03. Rahasia yang di pendam Meylani!

Semua rangkaian acara kremasi Meylani telah usai, meskipun sempat terkendala dengan turunnya hujan yang cukup deras saat akan meninggalkan rumah duka Jab*r Agung. Seakan langit mencurahkan tangisannya saat melihat seorang bayi perempuan kehilangan sang ibu, kedua orang tua kehilangan anak perempuan dan seorang adik laki-laki kehilangan kakak perempuannya untuk selamanya.

Mungkin bagi sang bayi yang belum mengerti, dia akan kehilangan seseorang yang selalu bersamanya dari awal kehidupannya. Masih belum mengerti apa itu makna dari kematian. Yang dia tahu dan dapat lakukan hanyalah menangis saat haus, lapar, buang air dan sakit.

Rombongan yang mengantarkan ke pusat krematorium Dadap terdiri dari 25 mobil yang terdiri dari kolega Stanley, teman sekolah Meylani semasa SD hingga kuliah dan yang terakhir 10 orang teman Jorgie. Cuaca nampaknya sudah mulai bersahabat, rinai hujan deras berubah menjadi tetesan rintik hujan saat mereka sudah setengah perjalanan.

Stanley dan Jorgie terdiam saat melihat peti mati Meylani mulai masuk ke dalam tempat pembakaran jenazah sedangkan Camelia langsung membawa sang cucu Jeniffer masuk kembali ke dalam mobil agar tidak terkena guyuran hujan yang kembali lebat.

Dengan cepat Camelia membuatkan Camelia bubur bayi instan dengan menggunakan air termos yang sengaja di bawanya. Dalam hatinya, Camelia berjanji mulai besok akan membuatkan Jeniffer makanannya sendiri. Selain terjamin tidak menggunakan penyedap rasa yang berlebihan, kebersihannya pun terjamin.

"Kasihan sekali kamu, cu. Beratmu ini kurang sekali. Besok phopho akan membawa kamu ke dokter anak ya. Biar phopho tahu apa yang boleh dan tidak kamu makan." ujar Camelia pada Jeniffer yang sedang mengangakan mulut kecilnya akibat rasa lapar.

Saat melihat Jeniffer terakhir 2 bulan lalu sepertinya tubuh bayi itu masih montok kenapa waktu 4 hari yang lalu saat dia dan sang suami menemukan tubuh Mey yang tergeletak di lantai, tubuh sang cucu bisa menyusut drastis.

Selama 4 hari bersama Jeniffer, Camelia seakan melihat bahwa bayi itu selalu merengek minta susu atau makan, padahal jadwal makannya sudah berlalu 1 jam yang lalu. Seakan Jeniffer tidak pernah merasakan kenyang.

'Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan putri dan cucuku?' tanya Camelia dalam hatinya.

Beragam kasak kusuk juga mulai beredar dari lingkungan sosialitanya hingga kalangan art yang berada di daerah tempat Stanley dan dirinya. Namun seperti kata sang suami, mereka sekeluarga hanya perlu diam tanpa menanggapi apa penyebab kematian dari Meylani.

Mungkin mulai hari ini, aku akan diam dalam rumah mengurus Jorgie dan Jeniffer serta mengembangkan hobi ku menaman bunga dan tanaman kecil yang ada di pot. Camelia mengangguk saat mendapatkan pencerahan secara tiba-tiba.

***

"Ma, Jeniffer sudah tidur?" tanya Stanley saat dirinya baru pulang dari kantor.

Dengan segera pria senja itu ingin menggendong Jeniffer namun segera di pukul punggungnya tangannya oleh sang istri yang menatapnya garang seraya berkata.

"Papa, mandi dulu sana. Pulang kerja itu bawa kuman virus dan bakteri. Engga ada ya mama lihat papa mau langsung gendong-gendong terus cium-cium."

Stanley hanya dapat tersenyum bodoh saat sang istri sudah menunjukkan taringnya. Pria itu langsung mengangkatnya kedua tangannya layaknya penjahat yang menyerah akan kepungan polisi. Dengan cepat pria itu menuju kamar mandi yang memang terletak dalam kamar keduanya. 10 menit waktu yang di butuhkan oleh pria itu untuk menggosokkan sabun, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dan membilasnya dengan shower yang terpasang di atas kepalanya.

Camelia tersenyum puas saat Stanley sudah memakai setelan piama berwarna coklat susu, aroma sabun yang menguar dari tubuh sang suami membuatnya mengangguk.

"Silahkan kalau mau gendong Jeniffer." ucap Camelia saat Stanley sudah berada di box bayi Jeniffer.

Dengan perlahan pria berumur itu mengangkat tubuh kecil sang cucu dan menimangnya. Kemiripan wajah Jeniffer dan Meylani membuat Stanley seakan melihat sang putri kembali hidup..

"Sayang, cucunya Akhung. Sini kita main dulu sebelum Akhung tidur. Jeni masih belum ngantuk kan?" ucap Stanley pada bayi mendiang sang putri.

"Baabaaa, hehehehe, bububu." sang bayi seakan menjawab perkataan sang kakek dengan bahasa bayi yang bagi orang dewasa sangat menggemaskan, meskipun tidak mengerti artinya.

"Kayaknya Jeniffer lapar lagi ya, koq ngemut jari ma?" tanya Stanley pada Camelia.

"Iya pa, mama juga bingung. Senin besok mama mau bawa ke dokter spesialis anak. Biar ketahuan salahnya di mana." Stanley mengangguk paham.

"Oh iya ma, papa baru ingat. Diary Mey mana ya? Papa koq penasaran apa yang menyebabkan putri kita yang jiwanya kuat bisa mengambil keputusan bodoh seperti itu." ucap Stanley sembari menoleh ke arah sang istri.

"Ada pa, mama kebetulan baru baca 3 halaman pertama. Mama ga sanggup bacanya lagi. Ternyata keluarga Sukmajaya itu orang gila semua isinya. Percaya sama mitos dan adat leluhur yang berkata anak sulung haruslah seorang laki-laki..." Camelia tidak mampu meneruskan perkataannya akibat rasa sakit yang masih terasa di dada dan membuatnya sesak.

"Kalau mama tidak sanggup baca lagi, biar papa dan Jorgie yang baca diary Mey. Biar bagaimanapun kita harus menguak kebenaran bukan?" Stanley yang mulai lelah meletakkan kembali tubuh kecil Jeniffer ke dalam box bayi.

Memang usia tidak dapat menipu, tenaganya sudah tidak seprima saat masih berusia 20-40 tahunan. Memasuki kepala 4, pria itu merasa mudah lelah dan Camelia mulai berjaga-jaga dengan mengatur pola makan sang suami agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi lemak, jeroan santan dan gorengan. Porsi sayuran pun bertambah lebih banyak 1 kali porsi biasanya dan mengurangi nasi hanya semangkuk kecil setiap kali makan.

"Mana ma, papa mau baca." pinta Stanley mengulurkan tangan.

Seperti reaksi Camelia saat membaca lembar pertama diary itu, Stanley tersentak akan perlakuan yang di terima Meylani saat dirinya di ketahui mengandung anak perempuan. Dengan menguatkan hati pria senja itu membuka lembar kedua dari buku berwarna biru langit itu.

Jakarta 20 XX 20XX

Ko Verry semakin sinis denganku, seakan aku adalah seorang kriminal yang melakukan dosa terlarang. Kadang aku mempertanyakan maksud dari Tuhan mengenai anak perempuan yang berada di dalam kandunganku. Seperti apa kelak jadinya anak ini setelah dewasa nanti?

Apakah dengan kelahiran malaikat kecil ini dapet merubah hati Ko Verry dan maminya. Mudah-mudahan Tuhan kiranya melembutkan hati keluarga Ko Verry. Karena jujur saja, rumah ini terasa seperti neraka bagiku.

Rasa abai yang di tunjukkan Ko Verry, penghinaan yang di lontarkan mami yang berkata aku istri yang tidak berguna, karena mengandung anak perempuan serta cibiran yang di perlihatkan oleh ipar-iparku dan para sepupu Ko Verry membuat aku sadar bahwa aku sendirian di keluarga Sukmajaya.

Ah! Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagiku untuk melewati badai kehidupan yang terjadi dalam rumah tanggaku.

Stanley tercekat saat menjaga lembar kedua diary itu, apakah memang selama ini dia, sang istri serta Jorgie mengabaikan perubahan yang terjadi pada diri Meylani karena menganggap itu semua hanyalah hormon kehamilan dan rasa lelah pasca kelahiran. Ternyata luka yang di alami Mey sangat dalam dan Stanley tertampar akan kenyataan bahwa dia sebagai seorang ayah tidak becus dalam menjaga anaknya, anak yang telah di percayakan Tuhan melalui rumah tangga mereka.

Tes tes tes

Kembali air mata Stanley mengalir tanpa dapat di cegah, Camelia hanya membiarkannya karena dia tahu perasaan sang suami saat membaca curahan hati sang putri semasa hidup.

"Ma, papa akan berkonsultasi dengan spesialis kejiwaan dengan membawa diary Mey ini, mungkin hari senin saja biar sekalian jalannya." Camelia hanya mengangguk sebagai tanda jawabannya.

'Mey, tunggulah papa akan menyelidiki apa yang menyebabkan kamu seperti ini.' ujarnya dalam hati .

Terpopuler

Comments

Nada Melody

Nada Melody

nangisssss

2023-05-23

0

Cut ida Suryani

Cut ida Suryani

ya Tuhan kasihan sekali semasa hidupnya Meylani, di rumahnya Meylani bagai ratu disayang, di rumah mertuanya diasingkan layaknya kriminal.
cuma karena anaknya perempuan ... gila ini mah

2023-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 00. Prolog
2 00. Prolog
3 01. Verry menolak Jeniffer!
4 02. Hati-hati yang hancur !
5 03. Rahasia yang di pendam Meylani!
6 04. 6 tahun kemudian!
7 05. Jeniffer di culik!
8 06. Bangkitnya monster!
9 07. Selamat dan kembali ke keluarga Atmadja
10 08. 6 tahun kemudian!
11 09. Memanggil Jessi!
12 10. Hampir ketahuan!
13 11. Bertemu dengan Edward!
14 12. Menyapa kenangan!
15 13. Jeniffer menemukan diary Meylani!
16 14. Perseteruan pertama dengan Edward!
17 15. Kelakuan Jessi saat kemping!
18 16. Goodbye Junior High School!
19 17. Pertemuan Pertama!
20 18. Jeniffer Jatuh Cinta!
21 19. Jeniffer bertemu dengan Karina
22 20. Mulai dari Edward!
23 21. Your voice deep in my mind!
24 22. Serasa seperti makan di resto bintang
25 23. Jessi bertindak sendiri
26 24. Jessi vs Leo
27 25. Leo menyukai 'Jeniffer'
28 26. Menghindari Leo!
29 27. Modusnya Jeniffer!
30 28. Liburan bersama Joseph
31 29. Menekan mental Edward!
32 30. Meraih hati Joseph melalui Karina
33 31. Joseph mulai teringat akan Jeniffer
34 32. Usaha membuntuti Edward!
35 33. Dinner yang tak di rencanakan!
36 34. Cie yang tidur seatap, deg-degan ya?
37 35. Jessi takut dengan Joseph?
38 36. Memulai rencana balas dendam!
39 37. Mengerjai Mental Edward!
40 38. Edward mulai curiga!
41 39. Edward mulai mencari tahu?
42 40. Joseph memikirkan Jeniffer!
43 41. Pertemuan dua guru BK!
44 42. Jeniffer yang rindu dengan sosok seorang ibu!
45 43. Firasat buruk Camelia!
46 44. Weekend yang membahagiakan
47 45. Joseph yang mulai resah
48 46. Joseph bertemu dengan Leo
49 47. Bertemu dengan Keluarga Sukmajaya
50 48. Jeniffer sakit
51 49. Mulai curiga dengan Jeniffer
52 50. Leo mencari keberadaan Jeniffer
53 51. 2 pemuda menjenguk Jeniffer
54 52. Persaingan antara 2 pemuda!
55 53. Jessi kabur!
56 54. Edward dalam bahaya!
57 55. Pelarian Jessi dan Edward
58 56. Joseph panik!
59 57. Memerintah Edward
60 58. Jessi vs Jeniffer
61 59. Kecemasan keluarga Sukmajaya
62 60. Menemukan jejak
63 61. I Found You
64 62.Jessi berhasil 'ditidurkan'?
65 63. Gilda vs Camelia
66 64. Edward memperingatkan Joseph
67 65. Rencana Gilda
68 66. Memulai pengobatan
69 67. Perubahan Edward
70 68. Sekolah baru Jeniffer
71 69. Jeniffer yang dirindukan Leo
72 70. Leo yang curiga dengan Joseph
73 71. Memulai penyelidikan terhadap Joseph
74 72. Bertemu secara tidak sengaja
75 73. Leo yang kembali semangat
76 74. Ancaman masih mengintai
77 75. Joseph yang mulai perhatian
78 76. Bertemu dengan Leo
79 77. Romantisme dua JJ
80 78. Ada yang gigit jari
81 79. Gilda yang berulah kembali
82 80 Tertangkap kembali
83 81. Hati nurani seorang ayah
84 82. Mencoba kabur
85 83. Sebuah pengorbanan
86 84. Penyesalan keluarga Sukmajaya
87 85. Goodbye Jessi
88 86. Sebuah akhir untuk awal perjalanan yang baru
Episodes

Updated 88 Episodes

1
00. Prolog
2
00. Prolog
3
01. Verry menolak Jeniffer!
4
02. Hati-hati yang hancur !
5
03. Rahasia yang di pendam Meylani!
6
04. 6 tahun kemudian!
7
05. Jeniffer di culik!
8
06. Bangkitnya monster!
9
07. Selamat dan kembali ke keluarga Atmadja
10
08. 6 tahun kemudian!
11
09. Memanggil Jessi!
12
10. Hampir ketahuan!
13
11. Bertemu dengan Edward!
14
12. Menyapa kenangan!
15
13. Jeniffer menemukan diary Meylani!
16
14. Perseteruan pertama dengan Edward!
17
15. Kelakuan Jessi saat kemping!
18
16. Goodbye Junior High School!
19
17. Pertemuan Pertama!
20
18. Jeniffer Jatuh Cinta!
21
19. Jeniffer bertemu dengan Karina
22
20. Mulai dari Edward!
23
21. Your voice deep in my mind!
24
22. Serasa seperti makan di resto bintang
25
23. Jessi bertindak sendiri
26
24. Jessi vs Leo
27
25. Leo menyukai 'Jeniffer'
28
26. Menghindari Leo!
29
27. Modusnya Jeniffer!
30
28. Liburan bersama Joseph
31
29. Menekan mental Edward!
32
30. Meraih hati Joseph melalui Karina
33
31. Joseph mulai teringat akan Jeniffer
34
32. Usaha membuntuti Edward!
35
33. Dinner yang tak di rencanakan!
36
34. Cie yang tidur seatap, deg-degan ya?
37
35. Jessi takut dengan Joseph?
38
36. Memulai rencana balas dendam!
39
37. Mengerjai Mental Edward!
40
38. Edward mulai curiga!
41
39. Edward mulai mencari tahu?
42
40. Joseph memikirkan Jeniffer!
43
41. Pertemuan dua guru BK!
44
42. Jeniffer yang rindu dengan sosok seorang ibu!
45
43. Firasat buruk Camelia!
46
44. Weekend yang membahagiakan
47
45. Joseph yang mulai resah
48
46. Joseph bertemu dengan Leo
49
47. Bertemu dengan Keluarga Sukmajaya
50
48. Jeniffer sakit
51
49. Mulai curiga dengan Jeniffer
52
50. Leo mencari keberadaan Jeniffer
53
51. 2 pemuda menjenguk Jeniffer
54
52. Persaingan antara 2 pemuda!
55
53. Jessi kabur!
56
54. Edward dalam bahaya!
57
55. Pelarian Jessi dan Edward
58
56. Joseph panik!
59
57. Memerintah Edward
60
58. Jessi vs Jeniffer
61
59. Kecemasan keluarga Sukmajaya
62
60. Menemukan jejak
63
61. I Found You
64
62.Jessi berhasil 'ditidurkan'?
65
63. Gilda vs Camelia
66
64. Edward memperingatkan Joseph
67
65. Rencana Gilda
68
66. Memulai pengobatan
69
67. Perubahan Edward
70
68. Sekolah baru Jeniffer
71
69. Jeniffer yang dirindukan Leo
72
70. Leo yang curiga dengan Joseph
73
71. Memulai penyelidikan terhadap Joseph
74
72. Bertemu secara tidak sengaja
75
73. Leo yang kembali semangat
76
74. Ancaman masih mengintai
77
75. Joseph yang mulai perhatian
78
76. Bertemu dengan Leo
79
77. Romantisme dua JJ
80
78. Ada yang gigit jari
81
79. Gilda yang berulah kembali
82
80 Tertangkap kembali
83
81. Hati nurani seorang ayah
84
82. Mencoba kabur
85
83. Sebuah pengorbanan
86
84. Penyesalan keluarga Sukmajaya
87
85. Goodbye Jessi
88
86. Sebuah akhir untuk awal perjalanan yang baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!