JUST GIVE ME A REASON
Lolita dan Gatot sudah menjalani biduk rumah tangga selama enam tahun. Namun belum juga di karuniai anak. Segala macam pengobatan alternatif hingga ke dokter pun di jalani. Namun tak kunjung ada hasilnya.
" Tahun ini enam tahun pernikahan kita ya mas Gatot. Apa kita coba untuk bayi tabung ya?!" ujar Lolita sambil duduk berdampingan di sofa ruangan tamu.
" Apa?! Bayi tabung?! Aku gak salah denger?! Daripada duit buat bayi tabung dua ratus juta. Mending buat modal usaha" ujar Gatot berpendapat.
" Iya sih. Tapi aku pengen banget hamil dan punya anak mas Gatot. Sahabat aku semua nya udah punya anak. Hanya aku saja yang belum" ujar Lolita mengeluh.
" Memangnya sahabat kamu ngejulitin kamu?! Sampai kamu berkeinginan untuk mendapatkan anak melalui proses bayi tabung?! Aku bukannya gak mau. Tapi duit dua ratus juta bukan nominal yang sedikit bunda. Ya kalo proses bayi tabung langsung hamil. bukan ikhtiar yang sia-sia. Tapi kalo gak hamil. Jadi sia-sia menghamburkan uang dua ratus juta" ujar Gatot memberitahu.
" Aku tahu bahwa biaya bayi tabung bukan nominal yang sedikit. Tapi kamu kan tahu sendiri kalo setiap lebaran ngumpul. Ibu kamu selalu menyindir aku soal hamil dan anak. Meskipun berulang kali kamu dan bapak kamu tegur pun. Ibu kamu masih tetap tak mendengar nya" ujar Lolita menjelaskan.
" Ya kamu seharusnya bisa ngertiin ibu aku lah. Jangan bisanya nyalahin ibu aku terus. Selama ini bapak dan ibu aku sangat perhatian dan sayang sama kamu loh. Kalo kamu berkata begini seakan kamu benci banget sama ibu aku. Harusnya kamu juga hormati ibu aku seperti orangtua kamu juga lah " ujar Gatot kesal.
" Aku kalo ngomong begini bukannya marah atau ngedumel soal ibu ataupun keluarga kamu!! Hanya saja aku ingin curhat untuk berbagi keresahan dalam hati aku aja. Terserah kamu mau anggap aku orang jahat atau apapun aku gak perduli!! Kamu seharusnya sadar sudah berapa kali ibu kamu mempermalukan aku di depan sodara kamu menyinggung soal anak dan keturunan " ujar Lolita menyulut api.
" Kok kamu sekarang malah menjelekkan orangtua aku sih?! Kamu kenapa jadi orang yang berbeda sekarang?! Kamu kena doktrin siapa sih?!" ujar Gatot heran dengan sikap Lolita.
" Kamu tanya kenapa aku berubah?! Tanya saja sama ibu kamu?! Ibu kamu yang sudah buat aku jadi berubah seperti ini!! Ibu kamu juga jadi orang yang munafik!! Depan kamu bersikap manis bak malaikat. Tapi Depan aku bersikap seperti setan" ujar Lolita marah.
" Kayanya kamu perlu ke dokter psikiater deh. Biar otak dan hati kamu gak rusak begini" ujar Gatot meninggalkan Lolita di ruangan tamu.
...****************...
Dan terjadi lagi. Setiap kali Lolita curhat tentang keresahan hatinya kepada Gatot. Pasti berujung bertengkar hebat. Bukan hanya sekali dua kali. Tapi seringkali Gatot selalu merasa orangtuanya yang terbaik di pandangan nya. Namun kenyataannya Lolita seringkali di permalukan oleh ibunya Gatot jika menyangkut soal hamil. Lolita pun menangis histeris hingga tertidur pulas di sofa. Sedangkan Gatot tidur di kamar tidur sendiri. Lalu lagi harinya berangkat kerja tanpa berpamitan dengan Lolita. Lolita pun beraktivitas seperti biasa bekerja untuk usaha butik baju pengantin.
" Selamat pagi Bu Lolita" Sapa Sarah kepada Lolita.
" Ya selamat pagi juga Sarah" ujar Lolita yang datang menggunakan kacamata hitam untuk menutupi matanya yang bengkak karena menangis semalam.
" Hari ini jadwalnya klien dari Bandung untuk fitting baju pengantin. Jadwal jam Sepuluh pagi akan tiba di butik kita Bu" ujar Sarah memberikan informasi kepada Lolita.
" Ya terimakasih Sarah sudah mengingatkan aku tentang jadwal kerja hari ini. Tapi tolong gak boleh ada yang masuk ke ruangan kerja aku sampai jam sepuluh pagi ya. Aku sedang tak ingin di ganggu" ujar Lolita menjelaskan.
" Baik Bu Lolita. Siap laksanakan" jawab Sarah sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
" Udah segitu aja. Jangan bawakan minum ataupun makanan apapun. Karena Aku sedang tak berselera makan maupun minum " ujar Lolita sambil masuk ke ruangan kerja nya.
...****************...
Lolita pergi ke ruangan kerjanya untuk menenangkan diri dari keributan semalam dengan Gatot yang membuat Lolita menjadi menangis semalam. Seperti biasa kalo Gatot dan Lolita bertengkar tak ada yang menghubungi satu sama lain. Seolah mereka saling ingin menenangkan diri. Agar tak melakukan kesalahan apapun. Apalagi sampai mengucapkan talak. Tiba-tiba Yuni menelpon Lolita lewat video call saat sedang ingin tenang tanpa ada gangguan.
" Eh Lolita!! Kenapa aku WhatsApp kamu dan telpon kamu berkali-kali baru di angkat?! Kamu kenapa?! Pasti habis bertengkar ya?!" sapa Yuni saat video call dengan Lolita.
" Hemmmmm.. aku sedang tak ingin di ganggu. Soalnya aku kurang tidur buat persiapan baju pengantin hari ini" ujar Lolita berbohong.
" Udah ngaku aja sama aku Lolita!! Kamu jangan berbohong begitu. Aku kenal kamu tiga belas tahun. Jadi aku tahu persis sifat dan karakter kamu. Eh tapi kok mata kamu bengkak begitu?! Kamu habis nangis atau Gatot sudah mulai kdrt ( kekerasan dalam rumah tangga) sama kamu?!" ujar Yuni terkejut melihat wajahnya Lolita.
" Gatot gak pernah kasar apalagi main fisik maupun memukul aku. Ini hanya semalam habis menangis karena menonton drama Korea" ujar Lolita yang masih tak mau berkata jujur.
" Yakin habis nonton drama Korea?! Tapi kalo nonton drama Korea gak sampai bengkak begitu deh. Ya udahlah kalo kamu gak mau berkata jujur. Kalo kamu gak berkata jujur. Maka aku sendiri yang akan bertanya langsung kepada Gatot nih" ujar Yuni mengancam dengan halus.
" Eh jangan hubungi Gatot!! Aku gak mau nanti malah jadi memperkeruh suasana hati kami masing-masing " ujar Lolita ketakutan.
" Wah berarti benar feeling aku. Bahwa kamu dan Gatot habis bertengkar hebat?! Kenapa lagi?! Pasti karena ibu nya ya?!" ujar Yuni berpendapat .
" Buka soal ibunya. Tapi karena aku berencana ingin melakukan proses bayi tabung. Tapi di tolak mentah-mentah sama mas Gatot. Dengan alasan mubazir. Takut hasilnya percuma dan sia-sia . Katanya mending buat modal usaha" ujar Lolita bercerita.
" Ya emang bener sih yang di katakan oleh Gatot. Tapi kan kalian sudah mau enam tahun jalan pernikahan kalian. Gatot sama sekali gak ada perjuangan nya. Suruh ke dokter buat cek ******. Dengan alasan meras sehat. Padahal kan Gatot mengkonsumsi rokok dan kopi juga" ujar Yuni berkomentar.
" Ya aku juga dilema sebenarnya. Setiap kali ngobrol tentang hamil dan anak. Pasti mas Gatot emosi dan marah-marah. Apalagi pas aku bilang ibunya suka mempermalukan aku ketika di hari lebaran di depan sodara nya" ujar Lolita menangis tersedu sedu.
...****************...
Yuni tak bisa berkata-kata ketika melihat Lolita menangis saat video call. Yuni tahu bagaimana perasaan Lolita yang sangat mendambakan anak dan menjadi ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments