Bab.2.
Dy menutup ponselnya, menarik kopernya ke kamar ganti. Setelah itu Dy mulai merapikan semua barang-barangnya.
Almari nya berjejer tiga, berarti untuk Aby satu. Tapi apakah Aby mau tinggal disini?
Masalahnya Dy belum menikah, Aby tidak Amnesia lagi, tidak menjadi target pembunuhan.
Masalah ini harus di bicarakan dengan Aby, karena kurang pantas tinggal berdua dalam keadaan belum menikah.
Semoga saja Aby mengerti. Bathin Dy.
Dy masih bersih-bersih ketika Aby mengirim foto, duduk berdua dengan cewek cantik di Bandara Incheon Korea.
" Apakah Kamu tidak cemburu dengan
Cewek disampingku? " 😁
Aby mulai DM lewat Instagram.
Bussyeet dah... dasar kampret!!.
Dy bingung gimana caranya membalas.
Setelah berpikir sejenak Dy punya ide.
" Yang duduk disampingmu itu dulunya
Cowok, Aku tidak menyangka bisa cantik
begitu. Kamu hati-hati saja, memang Korsel tempat Operasi plastik yang hebat."
🤣🤣 kirim...
Lama Aby tidak membalas.
Mampuss loe. Grutu Dy sebal.
"Masih hidup Yank, lihatin donk cewek cantikmu...😁 kirim..
Aby tetap tidak membalas, Dy tertawa ngakak.
" Maaf Yank, Aku agak lama membalas,
soalnya Cewek itu sudah Aku "coba" di
Toilet, ternyata " barangnya" asli. 😍👍
Aby membalas..
" Abyyy...
Awas Kamu...😈😈😈 kirim.
" Jangan marah Sayank, masih "utuh"
koq, nanti di Rumah bisa Kamu periksa, bila ada waktu luang bisa di coba.
Gratis koq 😁😁 balas Aby membuat
Dy gregetan.
"Oke cantikku, pesawat sudah Boarding tunggu Ya. I love you, Aku untukmu 💘💘
balas Aby seraya menutup ponselnya.
KEBANDARA.
Hari ini tidak begitu panas, Dy menyetir Mobilnya dengan kecepatan sedang.
Suara dari James Blake, Limit To Your Lover menghibur dirinya dalam menyusuri jalan menuju Bandara.
Dari pukul .20.15 Dy menunggu kedatangan Aby dari Korea Selatan.
Biasanya perjalanan dari sana memakan waktu 6jam 55menit kalau pesawat tidak Delay. Sambil menunggu Aby,
Dy mencoba mengorek keterangan dari Papanya, tentang rencana ke depan yang mungkin ada di otak Beck.
" Hello Papaa...."
" Bagaimana Sayank, apa Kamu sudah menempati Rumah mungilmu?."
" Sudah Paa, Aku sangat menikmati."
" Syukurlah, Apa Aby sudah datang dari Korsel"?.
" Belum, Aku lagi menunggu Dia. Aku lagi di Bandara."
" Baguslah, Anak Papaa sekarang sudah mengerti cinta."
" Tapi Papa tidak mengerti cintaku."
" Maksudmu apa sayank".?
" Kapan Papa akan memberi Aku tugas?, tanganku sudah gatal ingin menembak
orang." Sindir Dy, mengingat ada filling cabinet di Rumah barunya.
" Sayank, apakah Kamu serius?, memang ada beberapa tugas ringan yang bisa Kamu ambil.
Pertama menjadi mata-mata dari Artis terkenal untuk suaminya yang lagi berselingkuh.
Kedua menjadi Bodyguard
Seorang Aktor yang menjadi target pembunuhan.
Yang terakhir adalah mengungkap kasus pencucian uang yang marak terjadi disini."
Jelas Beck.
" Ow gitu, berarti semua kemewahan yang Papa berikan ini jawabannya."
" Apa maksudmu sayank?."
" Tidak apa-apa Paa, Aku akan mengambil tugas menjadi Bodyguard."
" Tapi itu paling berbahaya sayank, dan tempatnya di Singapore."
" Aku senang yang berbahaya." Sahut Dy kecewa terhadap Beck. Hatinya sakit.
Dulu waktu Dy habis tertembak, Beck menangis dan berjanji untuk membebaskan dirinya dari tugas.
Tapi semua itu bohong, Beck hanya ingin membunuhKu. Bathin Dy sedih.
Dy keluar dari parkiran ketika Aby menyuruhnya ke Arrival atau bagian ke datangan.
Dy membuka atap Mobil supaya Aby melihatnya. Di Bali Pulaunya kecil, tapi banyak banget Bulenya, dan yang membikin Dy kagum adalah kendaraan Mereka yang canggih.
Di jalanan Mobil sports berseliweran dengan segala merk.
Aby melambaikan tangannya ketika Dy sudah hampir dekat.
Sebuah kecupan mesra mendarat di bibir Dy, ketika Aby sudah duduk di Mobil.
Aby tersenyum rindu memandang kekasihnya.
Akhirnya Mobil melaju meninggalkan Bandara. Wajah Aby terlihat cerah duduk disamping Dy. Sepanjang perjalanan pulang Dy lebih banyak diam dan melamun. Pembicaraannya dengan Beck masih terngiang.
Tadinya Dy mau mengusulkan supaya Aby pindah dari Rumah.
Tapi akhirnya Dy akan membiarkan Aby menginap disitu.
" Yank, kenapa Kamu diam?, apa Kamu
sakit.? Tanya Aby merasa ada perubahan sikap dari Dy.
":Aku tidak enak badan." Sahut Dy pelan.
" Aku yang nyetir, Kamu istirahat saja.? Kata Aby khawatir.
Dy hanya tersenyum, mungkin karena didikan Beck, Dy selalu merasa lebih kuat dan lebih bisa melindungi Aby.
Dimatanya Aby itu lemah, cengeng....
" Yank, semenjak Kita bertemu dan sekarang berpacaran, Aku merasa Kamu lebih dari lelaki. Apa Kamu menganggap Aku lemah".?
Tanya Aby.
Dari dulu Aby ingin mempertanyakan sikap Dy yang mendominasi.
" Ya.."Jawab Dy tersenyum. Aby tahu Dy terpaksa untuk tersenyum.
Pasti ada sesuatu yang membuat Dy tidak ceria. Aby akan bertanya nanti.
Dy membelokkan Mobilnya ke Restoran Bebek Nusantara. Disini semua serba bebek tapi diolah dengan Varian yang berbeda.
" Kita makan dulu." Ajak Dy turun dari Mobil. Selalu begitu. Dy tidak pernah bertanya apa Aby mau makan atau tidak.
Padahal Aby mau mengajak Dy supaya makan di Restoran Korea.
" Yank, Kamu mau yang mana"? Tanya Dy menyodorkan menu ke Aby.
Walaupun hati Aby sedikit dongkol, tapi Aby berusaha tersenyum.
Rindunya dengan Dy sudah setinggi gunung Himalaya.
Aby ingin acara makan bebek ini cepat selesai. Namun sepertinya Dy malah sengaja mengulur waktu pulang.
Padahal Aby sudah rindu banget.
MEMBEKUKAN HATI.
Habis makan Dy masih bingung mau mengajak Aby kemana, otaknya masih stres memikirkan omongan Beck.
" Yank, Kita muter-muter dulu ya." Kata Dy tanpa menunggu persetujuan Aby.
Mobil mengambil lajur kanan dan melaju mengelilingi Kota Denpasar.
Perut Aby terasa sudah mual saking dongkolnya. Senyum rindunya sudah berubah menjadi senyum drakula.
Dasar anaknya Beck selalu semau gue.
Bisik Aby dalam hati.
" Yank, apa Kamu tidak kangen pelukanku?atau ciumanku".? Akhirnya keluar juga unek-unek dari Aby.
" Biasa saja ". Sahut Dy tanpa menoleh
Aduuhh...jangan-jangan Dy sudah dapat
yang lebih hot, misalnya Dilan. Pikir
Aby kesal.
" Yank, Dilan tadi ada kerumah atau ada cowok lain yang datang"?.
" Tadi ada dua orang ... ." Potong Dy cepat.
" Siapa itu ".? Tanya Aby mulai tidak enak hati. Dy sengaja diam, supaya Aby penasaran. Aby yang tidak di jawab pertanyaannya tambah cemburu.
" Kita pulang"!!. Perintah Aby tegas. Mukanya sudah tegang.
" Hee..yang datang porter hotelmu, Mereka yang bantu Aku bawa barang ke rumah." Sahut Dy membuat Aby tersenyum.
" Jangan sampai Dilan yang datang, itu rival beratku," Kata Aby jujur.
" Kenapa Kamu menganggap Dilan rival beratmu?, ada Gama juga."
Tanya Dy penasaran.
" Mau tau aja, itu rahasia Cowok."
Sahut Aby berteka teki.
" Manusia punya kelebihan dan kekurangan, jangan rendah hati." kata Dy tersenyum tipis.
" Aku tidak rendah hati, malah Aku bersyukur
bisa mengalahkan Dilan untuk.merebut cintamu."
" Yank, Apa rencanamu setelah hari Ini."
tanya Dy ingin tahu apa yang ada di otak
Aby. supaya Dy bisa mengambil sikap.
" Tidak ada rencana apa-apa, karena target
awal untuk kapasitas Hotel sudah terpenuhi.
mungkin bulan depan Kita akan mendatangkan Tamu Asia." sahut Aby.
Dy merasa kecewa atas pikiran Aby, tidak
sedikitpun Aby menyinggung tentang
rencana pernikahan atau ikatan cinta Mereka.
Keinginan Dy supaya Aby mengajaknya segera menikah pupus sudah.
" Yank, apa Kamu mencintaiku"??. tanya Dy
penasaran.
" Ya lah, kenapa ini Kamu tanyakan."
" Kepingin tahu saja." sahut Dy.
Aby memandang Dy dari samping mencoba mencari jawaban dari wajah Dy.
tapi tidak ada yang istimewa.
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
ͷɪɴɗ⃞ɑ
semangaaattt
2020-11-03
1
𝗩⃝🌟❥一℘ґїcїℓℓ_ Off🍇🍆
yang semangat yaah thor
2020-10-13
1
Sept September
like yaà
2020-10-08
0