bab 3. Titik Kelemahan

***********

Yuni tahu bahwa Lolita telah di manfaatkan sisi kelemahan nya oleh Gatot. Lolita yang tak bisa berkutik jika mengenai soal keluarga. Apalagi Lolita baru saja kehilangan ayah kandungnya. Yang membuat Lolita makin rapuh hatinya.

" Aku tahu mungkin kamu mau membalas Budi atas yang telah terjadi pada ayah kamu. Saat ayah kamu meninggal dunia. Gatot yang setia mendampingi kamu dalam pemakaman maupun tahlilan ayah kamu. Tapi itu sudah kewajiban suami untuk selalu support istri nya. " ujar Yuni memberitahu.

" Ya salah satunya begitu. Aku berhutang Budi sama Gatot. Di saat aku kehilangan ayahku. Gatot lah yang menemani aku dan selalu di samping aku. Jadi meskipun aku dapat perlakuan tidak baik dari orangtuanya. Aku berusaha untuk sabar dan tegar" ujar Lolita menjelaskan.

" Mau sampai kapan kamu begini?! Kamu mau terus-terusan harga diri kamu di injek dan di remehkan sama orangtuanya Gatot dan keluarga nya?! ingat Lolita tembaga mau di poles berulang kali kagak bisa jadi emas ataupun berlian. Seseorang yang wataknya buruk gak akan bisa berubah jadi baik. Kalo gak sampai meninggal dunia" ujar Yuni berargumen.

" Tapi aku percaya bahwa suatu saat nanti Gatot pasti akan berubah seperti ayah aku. Dan aku yakin itu" ujar lolita yang masih membela Gatot.

" Sepertinya kamu salah memilih calon suami. Harusnya kamu bisa hidup bahagia. Tanpa merasa terkekang oleh Gatot apalagi keluarga nya. Dan itu yang aku rasa perbedaan kamu waktu pacaran sama Gatot dan sudah menikah terlihat jauh berbeda " ujar Yuni membandingkan kehidupan Lolita.

" Dulu waktu pacaran aku pikir kamu dan Gatot akan menikmati kebahagiaan saat di pernikahan. Tapi kenyataannya keluarga nya masih tetep ikut campur dalam permasalahan kalian" ujar Yuni berkomentar.

" Jangankan kamu. Aku juga berpikir begitu juga. Tapi namanya kita hanya manusia biasa yang tak bisa membaca masa depan. Jadi selalu ikuti skenario takdir Allah. Aku tak menyalahkan apa yang terjadi. Biarkan aku ikuti skenario takdir Allah " ujar Lolita menjelaskan.

" Aku gak mau lihat kamu bersedih lagi Lolita. Aku ingin melihat kamu bahagia dan tanpa tekanan batin" ujar Yuni berargumen.

...****************...

Hampir dua jam Yuni dan Lolita berbicara melalui video call. Niatnya Lolita ingin beristirahat menjadi curhat kepada Yuni. Sahabat terbaik Lolita dari zaman SMP hingga kini sudah menikah. Yuni di karuniai tiga orang anak. Meskipun begitu tak pernah mereka bertengkar atau salah paham. Kalo beda pendapat masih wajar lah.

" Nanti lanjut lagi ya Yuni. Soalnya aku mau ada klien dari Bandung. Hari ini jadwalnya fitting baju pengantin." ujar Lolita memberitahu.

" Oke baiklah!! Ingat jangan bersedih lagi!! Kalo aku ada waktu luang. Nanti aku mampir ke butik kamu ya" ujar Yuni berkomentar.

" Ya siap!! Aku mau kerja dulu!! Soalnya klien aku sudah tiba" ujar Lolita menjelaskan.

" Oke!! Semangat kerja nya!! Jangan bersedih " ujar Yuni memberikan semangat.

...****************...

Klien calon pengantin yang tinggal di Bandung datang ke butiknya Lolita untuk fitting sekalian membeli baju pengantin untuk di pakai di acara pernikahan nya nanti. Klien calon pengantin merasa puas dan senang karena gaun pengantin sesuai dengan keinginannya. Lolita berusaha terlihat happy meskipun hatinya bersedih.

" Makasih ya mba Lolita!! Aku suka dengan gaun pengantin hasil karya mba Lolita. Sesuai ekspektasi aku" ujar Fatin memberitahu.

" Ya sama-sama ya kak Fatin. Semoga suka dan senang di hari bahagianya nanti" ujar Lolita tersenyum.

" Aku berikan undangan pernikahan ya buat mba Lolita dan suami. Jangan sampai gak datang. Nanti aku bisa sedih" ujar Fatin memberikan undangan pernikahan kepada Lolita.

" Iya. Aku pasti akan datang. Jangan khawatir" ujar Lolita mencoba untuk tersenyum.

" Ya udah aku pamit ya mba Lolita. Makasih atas gaun cantiknya. Aku suka banget. Gaun sesuai dengan yang bikin. Sama-sama cantik " ujar Fatin memuji Lolita.

" Hehehe.. bisa aja kamu. Yang benar itu gaun dan pengantin nya sama sama cantik " ujar Lolita menjelaskan.

...****************...

Usai klien dari Bandung pergi meninggalkan butiknya Lolita. Kemudian Lolita berpamitan dengan asistennya untuk keluar. Dengan alasan keperluan penting. Padahal Lolita ingin pergi ke dokter kandungan langganan nya. Setelah satu jam menunggu. Akhirnya Lolita pun berkesempatan untuk konsultasi dengan dokter kandungan langganan nya yaitu Yuni. Sahabat nya sendiri.

" Kamu ngapain kesini?! Mau curhat atau konsultasi masalah rumah tangga?!" ujar Yuni terkejut dengan kedatangan nya Lolita.

" Ya curhat nya nanti. Yang penting aku mau di periksa sama kamu. Soalnya aku sudah tiga bulan gak haid" ujar Lolita memberitahukan kepada Yuni.

" Hah?! Seriusan kamu udah terlambat haid tiga bulan?! Jangan jangan hamil ya?!" ujar Yuni meledek Lolita.

" Aku gak tahu. Soalnya aku belum testpack." ujar Lolita menjelaskan.

" Ya udah aku coba cek pakai USG ya!!" ujar Yuni sambil menyuruh Lolita tidur di kasur yang telah di sediakan.

" Aku gak ada gejala apapun. Hanya sedang tak nafsu makan" ujar Lolita bercerita.

" Baiklah. Tunggu sebentar ya!! Jangan sampai jadi salah paham." ujar Yuni sambil mengambil alat untuk mengecek kandungan Lolita.

...****************...

Namun hasilnya berkata lain. Lolita tak mengalami perubahan ataupun ada janin dalam rahim nya. Semua normal. Hanya siklus haid yang tidak teratur. Bukan kali pertama Lolita merasakan hal ini. Dari masih ABG Lolita sudah punya riwayat siklus haid yang tak beraturan. Seringkali berobat untuk memperbaiki siklus haid. Tapi tetap saja dokter selalu menyarankan Lolita untuk tidak stress apalagi banyak pikiran. Karena akan mempengaruhi siklus haid.

" Dari hasil USG yang aku lihat gak ada tanda-tanda kehamilan. Tak ada janin dalam rahim kamu Lolita. Maaf ya!! Kamu belum hamil. Semangat ya Lolita" ujar Yuni menyampaikan hasil USG dengan rasa bersedih.

" Iya tak apa-apa Yuni. Aku sengaja tak bilang sama Gatot. Niatnya kalo aku beneran hamil. Aku mau buat jadi kado ulang tahun pernikahan. Tapi kenyataannya takdir berkata lain. Aku masih harus ikhtiar dan tawakal" ujar Lolita bersikap lapang dada.

