Bab.1.
Sebulan telah berlalu, semenjak Dy memproklamirkan cintanya kepada Publik.
Baginya inilah kebahagiaan sejati..
Ternyata cinta itu sangat menggairahkan, membuat hari-harinya terus berarti.
Sekarang ada pelabuhan hati untuk mengadu, atau teman tidur yang mengasyikkan.
Tapi tetap ada pembatasan "area" karena Mereka belum menikah.😁
Dy merapikan semua barang-barangnya, hari ini Dy akan keluar dari Suite Room.
Beck telah menghadiahkan sebuah Rumah mungil di hari Ulang Tahunnya yang ke 21.
Dy sangat bersyukur....
Baginya Beck bukan hanya sekedar Orang tua, tapi lebih dari itu...
Beck adalah seorang malaikat yang selalu melindunginya.
" Nona, Mobil sudah siap, apa Kami sudah boleh mengangkat barangnya??."
" Silahkan, cuma ada 4 koper yang akan di bawa ," Sahut Dy kepada dua orang
Concierge yang membantunya.
Lega rasanya keluar dari Suite Room, semua mata Karyawan memandang hormat kepada Dy.
Dy membalas dengan senyuman kepada Karyawan yang berusaha bergaya ramah kepadanya.
Maklumlah Mereka sudah pada tahu, bahwa Dy adalah calon istri JM nya, disamping itu Dy adalah Owner nya, walaupun Saham Dy cuma 25% di Romero Hotel, tapi Dy bisa memecat karyawannya kalau ada yang salah.
" Maaf Nona, Saya di suruh Pak JM untuk menemani Nona," Kata Pak Made, Asmen ( Asisten Manager) pengganti Lopi datang buru-buru menghampirinya.
" Tidak apa apa Pak Made, barang-barang sudah di angkut ke Mobil," Sahut Dy tersenyum.
" Tapi Nona, Saya takut di marah JM," Tungkas Pak Made merasa kecewa karena ditolak oleh Dy.
" Nanti Saya menghubungi Pak JM, supaya Pak Made tidak di marah,"
" Trimakasih Nona, kalau ada kesulitan tolong hubungi Saya,"
" Trimakasih Pak Made," Sahut Dy mengangguk.
Pak Made mengikuti Dy sampai di Lobby.
" Nona, tolong katakan kepada Pak JM, Saya sudah bertemu Nona," Kata Pak Made pelan ketika Dy mau masuk ke Mobil.
" Oya Pak, nanti Saya sampaikan," Sahut Dy tersenyum. Pak made mengangguk takzim kepada Dy.
Mobil Lambhorgini itu leluar dari Romero Hotel dengan tatapan hormat dari semua
Karyawan. Dy memacu Mobilnya pelan
karena Mobil Hotel mengikutinya.
Tidak berapa lama Mereka memasuki kawasan perumahan Elite di Renon.
Beck membeli satu unit Rumah Minimalis semi Villa lengkap dengan kolam renang, Taman bermain, Gasebo dan tempat nge' gym. Garasinya cukup luas, 5 mobil dan dua motor bisa masuk.
Mobil berhenti tepat di depan pintu gerbang warna hitam.
Dy memencet Remote dan pintu gerbang terbuka lebar, kemudian pintu tertutup secara otomatis.
Dy memasukkan Mobilnya langsung ke Garasi di ikuti Mobil di belakangnya.
" Silahkan Pak, barangnya taruh disini saja." Kata Dy setelah turun dari Mobil.
" Ya Nona."
Kedua orang Concierge hotel yang membantunya menaruh 4 buah Koper Dy, berjejer di depan pintu Utama.
" Ada yang bisa Saya bantu lagi Nona?,"
" Cukup, trimakasih Pak," Sahut Dy lalu memberi sekedar tip kepada Mereka.
" Trimakasih Nona, Kami kembali ke Hotel," Kata Mereka, kemudian keluar dari Rumah Dy.
Dy Kemudian mengunci pintu gerbang dengan laser dan kembali masuk ke Rumah barunya.
Minggu lalu Dy sudah pernah diajak kesini oleh Beck dan Aby.
Malah Ulang Tahun Dy di adakan disini. Waktu itu tidak ada yang hadir, karena Beck memang merasahiakan tempat tinggal Dy.
Sebagai Intelijen, Dy tidak mau orang lain tahu tentang Rumahnya. Baginya ini sangat Privasi.
Dy membuka pintu utama dengan Sidik jari dan memasukkan kopernya. Kemudian Pintu akan tertutup secara otomatis.
Mata Dy menyapu keliling Ruangan, ternyata Ruang tamu ini sudah lengkap diisi dengan Furniture yang mewah.
Mebelnya dari Kayu Jati tua yang di plitur mengikuti serat.
Spon Sofanya dibungkus dengan Polyester hitam dan di hiasi lis warna emas.
Kemudian Dy ke ruang keluarga, disini terpampang lukisan dirinya dan Beck.
