"Oh baby... mommy sangat bangga dengan pekerjaan mu. Semua client mommy memuji mu. Mommy tidak menyangka kamu bisa se profesional itu sayang, bahkan lebih dari anak anak mommy yang sudah lama disini."
"Saya hanya mengikuti semua yang di ajarkan mommy."
"Bagaimana ? Mudah, bukan ? Sudah mommy katakan, kalau kamu bisa mengendalikan mereka, mereka yang akan mengikuti kemauan mu."
"Mommy benar. Karena sejauh ini, tidak ada yang memaksa saya untuk menemani mereka tidur, kecuali...."
"Kecuali apa, baby ?"
"Kecuali pria itu !!!"
"Ahh !!! Jadi kamu tidak berhasil ??? Oh baby, sayang sekali. Padahal mommy sudah mengajarkan mu cara nya. Mommy sebenarnya hanya kasihan padamu, karena di jadikan alat oleh ayah tiri mu itu. Tapi, kamu tidak berhasil mempertahankan nya, sayang sekali."
"Mom.."
"Ada apa baby?"
"Berapa lama lagi saya harus berada disini untuk melunasi sisa hutang ayah saya?"
"Sebenarnya mommy sangat ingin kamu tetap ada disini baby, tapi perjanjian tetap lah perjanjian. Karena banyak yang membayar mahal untuk berkencan dengan mu, dua hari lagi kamu bisa pulang setelah melayani client terakhir."
.
.
.
Dua hari kemudian...
"Gadis !!!" Teriak Mira saat melihat anak nya pulang.
Pelukan dan ciuman tak henti-henti nya berlabuh di wajah anak semata wayang nya.
"Maafkan ibu, Gadis. Maafkan ibu !!!" Tangis Mira.
"Ibu tidak salah apa-apa. Kenapa ibu minta maaf ?"
"Tidak sayang. Ini semua salah ibu. Ibu yang menyebabkan semua ini terjadi padamu."
"Sudah, Bu. Jangan bicara seperti itu lagi. Lagi pula, ibu lihat... Gadis baik-baik saja kan?"
"Jangan berpura-pura tegar di hadapan ibu, Gadis. Ibu tau apa yang kamu lalui di tempat seperti itu. Kamu bahkan sudah kehilangan semua nya sekarang."
"Tidak! Gadis tidak kehilangan semua nya! Gadis masih punya ibu !!! Ibu yang selalu ada untuk Gadis."
"Gadis, putri ayah, kamu sudah kembali ?" Suara Ben mengagetkan ibu dan anak itu.
Melihat Ben mendekati Gadis, Mira langsung maju dan menghalangi Ben mendekati putri nya.
"Ayolah Mira, saya hanya ingin menyambut kedatangan putri kita. Ayo Gadis, sini peluk ayah." Tindakan Ben justru membuat Gadis ketakutan.
"Berhenti menyebutnya putri mu! Dia bukan putri mu !!! Tidak ada ayah yang rela menjual anak nya !!!"
"Haa.. terserah kamu saja! Saya juga lelah, lebih baik saya tidur !!!"
Ben pun langsung masuk ke dalam kamar meninggalkan Gadis dan Mira.
***
Hari ini Gadis kembali ke sekolah.
"Gadis, apa kamu sudah benar-benar sehat ?" Tanya Melly.
"Eh ? Oh, ya.. aku sudah baik-baik saja sekarang."
"Syukur lah kalau begitu. Kita semua khawatir sama kamu, Dis. Kemarin kita sempat ke rumah kamu, tapi tidak ada orang di sana."
"Eh, itu.. ayah sama ibu juga berada di rumah sakit menemani ku. Makanya rumah selalu kosong."
"Oh.. begitu rupa nya."
"Oh iya, Mel. Aku boleh pinjam catatan kamu? Seperti nya aku sudah banyak ketinggalan pelajaran selama aku sakit."
"Tentu saja boleh ! Tapi bagaimana kalau kita belajar di rumah ku saja." Ucap Melly menawarkan.
"Boleh juga."
"Ya sudah. Nanti sore kamu ke rumah ku. Biar nanti supir ayahku yang jemput kamu."
"Eh, tidak usah Mel. Aku bisa pergi sendiri."
"Tidak ada penolakan, Gadis ! Pokok nya kamu tunggu di rumah, supir ayahku yang akan jemput kamu. Titik !!!"
Gadis dan Melly bersahabat memang cukup dekat. Mereka sudah menjalin persahabatan sejak pertama bertemu waktu SMP.
Melly adalah anak dari keluarga kaya. Ayah nya seorang pengusaha sukses. Dan ibu nya seorang wanita karir.
Tapi ternyata, itu semua tidak membuat Melly bahagia. Dia justru menemukan kebahagiaan saat bersama dengan Gadis dan ibu nya.
.
.
.
Gadis dan Melly sedang asik belajar sambil sesekali bercanda di teras belakang rumah Melly.
"Seperti nya ayah ku sudah pulang." Ucap Melly.
"Mana?" Gadis mengedarkan pandangan nya.
"Tidak ada orang datang." Lanjut Gadis.
"Itu suara mobil ayah ku."
"Ah, bahkan suara mobil ayah mu saja, kamu tau." Ledek Gadis.
"Ya itu karena aku lebih sering mendengar suara mobil mereka dari pada suara mereka berbicara dengan ku."
Gadis mengerti dan hanya bisa menyemangati dengan sebuah usapan di pundak Melly.
"Kamu tunggu disini, ya. Aku mau bertemu ayah ku. Mumpung dia ada di rumah."
"Ya..."
...
"Ayah..."
Melly berlari dan langsung memeluk ayah nya.
"Oh, putri ayah ini begitu manja."
"Ayah dan ibu jarang sekali berada di rumah. Dan semenjak kakak meninggal, tidak ada lagi yang perhatian sama Melly. Jadi, pada siapa lagi Melly harus bermanja-manja."
"Iya, maafkan ayah. Ayah begini juga untuk kamu. Agar semua kebutuhan mu terpenuhi."
"Ya... Melly sudah sering mendengar kalimat itu." Ucap Melly.
"Oh iya, di belakang ada teman Melly."
"Teman pria kamu?"
"Ayah ini !!! Itu teman perempuan Melly. Teman kelas. Melly kenalkan, ya..."
Melly pun menggandeng tangan ayah nya menemui Gadis.
"Ini Gadis, teman sekolah Melly, ayah."
Wanita ini... Dia sangat mirip dengan wanita malam anak nya Jane.
Bukan !!! Bukan lagi mirip !!! Tapi dia memang orang nya. Wanita malam di club itu berteman dengan putriku ??? Tidak bisa !!!
...******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments