10. Aku akan menikahi Viola

"Er, gue mohon lo nikahin adik gue!!"

Erland langsung berdiri dari duduknya. Kemarin Papinya yang membuat tekanan darah Erland naik, sekarang justru anaknya.

"Vin, lo sahabat gue. Jadi gue mohon jangan sampai ada adu tinju untuk pertama kali di antara kita" Erland masih bisa menahan emosinya.

"Vin, gue mohon. Tadi malam Viola sempat hampir kehilangan nyawanya lagi Er. Tolong Er, sebelum dia pergi untuk selama-lamanya"

Erland sangat tau sifat Vino yang sangat keras. Tapi kali ini dia memohon dengan wajah memelas seperti itu pada Erland.

"Maaf Vin gue nggak bisa. Gimana perasaan istri gue Vin. Dia pasti sakit hati karena gue menikahi wanita lain Vin. Gue mohon lo ngerti"

Permintaan Vino dengan segala kerendahan hatinya, justru mendapatkan jawaban yang amat sangat menyinggung Vino.

"B****sek lo Er!!"

BUG...

Satu pukulan langsung mendarat di rahang Erland setelah makian yang di keluarkan Vino. Dengan kuat Vino menarik kerah kemeja Erland dengan kedua tanganyam

"Lo laki-laki paling b*jat di dunia ini tah nggak!! Lo bilang apa tadi?? Lo takut istri lo sakit hati?? Lo nggak bisa lihat sakit hatinya adek gue setelah lo bohongi selama itu?? Lo berikan harapan palsu sama Vio, setelah itu tanpa rasa bersalahnya lo menikah dengan wanita lain. Setelah melihat adek gue mencoba bunuh diri dan keadaanya sudah kaya gitu, lo masih tidak merasa bersalah??" Erland menghempaskan Vino dengan mendorongnya ke belakang.

"Seharusnya gue sebagai Kakak yang melihat adiknya di perlakukan seperti itu sudah bertindak lebih dari ini. Mungkin gue udah b*nuh lo dari kemarin-kemarin. Tapi gue masih menahannya Er, karena apa?? Karena lo sahabat gue ba**ngan!!"

Bug..

Bug..

Dua pukulan lagi untuk Erland di wajahnya. Sekarang Vino tidak lagi peduli dengan status mereka sebagai sahabat. Vino benar-benar murka kali ini. Menahan amarah, mencoba sabar dan dengan halus memohon pada Erland ternyata hal yang di sesali Vino.

"Vin, gue minta maaf soal itu Vin. Gue memang salah tapi gue juga berat untuk menikahi Viola Vin" Darah segar keluar dari sudut bibir Erland yang di bogem Vino tadi.

"Lalu bagaiman kalau gue nuntut pertanggung jawaban dari lo?? Misalnya gue perlakukan Endah sama seperti Viola, gimana perasaan lo?? Lo punya adek perempuan Er, harusnya lo bisa merasakan itu" Wajah Vino benar-benar sudah merah padam.

Erland kini terdiam, Endah adalah adik perempuannya yang selama ini dia jaga. Mana mungkin dia sanggup melihat Endah jika di posisi Viola.

"Entah dosa apa yang di buat keluarga gue sama keluarga lo Er. Kenapa hanya karena lo, adik sama nyokap gue harus terbaring di rumah sakit" Kini suara Vino benar-benar melemah. Dia kembali menjadi Vino yang rapuh seperti saat memohon pada Erland tadi.

"Apa Vin?? Tante Via di masuk rumah sakit??" Erland baru tau kabar ini, karena sejak permintaan maafnya waktu itu, Erland tidak datang lagi menjenguk Vio, jadi dia tidak tau apa-apa. (Jahat banget kan ni si Erland😠)

"Menurut lo, setelah anaknya pergi lama kemudian kembali untuk pertama kalinya tapi harus menghadapi anaknya yang akan pergi selama-lamanya itu akan mudah bagi keluarga gue?? Nyokap gue nggak sekuat itu Er"

Erland melihat tatapan penuh keputusasaan itu dari Vino. Erland bukannya tak punya rasa bersalah sekalipun. Dia terus dihantui rasa bersalah sampai tak bernai menemui Vio lagi. Tapi dia masih berat pada Sarah, bagaimana nasib pernikahannya setelah ini.

"Seandainya dulu lo jujur sama gue, kalau adek gue terus gangguin lo dan lo risih sama keberadaan dia, pasti gue bakalan buat dia menjauh dari lo. Semuanya nggak akan kaya gini Er, gue nyesel karena gue nggak begitu peka sama perasaan adek gue" Vino kini sudah tidak kuat lagi. Dia menangis di hadapan Erland.

"Gue yang salah Vin, bukan lo. Saat itu gue nolak Vio hanya karena dia masih bocah menurut gue. Tapi nyatanya gue yang bocah, gue yang mengambil keputusan tanpa berpikir panjang" Erland sadar kesalahannya kini sudah begitu besar pada keluarga Vino. Keluarga yang sudah menolong keluarganya berkali-kali.

