3. Awal kutukan II

"ABANG!!" Teriak Viola dari kejauhan namun berhasil menarik perhatian banyak orang di dalam sana, termasuk pasangan pengantin itu.

"Vio??" Gumam si pengantin Pria.

"Apa-apaan semua ini??" Viola melihat ke sekelilingnya. Bahkan dia juga melihat kedua orang taunya termasuk Vino, Kakak kandungnya berada di sana.

Viola mendekati Erland dan wanita yang sudah pasti istrinya itu.

"Apa maksud semua ini Bang??" Suara Viola sudah bergetar, lehernya bahkan rasanya sakit untuk mengeluarkan suaranya.

"Vio, kamu kembali??" Erland masih dalam keterkejutannya.

Semua orang terdiam, bahkan suara alunan musik dari penyanyi yang menghibur mereka juga memilih berhenti.

"Iya, aku kembali untuk menagih janjimu, tapi apa maksud semua ini JELASKAN!!" Teriak Viola menggema di ruangan itu.

"Vio tenanglah" Vino dan kedua orang tua Viola mendekati Viola. Mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Viola.

"Aku akan jelaskan tapi aku mohon kamu tenang dulu" Erland tentu saja masih tidak percaya jika saat ini Viola ada di depannya setelah sepuluh tahun yang lalu Erland menyuruhnya pergi.

"Siapa dia Mas??" Tanya wanita bergaun pengantin itu.

"Aku Viola, wanita yang seharusnya berdiri di sampingnya saat ini. Bukannya dirimu" Viola menyerobot begitu saja.

"A-apa??" Kaget wanita itu.

"Viola, ada apa ini sebenarnya. Kenapa kamu datang kesini marah-marah begini?? Erland apa yang sebenarnya terjadi??" Tanya Dito Papinya Vio.

Melihat anak gadisnya yang bertahun-tahun tidak pulang ke tanah air, dan sekalinya pulang membuat keributan di pernikahan orang tentu saja membuat Dito merasa malu.

"Er, gue bener-bener nggak ngerti. Tolong jelasin sama gue!!" Vino menatap sahabatnya dengan tajam.

Mau tak mau Erland harus mengatakan yang sejujurnya di hadapan orang sebanyak itu. Dia tidak mau membuat istrinya salah paham, dan juga Vio yang larut dalam permainan yang di buat Erland waktu itu.

"Vio maafkan Abang sebelumnya. Abang sama sekali tidak menyangka jika kamu benar-benar akan kembali. Abang kira waktu 10 tahun cukup bagi kamu untuk melupakan perasaan kamu waktu itu"

Dari penjelasan singkat yang belum sepenuhnya menjawab kebingungan orang-orang di sana, hanya Vio sendiri yang sudah sedikit mengerti maksud dari pengantin pria itu.

"Jadi Abang menyuruhku pergi keluar negeri hanyalah alasan Abang saja untuk menyingkirkan aku dari hidup Abang begitu??" Viola sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.

Vino sekarang baru mengerti kenapa adiknya itu bersikeras mengambil beasiswa ke luar negeri waktu itu. Padahal keluarganya sangat mampu untuk sekedar membiayai Viola.

"Bukan begitu maksud Abang Vi"

"Lalu apa?? Katakan dengan jelas, karena sekarang aku terlalu bodoh untuk memahami situasi saat ini" Beca berdiri di samping Viola, menguatkan sahabatnya yang sedang hancur itu.

Endah yang sejak tadi tak tau dimana juga sudah berada di samping Viola saat ini meski dalam benaknya juga masih penuh tanda tanya.

"Viola, Sekali lagi maafkan aku. Sejak dulu aku tidak pernah mencintaimu. Aku sudah berulang kali mengatakannya padamu kalau aku tidak bisa menerima cintamu. Tapi kamu terus saja menyatakan perasaanmu. Aku sampai tidak tau lagi bagaimana caranya menjauh darimu. Saat ini aku risih Vi, aku bahkan tidak bisa berbuat kasar padamu karena kamu sudah aku anggap seperti Endah"

Endah membekap mulutnya, dia tidak menyangka jika sahabatnya mencintai Kakaknya. Dan bodohnya selama ini Endah tidak tau sama sekali.

Viola menarik nafas ya panjang, tak peduli semua orang di sana menatapnya dengan berbagai ekspresi. Ada yang prihatin ada pula yang melihat Viola dengan tatapan aneh.

"Lalu kenapa Abang harus membuat perjanjian itu?? Kenapa Abang harus menyetujui permintaanku untuk menikahi ku saat aku kembali kesini?? Tidakkah Abang merasa begitu jahat kepadaku??"

Kali ini ucapan Viola mampu membuat orang tuanya terkejut, begitu pula dengan ibunya Erland.

"Karena saat itu, aku yakin kamu akan melupakan perasaan mu itu Vi. Saat itu aku yakin kamu hanya menyukai ku seperti kamu menyayangi Vino saja. Aku sama sekali tidak menyangka jika kamu masih membawa perasaan kamu sampai saat ini Vi. Sekali lagi maaf, aku memang jahat"

Wanita di sebelah Erland itu juga masih belum percaya jika suaminya telah berjanji ingin menikahi wanita lain selain dirinya.

"B****sek kamu Bang!!" Geram Viola di tengah isak tangisnya.

Viola semakin mendekat ke arah Erland, melirik sekilas wanita yang sudah di poles make up tebal itu. Viola sedikit menyipitkan matanya ketika melihat wanita itu, seperti sedang mengingat sesuatu.

Tapi setelah itu Viola kembali menatap Erland yang sudah begitu dekat dengannya itu.

"Kamu pikir aku anak TK yang akan berhenti menangis saat di berikan janji-janji manis mu?? Aku sudah dewasa waktu itu!! Aku sudah mengatakan jika perasanku ini nyata, tapi kenapa sampai tega mempermainkan aku seperti ini Bang?? Kalau kamu benar-benar tidak pernah menginginkanku setidaknya jangan pernah memberikan aku harapan seperti ini!! Dan ini"

Viola melepas cincin yang terbuat dari gelang tali waktu itu. Dulu yang berwarna merah terang kini sudah kusam di makan waktu yang begitu lama.

Viola melempar tali itu begitu saja hingga tepat mengenai wajah Erlan.

"Ambil saja tali busuk itu. Bodohnya aku sampai seperti orang gila karena di anggap aneh memakai cincin dari tali seperti itu selama sepuluh tahun lamanya"

Erland melihat ke bawah tempat tali usang itu jatuh setelah di lempar Viola. Dia ingat betul saat memasangkan tali itu di jari Viola. Ada rasa bersalah yang amat besar saat mengetahui jika Viola masih menyimpannya sampai sekarang.

Erland melihat Vio yang membuka tasnya, mencari sesuatu di dalam sana.

"Satu lagi, ini kan yang kamu minta dulu Bang?? Bukti kalau aku memang benar-benar mencintaimu. Bukti yang kamu minta untuk pembuktian cintaku. Aku mampu berdiri dengan kakiku sendiri tanpa bantuan dari siapapun, dan itu hanya demi kamu. Kamu laki-laki yang dengan teganya mempermainkan perasaanku. Dasar pria tak berperasaan!!" Dengan berapi-api Viola menyuarakan isi hatinya. Di ikuti dengan air matanya yang terus saja lolos dari tempatnya.

Viola melemparkan lagi kertas-kertas yang dia bawa. Semua itu adalah sertifikat kepemilikan kliniknya yang berada di Korea.

Lagi-lagi Erland tercengang karena Viola benar-benar mampu membuktikan ucapannya waktu itu.

"Aku melakukan semua itu, hanya agar bisa menjadi wanita yang bisa mengimbangi mu. Tapi semua itu kini hanya sia-sia saja, karena nyatanya kamu susah bersanding dengan wanita lain Bang!!" Viola menggeleng dengan cepat, mengusir rasa kecewa pada dirinya sendiri.

"Tidakkah kamu merasa begitu jahat Bang??"

Tangisan Viola menjadi tontonan gratis bagi tamu undangan di sana. Mungkin jika orang yang sudah termakan opini publik, mengira jika ini hanyalah setingan belaka untuk memberikan kejutan bagi salah satu mempelai. Tapi ini nyata, kisah nyata bagi hidup Viola, bukan lagi setingan atau prank yang tidak jelas.

"Maafkan aku Viola" Hanya itu yang mampu Erland ucapkan untuk wanita yang susah berhasil dia hancurkan hatinya itu.

"Tidak!! Aku tidak akan pernah memaafkan mu!!"

Semua mata tercengang melihat begitu dalam kemarahan Viola. Orang gua Viola, Vino dan yang lainnya juga tidak bisa menjadi penengah karena masih belum paham betul kejadian yang sebenarnya.

"Vio, Abang mohon jangan begini. Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkan Abang??" Erland sadar jika dirinya salah. Gegabah mengambil keputusan waktu itu ternyata berbuntut panjang saat ini.

Viola meraih tangan kanan Erland, mengangkatnya hingga telapak tangannya menempel pada kepala Viola.

"Aku bersumpah, atas namamu Erland Sebastian!!"

"Vio hentikan sayang" Mami Via mencoba menghentikan Viola.

"Nak Vio, Ibu mohon Nak. Maafkan Erland" Ibu Erland sudah menangis melihat Viola yang sudah seperti putrinya sendiri.

Viola tak peduli, dia seakan tuli dengan suara-suara yang mencoba menghentikannya.

"Demi rasa sakit yang telah kamu berikan, dan demi sepuluh tahun yang tak ada artinya lagi. Aku mengutuk kamu dan istrimu ini, kalian tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak!!" Erland langsung melepaskan tangannya dari kepala Viola dengan cepat.

"Viola, tarik kembali kata-katamu itu!! Jangan bicara sembarangan!!" Ucap Erland dengan gemetar, dia ketakutan dengan sumpah yang sudah di ucapkan Viola itu.

"Tidak akan pernah!!" Tatap Viola dengan sengit.

Wanita yang sudah terlampau kecewa itu berbalik meninggalkan Erland membawa hatinya telah remuk redam.

"Papi, Mami, Abang. Maafkan Vio karena selama ini Vio lebih mementingkan pria b****sek itu daripada kalian. Sekali lagi maafkan Vio" Setelah mengucapkan itu kepada kedua orang tua dan Kakaknya Viola berlari keluar dari tempat yang mulai riuh itu.

"Vio tunggu!!" Kejar Beca dan Endah. Begitupun Vino yang begitu khawatir dengan keadaan adiknya.

Viola kecewa, kesal, marah dan begitu sakit dalam hatinya. Saat ini benar-benar titik terendah dalam hidupnya. Hancur sehancur-hancurnya, perjuangannya semala ini, penantiannya, serta kesabarannya ternyata tidak pernah ada harganya di mata Erland.

Viola terus berlari dengan tangisannya yang pilu. Hingga Viola berdiri di tepi jalan. Melihat ke kiri dan kanan, memperhatikan mobil yang datang dari arah kanan dengan kecepatan tinggi.

Namun di saat mobil itu mulai mendekat, Viola justru melangkahkan kakinya dengan cepat hingga merasakan tubuhnya mulai melayang.

"VIO!!"

To be continued...

Terpopuler

Comments

Eti Alifa

Eti Alifa

q sihh berharap viola ga bejodoh dngn erland.
semoga viola diberikan jodoh yg melebihi erland biar erland menyesal sesesal2nya.

2024-12-26

4

Elfiyati

Elfiyati

cinta sejati

2024-08-15

0

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

tidak menarik ... males membaca yg isi nta hanya kata pengantar / penjelasan

2024-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!