After Long Distance Relationship

After Long Distance Relationship

1. Pesan Lamaran

Sore itu, seorang laki-laki bertubuh tegap dengan potongan rambut model under cut terlihat begitu gusar sambil beberapa kali mengecek ponselnya.

Dia adalah Kai, pemuda 26 tahun yang baru saja mengirim sebuah pesan chat berisi lamaran terhadap mantan pacarnya, Meysa.

Kai dan Meysa merupakan dua insan yang tak sengaja dipertemukan melalui sebuah fitur chat random yang ada di salah satu aplikasi, empat tahun lalu. Sejak saat itu keduanya lalu menjalin hubungan secara virtual. Meski sempat beberapa kali putus nyambung dan benar-benar karam delapan bulan yang lalu.

Namun, Kai masih memiliki perasaan yang sama pada gadis itu. Empat tahun menjalin hubungan bukanlah hal yang mudah untuk menggantikan posisi wanita itu meski rintangan yang dilewati begitu terjal dan berliku.

Delapan bulan lalu, hubungan Kai dengan Meysa harus berakhir karena keegoisan bersama. Meysa yang merasa lelah terhadap sikap Kai yang selalu mengulang kesalahan yang sama dan jarang menyempatkan waktu untuk sekedar mengabarinya. Sedangkan Kai sudah merasa begitu maksimal memberi Meysa kabar di tengah kesibukannya. Walau tak bisa Kai pungkiri, hubungan mereka malam itu berkahir bukan sepenuhnya salah Meysa yang tak mau mengerti. Tetapi ada andil dirinya yang terlalu egois. Hal itu membuat Kai sadar dan berubah.

Bahkan setelah Meysa memutuskan untuk mengakhiri semua, ia bukannya mencari pengganti, tetapi Kai malah berusaha untuk memperbaiki diri dan fokus bekerja. Meski sempat dekat dengan beberapa wanita, tapi tak ada satupun yang berhasil membuatnya terpikat apalagi mampu menggantikan posisi Meysa di hatinya. Sejak awal Kai memang bertekad untuk menjadikan Meysa tujuannya. Ia begitu mencintai wanita itu.

“Kok belum dibalas juga ya?" Hati Kai mulai diterpa kebimbangan. Padahal belum ada lima menit Ia mengirimkan pesan tersebut pada Meysa.

Rasa takut jika saja Meysa sudah memiliki tambatan hati lain membuat ia tidak tenang. Kai takut jika Meysa sudah menjadi milik orang lain tanpa sepengetahuannya dan sudah tentu lamarannya akan ditolak. Meski selama putus, Ia dan Meysa tak saling hilang dan bahkan sering menyempatkan diri bertukar pesan hanya untuk sekedar menanyakan kabar. Akan tetapi Ia sama sekali tak pernah melihat Meysa mempublish soal hubungan asmara. Hal itu membuat Kai berharap semoga wanita itu belum memiliki pasangan. Sehingga perjuangannya selama ini tidak sia-sia.

“Apa pesannya kepanjangan?" Hati yang gundah gulana itu kembali melihat pesan yang ia kirim pada Meysa.

“Ini gak lebay, kan?" lirihnya sembari membaca ulang pesan tersebut.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai, apa kabar? Maaf ya kalau mengganggu, tapi ada hal penting yang ingin dan harus aku sampaikan ke kamu.

Untuk itu, perkenankan Aku meminta sejenak waktumu, Haneendya Meysa! Agar sudi kiranya mau membaca pesan tak penting dariku ini.

Dengan ini ... Aku ,Zayankara Kai'ulani berniat ingin menghitbah saudari Haneedya Meysa untuk menjadikanmu istriku, Ibu dari anak-anakku, kelak.

Jika niat baikku diterima, mohon untuk dibalas, agar aku dan keluarga bisa secepatnya berkunjung ke sana untuk melangsungkan lamaran secara seremonial.

Dan apabila lamaran ini kamu tolak, cukup diread juga gak apa.😊

Sekian dari Aku. Orang yang masih ingin dan selalu ingin menjadikanmu tujuan hidup.

^^^_Zayankara Kai'ulani.^^^

Suara Kai terdengar lantang membaca rangkaian pesan panjang yang dikirimnya. Lalu di bagian bawahnya masih ada pesan singkat bertuliskan :

Itupun kalau kamu belum punya calon lain atau gak lagi dekat sama orang.😊

“Ah, bodo amatlah. Setidaknya ini tulus dan jujur dari dalam hati!" desah Kai sembari mengusap wajah kasar. Tak mau memikirkan hal lain selain fokus menunggu balasan pesan sang mantan.

Laki-laki yang tengah duduk seorang diri di kursi plastik kontrakannya itu lalu beranjak ke dapur. Hati yang kalang kabut menanti balasan dari Meysa membuatnya gerah, Ia duduk di kursi sembari menuang air ke dalam gelas.

“Tapi kenapa belum dibalas juga?" Rasa cemas kembali menerpa, sambil meneguk air minum Kai terus memandangi pesannya yang masih centang dua, tak berubah biru. Menandakan jika Meysa sama sekali belum melihat pedan darinya.

Jika Meysa menolak lamarannya karena sudah memiliki tambatan hati lain. Sungguh Ia tak akan bisa memaafkan dirinya, sebab sebelum hubungan mereka berakhir, Kai sudah membuat Meysa menunggu begitu lama. Keadaan membuat Ia tak berdaya dan baru bisa mengutarakan niat baiknya sekarang setelah harus bersusah payah menabung terlebih dahulu.

Selama ini Kai memang bekerja, tetapi sebagian dari hasil jerih payahnya Ia gunakan untuk membantu orang tuanya membiayai kuliah sang adik. Kai bukan berasal dari keluarga mapan, dia bukanlah anak Bos ataupun CEO kaya. Pemuda itu hanyalah pemuda biasa yang harus bekerja keras lebih dulu agar bisa memenuhi kebutuhan dan menggapai mimpi.

Kai memejamkan mata sambil mengusap wajah menggunakan tangan yang bertumpu pada meja.

Helaan napasnya terdengar gusar, bersamaan dengan itu juga suara notifikasi pesan di ponselnya terdengar seperti sebuah lonceng penyemangat.

Ting.

Kai yang sempat merasa lesu seketika bersemangat. Mata besarnya membola seketika, dengan perasaan was-was ia segera membuka aplikasi WhatsApp, hendak membaca pesan.

Dan ternyata, apa yang ia tunggu akhirnya terbalas juga. Meysa membals pesan darinya Dengan cepat Kai lalu membuka pesan tersebut.

❣️ : Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh.

Kai mendadak terpaku membaca jawaban singkat dari kontak dengan simbol hati berwarna merah. Ternyata nama kontak Meysa sudah digantinya, dari yang dulu menggunakan kata 'Bulan' kini hanya menggunakan simbol hati. Sebagai tanda jika hatinya masih milik wanita itu.

Otak pria berwajah menggemaskan yang biasanya berfungsi dnegan baik itu seketika menjadi lamban, membuatnya sulit mencerna maksud dari jawaban yang Meysa berikan.

“Kok cuma jawab salam?"

“Apa ini artinya dia nolak?"

Kai bertanya-tanya dalam hati. Detak jantung yang berpacu lebih cepat dari biasa juga membuatnya kesulitan menenangkan perasaan yang terlanjur gundah-gulana.

Kening Kai nampak mengkerut, membuat dua alis tebal di bawahnya saling bertautan. Pria itu membaca ulang pesan yang dikirim pada Meysa

Ia yang awalnya pesimis dengan jawaban tersebut seketika langsung mendapat semangat 45 saat menyadari bahwa dirinyalah yang meminta agar pesannya dibalas jika lamarannya diterima dan jika ditolak, Mesya cukup membaca tanpa haru memberi balasan.

Namun kini, Meysa malah mengirimkan balasan berupa salam. Apakah itu artinya lamarannya diterima.

Dengan perasaan menggebu Kai mencoba menghubungi Meysa. Ia hendak memastikan secara langsung apakah lamarannya diterima oleh tambatan hatinya itu.

Tut...

Suara nada sambung terdengar menggema. Namun, tak butuh waktu lama seseorang yang ditelepon sudah mengangkat panggilannya.

“Assalamualaikum!"

Hati Kai bagai mencelos, tubuhnya bagai tak bertulang mendengar suara yang begitu Ia rindukan itu. Sudah lama sejak hubungan merek berakhir, Kai benar-benar tak pernah mendengar suara itu lagi.

Seketika suasana menjadi haru biru, bahagia dan sedih bercampur jadi satu. Pria yang masih duduk di kursi meja makan itu nampak menguatkan diri demi mendengar jawaban pasti dari Meysa.

Terpopuler

Comments

Sun_Lee

Sun_Lee

🤣🤣 Kai ... kai

2023-03-23

1

Andariya 💖

Andariya 💖

awal yg bikin dag deg was waa😂😂😂😂

2023-03-23

0

Andariya 💖

Andariya 💖

wah
.kai yg lagi galau..gak bisa ninggalin hp nya walau se detik
wkkkkkk 🤣🤣🤣🤭

2023-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!