5. Cerita Beca

"Sudah, ayo kita semua pulang dulu biarkan Vio istirahat. Doakan dia dari rumah, Papi yakin dia pasti kuat"

Siapa Ayah yang harinya tak hancur melihat putrinya penuh luka di sekujur tubuhnya itu. Tapi Dito tetap mencoba tenang di depan istri dan anak sulungnya. Dia yang tertua, maka dia juga yang harus menguatkan semuanya.

"Kamu juga pulanglah Er, ajak istrimu pulang. Om tidak menyalahkan mu atas kejadian ini. Jadi kamu tidak usah pikirkan masalah ini di hari bahagia kamu" Begitu bijaksananya Dito, meski hatinya juga merasa kecewa atas masalah yang selama ini disembunyikan anaknya, tapi Dito tetap menjadi seorang Ayah yang tak mau melihat dari satu sisi saja.

"Sekali lagi maafkan saya Om"

"Tak apa, pulanglah. Ajak Ibumu pulang" Erland mengangguk, tapi sebelum itu dia melihat Vino yang terus berdiri di depan kaca ruang ICU, menatap adiknya di dalam sana.

Bahkan sejak tadi sahabatnya itu sidah tidak mau melihat ke arah Erland lagi.

"Kami pulang dulu, Jeng" Pamit Gendis pada Via.

Dengan anggukan lemas Via membalas Gendis, wanita dua anak itu sudah tidak sanggup lagi mengeluarkan suaranya.

Mereka semua mulai beranjak pergi meninggalkan ruang ICU. Meninggalkan Vio di dalam sana sendirian.

Beca mengikuti Erland beserta keluarganya dari belakang. Rasanya ada sesuatu yang harus dia sampaikan pada Erland.

"Kak Erland!!" Panggil Beca yang masih di belakang Erland.

Erland berbalik menatap wanita yang tadi datang bersama Vio ke pesta pernikahannya.

"Bisa bicara sebentar??" Erland mengangguk meski sedikit ragu.

"Tunggu aku di mobil bersama Ibu dan Endah, aku segera kembali" Pesan Erland pada Sarah sebelum Erland mengikuti Beca menuju taman rumah sakit.

Di taman yang sudah gelap itu, hanya ada Beca yang duduk di bangku beserta Erland yang berdiri memunggungi Beca.

"Sebelumnya aku minta maaf karena meminta waktu Kak Erland untuk bicara dengan ku disini" Ucap Beca.

"Tidak masalah, apa yang ingin kamu katakan??"

"Baiklah, namaku Beca Kak, sahabat Vio semenjak di Korea. Mungkin yang akan aku sampaikan ini tidak berarti sama sekali bangi Kakak"

Sebelumnya Beca menarik nafasnya untuk mulai bercerita tentang Vio pada Erland.

"Sebelumnya aku tidak tau mana yang namanya Kak Erland. Laki-laki yang sangat amat dicintai oleh Viola. Karena semenjak Viola menyebut nama Kakak 10 tahun yang lalu, Viola tidak pernah memperlihatkan foto Kakak sama sekali kepadaku. Sampai akhirnya aku melihat wajah Kak Erland untuk pertama kalinya adalah di dalam bingkai foto prewedding kalian yang di pasang di pesta tadi"

Erland masih diam mendengarkan Beca tanpa berbalik sekalipun.

"Pertama kalinya aku bertemu dengan Vio, tepatnya 10 tahun yang lalu. Gadis belia seumuran ku yang datang ke Korea seorang diri. Hanya berbekal pengetahuan seadanya. Saat itu aku menemukan Vio tertidur di sebuah halte bis"

"Kak Erland tau kenapa?? Viola kehilangan semua uangnya dan ponselnya karena di tipu makelar properti. Semua uangnya di ambil bahkan formulir beasiswanya juga ikut di ambil orang itu. Semenjak itu, Viola tinggal di flat kecil milikku. Kami berdua berbagi kamar meski hanya ruangan kecil. Mulai saat itu, Viola bekerja serabutan, mejadi pekerja paruh waktu, mencuci piring, bahkan menjadi tukang sapu jalanan. Semua itu dia lakukan untuk biaya kuliahnya di sana"

Erland mulai tertarik degan cerita Beca, sampai akhirnya Erland memilih duduk di bangku paling ujung meski tak terlalu jauh dari Beca.

Beca sedikit tersenyum karena melihat Erland yang mendengarkan ceritanya meski tak memberi tanggapan sedikitpun.

"Waktu itu aku kira Vio adalah anak yang tidak di inginkan sepertiku karena hidup menggelandang di jalan. Tapi nyatanya aku salah, setelah 5 tahun bersama aku baru tau kalau Viola adalah anak konglomerat. Aku marah saat itu Kak, dan ketika aku tau alasannya, itu lebih membuatku marah kepadanya. Karena dia melakukan semua itu hanya demi membuktikan cintanya pada pria yang sering dia ceritakan bernama Erland"

"Apa yang dia ceritakan tentangku?"

Kalimat pertama dari Erland setelah begitu panjang kalimat yang keluar dari Beca.

"Semuanya, tanpa terkecuali. Tapi aku baru tahu perjanjian yang kalian buat setelah 5 tahun itu. Sebelumnya aku hanya tau kalau Viola begitu mencintai sahabat dari Kakaknya. Sepuluh tahun tahun dia berjuang membuktikan dirinya agar pantas menjadi pendamping mu Kak, menjadi mandiri, lepas dari keluarganya yang kaya raya itu" Beca menitikkan air matanya jika mengingat perjuangan Viola untuk bangkit seorang diri waktu itu.

"Saat aku tanya kenapa dia tidak meminta bantuan orang taunya. Jawabannya hanya satu, dia tidak ingin membuatmu kecewa"

Beca semakin terisak-isak dengan sendirinya, seandainya saja banyak orang di sana, pasti Erland yang di sangka membuatnya menangis.

"Jika Kakak ingin tau seberapa besar cintanya kepadamu, akulah orangnya Kak. Akulah bukti itu. Bahkan aku yang baru pertama kalinya melihat Kak Erland dan langsung di hadapkan dengan Kak Erland yang bersanding dengan perempuan lain, aku merasakan hancurnya hati Vio Kak. Karena cerita Viola tentang kamu setiap harinya, membuatku merasakan apa yang Viola rasakan kepadamu"

"Aku tak menampik pikiran pendek Viola yang memilih menabrakkan dirinya tadi" Erland langsung menoleh pada Beca.

"Kenapa bisa berpikir begitu??"

"Karena jika aku ada di posisi Viola, aku akan melakukan hal yang sama" Beca menatap Erland penuh keyakinan meski matanya penuh dengan air mata.

"Sepuluh tahun Kak, semuanya sia-sia, luluh lantah, hancur. Bahkan aku tidak tau kata-kata apalagi yang tepat menggambarkan semua ini. Sia-sia Kak, semuanya tak ada artinya lagi saat ini. Jadi untuk apa lagi, karena tujuan yang ingin di capai Viola sudah tidak ada"

Erland diam membisu. Setelah kepergian Viola waktu itu, Erland merasakan kebebasan, tidak direcoki gadis kecil itu. Hidupnya berjalan mulus, meniti karirnya dari bawah. Menyekolahkan adik-adiknya, membahagiakan Ibunya, membangun perusahaannya sendiri, hingga akhirnya menemukan pujaan hatinya yaitu Sarah, istrinya. Tapi ternyata di balik itu, ada seorang wanita yabg sedang berjuang demi meraih cinta Erland tanpa Erland ingat sekalipun dalam kehidupannya selama ini.

"Maaf Kak, bukannya aku ingin menghasut Kakak degan semua ceritaku tentang Viola. Aku juga tidak meminta Kakak untuk bersimpati pada Viola karena sudah tau tentang perjuangan Viola selama ini. Tapi sebagai sahabatnya, aku juga merasakan sakit yang teramat dalam saat ini. Aku hanya sebatas memberitahu Kakak saja, bahwa sesuatu yang kita anggap hanyalah candaan atau hanya sekedar penghibur bisa saja di anggap serius oleh orang yang menaruh hati pada kita"

"Itu saja yang ingin aku sampaikan Kak. Maaf karena sudah membuang waktu Kakak dengan cerita tidak penting ini"

Beca berdiri dari duduknya meninggalkan Erland yang masih duduk termenung di bangku taman itu.

"Sejahat itukah aku??"

To be continued...

Terpopuler

Comments

Mesri Sihaloho

Mesri Sihaloho

kalau tidak ada rasa harus ya jgn buat perjanjian seperti itu pake buat cincin tali lagi ditangan..

2025-03-10

0

⋆.˚mytha🦋

⋆.˚mytha🦋

bukan jahat lagi, tapi PALING JAHAT
asli gua pengen tabok lu erland, gedeg gua 🤬🤬👊🏽

2025-01-23

0

aryuu

aryuu

anj@@#ng kepar*t kamu erlan

2025-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!