Ruangan ini ditata seperti di Hotel, lengkap dengan Televisi sampai tempat Karaoke. Serta karpet buatan Turki.
Dy ke Kamar utama, Ruangan ini cukup luas, terdapat tempat tidur King size dengan Sprei California, dan Bed Coper. Kamar mandi dalam, Bathtub, ruangan basah dan kering. serta ruangan ganti yang hanya disekat dengan partisi, serta Almari pakaian yang berjejer. Ada Etalase tempat Aksesoris dan Rak sepatu.
Dan.....
Dy terhenyak melihat Filling Cabinet tempat senjata rahasia agent.
Berarti Beck masih menginginkan Dy melanjutkan tugasnya.
Dy menarik nafas panjang, hatinya sangat sedih. ....
Mendadak Dy merasakan Kemewahan ini ditukarkan dengan Nyawanya.
Tidak ada gunanya bersedih, karena tidak ada pihak yang tahu.
Beck di Jakarta sedangkan Aby di Korea Selatan. Rasa sepi menyelimuti hatinya.
Dy melangkahkan Kakinya ke dapur, disini terdapat dapur basah, dapur kering serta ruang makan.
Ada 3 Kamar PRT ( pembantu rumah tangga) ukuran 3x4 dengan kamar mandi dalam dan disamping kamar mereka ada mesin cuci tempat mencuci dan menjemur pakaian.
Mungkin ini akan menjadi tempat favorit Mereka. Sebuah Bar mini yang tembus ke ruang belakang, ada taman serta kolam renang. Tersedia juga Ruangan SPA dan mesin pemijat kaki. Tidak jauh dari kolam ada tempat nge gym dan peralatannya.
Hanya tempat menembak saja tidak ada, disini juga ada Samsak .
Dy lalu naik ke lantai atas lewat tangga, karena tidak ada life seperti di Rumahnya di Jakarta.
Di atas ada lagi 3 kamar tidur langsung kamar mandi dalam dan kamar bersantai serta perpustakaan. Ruang tamunya luas.
Berarti cuma ada 4 kamar, dibawah 1 kamar dan diatas 3 kamar.
Langkah kaki Dy gontai menuju Ruang Tamu, pikirannya ke Aby.
Sudah tiga hari Aby ke Luar Negeri perjalanan Bisnis.
Perasaan kangen memenuhi jiwanya, membuat Dy malas berbenah.
Dy duduk dengan sebotol air mineral.
Tadinya Dy merasa senang, karena segala perlengkapan rumah ini telah terpenuhi.
Sampai hal sedetil-detilnya, misalnya ; pembalut wanita, cotton bud atau potongan kuku, kapas ....
Sungguh Beck sangat perhatian.
Tapi dibalik semua itu ada maksud tertentu yang menjeratnya.
Dy meraih ponselnya lalu berusaha Chatting dengan Aby.
" Yank, Aku sudah pindah Rumah, semua perlengkapan Rumah sudah ada, rupanya Beck telah membelinya.
Tapi Aku lihat ada Filling Cabinet tempat
Senjata Agent, Aku rasa Beck tidak "melepas" ku...😭 kirim.
Belum di balas, mungkin Aby lagi meeting.
Perbedaan waktu di Bali dengan Korsel hanya 1jam. Sekarang disini pukul.11.30 disana berarti pukul.12.30.... berarti Aby lagi makan siang, bukan meeting 😁
Mungkin Aby takut keselek Cangkang Kepiting makanya Aby ogah membalas
Chattingan. Sabarr...
"Yank, Beck menyogok Aku dengan segala
Kemewahan, supaya Aku tetap menjadi
Intelijen. Beck hanya ingin membunuhku
dan memisahkan cinta Kita." 😣 kirim..
Belum di balas...
Mungkin lagi bersama client risih Chattingan.
Sabarrr....
"Itulah sebabnya Aku tidak senang jatuh
Cinta, karena pikiranku akan terbelah, antara tugas dan cinta. Rasa takut akan
menusuk hatiku, mengoyak sanubariku
apabila Aku pergi menjalankan tugas."
😧 kirim...sabarr...belum dibalas.
" Yank, kemana sih Kamu, ini jam istirahat, jangan-jangan Kamu pelukan
sama Arkor (artis korea)." 😈
Sudah emosi tingkat Dewa, karena tidak kunjung dibalas....
" Yank, Aku mau berenang mumpung
Dilan datang...🖖🖖🖖 kirim.
Mungkin harus berbohong pikir Dy...
" Yank, jangan bikin Aku marah, Aku lagi Boarding Pass ...usir Dilan dari Rumah,"
👺👺👺👺
Ternyata itu caranya supaya di balas, Dy cuma tersenyum. Dasar pencemburu..
" Wkwkwk...🤣🤣🤣
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
ͷɪɴɗ⃞ɑ
semngattt
2020-11-03
1
𝗩⃝🌟❥一℘ґїcїℓℓ_ Off🍇🍆
aku sukaa.... ❤️❤️
2020-10-13
1
Sept September
semangat
2020-10-08
0