9. Penolakan Erland

"Maaf Om, saya tidak bisa!!"

Erland menolak dengan tegas. Doa langsung berdiri ingin meninggalkan ruangan itu.

"Tunggu Erland!!"

"Om mohon sama kamu, kamu hanya perlu menikahi Viola saja. Setelah itu kami akan mengikhlaskan dia pergi untuk selama-lamanya. Hanya kamu pria yang dia cintai Er. Jadi sebelum kepergiannya, ijinkan Om memohon kepadamu untuk mengabulkan keinginannya selama ini. Kamu tau sendiri kan, kalau dia begitu mencintaimu??"

Erland terdiam karena memang kenyataannya begitu. Bahkan bisa di bilang Erland ikut andil dalam aksi bunuh diri yang dilakukan Viola.

"Tapi Om tau sendiri kan kalau Erland baru saja menikah?? Bagaimana rekasi istri saya saat tau saya ingin menikahi wanita lain?? Om bisa bayangkan sendiri kan?? Saya rasa itu bukan keputusan yang tepat om"

Erland tetap bersikeras dengan pendiriannya. Seharusnya ada cara lain selain menikahkan Viola dengannya.

"Lalu Om harus bagaimana Er?? Om tidak tau lagi cara membuatnya bahagia di hari-hari terakhirnya" Pria tua itu mulai menangis di hadapan Erland.

"Om akan berikan berapapun yang kamu mau Er, asal kamu mau menikahi Viola. Om mohon Er, sekali ini saja turuti keinginan Viola"

"Ini bukan masalah nominal Om. Tapi ini menyangkut perasaan Om. Bagaimana istri saya, pernikahan saya yang baru seumur jagung ini??" Erland menjadi geram karena Papi Dito seolah ingin membelinya dengan uang.

"Maaf Om, saya rasa cukup sampai disini. Istri saya menunggu di rumah" Tanpa menghiraukan Papi Dito lagi, Erland keluar dari ruangan pemimpin perusahaan itu.

Hatinya sudah bergemuruh, kesal sudah pasti. Tapi ingin melampiaskannya pada siapa.

Erland teringat firasat Sarah tadi sebelum berangkat, jika Sarah merasa ada yang tidak beres dengan mereka. Mungkin memang benar jika firasat istri itu kuat untuk suaminya.

Erland bergegas pulang ingin segera bertemu istrinya. Kondisinya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia butuh seseorang yang mampu menenangkannya.

*

*

*

*

Setibanya di rumah, Erland langsung masuk ke kamar. Di mana biasanya istrinya berada.

"Kamu sudah pulang Mas?"

Sarah terkejut karena tiba-tiba Erland memeluknya.

"Kenapa Mas?? Ada apa?" Sarah merasa ada gang aneh pada suaminya itu.

"Kamu benar Sarah, firasat mu benar. Mereka memang tidak beres"

Sarah mengurai pelukan suaminya, melihat dengan jelas wajah murung suaminya.

"Tunggu, jelaskan dulu ada apa sebenarnya. Aku belum tau maksud kamu Mas!!"

Erland melepas jasnya lalu, terduduk dengan lesu di atas ranjang

"Keadaan Viola semakin menurun, dan Dokter meminta keluarganya untuk mengikhlaskannya"

"Kalau itu yang terbaik kenapa tidak. Dokter sudah menyarankan hal yang paling tepat bukan?? Jadi kenapa kamu justru sedih begini?" Sarah heran dengan suaminya, malah justru mulai curiga jika Erland menyimpan rasa pada Viola.

"Masalahnya bukan itu Sarah. Tapi permintaan mereka kepadaku sebelum mereka melepaskan alat bantu itu daei tubuh Viola. Itu yang sangat membuatku keberatan"

Erland tau kabar ini pasti akan membuat Sarah marah besar. Tapi sebelum Sarah mendengar dari orang lain, terutama Vino, lebih baik Erland sendiri yang akan mengatakannya pada Sarah.

"Memangnya apa yang mereka minta dari kamu Mas??"

Erland sempat memandang wajah cantik Sarah dengan begitu dalam sebelum mengatakan kabar menyakitkan itu.

"Mereka memintaku untuk menikahi Viola"

"Apa!!"

Tepat sekali, tebakan Erland jika Sarah akan sekaget itu.

"Enggak, enggak mungkin kan Mas?? Kamu tidak menerimanya kan Mas??"

Serah berjalan ke kiri dan ke kanan dengan tak tenang.

"Tidak, aku tidak mau mengorbankan pernikahan kita. Apalagi menyakiti perasaan kamu" Mau bagaimana pun Sarah adalah wanita yang Erland cintai.