Vino mendekat lagi pada Erland. Tapi yang membuat Erland begitu terkejut adalah, Vino menekuk lututnya di depan Erland. Mengambil posisi berlutut pada pria yang telah menyakiti adiknya itu.

"Vin apa yang lo lakuin???" Erland mencoba menarik lengan Vino untuk kembali berdiri, tapi sayangnya Vino tetap keras kepala.

"Er, gue mohon sama lo. Nikahin adik gue sebelum kita melepasnya Er. Status lo emang akan berubah menjadi pria dengan dua istri, tapi itu hanya untuk sebentar saja Er. Setelah itu Vio akan pergi, jadi lo sama Sarah akan tetap hidup berdua lagi. Gue mohon Er, gue mohon sama lo bukan sebagai sahabat lo, tapi sebagai seorang Kakak yang adiknya telah dikhianati sama lo"

Bukankah seharusnya terbalik, seharusnya Erland yang berlutut memohon ampunan pada keluarga Viola karena telah menghancurkan hidupnya. Tapi sekarang justru Vino yang seperti budak memohon ampunan pada Tuannya.

"Bangun Vin!!"

"Enggak sebelum lo mau menikahi Viola!!" Keras kepala Vino telah di gunakan saat ini.

"Bangun atau gue nggak akan pernah menikahi Viola!!" Vino langsung mendongak menatap Erland .

"Apa maksud lo Er?? Gue nggak salah denger kan?? Lo mau menikah sama Viola??"

Erland menarik lengan Vino untuk berdiri. Kali ini pria yang wajahnya mirip dengan Viola itu menurut untuk berdiri

"Gue akan menikahi Viola, bukan karena menuruti permintaan lo ataupun bokap lo. Tapi karena rasa tanggung jawab gue atas semua yang gue lakukan sama Viola"

Wajah Vino langsung berubah sumringah meski matanya masih memerah.

"Makasih Er, makasih"

"Tapi nggak sekarang, gue butuh waktu untuk bilang sama Sarah dan keluarga gue"

Benar, dan Erland juga harus bersiap-siap untuk menghadapi kemarahan Sarah.

"Besok, lo akan menikahi Viola besok. Gue beri waktu lo malam ini. Karena gue nggak mau sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan sebelum lo menikahi Viola"

"Oke ,gue setuju"

"Lo nggak perlu bawa apapun termasuk mahar. Karena lo mau menikahi Viola aja gue udah seneng"

Akhirnya Vino keluar dari dari ruangan itu dengan perasaannya yang lebih tenang. Seakan satu beban di pundaknya sudah hilang. Meski dia masih merasakan beban dipundaknya yang lain.

*

*

*

*

*

"Bagaimana menurut Ibu??"

Erland ternyata lebih memilih datang ke rumah Ibunya dulu sebelum pulang ke rumahnya untuk memberi tahu Sarah.

"Ibu rasa mereka melakukan yang benar Er. Siapapun yang ada dalam posisi mereka pasti akan melakukan hal yang sama. Bahkan Ibu sendiri tidak menyangka kamu bisa berbuat seperti itu. Kamu menyakiti hati putri yang sangat di sayangi keluarganya"

Gendis memang sangat kecewa pada anak sulungnya itu. Tapi mau bagaimana lagi, Erland juga sudah terlanjur menikahi Sarah.

"Nikahi Viola Er. Bertanggungjawablah, kamu juga harus ingat semua kebaikan keluarganya pada kita. Pada Ayahmu dan seluruh keluarga ini" Gendis memang sangat menghormati keluarga Viola karena kebaikan keluarga itu, Gendis dan suaminya bisa hidup dengan tenang setelah suaminya bebas dari tuduhan penipuan dulu.

"Baiklah Bu, Erland akan menikahi Viola"

Erland menatap Endah yang terus menatapnya tajam sedari tadi. Tapi wanita seumuran Viola itu tidak mengeluarkan sepatah katapun.

"Kamu marah sama Abang ndah??" Erland sangat menyayangi adiknya itu.

"Tidak, tapi aku hanya takut jika aku bertemu laki-laki seperti Abang. Aku takut kecewa dan berpikir mengakhiri hidupku seperti yang di lakukan Viola" Ucap Endah dengan begitu sengit.

"Endah, jaga bicara kamu!! Dia Abang mu, hormati dia!" Tegur Gendis.

"Benar Bu, dia memang Abang ku. Tapi karena ulahnya, saat ini aku jadi takut mencintai seseorang" Jawab Endah lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Erland yang merasa sakit dengan perkataan adiknya.

Terpopuler

Comments

⋆.˚mytha🦋

⋆.˚mytha🦋

good job endah... biar abang lu melek tu matanya 😤

2025-01-23

0

Muhammad Zaki

Muhammad Zaki

👏🏻👏🏻👏🏻

2023-10-20

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hahh.. entahlah.. rasa marah dan kecewa pd Erland rasanya gak mau hilang... pengen becek² mukanya pake cobek plus sambel rawit lepel 100..

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!