Part 9

" Sebenernya, kakek Ahmad di sekap oleh papa kamu kal." Ucap rita.

" APAA??" Jawab haikal terkejut.

" Kal bantu aku ya menolong kakek, jangan sampai papa kamu itu tau karna ini bisa ber bahaya." Ucap rita dengan hati yang tak karuan takut haikal tak percaya pada nya dan ia berbicara pada ayahnya.

" Jangan ngaco Rita, apa buktinya?" tanya haikal.

" Aku ada bukti, apa kamu mau bertemu dengan kakek sekarang juga? aku bisa mengantar kan nya." Jawab Rita.

" Oke ayok, jika itu benar aku sangat berterima kasih pada kamu karna kakek masih hidup dan aku masih bisa bertemu dengan nya." Ucap haikal.

" Perjalanan nya jauh, butuh satu jam untuk kita sampai disanah, kita kesanah naik apa?" Tanya rita.

" Naik mobil lah" jawab haikal dengan entengnya.

" Haikal kamu ini ngerti gak sih, jangan sampai papa kamu tau nanti kita dalam bahaya dan dalam masalah besar." ucap Rita.

" Kalo kita kesanah naik mobil kamu dan supir salah satu rumah ini, nanti papa kamu akan tau bagaimana?" Tanya rita lagi dengan jengkel rasanya kesal dengan haikal yang tak berpikir panjang terlebih dahulu.

" Rita, tenang saja orang tua ku tidak akan tau dan aku sendiri yang akan menyetir nya." Ucap haikal menjelaskan.

" Bagaimana bisa kamu menyetir? kamu saja tak pernah membawa mobil ke sekolah." Tanya rita meragukan Haikal.

" Huhhh enak saja, kamu terlalu menyepelekan aku." jawab Haikal karna rita sangat meremehkan kemampuan nya padahal sejak dulu haikal sudah bisa menyetir bahkan sekolah menyetir.

" Baiklah ayok." ucap rita pada akhirnya.

" Tetapi apa tidak berbahaya malam malam seperti ini? karna itu di dalam hutan takut ada hewan buas." ucap rita yang ragu dan berpikir mungkin bisa besok lagih.

" Hmmm bagaimana ya? apa aku membawa salah satu anak buah papa ku." Jawab haikal.

" Ishh kamu ini bodoh banget atau emang bego, sama aja nyari mati kalo membawa anak buah papa kamu nanti anak buah papa kamu pasti akan mengadu pada papa kamu, karna sebetulnya aku melihat papa kamu datang menemui kakek bersama anak buah nya." Ucap rita menjelaskan panjang lebar dan kesal dengan ke bodoh han haikal.

" Yaudah gimana dong? kalo besok aku kasihan kalo benar itu kakek ku ia sendiri an di tengah tengah hutan dan perkebunan salak." Ucap haikal.

" Aku juga ini sedang berpikir haikal." Jawab rita dengan sambil menekan kan kata katanya.

" Duhh mana udah malem aku belum pulang ke rumah lagih." Ucap rita akhirnya.

" Bukannya kamu tadi tidak masuk sekolah ya? tapi kok menggunakan seragam." tanya haikal pada akhirnya.

" Iyaa gue bolos, dan malahan ke sasar ke tengah hutan terus ketemu kakek ahmad dehh. Mungkin itu jalannya kali ya dengan gue ke sasar di tengah hutan jadi bisa tau tentang kakek kamu selama ini dan bisa menolong nya." Ucap rita.

Rita berbicara enteng sekali tanpa beban seolah ia lupa dengan kejadian tadi pagi yang memergoki Deri dengan wanita lain dan dengan keadaan polos di atas ranjang.

Haikal hanya mengangguk anggukan kepalanya dan tersenyum.

" Gue belum pulang nih kal, orang tua gue pasti nungguin gue pulang." Ucap Rita.

" Yaudah sekarang aku antar kamu pulang dulu ya dan ijin orang tua kamu." Jawab Haikal.

" Ehh jangan, jangan kal bisa ngamuk bapak gue karna gue pulang bawa cowo." Ucap Rita

Haikal hanya tersenyum melihat rita dan menganggap rita dengan sangat menggemaskan.

" Yaudah mau kamu gimna rita?" tanya haikal.

" Gini aja deh kal, gue pulang dulu sekarang dan mau ijin nginep di sekolah acara organisasi yang padahal sebenernya gue udah keluar dari organisasi sih dan tidak mengikuti satupun organisasi lagi di sekolah." Ucap Rita.

" Wahhh parah kamu bohongin orang tua." jawab haikal.

" Ehehe, gapapa kal kan ini demi kebaikan menolong kakek ahmad." Ucap rita sambil cengengesan.

" Yaudah iya deh iya rita lo bisa aja jawabnya, yuk gue anterin pulang." Ucap haikal pada akhirnya.

" Lo gimana ijin sama orang tua nya? ini udah malam dan jarak rumah gue jauh nih dari sinih di google maps ada tiga puluh menit tan perjalanan." Ucap Rita.

" Ada lah pastinya dan pasti gue dapet ijin, ayok abis dari rumah kamu langsung ganti baju dan ke tempat dimana kakek di sekap." Ucap haikal.

Rita menunggu Haikal di ruang tamu sedangkan haikal sedang ke atas dulu untuk meminta ijin kepada orang tua nya.

Terlihat haikal menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapih.

"Ayok" Ucap Haikal setelah berdiri di hadapan Rita.

" Tapi aku belum pamit pulang pada orang tua kamu kal." Ucap Rita, memang dari tadi rita tak melihat orang tua haikal.

" Gapapa, orang tua gue cuek bahkan sama gue aja gak peduli." Ucap haikal.

Lalu rita menuruti apa kata haikal, mereka berdua berjalan bersama beriringan keluar rumah.

" Kamu tunggu disini ya, aku akan ajak penjaga gerbang di depan untuk ikut bersamaku. Ia baik kok orang nya." Ucap haikal, rita hanya menurut saja.

Rita menunggu Haikal dan tak lama kemudian sebuah mobil menghampiri Rita, terlihat haikal turun dari mobil kemudi.

" Ayok naik ta." ucap haikal dan membuka kan pintu mobil belakangnya.

" Iyaa" Jawab Rita yang akhirnya masuk ke dalam mobil.

" Ini mang asep ta penjaga rumah disinih, dia baik kok orang nya." Ucap haikal memperkenalkan satpam di rumah nya.

" Ooo iya tadi kita sudah bertemu kan pas di pintu gerbang depan." Ucap Rita.

" Iyaa den haikal, tadi saya sudah bertemu dengan temannya den haikal pas ia di luar gerbang sebelum masuk." Ucap satpam tersebut yang di balas anggukan oleh rita dan tersenyum.

" Mang asep ikut haikal ya sekarang dan bantu kami berdua tapi mang asep jaga rahasia ini jangan sampai bocor apalagi sama papa dan mama ku di rumah." Ucap haikal.

" Siapp den, den haikal bisa pegang janji mamang ya." Ucap mang asep.

Mobil pun melaju keluar dari pekarangan rumah.

Rita sudah bilang pada Haikal jika besok pagi takutnya ada orang yang menemui kakek jadi tidak akan aman.

Selama dalam perjalanan menuju rumah Rita, rita hanya tertidur di mobil bagian belakang sedang kan haikal dan mang asep mengobrol di bagian depan dan sesekali mang asep menawarkan untuk berganti an menyetir nya, tetapi Haikal bilang nanti saja setelah sampai dari rumah rita.

" Rita bangun, rumah kamu dimana ini aku gak tau." Ucap haikal membangun kan rita.

" Ehh maaf ya kal, aku tertidur." ucap rita lalu ia melihat ke arah luar jendela.

" Sudah disini saja kal, kamu tungguin di pos ronda sini saja ya aku akan ke rumah sebentar dan tak jauh kok dari sini rumah nya." Ucap rita lalu ia keluar dari mobil tanpa menunggu jawaban dari haikal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!