"Benar Mas. Jangan sampai kamu menikahi dia. Walaupun setelah itu dia akan pergi tapi aku tetap tidak rela jiak aku di madu. Atau kalau tiba-tiba dia bangun setelah kalian menikah. Aku lebih tidak rela lagi. Lebih baik aku yang pergi saja kalau itu sampai terjadi!!"

Erland belum menerimanya saja Sarah sudah semarah itu. Bagaimana jadinya jika Erland benar-benar menuruti permintaan Papinya Viola.

"Jangan bicara sembarangan Sarah!! Aku masih tetap memilihmu. Hanya kamu wanita yang aku cintai. Sekarang tenanglah, aku mau mandi. Sepertinya kepalaku butuh di siram dengan air dingin"

Erland meninggalkan Sarah yang masih terus bergerak tak tenang. Kuku-kuku jarinya yang panjang dan cantik itu digigitnya kecil-kecil karena perasaannya yang terus berkecamuk.

*

*

*

*

*

"Bagaimana Pi??"

Vino langsung menyambut Papi Dito begitu tiba di ruangan sang istri.

Papi Dito hanya menjawab Vino dengan gelengan lemahnya, yang membuat Vino kembali menjatuhkan tubuhnya di sofa rumah sakit itu.

"Erland tidak mau ya Pi?" Papi Dito langsung menoleh pada pemilik suara yang lemah itu. Begitu terkejut karena istrinya sudah tau soal ini.

"Mami mendengar perbincangan kita tadi Pi" Jelas Vino sebelum Papinya menuduh Vino yang memberitahu memberitahu Maminya.

Akhirnya Papi Dito pasrah dan mendekat pada istrinya. Di genggamnya tangan yang terasa dingi itu.

"Benar Mi, dia tidak mau. Dia begitu mencintai istrinya. Papi juga sudah menawarkan banyak uang kepadanya. Tapi dia menolak dengan tegas" Papi Dito terduduk lemas di sebelah istrinya.

Vino jelas tau jika sahabatnya itu tak akan pernah tertarik dengan yang namanya uang jika bukan dari hasil kerja kerasnya sendiri.

"Lalu setelah ini apa yang harus kuta lakukan Pi??" Tanya Mama Via lagi dengan lemah.

Papi Dito hanya menggeleng dengan pelan. Saat ini otaknya benar-benar buntu, task bisa berpikir sama sekali.

"Permisi Tuan, Nyonya. Dokter memanggil wali dari Nona Viola untuk segera keruang ICU" Ucap perawat itu dengan wajah paniknya.

Tanpa berpikir pajang lagi, Vino langsung melompat dari sofa berlari keruangan yang menjadi tempat adiknya dua minggu ini.

Sesampainya di sana, Vino masih bisa melihat jika Viola telah selesai di periksa.

"Bagaimana keadaannya Dokter?? Apa yang sebenarnya terjadi??" Panik Vino.

"Ini kejang pertama sejak sepuluh hari terakhir. Kondisinya benar-benar memburuk untuk saat ini. Bagaimana keputusan keluarga Viola?? Apa yang kalian ambil??" Tanya Dokter teman lama Papi Dito itu.

Vino menggeleng, karena memang dia belum yakin dengan keputusan untuk melepas semua alat pembantu itu.

"Segera tentukan pilihan, tidak mungkin kan kamu tega melihat adikmu berbaring di sana sendirian dan rasa sakit seperti yang baru saja terjadi"

Vino masih diam, dengan sesekali melihat Viola yang terlelap di balik dinding kaca itu.

"Baiklah Dokter, lakukan yang terbaik menurut Dokter untuk adik saya. Tapi beri kami sedikit waktu lagi untuk mewujudkan keinginan adik saya untuk terakhir kalinya"

*

*

*

*

Keesokan harinya Erland sudah kembali ke kantornya. Satu hari mangkir hanya untuk seharian menemani istrinya membuatnya begitu senang.

Erland kembali fokus pada tumpukan berkas di atas mejanya. Baru saja di tinggal sehari, pekerjaannya sudah sebanyak itu.

"Er!!"

Suara pria yang amat sangat familiar bagi Erland.

"Tumben pagi-pagi sudah datang kesini Vin ada apa??"

"Er, gue mohon lo nikahin adik gue!!"

Terpopuler

Comments

aryuu

aryuu

emosi gwe

2025-03-30

0

Muhammad Zaki

Muhammad Zaki

kurang ajar kamu Erland, manusia tidak tau terima kasih, tidak ingat Budi, cuma ingat Sarah doang...

2023-10-20

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

makin besar kepala dong si Erland krn semua memohon pd nya.. tp sayang dia itu gak berhati jd gak ada rasa empati dr nya kan?... cinta. kita gak bisa memilih pd siapa dia akan hadir, pd siapa dia akan berlanu... sayang Vio menjatuhkan hayinya pd ory yg gak berhati..

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!