***********
Yuni tahu bahwa Lolita telah di manfaatkan sisi kelemahan nya oleh Gatot. Lolita yang tak bisa berkutik jika mengenai soal keluarga. Apalagi Lolita baru saja kehilangan ayah kandungnya. Yang membuat Lolita makin rapuh hatinya.
" Aku tahu mungkin kamu mau membalas Budi atas yang telah terjadi pada ayah kamu. Saat ayah kamu meninggal dunia. Gatot yang setia mendampingi kamu dalam pemakaman maupun tahlilan ayah kamu. Tapi itu sudah kewajiban suami untuk selalu support istri nya. " ujar Yuni memberitahu.
" Ya salah satunya begitu. Aku berhutang Budi sama Gatot. Di saat aku kehilangan ayahku. Gatot lah yang menemani aku dan selalu di samping aku. Jadi meskipun aku dapat perlakuan tidak baik dari orangtuanya. Aku berusaha untuk sabar dan tegar" ujar Lolita menjelaskan.
" Mau sampai kapan kamu begini?! Kamu mau terus-terusan harga diri kamu di injek dan di remehkan sama orangtuanya Gatot dan keluarga nya?! ingat Lolita tembaga mau di poles berulang kali kagak bisa jadi emas ataupun berlian. Seseorang yang wataknya buruk gak akan bisa berubah jadi baik. Kalo gak sampai meninggal dunia" ujar Yuni berargumen.
" Tapi aku percaya bahwa suatu saat nanti Gatot pasti akan berubah seperti ayah aku. Dan aku yakin itu" ujar lolita yang masih membela Gatot.
" Sepertinya kamu salah memilih calon suami. Harusnya kamu bisa hidup bahagia. Tanpa merasa terkekang oleh Gatot apalagi keluarga nya. Dan itu yang aku rasa perbedaan kamu waktu pacaran sama Gatot dan sudah menikah terlihat jauh berbeda " ujar Yuni membandingkan kehidupan Lolita.
" Dulu waktu pacaran aku pikir kamu dan Gatot akan menikmati kebahagiaan saat di pernikahan. Tapi kenyataannya keluarga nya masih tetep ikut campur dalam permasalahan kalian" ujar Yuni berkomentar.
" Jangankan kamu. Aku juga berpikir begitu juga. Tapi namanya kita hanya manusia biasa yang tak bisa membaca masa depan. Jadi selalu ikuti skenario takdir Allah. Aku tak menyalahkan apa yang terjadi. Biarkan aku ikuti skenario takdir Allah " ujar Lolita menjelaskan.
" Aku gak mau lihat kamu bersedih lagi Lolita. Aku ingin melihat kamu bahagia dan tanpa tekanan batin" ujar Yuni berargumen.
...****************...
Hampir dua jam Yuni dan Lolita berbicara melalui video call. Niatnya Lolita ingin beristirahat menjadi curhat kepada Yuni. Sahabat terbaik Lolita dari zaman SMP hingga kini sudah menikah. Yuni di karuniai tiga orang anak. Meskipun begitu tak pernah mereka bertengkar atau salah paham. Kalo beda pendapat masih wajar lah.
" Nanti lanjut lagi ya Yuni. Soalnya aku mau ada klien dari Bandung. Hari ini jadwalnya fitting baju pengantin." ujar Lolita memberitahu.
" Oke baiklah!! Ingat jangan bersedih lagi!! Kalo aku ada waktu luang. Nanti aku mampir ke butik kamu ya" ujar Yuni berkomentar.
" Ya siap!! Aku mau kerja dulu!! Soalnya klien aku sudah tiba" ujar Lolita menjelaskan.
" Oke!! Semangat kerja nya!! Jangan bersedih " ujar Yuni memberikan semangat.
...****************...
Klien calon pengantin yang tinggal di Bandung datang ke butiknya Lolita untuk fitting sekalian membeli baju pengantin untuk di pakai di acara pernikahan nya nanti. Klien calon pengantin merasa puas dan senang karena gaun pengantin sesuai dengan keinginannya. Lolita berusaha terlihat happy meskipun hatinya bersedih.
" Makasih ya mba Lolita!! Aku suka dengan gaun pengantin hasil karya mba Lolita. Sesuai ekspektasi aku" ujar Fatin memberitahu.
" Ya sama-sama ya kak Fatin. Semoga suka dan senang di hari bahagianya nanti" ujar Lolita tersenyum.
" Aku berikan undangan pernikahan ya buat mba Lolita dan suami. Jangan sampai gak datang. Nanti aku bisa sedih" ujar Fatin memberikan undangan pernikahan kepada Lolita.
" Iya. Aku pasti akan datang. Jangan khawatir" ujar Lolita mencoba untuk tersenyum.
" Ya udah aku pamit ya mba Lolita. Makasih atas gaun cantiknya. Aku suka banget. Gaun sesuai dengan yang bikin. Sama-sama cantik " ujar Fatin memuji Lolita.
" Hehehe.. bisa aja kamu. Yang benar itu gaun dan pengantin nya sama sama cantik " ujar Lolita menjelaskan.
...****************...
Usai klien dari Bandung pergi meninggalkan butiknya Lolita. Kemudian Lolita berpamitan dengan asistennya untuk keluar. Dengan alasan keperluan penting. Padahal Lolita ingin pergi ke dokter kandungan langganan nya. Setelah satu jam menunggu. Akhirnya Lolita pun berkesempatan untuk konsultasi dengan dokter kandungan langganan nya yaitu Yuni. Sahabat nya sendiri.
" Kamu ngapain kesini?! Mau curhat atau konsultasi masalah rumah tangga?!" ujar Yuni terkejut dengan kedatangan nya Lolita.
" Ya curhat nya nanti. Yang penting aku mau di periksa sama kamu. Soalnya aku sudah tiga bulan gak haid" ujar Lolita memberitahukan kepada Yuni.
" Hah?! Seriusan kamu udah terlambat haid tiga bulan?! Jangan jangan hamil ya?!" ujar Yuni meledek Lolita.
" Aku gak tahu. Soalnya aku belum testpack." ujar Lolita menjelaskan.
" Ya udah aku coba cek pakai USG ya!!" ujar Yuni sambil menyuruh Lolita tidur di kasur yang telah di sediakan.
" Aku gak ada gejala apapun. Hanya sedang tak nafsu makan" ujar Lolita bercerita.
" Baiklah. Tunggu sebentar ya!! Jangan sampai jadi salah paham." ujar Yuni sambil mengambil alat untuk mengecek kandungan Lolita.
...****************...
Namun hasilnya berkata lain. Lolita tak mengalami perubahan ataupun ada janin dalam rahim nya. Semua normal. Hanya siklus haid yang tidak teratur. Bukan kali pertama Lolita merasakan hal ini. Dari masih ABG Lolita sudah punya riwayat siklus haid yang tak beraturan. Seringkali berobat untuk memperbaiki siklus haid. Tapi tetap saja dokter selalu menyarankan Lolita untuk tidak stress apalagi banyak pikiran. Karena akan mempengaruhi siklus haid.
" Dari hasil USG yang aku lihat gak ada tanda-tanda kehamilan. Tak ada janin dalam rahim kamu Lolita. Maaf ya!! Kamu belum hamil. Semangat ya Lolita" ujar Yuni menyampaikan hasil USG dengan rasa bersedih.
" Iya tak apa-apa Yuni. Aku sengaja tak bilang sama Gatot. Niatnya kalo aku beneran hamil. Aku mau buat jadi kado ulang tahun pernikahan. Tapi kenyataannya takdir berkata lain. Aku masih harus ikhtiar dan tawakal" ujar Lolita bersikap lapang dada.
" Ya tak apa-apa Lolita. Tuhan akan berikan kamu bayi di waktu yang tepat. Bukan di waktu yang kamu inginkan. Bersabar dan yakinlah bahwa kuasa tuhan itu nyata" ujar Yuni sambil mengelus pundak Lolita dengan lembut.
" Aku sengaja gak bilang sama kamu mau kesini. Takut nanti kamu gak akan mau menerima pasien. Atau malah Memilih pulang cepat. Dan ternyata aku pasien terakhir kamu ya" ujar Lolita menjelaskan.
" Pasti kamu belum makan siang ya?! Buktinya dari ketemu klien dari Bandung langsung ke rumah sakit. Jam kerja aku sudah habis. Sekarang waktunya pulang. Kita makan siang apa ya?!" ujar Yuni sambil merapikan peralatan kerja nya.
" Aku mah ngikut kamu aja deh. Terserah mau makan apa" ujar Lolita sambil tersenyum.
...****************...
Lalu Yuni dan Lolita pergi dari rumah sakit menuju restoran untuk makan siang bersama. Setelah mereka selesai dengan pekerjaan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments