Semenjak saat itu rita dan bagas menjadi sering berkomunikasi, dan mereka juga sering bertemu untuk jalan jalan seperti pertama kali ketemu rasanya menyenangkan tapi tentu saja tanpa sepengetahuan Haikal.
Mungkin saja bagas dengan Rita sudah saling nyaman satu sama lain ketika bersama, dan cinta itu sudah muncul di antara mereka.
" Rita kenapa sih kamu sibuk terus akhir akhir ini, aku ajak ketemu juga gak mau, aku suruh kamu ke rumah aku juga gak mau. kenapa?" Tanya haikal pada Rita.
" Bukannya aku gak mau kal, emang aku lagih gak bisa aja." jawab Rita.
" Sudah lah, aku tidak ngerti lagi apa mau kamu." Ucap haikal lalu pergi meninggalkan rita di teman sekolah.
Lalu rita membuka ponsel nya, dan menghubungi bagas.
Tutttt,, tuttttt, Telpon tersambung
" Gas, tadi Haikal nanya dan kayak nya dia sudah melihat perubahan dari diri aku deh dari seperti biasanya jadi jarang ngerespon ke dia." Ucap rita setelah sambung telepon ituh di angkat nya.
" Yah terus? udah lah ta kita kan saling nyaman jadi kalo kamu udh gak ada respect lagi sama Haikal udahan aja." Jawab bagas di sebrang sanah melalui telepon.
" Tapi gas, dia kan teman kamu dan aku tidak mau merusak pertemanan kalian yang sejak dari kecil." Jawab rita.
" Tapi kamu nyaman kan sama aku?" Tanya bagas.
" Hmmm iya." Jawab Rita.
" Itu artinya kamu sudah memiliki rasa pada ku." Ucap bagas.
" Kalo soal urusan Haikal, biar saja nanti aku yang selesaikan dan urus karna cinta kan gak bisa di paksakan." sambung bagas.
" Yaudah deh, nanti pulang sekolah jadi kan jemput aku gas?" Tanya Rita.
" Ya jadi dong pasti aku jemput kamu." Jawab bagas.
" Yaudah aku matiin dulu ya mau masuk kelas." Ucap rita.
Tanpa menunggu jawaban lagi dari bagas, rita langsung mematikan ponselnya lalu melangkah kan kakinya buru buru ke kelas.
Di kelas, rita dan Haikal tidak berbicara sama sekali ataupun menyapa.
Akhirnya yang di tunggu - tunggu, sekolah telah selesai dan semua murid pada bubar untuk pulang.
Rita melangkah kan kakinya keluar gerbang sekolah bersama andin di sebelahnya dan di sebelahnya lagi bersama nadia teman dekat nya.
" Kamu di jemput ta?" Tanya Nadia. karna biasanya Rita tidak pulang bareng lagi dengan haikal tapi selalu di jemput oleh lelaki lain.
" Iya, tuhh jemput tan gue." Jawab rita sambil menunjuk ke arah bagas yang motornya berada di pinggir jalan dekat gerbang sekolah han.
" Haikal gak tau ta? atau dia curiga gituh sama lo." Tanya Andin, yang melihat rita terang terangan pulang bersama lelaki lain dan di sekolah yang sama haikal berada.
" Tadi pagi sih dia sempat nanya dan curiga dengan perubahan gue yang mulai gaada waktu lagi sama dia." Jawab Rita.
" Tapi gue biarkan saja, udah gak mau sama dia gak asik orangnya, lebih asik an juga bagas." sambung rita lagi.
" Ehh gaiss duluan yaa, dahhh." Ucap Rita pada andin dan nadia.
" Iya hati hati ta." Jawab sahabat rita.
Rita pun melangkah kan kakinya mendekati bagas yang memarkir kan motornya tidak jauh dari gerbang sekolah han.
Tanpa mereka sadari Haikal melihat mereka berdua yang sudah menaiki motor dan melajukan motor nya.
Dari kejauhan Haikal mengepalkan tangannya sambil melihat rita dan bagas berlalu menaiki motor bersama an dengan sorot mata yang emosi karna ada kilatan amarah.
" Kita mau kemana gas?" Tanya Rita ketika dalam perjalanan.
" Kita ke rumah aku ya, aku mau kenalin kamu sama ibu ku." Jawab bagas.
" Hahhh? Ihh enggak ah gas aku malu belum siap." Ucap rita yang terkejut.
" Udah ayok, biar kamu kenal dengan ibuku, dia baik kok orang nya." Ucap Bagas membujuk agar rita mau.
" Tapi kalo di rumah kamu, kamu harus di sisi aku terus ya jangan tinggalin aku apalagi berdua sama ibu kamu, aku malu belum pernah." Ucap Rita.
" Siappp tuan putri." Ucap bagas pada akhirnya rita mau juga di ajak ke rumah nya.
Motor pun melaju dan terhenti di depan rumah yang sepertinya belum selesai di bangun dari luar nya masih ber bata merah juga jendela yang belum terpasang.
" Ayok masuk, maaf ya ta rumah aku jelek." Ucap bagas.
" Gapapa kok gas, aku aja sama di rumah kayak gini." Ucap Rita karna sebenar nya rita tidak pernah memandang harta percuma kaya jika pelit contoh nya seperti Haikal ia tidak pernah membelikan hadiah untuk rita juga mengisi kuota untuk ponsel rita.
Haikal membuka kan pintu rumah nya untuk rita.
Ceklekkk,,
" Assalamualaikum, bu?" ucap bagas.
ketika pintu di buka terlihat ruangan bagian depannya belum menggunakan keramik masih tanah dan bagas menyuruh Rita untuk memakai saja sendalnya ke dalam rumah.
" Duduk dulu ta disanah tuh sambil nonton tv." Ucap bagas menunjuk kursi untuk menyuruh Rita duduk.
" Kok sepi ya gas? ibu kamu kemana" Tanya Rita.
" Bentar ya aku cari dulu ke belakang, siapa tau sedang di kebun." Ucap bagas berlalu meninggalkan Rita.
Rita hanya menunggu bagas duduk di kursi sambil menonton televisi.
Tiba tiba dari arah depan rumah terdengar pintu terbuka dan terlihat lah anak kecil yang mungkin ia kelas dua SD.
" Teteh siapa? ada di rumah aku." tanya anak kecil tersebut menghampiri rita yang sedang duduk.
" Ehhh emmm teteh temen nya bagas." Ucap Rita
" Lalu kalo teteh temannya kakak aku, kakak akunya dimana teh?" tanya anak kecil tersebut.
" kakak kamu? jadi kamu adik nya bagas ya." Ucap rita dan bertanya langsung.
Anak kecil itu hanya mengangguk kan kepalanya saja.
" Kakak kamu nya sedang ke belakang rumah dulu tadi mencari ibunya." Ucap Rita. dan di saat itu juga bagas muncul dari arah belakang rumah nya.
" Ehh dek, kamu sudah pulang?" Tanya bagas pada anak kecil itu.
" Iyaa a bagas, Nci takut pas masuk rumah ada orang lain ehh ternyata temannya a bagas ya." Ucap anak kecil itu.
" Ooo namanya nci." Ucap rita bergumam.
" Ehh iya ini kenalkan teman aa, namanya teh rita." Ucap bagas.
Lalu Nci adik nyah bagas langsung mencium punggung tangan rita.
" Yaudah kamu ganti baju dulu sanah ke kamar." Ucap bagas.
Nci langsung pergi berlalu dari hadapan Rita dan bagas pergi memasuki sebuah pintu yang mungkin itu kamarnya.
" Maaf ya lama, tadi aku ke rumah bibi dulu tidak jauh rumahnya dari sinih dan katanya ibu sedang kerja mencuci baju di rumah tetangga, aku kira ibu libur kerjanya tapi kata bibi tadi mendadak karna ada tetangga yang menyuruh." Ucap bagas.
" Yahh yaudah kalo gituh, kemana dong kita apa balik lagih?" tanya Rita.
" Udah di sinih aja main di rumah aku." Jawab bagas.
Rita menonton televisi di temani bagas dan juga adiknya Bagas yang ikut menonton televisi sesekali mereka bercanda dan tak lama kemudian rita menguap terus seperti nya ia mengantuk.
" Ta, kalo mau tidur, tuh di kamar aku aja." Ucap bagas yang melihat rita seperti nya ia mengantuk karna sesekali menguap terus.
" Yaudah aku tidur dulu ya sebentar, aku kalo nonton televisi itu bawaan nya ngantuk kalo di rumah juga." Ucap rita.
" Iya ayok aku antarkan kamu ke kamar ku. Apa mau ganti baju dulu? pasti kamu gak nyaman pakai baju sekolah kan." Ucap bagas yang mengerti Rita.
" Mau." Ucap Rita.
" Mau baju aku, atau pinjam baju ibu?" tanya bagas.
" Baju kamu aja gas kaos dan celana pendek kolor aja pasti ada kan? kalo baju ibu kamu ma gaenak ah ibu kamu nya juga gak ada." Ucap Rita.
" Yaudah tuh pilih sendiri di lemari ya." Lalu bagas meninggal kan rita di kamar nya.
Bagas kembali menonton televisi bersama adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments