7. Hanya kata maaf

"Bagaimana keadaanya Dokter??" Erland masih panik karena kejadian tadi.

"Sejak tadi malam, pasien sudah tiga kali mengalami seperti ini. Tiba-tiba pasien mengalami gagal jantung, tapi dengan penanganan yang cepat, pasien masih bisa di selamatkan"

Erland melihat Viola yang sudah kembali tenang setelag tadi sempat terlihat sedikit kejang.

"Itu artinya apa Dok??"

"Jika ini terus berlanjut, maka saya khawatir pasien tidak bisa bertahan lebih lama. Apalagi pasien juga belum menunjukkan tanda-tanda kesadarannya"

Erland semakin lemas mendengar penjelasan Dokter itu.

"Apa keluarganya sudah tau tentang ini Dok??"

"Sudah, tadi Kakaknya baru saja datang"

"Baiklah Dokter terimakasih"

Erland kembali mendekati Vio, tak ada gerakan sama sekali darinya. Hanya perutnya yang masih bergerak pelan karena sebagian besar nafasnya di bantu oleh alat yang pasang pada mulutnya.

Rasanya tak percaya melihat wanita yang bahkan sudah dilupakannya itu datang ke hadapannya menagih janji untuk dinikahinya.

Wanita yang dulu di anggap Erland hanya sebagai gadis ingusan yang manja. Kini sudah berubah menjadi wanita dewasa yang mandiri dan sukses.

Erland tak menampik jika dulu Viola adalah gadis yang cantik dengan tubuh yang tinggi dan bentuk badan proposional. Namun setelah melihatnya kemarin, Viola semakin cantik dengan aura kedewasaannya.

"Vio, maafkan aku. Aku tidak menyangka kalau kamu ternyata benar-benar menganggap serius omonganku waktu itu. Aku akui aku salah, bahkan setelah itu aku benar-benar melupakan kamu"

Erland mengingat semua yang di ceritakan sahabat Viola tadi malam.

"Apa kamu mengalami masa sulit selama 10 tahun ini Vi?? Kamu bekerja keras hanya untuk membuktikan kepadaku, sedangkan aku di sini sama sekali tidak peduli dengan mu"

Erland menyentuh tangan Viola, memegang kuku-kuku jarinya yang membiru karena luka di tangannya.

"Bukannya aku mengingkari janjiku padamu Vi. Tapi sedari awal aku memang tidak pernah berniat untuk menepatinya. Itu hanyalah janji yang aku buat spontan untuk menghindar dari mu. Maafkan Abang Vi"

Erland terkejut melihat setitik air mata yang mengalir dari sudut mata Viola. Dengan ibu jarinya Erland menghapusnya dengan lembut.

"Kamu bisa dengar apa yang aku katakan Vi?? Kamu marah mendengarnya kan?? Maka dari itu, cepatlah bangun. Maki aku sesukamu, asal kamu tidak seperti ini. Aku semakin merasa bersalah Vi. Mungkin meski seribu kata maaf tidak akan pernah bisa menebus semua rasa sakit hatimu, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini"

"Aku pergi dulu, cepatlah bangun Viola, semua orang menunggumu"

Erland melepaskan tangan Viola sebelum laki-laki tampan itu beranjak pergi meninggalkan Viola sendirian di ruangan yang sepi dan dingin itu.

Tanpa sepengetahuan Erland ternyata Endah mengikuti Erland ke rumah sakit. Dia sengaja tidak datang bersama Erland karena dia juga tidak mau mengganggu waktu Erland bertemu dengan Viola.

Baru setelah melihat Erland keluar dari ruangan Viola, Endah bergegas masuk ke dalam sana.

Baru saja mengenakan masker dan penutup kepalanya, Endah sudah tidak tahan untuk tidak mengeluarkan air matanya. Sahabatnya yang dulu setiap hari bersamanya, sahabatnya yang menghilang bagai di telan bumi, kini sudah kembali. Namun harus berbaring menyedihkan di ruangan sepi ini sendirian.

Endah berlahan mendekati wanita yang sejak dulu di kagumi kecantikannya itu. Tak banyak perubahan dari wajah sahabat Endah itu, hanya saja garis wajah yang semakin tegas membuat aira kecantikannya semakin keluar. Namun semua itu kini telah tertutup oleh luka-luka di bagian wajahnya.

"Vio, kenapa lo tega sama gue?? Kenapa lo pergi tanpa pamit sama gue?? Bahkan lo sama sekali nggak pernah kirim kabar apapun ke gue. Gue sempat berpikir kalau lo udah lupa sama gue" Isak Endah dengan pelan.

"Tapi kalau gue tau kenyataanya seperti ini, ternyata gue yang jahat sama lo Vi. Gue sebagai sahabat nggak pernah tau perasaan lo. Gue buta kalau lo ternyata mencintai Abang gue sendiri. Dulu saat lo ke rumah gue, lo pasti tanya soal Bang Erland, lo sering ngikutin dia kemana aja. Tapi gue kira itu semua karena lo anggap Bang Erland seperti Bang Vino. Gue nggak nyangka sama sekali Vi"

Endah menundukkan kepalanya hingga keningnya bertumpu pada tangan Viola.

"Kalau aja gue tau sejak awal. Gue pasti dukung lo sama Abang gue Vi, gue pasti bantu lo. Lo pasti nggak akan pergi jauh selama itu. Maafin gue Vi, gue rasanya gue nggak pantas di sebut sahabat"

Endah terus menangis meski tanpa tanggapan dari Viola. Endah juga tidak peduli mau di dengar atau tidak oleh Viola yang jelas dia ingin meminta maaf dari sahabatnya itu.

"Cepatlah bangun Vi, lo harus bangkit lagi. Buktikan sama Abang gue kalau dia yang nggak pantas buat lo. Meski dia Abang gue sendiri, gue nggak bakalan dukung dia karena kesalahannya itu Vi. Jadi lo harus janji sama gue kalau lo harus cepat bangun. Jangan lama-lama tidurnya, gue kangen tau"

Endah terus berada di ruangan itu hingga terpaksa di suruh keluar oleh seorang perawat karena jam besuknya sudah habis.

Seandainya saja tidak ada larangan di rumah sakit itu, pasti Endah akan lebih lama lagi menemani Viola di dalam sana.

*

*

*

*

Sudah dua minggu berlalu, tapi Viola masih belum juga ada kemajuan sama sekali, justru malah semakin menurun. Papi Dito bahkan ingin membawa Viola ke rumah sakit di luar negeri tapi di larang keras oleh Dokter. Karena menurut Dokter, percuma saja Viola di bawa kemanapun, karena saat ini Viola masih bisa bertahan hidup hanya karena alat yang menopangnya. Jika alat itu di lepas maka Viola bisa dinyatakan meninggal dunia.

Via langung pingsan saat mendengar kenyataan itu. Tak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang Ibu selain ditinggal pergi terlebih dahulu oleh anaknya.

Vino langsung membawa Maminya ke IGD, karena sejak kecelakaan Vio, kesehatan Maminya terus menurun.

"Lalu apa yang harus saya lalukan Dokter??" Dito sudah hampir putus asa dengan kedaan Vio.

"Terus menerus memasang alat itu pada tubuh Viola justru akan semakin menyiksanya Pak. Menurut saya, segera bicarakan dengan keluarga anda untuk mengikhlaskannya"

"A-apa Dokter?? Jadi menurut Dokter, saya harus memutus kehidupan anak saya begitu?? Bagaimana mungkin saya tega pada anak saya sendiri Dokter??" Dito terlihat geram dengan keputusan Dokter yang menangani Viola.

"Maaf Pak, saya paham bagaimana perasaan anda sebagai seorang Ayah, karena saya juga seorang Ayah. Tapi secara medis Viola sudah dinyatakan meninggal dunia"

Dito menangis di hadapan Dokter yang ternyata adalah teman SMA Dito. Hancur rasanya, putri kesayangannya, putri kecilnya kini sudah di ambang kematian.

"Saya akan menunggu keputusan dari keluarga, karena menurut saya itu keputusan yang terbaik" Dokter itu beranjak meninggalkan Dito di ruangan Viola.

"Oh ya satu lagi Pak" Dokter itu berhenti sejenak.

"Apa ada keinginan Viola yang saat ini belum terlaksana?? Saya rasa mewujudkannya adalah cara tebaik untuk melepaskannya" Dokter itu kembali pergi setelah mengatakan pesannya pada Papa Dito.

Seorang Ayah itu terus menatap putri cantiknya yang masih terlelap. Wajahnya yang cantik tidak menunjukkan jika dirinya sedang bertaruh hidup dan mati, hanya bagaikan putri tidur yang tertidur dengan cantik.

*

*

*

*

"Bagaimana keadaan Mami kamu Vin??"

Papi Dito menghampiri Vino dan Beca yang duduk di depan ruang rawat inap.

"Mama sedang istirahat Pi, keadaan Mami tidak baik-baik saja. Kata Dokter, Mami stres, terlalu banyak pikiran hingga berdampak pada jantungnya"

Dito langsung lemas, terduduk di samping Vino.

"Bagaimana keadaan Viola Om??" Beca penasaran karena tadi di harus menemani Vino membawa Mami Via ke IGD.

Dengan air mata kepedihan, Dito menceritakan semuanya pada Vino dan Beca.

"Enggak Pi, Vino nggak bisa kehilangan Vio secepat ini"

Beca sudah menutup wajahnya dengan kedua tangannya, karena Beca tidak mungkin lagi untuk menahan tangisannya.

"Papi juga berat Vin, tapi ingat kata Dokter. Kita akan semakin menyiksanya dengan alat-alat itu"

Ketiga orang itu tak ada satupun yang tidak mengeluarkan air mata. Karena Viola begitu berarti bagi mereka bertiga.

"Menurut kamu, apa keinginan terbesar Viola?? Kita harus segera mengabulkannya sebelum alat itu di lepas dari tubuhnya Vin"

Dito mengusap air matanya dengan sapu tangan yang selalu di bawanya dalam kantung jasnya.

"Itulah bodohnya Vino sebagai seorang Kakak Pi, Vino tidak tau sama sekali tentang Vio. Anak nakal itu terlalu pintar menyembunyikan semuanya dari kita. Termasuk perasaannya pada Erland"

Vino mengusap wajahnya kasar, menerima kenyataan jika adiknya terbaring seperti itu saja masih sangat sulit bagi Vino. Apalagi harus mengikhlaskan Vio untuk pergi selama-lamanya, pasti sangat berat bagi Vino.

"Maaf Om, bukannya saya kurang sopan, tapi saya rasa saya tau apa yang menjadi keinginan terbesar Vio selama ini"

Wanita berambut sebahu itu membuat Ayah dan anak itu menatap Beca penuh tanya.

"Apa itu?? Katakan Beca!!"

Vino memang baru beberapa kali bertemu Beca saat dia mengunjungi adiknya ke Korea. Tapi Vino tau jika Beca adalah wanita yang cukup baik berada di sisi adiknya.

"Menikah"

To be continued..

Terpopuler

Comments

paryani Yani

paryani Yani

sampai nangis aku bacanya gimana gak hancur perjuangan viola selama 10th akhirnya siapa sia

2023-04-30

6

lia widi

lia widi

maksih thor udah buat novel bagus ini💋💋💋

2023-03-28

1

Miss Typo

Miss Typo

mau nebak lg gk jadi ah 😁
makasih thor dah up 3 part tp boleh gk minta up lg, rasanya masih kurang aja baca segitu 😄
semangat kak ditunggu lanjutannya 💪💪💪

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!