2. Awal kutukan

"Apa istri lo nggak bisa hamil sampai lo minta anak dari gue?? Berarti kutukan gue beneran berhasil dong??"

Wajah Erland yang tadinya berusaha tenang menghadapi wanita yang sikapnya berubah drastis itu kini mulai menahan gemuruh dalam dadanya.

"Jaga bicara kamu Vio!!" Geram Erland. Tapi Vio hanya terkekeh melihat Pria yang katanya berstatus sebagai suaminya itu mulai kesal dengan tingkahnya.

"Kenapa harus marah?? Itu juga akibat dari kelakuan b****sek lo sendiri. Kena karma kan sekarang??" Senyum meremehkan kini di berikan Vio untuk Erland.

Tiga tahun yang lalu...

Wanita cantik berusia 27 tahun itu menarik kopernya menuju sebuah rumah yang menjadi tujuan pertamanya saat baru saja menginjakkan kakinya di tanah air tercintanya.

Setelah 10 tahun dia berada di negara orang, kini saatnya dia pulang. Menagih janji yang diberikan sorang pria kepadanya. Sebuah tas juga terampir di pundaknya, berisi beberapa dokumen berisi bukti-bukti kerja kerasnya selama ini.

Gadis kecil yang dulu membuat perjanjian dengan pria yang dicintainya kini sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Anggun, cantik, dan pintar serta bergelar sebagai Dokter spesialis kulit itu siap menjemput kebahagiaannya.

"Kok sepi banget Vi??"

Tanya Beca sahabat satu-satunya yang di miliki Vio saat tiba di negara yang beribukota Seoul itu.

"Nggak tau" Viola mengedikkan bahunya.

"Permisi!!" Teriak Vio dari luar pagar, rumah yang dulu terlihat sederhana dengan halaman yang luas kini sudah berbeda jauh. Rumah yang mewah sudah merubah gaya bangunan rumah itu.

"Cari siapa Non??" Seorang pria berlari dari dalam dengan seragam satpamnya.

"Cari yang tinggal di rumah ini Pak. Benar kan ini rumahnya Erland dan Endah??" Beca hanya mendengarkan Vio yang berbicara dengan satpam itu walau masih terhalang pagar rumah yang tinggi.

"Benar Non, tapi mereka semua sedang pergi ke tempat pernikahan"

"Pernikahan??" Vio sempat di buat terkejut.

"Apa Endah yang menikah??" Batinya.

"Benar, sebentar saya kasih alamatnya. Silahkan Nona datang ke sana sendiri" Sebelum Vio bertanya, satpam itu sudah berlari lagi ke dalam posnya. Terlihat satpam itu menulis di sebuah kertas kecil. Mungkin itu alamat yang di maksud tadi.

"Ini Non, maaf ya saya sudah kebelet. Saya tinggal dulu" Beca menahan tawanya.

"Pantesan dia tadi lari-lari, ternyata mulezzzz" Ucap Beca.

Viola membaca alamat yang di berikan satpam tadi berkali-kali.

"Ini bukan di gedung deh kayaknya, gue kayaknya masih inget jalan daerah sini" Gumam Vio.

"Jadi mau ke sana nggak??"

"Iya dong, mana tau yang nikah itu Endah. Dia juga sahabat gue sebelum gue pergi ke korea"

Akhirnya mereka pergi ke alamat yang tertera pada selembar kertas kecil hasil robekan buku tulis yang di berikan satpam di rumah Erland tadi.

Vio dan Beca sempat terperangah melihat banyaknya bunga yang di rangkai rapi di luar rumah besar itu. Rangkaian bunga ucapan selamat juga berjejer rapi di sepanjang halaman rumah yang begitu luas.

Hingga Vio menyadari ada yang aneh di bunga-bunga itu. Tapi Viola dan Beca tetap melangkah memasuki halaman rumah. Hingga Viola semakin menyadari keanehan itu ketika melihat foto yang di pajang di depan tempat berlangsungnya pernikahan itu. Matanya mulai memanas, menahan sesuatu yang ingin menyeruak dari dalam sana.

"Tunggu Nyonya, bisa kami lihat undangannya??" Cegah seorang yang berpakaian sama dengan beberapa orang di sana. Sepertinya dari orang WO.

"Maaf kami tidak membawa, tapi kami adalah kerabat dari salah satu mempelai di dalam sana" Dusta Beca karena dia sama sekali tidak tau siapa yang menikah di dalam sana. Beca hanya melihat Viola yang bergeming dengan tangannya yang mengepal kuat membuatnya mengambil alih untuk menjawab mewakili Viola.

"Maaf, kalian tidak bisa masuk tanpa menunjukkan undangan kalian" Ucap Pria itu dengan tegas.

"Tapi kita itu.." Tangan Viola menahan Beca. Dia diam sedari tadi dengan tatapannya yang terus menatap foto pasangan yang begitu terlihat mesra itu, tapi telinganya masih mendengarkan dengan jelas.

Viola mengedarkan pandangannya hingga melihat seseorang yang dia kenal. Meski orang itu sudah berbeda jauh dari 10 tahun yang lalu, kini badannya yang semakin tinggi dan wajahnya yang tak berbeda jauh dari Kakaknya membuat Viola yakin jika itu adalah Edgar, adik Erland.

"Edgar!!" Panggil Viola pada Edgar hang berjas hitam dan berjalan agak jauh dari Viola.

Viola melambaikan tangannya pada Edgar. Begitupun Edgar yang tak lupa dengan wajah dari sahabat Kakaknya yang dulu sering datang ke rumah, langsung menghampiri Viola dengan sedikit berlari.

"Kak Vio??"

"Kamu ingat Gar??"

"Ingat dong Kak, Kakak kapan pulangnya??" Adik kecil yang dulu sering di ejek Vio kini sudah berubah menjadi pria tampan dan terlihat dewasa.

"Baru saja sampai. Oh ya Gar, bisakah kamu membawaku masuk ke dalam?? Aku tidak bawa undangan jadi tidak bisa masuk" Vio mencoba menetralkan jantungnya yang sudah berdetak tak tenang. Sesuatu yang buruk sudah terjadi di dalam sana dan Viola menyadari itu.

"Tentu bisa, Kak Vio kan sahabatnya Kak Endah. Jadi bisa masuk tanpa undangan sekalipun. Ayo ikut aku Kak"

Akhirnya Vio dan Beca benar-benar masuk ke dalam ruangan yang sudah di sulap menjadi tempat pernikahan dengan berbagai hiasan dan ratusan bunga di dalamnya.

Masih dengan menyeret kopernya, Viola terus menuju ke depan membelah puluhan manusia yang menjadi temu kehormatan di pesta pernikahan itu.

Beca masih setia mendampingi sahabatnya itu meski tak tau yang mana namanya Endah atau Erland yang sering di ceritakan oleh Viola kepadanya. Karena selama ini Vio tidak pernah menunjukkan wajah pria yang bernama Erland kepadanya.

Hingga kaki Beca merasakan terbentur sesuatu di depannya karena tidak fokus pada jalannya. Di hanya terus melihat ke sekelilingnya, yang memperlihatkan betapa meriahnya pesta itu.

"Hey kenapa berhenti Vi??" Protes Beca langsung berdiri di samping Vio.

Tapi pertanyaan Beca tak terjawab karena mata Vio sudah berkaca-kaca melihat sesuatu di depan sana.

Beca mengikuti arah pandang Vio. Sahabatnya itu sedang melihat pasangan pengantin yang tampak bahagia di depan sana, bergaya dengan mesra di depan kamera.

Beca masih mengira jika wanita bergaun pengantin itu adalah Endah sahabat Viola, hingga membuat Viola terharu seperti itu, tanpa tau kenyataan yang sebenarnya.

"ABANG!!" Teriak Viola dari kejauhan namun berhasil menarik perhatian banyak orang di dalam sana, termasuk pasangan pengantin itu.

"Vio??" Gumam si pengantin Pria.

"Apa-apaan semua ini??" Viola melihat ke sekelilingnya. Bahkan dia juga melihat kedua orang taunya termasuk Vino, Kakak kandungnya berada di sana.

To be continued..

Terpopuler

Comments

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2025-03-15

0

Eti Alifa

Eti Alifa

ko bs sihh erland ngklaim viona istri apa hanya dngn melilitkan gelang kepang ke jari vio, o dasar edan erland😡

2024-12-26

1

Elfiyati

Elfiyati

lanjutkan

2024-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tamu tak di undang
2 2. Awal kutukan
3 3. Awal kutukan II
4 4. Awal kutukan III
5 5. Cerita Beca
6 6. Perdebatan di pagi pertama
7 7. Hanya kata maaf
8 8. Permintaan Dito
9 9. Penolakan Erland
10 10. Aku akan menikahi Viola
11 11. Pernikahan
12 12. Terus memikirkannya
13 13. Takdir
14 14. Ayo bercerai
15 15. Adu nasib
16 16. Menata hati
17 17. Kepergian Viola
18 18. Erland dan Sarah
19 19. Permintaan Ibu
20 20. Lampu hijau
21 21. Ayo pulang
22 22. Keputusan
23 23. Salah makan
24 24. kembali
25 25. Percaya kutukan
26 26. Janji
27 27. Keputusan
28 28. Satu rumah
29 29. Sakit yang mendarah daging
30 30. Berubah manis
31 31. Bertemu seseorang
32 32. Kamu bukan pelakor
33 33. Siapa yang Vino cintai??
34 34. Ikhlas
35 35. Istri Abang paling cantik
36 36. Suapan pertama
37 37. Jin
38 38. Nyaman
39 39. Teman lama
40 40. Bertemu Yovi
41 41. Mulai posesif
42 42. Perasaan Yovi
43 43. Cemburu
44 44. Tak sanggup jauh darimu
45 45. Saling merindukan
46 46. Sarah lagi
47 47. Pulang
48 48. Kabar mengejutkan
49 49. Kedatangan Beca
50 50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51 51. Marah
52 52. Salah paham
53 53. Baikan
54 54. Permintaan Sarah
55 55. Dessert
56 56. Patah hati lagi
57 57. Bakwan
58 58. Endah tak mau terlibat
59 59. Manis
60 60. Ke dua kalinya
61 61. Amarah Erland
62 62. Bodoh
63 63. Masih tetap diam
64 64. Abang minta maaf
65 65. Sakit
66 66. Ada yang aneh
67 67. Syarat cerai
68 68. Endah Anindita
69 69. Aku mencintaimu
70 70. Sejak kapan jatuh cinta
71 71. Ngidam
72 72. Menyesal
73 73. Putus
74 74. Jalan-jalan
75 75. Siapa yang bersama Sarah??
76 76. Alasan Alisa
77 77. Hadiah terindah
78 78. Hasutan Sarah
79 79. Rencana Sarah
80 80. Lagi
81 81. Ke rumah Ibu
82 82. Rahasia
83 83. Guna-guna
84 84. Pernikahan Endah
85 85. Tunggu sebentar lagi
86 86. Pura-pura tidak tau
87 87. Seandainya
88 88. Radian
89 89. Rencana yang terlaksana
90 90. Kabar mengejutkan
91 91. Tes DNA
92 92. Masih mencintainya
93 93. Perdebatan
94 94. Hilang
95 95. Ancaman ke dua
96 96. Pilihan
97 97. Mengunjungi Sarah
98 98. Bukan kutukan
99 99. Terbongkar
100 100. Menyesal
101 101. Terkuak
102 102. Aku memaafkanmu
103 103. Keputusan bulat
104 104. Tak tau malu
105 105. Tak peduli
106 106. Keputusan Sarah
107 107.Takut dengan perubahan Sarah
108 108. Tanda tangan
109 109. Kedatangan keluarga besar
110 110. Sidang perceraian
111 111. Melahirkan
112 112. Ketakutan Erland
113 113. Ikhlas
114 114. Dia kembali
115 115. Hampir putus asa
116 116. Kecurigaan Erland
117 117. Sadar
118 118. Mencari bukti
119 119. Anak kita
120 120. Ketakutan Sarah
121 121. Nama anak kita
122 122. Sarah
123 123. Cincin
124 124. Menemui Sarah
125 125. Perawan tua dan bujang lapuk
126 126. Tragedi
127 127. Aku akan bertanggungjawab
128 128. Sidang pertama
129 129. Calon mertua
130 130. Pertemuan ibu dan anak
131 131. Ke rumah Viola
132 132. Minta jatah
133 133. Lamaran
134 134 . Cinta tak seindah itu
135 135. Sidang terakhir
136 136. Surat dari mantan
137 137. Lamaran kadaluarsa
138 138. Baju pengantin
139 139. Cara lain
140 140. Hari pernikahan
141 141. Dipermainkan Takdir
142 142. Selamat jalan
143 144. Terpuruk
144 144. Bertemu Dokter Niken
145 145. Silaturahmi
146 146. Mantan selingkuhan istri
147 147. KARMA
148 147. Kemesraan
149 149. Berbenah diri
150 150. KARMA
151 151. Bulan madu
152 152. Melahirkan
153 153. Kehilangan
154 154. Mengikhlaskan (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Tamu tak di undang
2
2. Awal kutukan
3
3. Awal kutukan II
4
4. Awal kutukan III
5
5. Cerita Beca
6
6. Perdebatan di pagi pertama
7
7. Hanya kata maaf
8
8. Permintaan Dito
9
9. Penolakan Erland
10
10. Aku akan menikahi Viola
11
11. Pernikahan
12
12. Terus memikirkannya
13
13. Takdir
14
14. Ayo bercerai
15
15. Adu nasib
16
16. Menata hati
17
17. Kepergian Viola
18
18. Erland dan Sarah
19
19. Permintaan Ibu
20
20. Lampu hijau
21
21. Ayo pulang
22
22. Keputusan
23
23. Salah makan
24
24. kembali
25
25. Percaya kutukan
26
26. Janji
27
27. Keputusan
28
28. Satu rumah
29
29. Sakit yang mendarah daging
30
30. Berubah manis
31
31. Bertemu seseorang
32
32. Kamu bukan pelakor
33
33. Siapa yang Vino cintai??
34
34. Ikhlas
35
35. Istri Abang paling cantik
36
36. Suapan pertama
37
37. Jin
38
38. Nyaman
39
39. Teman lama
40
40. Bertemu Yovi
41
41. Mulai posesif
42
42. Perasaan Yovi
43
43. Cemburu
44
44. Tak sanggup jauh darimu
45
45. Saling merindukan
46
46. Sarah lagi
47
47. Pulang
48
48. Kabar mengejutkan
49
49. Kedatangan Beca
50
50. Kebahagiaan Mami dan Ibu
51
51. Marah
52
52. Salah paham
53
53. Baikan
54
54. Permintaan Sarah
55
55. Dessert
56
56. Patah hati lagi
57
57. Bakwan
58
58. Endah tak mau terlibat
59
59. Manis
60
60. Ke dua kalinya
61
61. Amarah Erland
62
62. Bodoh
63
63. Masih tetap diam
64
64. Abang minta maaf
65
65. Sakit
66
66. Ada yang aneh
67
67. Syarat cerai
68
68. Endah Anindita
69
69. Aku mencintaimu
70
70. Sejak kapan jatuh cinta
71
71. Ngidam
72
72. Menyesal
73
73. Putus
74
74. Jalan-jalan
75
75. Siapa yang bersama Sarah??
76
76. Alasan Alisa
77
77. Hadiah terindah
78
78. Hasutan Sarah
79
79. Rencana Sarah
80
80. Lagi
81
81. Ke rumah Ibu
82
82. Rahasia
83
83. Guna-guna
84
84. Pernikahan Endah
85
85. Tunggu sebentar lagi
86
86. Pura-pura tidak tau
87
87. Seandainya
88
88. Radian
89
89. Rencana yang terlaksana
90
90. Kabar mengejutkan
91
91. Tes DNA
92
92. Masih mencintainya
93
93. Perdebatan
94
94. Hilang
95
95. Ancaman ke dua
96
96. Pilihan
97
97. Mengunjungi Sarah
98
98. Bukan kutukan
99
99. Terbongkar
100
100. Menyesal
101
101. Terkuak
102
102. Aku memaafkanmu
103
103. Keputusan bulat
104
104. Tak tau malu
105
105. Tak peduli
106
106. Keputusan Sarah
107
107.Takut dengan perubahan Sarah
108
108. Tanda tangan
109
109. Kedatangan keluarga besar
110
110. Sidang perceraian
111
111. Melahirkan
112
112. Ketakutan Erland
113
113. Ikhlas
114
114. Dia kembali
115
115. Hampir putus asa
116
116. Kecurigaan Erland
117
117. Sadar
118
118. Mencari bukti
119
119. Anak kita
120
120. Ketakutan Sarah
121
121. Nama anak kita
122
122. Sarah
123
123. Cincin
124
124. Menemui Sarah
125
125. Perawan tua dan bujang lapuk
126
126. Tragedi
127
127. Aku akan bertanggungjawab
128
128. Sidang pertama
129
129. Calon mertua
130
130. Pertemuan ibu dan anak
131
131. Ke rumah Viola
132
132. Minta jatah
133
133. Lamaran
134
134 . Cinta tak seindah itu
135
135. Sidang terakhir
136
136. Surat dari mantan
137
137. Lamaran kadaluarsa
138
138. Baju pengantin
139
139. Cara lain
140
140. Hari pernikahan
141
141. Dipermainkan Takdir
142
142. Selamat jalan
143
144. Terpuruk
144
144. Bertemu Dokter Niken
145
145. Silaturahmi
146
146. Mantan selingkuhan istri
147
147. KARMA
148
147. Kemesraan
149
149. Berbenah diri
150
150. KARMA
151
151. Bulan madu
152
152. Melahirkan
153
153. Kehilangan
154
154. Mengikhlaskan (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!