sangat lancar melafalkan ijab kabulnya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Viola Tania Raharja binti Dito Raharja dengan maskawin tersebut di bayar tunai"

"Sah.."

"Sah.."

Ucap kedua saksi yang datang bersama penghulu tadi.

"Alhamdulillah" Ucapan syukur itu keluar dari semua orang yang ada di dalam sana. Termasuk Erland yang kini mulai mengeluarkan air matanya.

Tapi Erland tidak tau kenapa dia menangis, apa karena lega telah menikahi Viola atau karena sebentar lagi akan melihat istri yang baru saja dinikahinya beberapa detik yang laku itu akan segera berpulang, atau mungkin karena merasa telah mengkhianati hubungannya dengan Sarah. Erland masih mencari jawabannya. ( yang tau jawab di kolom komentar ya 😂 )

"Erland, sekarang pasangkan cincin ini pada jari manis istrimu" Gendis menyerahkan sebuah cincin dengan berlian kecil di tengahnya. Sederhana namun tampak begitu cantik.

Erland menurut, mengambil cincin itu kemudian memasangkannya pada jari manis Viola yang kini kukunya sudah tidak membiru lagi. Erland memasang cincin itu tepat pada bekas ikatan tali yang dulu di pasangnya sendiri. Ukurannya begitu pas di jari Viola, padahal pagi tadi Erland hanya asal memilih ukuran cincin.

Tak lupa Erland membacakan doa untuk Viola dengan meletakkan telapak tangannya lada kepala Viola. Sungguh seperti pasangan sungguhan.

Suasana haru sungguh terasa di ruangan itu. Bahkan suster jaga yang ikut menyaksikan pernikahan itu juga ikut menitikkan air matanya.

Pernikahan yang berlangsung kilat itu kini hanya menyisakan Erland sendiri di ruangan itu. Merkea semua memilih menunggu di luar untuk memberikan ruang bagi Erland.

Erland menatap cincin yang melingkar di jari manis Viola. Begitu cantik terpasang di sana, berpadu dengan jemari lentik milik Viola.

"Viola, apa kamu tau kalau Abang sudah menepati janji Abang?? Abang minta maaf karena menikahi mu di saat kondisimu sudah seperti ini. Maaf juga karena sudah menjadikan kamu istri ke dua Abang. Memang pantas jika kamu membenci Abang, maafkan Abang"

Erland mendekatkan wajahnya pada kening Viola. Untuk pertama kalinya bibir itu menyentuh kening Violam mengecupnya dengan lembut selama beberapa detik.

Jika snow white atau di novel-novel lain si wanita yangs sedang dalam kondisi seperti Viola akan membuka matanya setelah mendapatkan ciuman dari pangerannya. Maka tidak dengan Viola, wanita itu masih tetap setia menutup matanya.

Erland berlahan menjauh menuju pintu keluar. Sempat menoleh lagi kepada Viola sebelum akhirnya benar-benar keluar meninggalkan istri keduanya sendirian.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Erlan nagis krn kebodohanya...
meremehkam perasaan seseorg yg di anggap gak penting olehnya tanpa memikirkan akan berdampak sangat besar kedepanya.. Erland menangis krn menyesali perbuatanya ke Vio..

2023-09-20

2

Siti Halimatun

Siti Halimatun

dia nangis karena penyesalannya, bermain main dg janji....g tau dia kl malaikat mencatatnya....

2023-09-15

0

lia widi

lia widi

snow whitenya kak santi bangun yukkkkk

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!