Part 16

"Kamu sendiri, kenapa gak sekolah?" Tanya rita setelah melihat bagas duduk di sebelah nya.

" Aku baru saja mau berangkat sekolah, karna masuk pukul delapan pagi tetapi pas di jalan malahan liat kamu sedang berjalan kaki sendirian." Jawab bagas.

" Yaudah aku menghampiri kamu deh, dan akhirnya kita bisa bersama kan saat ini." Sambung bagas lagi.

" Sekarang sudah pukul delapan lewat lima belas menit, kamu tidak akan masuk sekolah?." Tanya rita melihat pergelangan tangan nya.

" Aku mau bolos saja, menemani kamu." Sahut bagas sambil tersenyum memperlihatkan gigi putih dan rapih nya.

" lagian kalo lo masuk sekolah juga udah telat sih." Ucap rita.

" Ya makanya itu aku mau nemenin kamu, kamu mau makan? biar aku pesan kan mie instan ya. Kita memakan mie instan disinih dengan cuaca yang sangat menyejukkan akan terasa enak sekali." Ucap Bagas menawarkan.

" Nggak, gue belum laper." Jawab Rita.

" Yaudah, kapan kamu lapar nya?" tanya lagi bagas.

Rita hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahu nya.

Bagas pergi meninggalkan rita tanpa berbicara dulu kepada rita, ia pergi ke depan warung yang ada di kebun teh tersebut.

" Nihh, minum dulu." Ucap Bagas yang kembali dari warung membawa minuman teh hangat.

" Makasih." Sahut rita dan menerima minuman itu dan langsung meneguk nya.

" Gimana enak kan yang hangat hangat seperti ini di pertengahan kebun teh yang sejuk." Ucap bagas.

" Lumayan." Jawab rita.

" Ini itu, teh asli yang di buat dari perkebunan teh ini tau." Ucap bagas.

" Permisi, ini silahkan mie instan nya neng, a bagas." Ucap seseorang yang membawa nampan di atas nya ada dua mangkuk mie instan.

" Makasih bi." Jawab bagas, ternyata tadi bagas bukan hanya membeli minuman saja ternyata ia memesan mie juga.

" Ayok makan ta, mumpung masih panas mie nyah." Ucap bagas setelah wanita paruh baya yang membawakan mie itu pergi.

" Kamu belum pernah ngerasain ya ta, nyesel kalo kamu gak makan." Ucap bagas lagi karna rita hanya diam saja

" Kenapa aku harus nyesel? cuma mie instan biasa, bisa men buatnya kapanpun." Sahut Rita.

" Aku juga awalnya mikir kaya gitu ta, tapi setelah mencoba nya ini beda dari biasa nya yang kita bikin sendiri, ini enak di tambah lagi dengan pemandangan yang menyejukkan, mungkin itu kali ya beda nya." Ucap Bagas.

Lalu bagas memakan nya terlebih dahulu dan membiarkan rita yang tidak banyak bicara, bagas memaklumi karna ini baru pertemuan kedua kalinya dengan rita padahal meskipun seperti itu entah mengapa bagas sudah memiliki getaran hati ketika melihat sosok rita.

" Kalo gak mau, yaudah buat gue lagi aja ini enak loh rugi kalo gak nyoba." Ucap bagas sambil memperlihatkan ia memakan di hadapan rita dan keenakan supaya rita tergiur melihat bagas memakan nya.

Lama kelamaan rita tergiur juga melihat bagas yang makan mie dengan lahap, rita akhirnya mau menyentuh mie instan itu dan mencoba memakan nya.

" Tidak buruk juga rasanya, malahan ini berbeda ada rasa yang tidak seperti biasanya ini enak sekali seperti memakai bumbu rahasia." Ucap rita dalam hati ketika satu suap mie instan masuk kedalam mulut nya.

Bagas yang di sebelah rita melirik ke sebelah rita.

" Gimana enak kan? pasti kamu ketagihan deh." Ucap bagas.

" Emmm biasa aja kok." Ucap Rita berbohong dan hanya memakan nya pelan pelan saja.

Bagas hanya melirik ke samping rita lalu tersenyum dengan penuh arti.

" Katanya biasa aja kok sampai abis dengan kuah kuahnya." Ucap bagas yang meledek rita karna di mangkuk nya sampai tidak tersisa.

" Ya ini karna gue laper." Ucap rita ketus.

" Tadi katanya gak laper." Ucap bagas sambil tersenyum lucu sekali melihat rita ketauan berbohong.

" Bilang aja enak kan? gak usah gengsi kali gue juga sama mengakui nya kalo ini enak." sambung nya lagi.

" Udah ah, lo banyak nanya banget gak ikhlas ya lo ngasih traktir mie instan ini." Ucap Rita mencebik kan bibir nya.

" Mana ada seperti itu, kamu ini ada ada saja dan selalu saja bisa menjawab nya." Ucap bagas.

Rita hanya diam saja tidak menanggapi ucapan bagas ia malah sibuk meminum teh hangat nya dan pandangan nya lurus ke depan melihat perkebunan hijau ini yang di jadikan taman tempat nongkrong anak anak muda.

"Teh nya mau lagi?"tanya Bagas saat melihat gelas teh yang Rita minum tinggal sedikit lagi.

Rita menjawab dengan menggeleng kan kepala nya saja tanda tidak mau.

Tanpa berbicara pada rita, bagas langsung membereskan mangkuk bekas ia makan tadi dengan rita lalu mengantar kan nya ke warung itu dan membayar makanan yang ia makan dengan Rita.

" Mau pulang kapan?" tanya bagas setelah kembali dari warung dan sudah berada di hadapan Rita.

" Sebentar lagi gas, gue masih nyaman disinih." jawab Rita.

" Apa kamu mau ke tengahan perkebunan teh nya?" tanya bagas menawarkan.

" Emang boleh, aku mau gas, kamu antar ya soal nya aku takut ada ular disanah." jawab Rita.

" Yaudah ayok kita bermain ke tengah perkebunan nya pasti seru dan di sanah ada bukit kita ke atas nya ya." Ucap bagas.

Lalu mereka berdua pun melangkah kan kaki nya naik ke atas bukit perkebunan teh tersebut, setelah di atas bukit terlihat sangat indah pemandangan di bawah sanah tempat rita dan bagas tadi memakan mie instan.

" Wahhh, indah sekali." Ucap rita yang ketika di atas terkagum melihat nya."

" Sudah mau Dzuhur, aku mau pulang gas." Ucap Rita karna merasa panas juga berada di atas dan di tengah tengah kebun teh.

" Ooo yaudah kalo mau pulang, yuk aku antar." Jawab bagas.

Mereka berdua pun melangkah kan kakinya turun dari bukit untuk pulang menaiki motor.

" Rumah kamu dimana ta?" Tanya bagas, yang selama dalam perjalanan tidak ada pembicaraan baru muncul lah pembicaraan itu.

" Belok saja, masuk ke perkampungan baru." Jawab Rita.

Akhirnya motor pun sampai, seperti biasa Rita turun di depan gang rumah nya.

" Sudah disinih saja, makasih ya." Ucap rita setelah turun dari motor dan memberikan helm nya pada bagas.

" Iya sama sama, kapan kapan kita bisa jalan lagi kan ta?" ucap bagas.

Rita hanya mengangguk dan melengkung kan senyuman di bibirnya.

Setelah sampai rumah nya Rita langsung masuk ke kamarnya untuk rebahan, "walaupun pegal naik motor tapi menyenang kan" Ucap rita yang ada di pikirannya.

" Bagas baik juga ya, dan orang nya menyenangkan walaupun kaku mungkin karna ia keluaran pesantren kali ya. Yaaa meskipun aku begini aku juga menginginkan lelaki baik." Ucap rita mermonolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!