6. Perdebatan di pagi pertama

Sejak di dalam mobil tadi, Erland terus terdiam, bahkan tak jarang mengabaikan Sarah yang mengajaknya bicara. Sampai saat ini di kamar pengantin mereka pun sama. Erland masih diam terkadang tertangkap Sarah sedang melamun.

"Mas, kamu masih mikirin adiknya Vino ya?? Ini malam pengantin kita loh. Nggak bisa ya di lupain dulu??"

Erland merasa bersalah pada Sarah. Malam ini harusnya menjadi malam paling indah bagi mereka berdua. Tapi pikiran Erland justru tertuju pada Vio yang belum sadarkan diri di rumah sakit.

"Maaf sayang"

Erland mengusap pipi lembut milik Sarah, wanita berusia tiga puluh tahun itu terlihat cantik dengan piyama tipis berwarna hitam yang di pakainya saat ini.

"Tidak papa Mas" Sarah mulai mengusap lembut dada Erland yang tertutup baju tidurnya.

Sarah mulai mendekat, secara terang-terangan mengajak Erland untuk melakukan malam perta mereka. Erland mulai terbuai, dia menerima begitu saja sentuhan-sentuhan dari Sarah. Hingga bibir mereka susah mulai menyatu.

Tangan Sarah yang aktif itu semakin tak bisa diam. Satu persatu kancing piyama Erland sudah di lepas oleh Sarah, hingga saat sarah ingin meloloskannya dari tubuh Erland, tiba-tiba Erland menjauhkan wajahnya dari Sarah.

"Kenapa Mas??"

"Sarah, Aku minta maaf. Bisa kita lakukan ini lain kali. Badanku rasanya remuk sekali" Sarah tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Tapi mau bagaimana lagi kalau salah satu dari mereka tidak menginginkan malam yang seharusnya panas itu.

"Ya sudah, sekarang kita tidur aja" Sarah membaringkan tubuhnya di samping Erland.

Erland juga ikut berbaring bersama istrinya. Tanpa kata lagi Erland langsung memejamkan matanya. Dia tidak tau kenapa dia tidak bisa mengontrol tubuhnya dan pikirannya sendiri.

Saat Sarah mulai menciumnya tadi, Erland justru terbayang wajah Viola. Tapi saat itu Erland masih bisa mengendalikan tubuhnya, tapi saat Sarah ingin melepaskan bajunya, Erland sudah benar-benar tidak sanggup karena saat Erland memejamkan matanya justru wajah Viola yang ada di hadapannya.

"Apa yang terjadi padaku sebenarnya??" Batin Erland terus memejamkan matanya.

*

*

*

Paginya...

"Kamu mau pergi kemana Mas??" Sarah heran kenapa suaminya pagi-pagi begini sidah rapi. Padahal ini masih jadwalnya cuti karena pernikahan mereka kemarin.

"Mau ke rumah sakit sebentar" Jujur Erland pada istrinya itu.

"Ke rumah sakit?? Mau lihat Vio lagi??" Wajah Sarah redup seketika.

"Iya, aku nggak tenang sebelum dia benar-benar sadar. Aku merasa bersalah terutama sama Vino"

Erland tidak menyembunyikan apa yang dia rasakan dari Sarah. Meski Erland tidak sadar jika perasaannya itu membuat Sarah kesal.

"Mas, sebenarnya aku cukup kaget dengan kedatangan wanita itu kemarin. Aku sama sekali tidak tau tentang dia selama ini. Apalagi yang membuat aku syok adalah, kamu pernah berjanji ingin menikahinya. Tidakkah orang lain menganggap ku sebagai perebut calon suami orang??" Sarah mengeluarkan isi hatinya yang sejak kemarin dipendamnya.

"Sarah, kamu sudah dengar sendiri kan penjelasan ku kemarin. Aku sama sekali tidak mencintainya"

"Iya memang benar kamu mengatakan seperti itu. Tapi nyatanya, sejak semalam pikiranmu terus tertuju padanya. Sekarang juga kamu ingin menemuinya kan??"

Pagi pertama pasangan pengantin yang seharusnya masih hangat-hangatnya justru di isi perdebatan dari keduanya.

"Lalu aku harus bagaimana Sarah?? Kamu tau sendiri kan hubungan keluargaku dan keluarga Vino bagaimana?? Mereka adalah orang yang berjasa besar bagi keluargaku Sarah. Bahkan Papinya Vino mau menginvestasikan uangnya demi mendukung perusahaan ku yang masih terbilang kecil ini. Aku tidak mungkin diam saja ketika putri satu-satunya keluarga itu jadi begini gara-gara ulahku. Coba katakan, aku harus bagaimana Sarah??" Erland masih berusaha menahan agar suaranya tak meninggi pada wanita yang dicintainya itu.

Dulunya Ayah Erland adalah seorang buruh di sebuah pabrik. Tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba Ayah Erland menjadi salah satu tersangka penggelapan uang dari pabrik tempatnya bekerja.

Kebetulan salah satu investor di pabrik itu adalah Papinya Vio. Saat itulah mereka bertemu dan betapa terkejutnya mereka berdua adalah sahabat sejak di bangku sekolah.

Kemudian Ayah Erland meminta bantuan pada Dito untuk menyelidiki kasus itu, dan membuktikan jika Ayah Erland tidak bersalah.

Setelah kasus itu selesai, Dito membawa Ayah Erland untuk bekerja bersamanya. Sejak itu hubungan keluarga mereka menjadi semakin dekat dan kebetulannya lagi adalah, ternyata Vino adalah sahabat Erland di SMA.

Namun beberapa tahun setelah itu, Ayah Erland meninggal karena sakit. Saat itu Erland yang baru saja lulus kuliah harus menjadi tulang punggung keluarganya. Menanggung biaya sekolah kedua adiknya.

Itulah salah satu alasan kenapa Erland tidak mau menerima Vio saat itu. Karena keluarga mereka yang berbeda. Erland juga tidak ingin memikirkan masalah asmara saat itu karena harus bekerja keras untuk menanggung biaya hidup keluarganya.

Erland yang di berikan otak yabg pintar, dengan IPK tertinggi di kampusnya, berusaha membangun usahanya sendiri dari nol. Berlahan tapi pasti usahanya semakin berkembang. Pasarannya juga sangat bagus, namun karena masih perusahaan kecil jadi tidak bisa optimal dalam operasionalnya. Hingga Dito ingin mambantu Erland tapi tanpa merendahkan semua usahanya, dengan cara menyuruh Erland untuk mengirimkan proposal ke perusahaannya. Mulai dari situ, perusahaan Erland berkembang pesat meski belum sebesar perusahaan yang kini dipimpin oleh Vino.

"Terserah apa yang ingin kamu lakukan Mas, tapi aku minta sama kamu, jangan kecewakan aku. Jangan sampai kamu mengkhianati pernikahan kita yang baru kemarin itu" Akhirnya Sarah mengalah pada perasaannya sendiri.

"Ayo turun, jangan sampai Ibu dengar kita berdebat pagi-pagi begini"

Hari ini memang mereka masih menginap di rumah Gendis. Rencananya setelah satu minggu baru mereka akan menempati rumah baru mereka yang masih dalam tahap finishing.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju meja makan yang sudah ada Gendis dan kedua adik Erland, Endah dan Edgar.

"Ibu, Erland mau ke rumah sakit sebentar" Sebelum ibunya bertanya, Erland sudah mengatakannya terlebih dahulu karena terlihat jelas jika Gendis melihat penampilan Erland yang sudah rapi.

"Kakak mau jenguk Kak Vio??" Erland Bersuara yang hanya diangguki Erland.

Sementara Endah masih enggan melihat Kakaknya itu. Endah marah karena selama ini Erland sudah menyembunyikan alasan Viola pergi selama itu.

"Kasih kabar kalau Viola sudah sadar ya Er" Pesan Gendis.

"Iya Bu"

Meski kesal karena ibu mertuanya juga tidak melarang Erland pergi, tapi Sarah masih bisa menahannya. Mereka semua akhirnya sarapan dalam keheningan.

*

*

*

*

*

Dengan memakai baju khusus untuk masuk ke dalam ruang ICU, tak lupa masker dan penutup kepalanya Erland sudah berdiri di sisi Viola yang terbaring tak berdaya itu.

Tapi belum sempat Erland duduk di kursi yang berada di samping Viola, salah satu alat yang digunakan Viola berbunyi dengan sangat cepar.

"DOKTER!!"

To be continued..

Terpopuler

Comments

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

kutukan mulai berjalan👏👏👏hehh...puasnya hatiku

2024-11-13

0

Elfiyati

Elfiyati

lanjutkan,

2024-08-21

0

Lina ciello

Lina ciello

iyuhhhh 😒

2023-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!