" Ya tak apa-apa Lolita. Tuhan akan berikan kamu bayi di waktu yang tepat. Bukan di waktu yang kamu inginkan. Bersabar dan yakinlah bahwa kuasa tuhan itu nyata" ujar Yuni sambil mengelus pundak Lolita dengan lembut.

" Aku sengaja gak bilang sama kamu mau kesini. Takut nanti kamu gak akan mau menerima pasien. Atau malah Memilih pulang cepat. Dan ternyata aku pasien terakhir kamu ya" ujar Lolita menjelaskan.

" Pasti kamu belum makan siang ya?! Buktinya dari ketemu klien dari Bandung langsung ke rumah sakit. Jam kerja aku sudah habis. Sekarang waktunya pulang. Kita makan siang apa ya?!" ujar Yuni sambil merapikan peralatan kerja nya.

" Aku mah ngikut kamu aja deh. Terserah mau makan apa" ujar Lolita sambil tersenyum.

...****************...

Lalu Yuni dan Lolita pergi dari rumah sakit menuju restoran untuk makan siang bersama. Setelah mereka selesai dengan pekerjaan masing-masing.

Episodes
1 bab 1. Enam Tahun Pernikahan
2 bab 2. Curhat
3 bab 3. Titik Kelemahan
4 bab 4. Bestie
5 bab 5. Tak Jodoh
6 bab 6. Keras Kepala
7 bab 7. Curiga
8 bab 8. Berbaikan
9 Bab 9. Berbelanja Kado Ulang Tahun
10 bab 10. Makan Malam
11 bab 11. Toko Kue
12 bab 12. Ke rumah Orangtuanya Gatot
13 bab 13. Kado Terindah
14 bab 14. Perang Dingin
15 bab 15. Bertengkar Lagi
16 bab 16. Mantan Pacar
17 bab 17. Mencoba Mengerti
18 bab 18. Berdebat
19 bab 19. Lelah Hati
20 bab 20. Cemas
21 bab 21. Menahan Emosi
22 bab 22. Mati Rasa
23 bab 23. Bersikap seperti biasa
24 bab 24. Sadar Diri
25 bab 25. Beruntung
26 bab 26. Mencoba Untuk Lebih Baik
27 bab 27. Merasa Lega
28 Bab 28. Terharu
29 bab 29. Cemburu
30 bab 30. Bersabar
31 bab 31. Maaf
32 bab 32. Cemburu tanda cinta?!
33 bab 33. Merasa Bersalah
34 bab 34. Saling Sindir
35 bab 35. mengelus Dada
36 bab 36. Berhati Jahat
37 bab 37. Menemani
38 bab 38. Tolong
39 bab 39. Terkejut
40 bab 40. Mengalah
41 bab 41. Diam Seribu Bahasa
42 bab 42. Masalah Silih Berganti
43 bab 43. Kecewa
44 bab 44. Kecewa
45 bab 45. Merasa Kasihan
46 bab 46. Tegar
47 bab 47. Memendam Luka
48 bab 48. Di permalukan
49 bab 49. Menenangkan diri
50 bab 50. Kuat di luar rapuh di dalam
51 bab 51. Mati Rasa
52 bab 52. Pertengkaran Hebat
53 bab 53. Tak Mau berpisah
54 bab 54. Datang Di saat Tepat
55 bab 55. Bikin Kejutan
56 bab 56. Support system'nya Lolita
57 bab 57. Salah Paham
58 bab 58. Menghibur Hati
59 bab 59. Refreshing
60 bab 60. Liburan
61 bab 61. Bersenang-senang
62 bab 62.Liburan
63 bab 63. Talak Cerai
64 bab 64. Lelah
65 bab 65. Menikmati Liburan
66 bab 66. Melawan Restu
67 bab 67. Memendam Rasa Sakit Hati
68 bab 68. Mencari Solusi
69 bab 69. Bertemu
70 bab 70. Pisah Ranjang
71 bab 71. Lelah Lahir Batin
72 bab 72. Mandiri
73 bab 73. Menemani Kerja
74 bab 74. Menjaga Jarak
75 bab 75. Kesuksesan
76 bab 76. Tempat Karokean
77 bab 77. Terharu
78 bab 78. Tamparan Pedas
79 bab 79. Rumah Sakit
80 bab 80. Menangis Sesenggukan
81 bab 81. Menyesal
82 bab 82. Merasa Bersalah
83 bab 83. Klarifikasi
Episodes

Updated 83 Episodes

1
bab 1. Enam Tahun Pernikahan
2
bab 2. Curhat
3
bab 3. Titik Kelemahan
4
bab 4. Bestie
5
bab 5. Tak Jodoh
6
bab 6. Keras Kepala
7
bab 7. Curiga
8
bab 8. Berbaikan
9
Bab 9. Berbelanja Kado Ulang Tahun
10
bab 10. Makan Malam
11
bab 11. Toko Kue
12
bab 12. Ke rumah Orangtuanya Gatot
13
bab 13. Kado Terindah
14
bab 14. Perang Dingin
15
bab 15. Bertengkar Lagi
16
bab 16. Mantan Pacar
17
bab 17. Mencoba Mengerti
18
bab 18. Berdebat
19
bab 19. Lelah Hati
20
bab 20. Cemas
21
bab 21. Menahan Emosi
22
bab 22. Mati Rasa
23
bab 23. Bersikap seperti biasa
24
bab 24. Sadar Diri
25
bab 25. Beruntung
26
bab 26. Mencoba Untuk Lebih Baik
27
bab 27. Merasa Lega
28
Bab 28. Terharu
29
bab 29. Cemburu
30
bab 30. Bersabar
31
bab 31. Maaf
32
bab 32. Cemburu tanda cinta?!
33
bab 33. Merasa Bersalah
34
bab 34. Saling Sindir
35
bab 35. mengelus Dada
36
bab 36. Berhati Jahat
37
bab 37. Menemani
38
bab 38. Tolong
39
bab 39. Terkejut
40
bab 40. Mengalah
41
bab 41. Diam Seribu Bahasa
42
bab 42. Masalah Silih Berganti
43
bab 43. Kecewa
44
bab 44. Kecewa
45
bab 45. Merasa Kasihan
46
bab 46. Tegar
47
bab 47. Memendam Luka
48
bab 48. Di permalukan
49
bab 49. Menenangkan diri
50
bab 50. Kuat di luar rapuh di dalam
51
bab 51. Mati Rasa
52
bab 52. Pertengkaran Hebat
53
bab 53. Tak Mau berpisah
54
bab 54. Datang Di saat Tepat
55
bab 55. Bikin Kejutan
56
bab 56. Support system'nya Lolita
57
bab 57. Salah Paham
58
bab 58. Menghibur Hati
59
bab 59. Refreshing
60
bab 60. Liburan
61
bab 61. Bersenang-senang
62
bab 62.Liburan
63
bab 63. Talak Cerai
64
bab 64. Lelah
65
bab 65. Menikmati Liburan
66
bab 66. Melawan Restu
67
bab 67. Memendam Rasa Sakit Hati
68
bab 68. Mencari Solusi
69
bab 69. Bertemu
70
bab 70. Pisah Ranjang
71
bab 71. Lelah Lahir Batin
72
bab 72. Mandiri
73
bab 73. Menemani Kerja
74
bab 74. Menjaga Jarak
75
bab 75. Kesuksesan
76
bab 76. Tempat Karokean
77
bab 77. Terharu
78
bab 78. Tamparan Pedas
79
bab 79. Rumah Sakit
80
bab 80. Menangis Sesenggukan
81
bab 81. Menyesal
82
bab 82. Merasa Bersalah
83
bab 83. Klarifikasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!