Part 10

Rita melangkah kan kaki nya berjalan menuju ke kediaman orang tua nya.

"Assalamualaikum, pak bu" ucap rita lalu membuka kan pintu rumah tetapi tidak di kunci, lalu rita masuk saja ke dalam rumah.

ceklekkkkk..

" Waalaikumsalam, teh rita kemana aja jam sembilan malam baru pulang." Tanya riri yang keluar dari pintu kamar nya.

" Ibu dan bapak kemana ri?" tanya rita bukan nya menjawab malahan balik bertanya.

" Ibu dan bapak lagi di rumah uwa teh, kan besok pagi uwa hajatan anaknya di sunat jadi ibu membantu masak malam ini, terus bapa juga sama bantu bantu di sanah." Ucap riri menjelaskan.

" Oooo gituh, yaudah ri teteh masuk kamar dulu ya buru buru." Ucap rita dan langsung masuk dalam kamar mereka bertiga, dan terlihat rara sudah tidur pulas.

" Teteh buru buru emang mau kemana lagi?" tanya riri yang kepo.

" Oh iya teteh lupa, entar kalo ibu dan bapak pulang bilangin ya kalo teteh ada urusan harus nginep di sekolah karna kegiatan organisasi." ucap rita berbohong.

" Ini aja teteh hanya ganti baju saja." sambung nya lagi.

" Oooo oke teh, jangan lupa tutup lagi pintu nya teh, riri udah mau tidur." Ucap riri yang langsung menaiki ranjang tempat tidur nya.

Setelah selesai berganti baju, Rita langsung buru buru keluar rumah lagi karna haikal sudah menunggu nya takut nya kelamaan.

" Maaf ya kal kalo lama." Ucap rita setelah sampai dan masuk mobil, karna tidak enak berbicara di luar mobil takutnya tetangga melihat. Apalagi di lingkungan rumah rita terkenal tetangga nya sangat mengurusi urusan hidup orang lain.

" Enggak kok, ayok sudah siap?" tanya haikal.

" Iya sudah." jawab rita. lalu mobil pun melaju.

" Kita makan dulu ya, rita kamu belum makan dari tadi apa kamu tidak lapar?" tanya haikal.

Rita hanya menggeleng kan kepalanya tanda ia tak lapar karna ia sedang patah hati dan selera makan pun tidak ada.

" Kita bertiga makan dulu ya nanti di jalan, soalnya kan harus mengisi tenaga buat menolong kakek." Ucap haikal.

" Tidak lah, kalian saja berdua, gue sedang gak mood lagi patah hati." ucap rita.

Haikal tersenyum mendengar ucapan Rita.

" Hehhh patah hati, patah hati lo. Patah hati tuh bebasin bukan nya di pelihara terus yang ada lo nge batin ta." Ucap haikal tertawa.

" Haikal, lo gak tau apa apa ya. Jadi udah diem aja dehh." sahut rita.

Haikal hanya diam tak menanggapi lagi ucapan rita sedangkan mang asep semenjak perjalanan menuju rumah rita ia tertidur.

Mobil pun terhenti di depan rumah makan Padang.

" Yakin gak mau ikut makan?" tanya haikal sambil menoleh ke belakang ke arah rita.

" Gak!! sanah aja kalo mau makan." Jawab Rita acuh.

" Mang, mang asep bangun ayok kita makan dulu." Ucap haikal membangun kan mang asep.

" Ehh den haikal maaf ya, mamang tertidur." Ucap nya terlihat ia malu malahan tertidur di mobil majikan nya.

" Iya gak apa apa mang, ayok turun dulu kita makan ngisi perut." ucap haikal.

" Iya hayu atuh den, kalo makan mah dengan senang hati mau mamang mah atuh." Ucap mang asep dengan bercanda.

" Neng rita, ehh hayu atuh kita makan dulu." ucap mang asep mengajak rita.

" Rita lagi patah hati katanya mang, gak mau makan." bukannya rita yang menjawab tetapi Haikal.

" Haduh anak muda jaman sekarang ada ada saja ya." ucap mang asep.

" Mau di bawain gak nasinya dibungkus, takut nya nanti kamu lapar di jalan." ucap haikal menawarkan.

" Gak, sudah sanah sanah cepatan makannya jangan lama lama dan jangan ngomong terus." ucap rita.

Haikal dan mang asep pun turun dari mobil lalu mereka berdua makan.

Setelah selesai makan, haikal melihat ada toko kue dan makanan makanan ringan, ia mampir dulu kesanah untuk membeli makanan ringan buat rita karna ia tidak mau makan.

Setelah selesai semuanya mereka berdua kembali ke mobil dan terlihat Rita sedang memainkan ponselnya.

" Nih makanan ringan buat kamu, buat nanti di jalan takutnya lapar." Ucap haikal menyodorkan keresek besar yang isinya berbagai makanan ringan di dalamnya.

Rita hanya meliriknya saja tak menanggapi ataupun mengambil keresek itu.

" Kalo gak mau, yaudah simpen saja di belakang biar nanti kita makan lagi ya mang asep." ucap haikal matanya melirik rita.

" Sudah siap? ayok kita jalan lagi." ucap haikal tetapi kali ini yang menyetir mobil mang asep.

" Rita jangan tidur ya, kamu tunjukkan jalan nya ." Ucap haikal, Haikal sengaja duduk di belakang di samping rita.

" Iya iya, bawel banget sih kamu ternyata aslinya kal." Ucap rita.

" Gue kira lo beneran pendiem dan gak punya teman seperti di sekolahan ituh." Sambung nya lagi.

" Ya beginilah gue, lo aja yang belum kenal gue seperti apa aslinya." jawab haikal.

Haikal dan rita terkadang saling memanggil gue, lo dengan sok akrab padahal sebelumnya mereka tak pernah saling sapa di sekolah.

Dan Seperti nya haikal ada rasa ke tertarik kan dengan sosok rita.

Selama dalam perjalanan rita bosan juga akhir nya memakan makanan yang Haikal belikan.

" Idihhh katanya gak laper, tapi di makan." Ucap haikal dengan meledek rita.

" Kan lo beli buat gue, kalo gak boleh noh gue balikin gak jadi." Ucap rita sambil meletakkan makanan ringan tersebut ke tangan haikal.

" Bercanda kali ta, baper ran lo ma, makan saja habisin ya." Ucap haikal yang mengembalikan bungkus san makanan itu kepada rita.

Rita menerima dan memakannya tanpa menjawab lagi ucapan haikal sesekali ia menunjuk kan arah jalan.

" Berhenti mang, disinih." Ucap rita.

" Masa di sinih neng, disinih gelap banget hutan gaada lampu ihh ngeri." Ucap mang asep.

Haikal hanya diam menyimak tidak menanggapi.

" Iya emang disinih kal, mang asep soalnya tadi aku naik mobil ikut numpang di mobil barang naiknya disinih." Ucap rita.

" Ayok turun, bawa senter kan? kalo nggak bawa hp saja buat senter nya." Ucap haikal.

Mereka bertiga pun turun dari mobil dan berjalan lurus dari arah sanah sampai terlihat perkebunan salak yang di pagar.

" Aduhhh, ngeri juga ya tengah malem begini di tengah hutan serem, takut bertemu yang putih putih." Ucap mang asep.

" Justru kalo saya ma takut bertemu hewan buas atau pun penjahat mang, kalo ketemu hantu ma ya tinggal baca doa doa saja." Ucap rita.

" Pintunya di kunci buat masuk ke perkebunan salak, kalo aku sih tadi menyempil dengan manarik satu tancapan bambu, kalo mang asep dan haikal mana muat karna badan kalian tidak sekecil aku." Ucap rita.

" Yaudah atuh neng, kita tarik juga dua bambu yang menancap di tanah biar bisa masuk." Ucap mang asep.

" Iya, aku dan mang asep akan merusak pagar bambu nya dengan menarik dua bambu saja yang tertancap di sanah, rita pegang ngin senternya ya." Ucap haikal.

Lalu rita memegang senter untuk mengarahkan kepada bambu yang menancap sedang di tarik oleh mang asep dan haikal. Haikal dan mang asep saling membantu sekuat tenaga agar bisa masuk ke dalam sanah.

" Alhamdulillah, akhirnya ayok kita masuk." Ucap mang asep.

Mereka bertiga masuk ke dalam perkebunan salak yang luas ituh dengan masing masing memegang senter nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!