Episode 16

"Orangnya datang sendiri kita tak usah repot-repot." Ujar Andre yang langsung menyodorkan surat cerai kepada Giselle.

Giselle melihat berkas yang Andre berikan ia semakin sakit hati melihat itu, Giselle mengambil dan merobeknya di hadapan Andre. "Sampai kapanpun aku tak akan pernah mau menandatangani surat cerai ini!."

"Minggir!." Giselle mendorong tubuh Andre ia berjalan menuju Sam yang melihat dari kursi kebesarannya.

"Bahkan sampai aku pingsan pun kau langsung memulangkan diriku ke rumah orang tuaku? kau benar-benar tak berperasaan Sam!." Ujar Giselle tepat di hadapan Sam.

"Karena kau bukan istriku lagi." Singkat Sam dengan nada dingin.

Giselle mengepalkan tangannya kuat. "Kau dulu tidak sampai seperti ini, bersikap kepadaku masih dapat ditoleran, namun sekarang!?."

Andre yang mendengar ocehan Giselle ia gatal sendiri. "Di sini yang seharusnya mikir kau Giselle! lihat selama kau menikah dengan Sam dia masih menghargai mu memperlakukanmu layaknya seorang istri, ya walaupun dia terpaksa dinikahkan denganmu tapi kau malah tak pernah mengindahkan keinginannya hanya karena kau tak mau tubuhmu itu berubah jelek karena memiliki seorang anak!."

Giselle yang tak terima disalahkan Andre. "Ini rumah tanggaku kau jangan ikut campur Andre!."

"Buktinya Sam sudah menjatuhkan talak."

"Diam!." Pekik Giselle dengan air mata yang sudah membasahi pipi.

"Oke silahkan." Andre memilih pergi masuk ke dalam ruangannya membiarkan Sam menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Sam kau pernah mengatakan saat aku sakit dulu bahwa kau juga mulai mencintai dan menyayangiku kau pasti ingat itu saat masa-masa indah kita berdua. Aku tak percaya jika itu bohong, hatimu masih memiliki rasa untukku walaupun sedikit saja kan? aku tahu aku salah dan membuatmu perlahan pergi tapi kasih aku kesempatan untuk bisa bersamamu kembali.." Lirih Giselle terisak.

Sam hanya diam menatap datar pada wanita yang kini sudah jadi mantan istrinya. "Giselle jangan sampai aku bicara kasar sama kamu, diantara kita tidak ada lagi yang harus dipertahankan perasaanku juga sudah lama hilang. Pulanglah lain kali aku datang untuk menyerahkan surat cerai!."

Giselle semakin terisak saat mengetahui jika di hati Sam sudah tidak ada dirinya. "Siapa wanita itu!? siapa wanita yang dengan cepat dapat mengambil hatimu, bahkan mungkin kalian juga pernah bertemu selama kita masih menikah!."

"Kau tak perlu tahu ini urusanku dengan dirinya."

"Sam jika harus ku lakukan agar kau kembali aku mau hamil anak untukmu sekarang, aku tak peduli lagi nanti bentuk tubuhku bagaimana." Timpal Giselle seraya mendekati Samuel hendak duduk di atas pangkuannya untuk membangkitkan hasrat bercinta.

Namun Sam yang sudah dapat membaca apa keinginan Giselle, pria itu langsung berdiri. "Cara kasar apa yang dapat membuat kau pergi dari sini! di hadapanmu sekarang aku Samuel yang sebenarnya, bukan Samuel saat menjadi suamimu."

Giselle terdiam kepalanya cukup pening karena terus-terusan mengeluarkan air mata, sangat susah membujuk sesuatu yang ternyata bukan untuk kita.

Sam memberikan surat cerai yang sebenarnya ia miliki beberapa lembar. "Tanda tangani ini untuk peresmiannya."

"Tak akan ku tanda tangani sebelum kau memberitahuku siapa wanita yang kau cintai itu!." Ucap Giselle sambil menyeka air matanya. "Oke aku akan berusaha menerima keputusan yang kau inginkan, tapi untuk membuat jiwaku tenang sebutkan wanita itu Sam maka akan ku tanda tangani."

"Sudah ku bilang ini privasi dan urusanku dengan dirinya!." Bentak Sam.

"Maka aku tidak akan pergi dan terus menerus akan mendatangi dirimu dan surat cerai itu pun tak akan ku tanda tangani!." Timpal Giselle.

Samuel menatap wajah Giselle. rahang pria itu menggertak menahan amarah. "Naura Shenyna, wanita yang ku cintai saat ini. Sudah selesai, tanda tangani surat cerai dan pergilah!."