Bab 3

Dewi Bahati masih menangis di dalam kamar. Yana berusaha menenangkan, akan tetapi air mata wanita itu masih saja tumpah. Pandangan menghadap depan, dia mendengar langkah suara kuda berhenti di depan rumahnya. Para pekerja bergegas membuka pintu. Beberapa menit berlalu, ketukan suara pintu kamar memanggilnya.

“Ndoro, ada tamu. Katanya cari ndoro putri”

“Aku tidak mau bertemu siapapun!”

“Sudah biar aku saja yang menemuinya__” jawab Yana.

“Siapa yang datang bi?”

“Seorang pria berpakaian bangsawan non”

Lelaki berpakaian rapi lengkap dengan simbol kerajaan dan tanda kebangsawanan. Wajah flamboyan, dia bertutur lembut menggoda kaum hawa. Lelaki bertubuh tegap itu memasang wajah senyuman. Dia menanyakan dimana keberadaan Dewi Bahati.

“Mohon maaf sebelumnya, anda ini siapanya Dewi Bahati?” tanya lelaki itu.

“Saya Yana. Sahabatnya dari kecil. Memangnya kamu ada keperluan apa dengan dia?”

“Saya Adika. Saya mau minta maaf atas kesalahpahaman. Sejujurnya surat ini saya yang mengirimkan karena saya ingin lebih mendekatkan Sadewa adik saya pada Bahati”

Mendengar penjelasannya dia meminta sadewa menunggu selagi dia memberitahu Bahati. Di dalam kamar, Yana menyampaikan semua pesan Adika. Dia juga memberitahu sosok lelaki yang datang itu lebih lembut dan sopan di bandingkan dengan Sadewa adiknya. Bahati sebenarnya kaprah, dia hanya melihat dari sisi luar pria itu tanpa mengetahui niat terselubung di dalamnya. Perkataan sanjungan yang di layangkan Yani sahabatnya membutakan mata, hati dan pikirannya.

Bahati keluar menemui Adika, wajahnya menunjukkan rasa kesal. Sesekali dia menyeka bekas air matanya. Dia masih tidak setuju karena pria itu telah membuat pertikaian besar antara dirinya dengan Sadewa. Air mukanya yang cemberut di balas senyum dan tawa. Adika menggelengkan kepala melihat tingkat Bahati masuk ke dalam rumah membanting pintu.

Sesampainya di kediaman wilayah Gupta. Peran Adika yang berselubung hati busuk memikirkan cara bagaimana agar Bahati tertarik dengannya. Di mata Adika, sosok putri perdana menteri hakim itu sangat mempesona.

Dubrak__ Pragh__

“Kurang ajar kau Sadewa, kenapa kau mendobrak paksa masuk ke dalam ruangan kebesaran ku?” tanya Adika memasang posisi kuda-kuda akan menyerang.

Sadewa mencampakkan surat sihir ke wajahnya. Dia tidak menyangka kakaknya itu tega ikut campur hingga memberikan surat rahasia tertulis syair cinta. Kekesalan semakin menjadi karena tidak ada kata maaf yang terlontar darinya.

“Aku peringatkan pada mu jangan ikut campur atau mengurusi masalah pribadi ku. Kalau kau menganggap ku sebagai adik mu!” bentak Sadewa.

“Baik, aku tidak akan mau tau apapun lagi tentang mu!”

Pertengkaran mereka hanya bisa di saksikan mbok Rongya dari balik tembok. Mendengar keributan itu Yuri melerai pertikaian itu. Dia menghancurkan sihir hitam yang akan di keluarkan Adika ke Sadewa. Melebur menggunakan sihir putih sampai Yuri mimisan tidak tahan menahan serangan hitam yang lebih kuat.

“Lihatlah apa yang telah kau lakukan. Kau membuat Yuri terluka!”

“Bukan kah kau duluan yang masuk ke kamar ku!”

Mbok Rongya membantu Yuri menuju ke kamarnya. Melihat adiknya terluka, Sadewa berhenti menyerang Adika. Dia melihat telapak tangan Yuri setengah hangus terbakar. Luka melempuh mengakibatkan bau amis bercampur nanah.

“Biarkan aku meracik ramuan sendiri untuk menyembuhkan luka ku kak. Setelah itu aku akan bertapa mengembalikan kembali tenaga dalam.

“Bagaimana engkau bisa membuat ramuan jika kedua telapak tangan mu terluka parah?" Tanya Sadewa.

“Mbok Rongya akan membantu ku__”

Si mbok cekatan melakukan semua intruksi dari Yuri. Tiba pada satu bahan yang kosong dari salah satu deretan botol akar ramuan. Tumbuhan yang paling penting sebagai penyembuh luka. Sadewa yang sedari tadi belum terpejam berjalan melihat keadaan Rume. Wajah kebingungan si mbok mempercepat langkah membawa bakul bambu keluar dengan sangat terburu-buru.

“Mau kemana mbok?”

“Ini den, si mbok mau ke hutan mencari ramuan herbal"

“Bagaimana ciri-ciri tumbuhan itu? biar aku saja yang mencarinya__”

Sadewa sangat mengkhawatirkan sang adik, berbeda dengan Adika tidak mau tu menahu. Dia berpikir semua kesalahan itu terletak pada Sadewa. Tidak perduli luka bersumber dari kekuatannya yang mematikan. Mendapatkan tumbuhan langka di tepi tebing bebatuan. Lumut-lumut di sekitarnya seperti dapat berbicara sampai menyerang Sadewa.

Di tempat lain, Gupta duduk di dekat sang raja menghadiri rapat penting bersama para punggawa istana. Dia duduk di dekat raja Namrut di sekeliling para dayang mengipasinya. Kemenangan Kartanegara di bawah pimpinan para pejuang negeri memiliki ilmu sihir, bela diri dan kepiawaian menggunakan pedang yang hebat.

“Pada hari ini, aku Namrut akan memberikan penghargaan atas jasa para pahlawan yang dengan gagah beraninya memperjuangkan tanah kemerdekaan dan mengalahkan musuh. Kini wilayah Kartanegara semakin luas hingga ke barat laut. Hahaha”

“Hidup Kartanegara! Hidup raja Namrut!” sorak pada pengikutnya.

“Tidak ada satu pun yang bisa mengalahkan kehebatan Kartanegara!” teriak sang raja yang angkuh itu sambil mengangkat dagunya tinggi.

Gupta di beri hadiah dua peti emas, begitupula para pejuang yang berperang. Menghasilkan ramuan ilmu sihir yang tinggi hingga bisa menundukkan lawan, Gupta menyimpan rahasia bahwa ilmu sihir yang paling sakti mandra guna itu berasal dari adiknya Sahwana.

Di malam hari yang larut dia membawa satu peti emas menuju ke sebuah gua tempat tinggal sang kakak. Dia membagi hasil atas kerja kerasnya. Gupta tidak pernah menyerah agar Sahwana mau bekerja sama di bidang sihir di dalam kerajaan.

Srekk__

Peti emas itu di dorong Sahwana mendekati Gupta. Dia menggeleng kepala lalu memalingkan wajahnya. Pendiriannya tidak pernah goyah meskipun di berikan tawaran yang sangat menggiurkan. Dia tidak mau menjadi lawan atau menciptakan permusuhan. Di dalam benak Sahwana, raja Namrut pasti akan membanding-bandingkan kekuatan sihir mereka berdua.

“Sudah aku katakan pada mu kalau aku tidak mau masuk ke dalam abdi dalem raja sebagai ajas manfaatnya. Aku lebih suka kebebasan tanpa harus terikat, raja yang sombong itu terlalu rakus dann tamak”

“Jaga bicara mu Sahwana, ku harap engkau memikirkannya sekali lagi”

Gupta pergi membawa peti itu ke rumahnya. Punggung Gupta telah menghilang begitupun langkah suara kaki kudanya. Dia tetap mengamati segala gerak-gerik saudaranya itu, melihat siapa keponakan yang pantas dia turunkan ilmu sihir sakti, ramuan serta senjata ampuh. Walau bagaimana pun yang pantas mendapatkan semua anugerah itu adalah peran pria yang melindungi negara serta orang yang lemah. Melihat sikap Adika bertolak belakang dengan Sadewa, dia menetapkan hati dan pikiran memilih Sadewa sebagai pewaris ilmu yang akan dia turunkan.

“Semoga dia bisa mendapatkan semua ilmu itu. Sesuatu yang aku bimbangkan kini adalah kepolosan Sadewa yang menganggap semua orang baik seperti dirinya” batin Sahwana yang sedang di atas batu besar.

Terpopuler

Comments

Mhd. ikhwan

Mhd. ikhwan

seruuu

2023-04-21

0

komunitas florist

komunitas florist

lanjut seru🙏

2023-03-24

0

Nafa

Nafa

😍

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68 Altar ghaib kolam teratai
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71 Meriam
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78 Kelahiran Karalyn
79 Bab79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86 Kitab lembar pertama
87 Bab 87 Kitab lembar kedua
88 Bab 88 Terpisahnya Winan dengan Kara
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 terhapusnya ingatan Kara
92 Karalyn & Lusia
93 Bab 93 Luluh lantak
94 Bab 94 Terpecahnya waktu
95 Bab 95 Karam
96 Bab 96 Senjang makhluk api
97 Bab 97 serangan makhluk merah
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68 Altar ghaib kolam teratai
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71 Meriam
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78 Kelahiran Karalyn
79
Bab79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86 Kitab lembar pertama
87
Bab 87 Kitab lembar kedua
88
Bab 88 Terpisahnya Winan dengan Kara
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 terhapusnya ingatan Kara
92
Karalyn & Lusia
93
Bab 93 Luluh lantak
94
Bab 94 Terpecahnya waktu
95
Bab 95 Karam
96
Bab 96 Senjang makhluk api
97
Bab 97 serangan makhluk merah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!