Hari minggu telah tiba, tanpa sepengetahuan Rita, bagas dan haikal bersaing dengan cara balapan motor untuk mendapatkan rita.
Bagas pergi ke jalan anggrek dan menuruti apa yang di ucap kan haikal mengajak nya balapan.
Karna bagas juga mencintai rita, ia tidak mau melepaskan rita begitu saja.
" Haikal kemana sih, katanya janjian tapi udh dua puluh menit gak muncul muncul juga." Ucap bagas sambil duduk di motor nya dan telah menghabiskan 2 batang rokok untuk menunggu haikal tetapi ia tidak terlihat lagi.
Mungkin bagas nunggu sepuluh menitan lagi untuk nunggu haikal, kalo tidak ada juga ia akan pergi dari tempat ini pikirnya.
Tiga puluh menit ia menunggu haikal di tempat yang haikal tentukan tetapi haikal tidak muncul juga dan tidak terlihat batang hidung nya.
Akhir nya bagas memutuskan untuk menemui haikal ke rumah nya.
Karna semua orang yang ada di rumah haikal sudah mengenal bagas sahabat haikal sejak kecil tetapi terpisah kan karna bagas harus pesantren, bagas langsung masuk rumah itu.
" bik, haikal nya ada?" tanya bagas pada wanita paruh baya yang bekerja di rumah haikal.
" Ada den, di kamarnya masuk aja." Ucap pelayan wanita di rumah itu.
" Kalo mama nya bagas ada bik?" tanya lagi bagas.
" Sedang tidak di rumah, sudah satu minggu ke eropa." jawab nya.
Lalu bagas melangkah kan kaki nya menaiki tangga ke lantai tiga untuk masuk ke kamar nya haikal.
" Kal.." Ucap bagas berdiri di depan pintu kamar haikal.
" Masuk" Ucap suara dari dalam sanah.
Bagas membuka pintu dan masuk ke dalam terlihat haikal sedang berbaring di atas ranjang.
" Kal gue nungguin lo, kenapa gak datang." Ucap bagas berjalan sambil mendekat dimana Haikal sedang terbaring di atas ranjang nya.
" Puas lo! Seneng lo jadi pemenang nya semua ini." Ucap haikal dengan nada tinggi.
" Maksud nya kal." Jawab bagas ia tidak mengerti apa yang haikal maksud balapan aja belum berarti belum ada pemenang nya, itulah yang ada di pikiran nya bagas.
Haikal bergerak terduduk di atas ranjang nya sambil bersandar di kepala tempat tidur nya.
" Lihat lo! Puas kan gue sudah lumpuh, dan tidak akan ada perempuan yang mau sama gue lagi." Ucap haikal yang membuka kan selimut, yang menutupi bagian kaki nya, lalu menunjuk kan kakinya sambil berbicara pada bagas.
" Kenapa lo bisa seperti ini kal." Tanya bagas.
" Selamat, Lo pemenang nya jaga rita baik baik ya." Ucap haikal pada bagas yang duduk di sisi ranjang nya sambil menepuk bahunya sambil menyunggingkan senyuman di bibir nya. Dan Bukannya menjawab, haikal malah mengucapkan selamat pada bagas
" Apa lo sudah ikhlas kal." Tanya bagas.
" Gue ikhlas rita buat lo! pergi lo sekarang juga dari hadapan gue." Ucap haikal dengan suara keras.
" Tapi kal,, kal gue gak tau kenapa lo bisa seperti ini, maaf pin gue." Ucap bagas.
" Pergi lo Sekarang juga!!" Ucap haikal berteriak.
Lalu bagas melangkah kan kaki nya keluar dari kamar haikal dan pergi pulang.
" Ehh mang asep, boleh nanya?" Tanya bagas ketika ia bertemu dengan mang asep di depan gerbang.
" Kenapa, ada apa atuh den?" jawab mang asep.
" Haikal kenapa ya mang, kok bisa dia lumpuh, kalo boleh tau gara gara apa?" tanya haikal yang penasaran.
" Emang den bagas gak tau? kan tadi habis dari kamar nya den haikal." Jawab mang asep.
" Tidak mang, haikal ingin sendiri dulu katanya gak mau di temuin sama siapapun dan ia seperti nya prustasi." Ucap bagas berbohong.
" Kata nya sih, kalo den haikal itu mau balap motor terus ia sering berlatih bahkan setiap hari, tapi tiga hari yang lalu ia masuk rumah sakit ternyata lumpuh, mang asep juga tau tau pas Haikal pulang dari rumah sakit bersama asisten nya den." Ucap mang asep.
" Itu saja sih den yang mang asep dengar mah, mana nyonya juga belum pulang dan belum tau kalo den haikal celaka dari motor lagih." Ucap mang asep lagi.
" Oooo, begitu ya mang, makasih ya info nya yaudah saya pulang dulu mang." Ucap bagas yang akhir nya ia keluar dari rumah besar itu mengendarai motor nya.
Bagas langsung pulang ke rumah nya setelah dari rumah haikal.
****
" Ta, lo mau PKL dimana nih?" Tanya nadia teman dekat Rita.
" Gue, bareng bapak gue aja di pabrik nya nad nge data gituh." jawab rita.
" Bareng dong, biar kita barengan bertiga sama si andin juga ta biar seru jangan sendirian." ucap nadia.
" Gak bisa nad, soal nya bapak gue cuma bilang gak butuh banyak. Ini aja gue asalnya gak bisa tapi bapak gue maksa ke atasan nya buat gue PKL di sanah dan bisa bulak balik bareng bapak gue karna searah sama pabrik nya, maaf nih bukan nya gue gak mau bareng kalian gue juga pengen tapi gak bisa nad." Ucap Rita menjelaskan.
" Yaudah deh ta gapapa santai aja, gue bisa nyari di tempat lain." Jawab nadia.
" Iya maaf ya nad, bukannya gue gak mau bareng kalian, gue juga pengen biar ada teman coba sendiri gini gaada yang ngajak ngobrol tapi ini di suruh babeh gue nih." Ucap Rita merasa gak enak pada sahabat nya.
Lalu nadia yang mengerti hanya mengangguk dan tersenyum saja.
" Yaudah gue duluan ya, tuh bagas udah jemput." Ucap rita lalu berjalan duluan untuk pulang karna bagas sudah menunggu nya.
Semenjak saat itu rita sudah lama tidak komunikasi dengan haikal, haikal juga keluar sekolah nya, pindah sekolah, banyak yang bilang ia pindah keluar negri bersama ibu nya.
Rita sudah menjalani hubungan berpacaran dengan bagas lima bulan lamanya, bagas juga selalu meminta jatah dari hubungan nya ini kepada rita minimal satu bulan dua kali berhubungan, tetapi ia tidak pernah mau lagi untuk ke rumah bagas. Jadi sudah biasa teman teman nya ketika melihat rita di jemput oleh bagas.
" Hai sayang, sudah lama?" tanya Rita setelah berada di hadapan bagas.
" Nggak ko, baru aja. Ayok cepat naik." Sahut bagas dan setelah rita naik ia melajukan motornya.
" Mau makan apa?" Tanya bagas di tengah tengah perjalanan.
" Bakso kaya nya enak deh." Jawab Rita sambil membayangkan bakso sampai ia menelan ludah nya.
" Yaudah kita makan bakso." jawab bagas lalu ia melajukan motornya ke kedai bakso di pinggir jalan.
" Aku mau bakso iga, sama bakso Mozarella ya gas." Ucap Rita. Yang sudah berada di kedai bakso tersebut dan melihat menu bakso nya apa saja.
" Hahh, dua porsi ta?" tanya bagas yang kaget dengan yang rita ucapkan.
" Aku pesankan, tapi apa yakin akan habis?" tanya bagas.
" Iya yakin lah, udah sanah pesankan." Jawab Rita.
Lalu bagas berlalu memesan tiga mangkuk bakso, dua mangkuk untuk rita dan satu untuk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments