Episode 02

"Tapi Bunda ingatkan kamu jangan sekali kali bawa anak kamu ketempat itu ya, karena Bunda sudah sembunyikan identitas kamu dari Pria kaya itu. Jangan sampe ketika dia tau kalau kamu sudah punya anak terus dia mencabut seluruh uang dan semua pemberiannya. Kalau kamu mau hidup enak turuti saja semua omongan Bunda, percaya deh enak wes kerja sama Bunda tuh. Kamu bisa dapet duit banyak, eh masih di kasih kempat tinggal pula kurang enak bagaimana lagi coba?" Ucap Bunda Siska seolah menyombongkan diri. Tanpa dia sadari uang bukan kebahagiaan hanya sebuah perantaran kecil saja untuk mencapai kesenangan duniawi. Sejatinya Bahagia tidak harus bermandikan uang saja tapi ada hal hal yang tidak bisa di beli oleh uang. Contohnya kehidupan bebas bagi sebagian orang.

Jujur saja Tirani sudah muak dengan kehidupannya sekarang, hampir setiap hari ia harus pura pura menjadi wanita manja di depan para laki laki. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak karena dalam kontrak perjanjian tertulis bahwa ketika Tirani melanggar kontrak maka akan dikenakan denda sebesar dua milyar. Dari ancaman itu membuat nyali seolah menciut. Dari mana asal uang sebanyak itu sedangkan dalam satu hari kerja saja belum tentu bisa menghasilkan uang lebih dari tiga ratus rupiah.

(Enteng sekali kalau bicara, coba saja sia ada di posisi gue pasti nggak bakal sanggup deh. Melayani para hidung belang dengan karakter berbeda sungguh menguras energi. Apa lagi kalau sudah ketemu sama pria dengan nafsu tinggi badan di bikin remek sampe hampir mati rasa) Gumam Tirani sembari mengeraskan rahang. Sadar dirinya hanya dijadikan sapi perah oleh Bunda Siska.

Andai ada pekerjaan dengan bayaran tinggi tiap harinya, pasti Tirani akan memilih bekerja dua puluh empat jam penuh ketimbang harus bekerja demi membahagiakan orang lain. Pernah juga ketika badan sudah lelah tapi masih di tuntut untuk tetap fit, di situlah muncul rasa ingin mengakhiri. Pura pura menikmati menjadi solusi paling ampuh baginya meski hasrat bercinta telah sirna.

"Tapi semua perjanjian semula masih berlaku kan, Bun? Setiap seminggu sekali aku masih bisa libur, kan? Nggak mungkin dong aku tidak pulang lalu bagaimana dengan kedua putriku?" Wanita hina belum tentu memikirkan kesenangan pribadi, karena sebagian orang terpaksa masuk dalam lubang dosa demi mencukupi kebutuhan hidup.

Bunda Siska memungut baju Tirani "Masalah itu Bunda akan konsultasi sama Pria itu dulu, sekarang kamu boleh langsung berkemas dari sini, di luar sudah ada supir menunggu kamu"

Setelah mendapat perintah dari Bunda Siska tentu saja Tirani langsung bergegas menuju rumah tersebut dengan di antar seorang supir pribadi yang telah di siapkan oleh Pria tanpa identitas tersebut.

"Eh kalian sudah dengar gosip terbaru tentang Tirani Belum? Dengar dari Bunda Siska nih ya katanya dia dipungut sama Pria tajir lho, sampai katanya Pria itu mengeluarkan banyak duit, terus semua fasilitas mewah tersedia buat Tirani" Bebetapa rekan kerja Tirani merasa iri, melihat kawan mereka mendapat keberuntungan besar.

"Wah....enak banget ya si Tirani itu kapan dong kita bisa punya Sugar Daddy setajir itu" Sambung beberapa orang lainnya.

"Kalian tidak sebanding sama anak gue. Jadi jangan pernah bermimpi tentang itu, oke? Lanjut kerja sono jangan banyak menghayal deh " Tiba tiba saja Bunda Siska sudah berdiri dibelakang mereka.

Sontak saja mereka langsung menundukkan pandangan mereka "Maaf, Bunda bukan maksud kami untuk...."

Belum ssmpat berkata lebih,Bunda Siska langsung berjalan melintasi mereka "Lain kali kalian harus belajar dari Tirani biar banyak pria tertarik sama kalian" Sembari mengibaskan sebuah kipas lipat.

"Maafkan mama sayang semua bukan pilihan mama tapi keadaan sudah memaksa mama untuk menjadi seperti sekarang ini" membelai sebuah foto pada galeri ponselnya.

Di sepanjang jalan ia melihat foto kedua anak kembarnya yang telah ia titipkan kepada seseorang. Identitas wanita malam membuatnya begitu berhati hati sehingga tidak banyak orang tau jika dia adalah wanita malam. Sejak kelahiran kedua putri kecilnya Tirani kerap menahan rindu, karena selama ini hanya beberapa kali saja bertemu dengan kedua putrinya itu. Ia menyewa jasa pengasuh untuk menjaga kedua buah hatinya. Setiap seminggu sekali Tirani akan pulang untuk sekedar melepas rasa rindunya kepada kedua putri kecilnya. Warga sekitar hanya tau bahwa Tirani bekerja pada sebuah perusahaan besar dikota. Meski begitu mereka sempat menaruh curiga karena dari gerak geriknya sudah terlihat bahwa dia bukanlah wanita baik baik.

"Waw....ini beneran rumah apa istana" Kedua mata membulat sempurna dengan mulut mengangga membentuk huruf O, kagum melihat betapa mewahnya rumah tersebut. nuansa mewah begitu pekat dengan paduan warna putih bersih dan gold. Semua benda didalamnya begitu menyilaukan mata, kursi kayu mengkilap dan meja sepanjang lima meter menjadi pusat perhatian Tirani "Astaga, meja ini seharga satu mobil" mengusap tiap inci tepi meja saking tidak percaya mendapat rumah semegah istana. Seisi rumah begitu mewah, beberapa guci mahal tertata rapi pada setiap sudut ruangan.

"Sebenarnya siapa latar belakang Pria itu, kenapa dia bisa menyuguhkan kemewahan hanya untuk wanita sepertiku?" Tirani sendiri merasa heran kenapa ada oramg sebaik pria itu dslam dunia pahit ini. Sejak bertemu drngannya berberapa kali jaminan kehidupan sempurna ia miliki. Seolah ia mandi di atas uang.

Pandangan mata Tirani tertuju pada anak tangga "Kamar utama pasti barada diatas" Meletakkan koper lalu berjalan perlahan menapaki anak tangga. Setelah sampai dikamar ia langsung terbelalak melihat beberapa foto dirinya, nampak dari hasil foto tersebut jika Pria itu selama ini telah memata matai kehidupannya.

"Ck....mang gila tuh orang" Berjalan mendekat dan tiba tiba saja suara ponsel diatas meja berdering keras.

"Hp siapa ini...." menggapai ponsel lalu melihat sekeliling, takut ada seseorang disana.

Dari jarak jauh seorang Pria tengah memantau ponselnya, memperlihatkan semua yang dilakukan Tirani dalam kamar tersebut. Tanpa sepengetahuan Tirani hamlir seluruh ruangan terpasang Cctv, jadi setiap pergerakan pasti si Pria bisa mengetahuinya "Dasar bodoh kenapa dia tidak mengangkat panggilan dari saya...." Dengan melipat kedua kaki tepat di atas meja, ia berusaha keras menghubungi Tirani. Setslah merasa tidak direspon sang Pria lalu mengirim sebuah pesan singakat (Angkat telepon saya) Tulisnya dalam pesan singkat.

Setelah membaca isi pesan jelas kalau ponsel itu sengaja di berikan kepadanya untuk komunikasi lebih lanjut. Tirani segera mengangkat teleponnya selah berdering berulang kali. "Halo honey, bagaimana kebar kamu? Saya sangat merindukan kamu" Nada suara itu membjat bulu kudu berdiri. Tirani si gadis kupu kupu malam memang kerap kali mengalami kejadian seperti itu tapi entah kenapa ketika mendengar suara sang Pria misterius itu nyalinya menciut.

"Kenapa diam? Jangan hanya berdiri terus coba duduk biar terlihat anggun" Ucap si Pria lagi.

Tirani terkejut bagaimana bisa seseorang tau bahwa dia sedang berdiri "Siapa bilang gua berdiri, orang gue tiduran kok"

"Siapa suruh kamu berkata kasar sama saya, ingat kamu sudah menjadi milik saya jadi kamu tidak berhak berkata kasar" Menarik juga melihat sikap Tirani, ketika di atas ranjang dia begitu lincah dengan ******* penuh gairah. Namun, ketika saling berjauhan nada bicaranya begitu ketus dan jutek.

"Tidak kok siapa yang berkata kasar, gue...."

"Ssssttt....sekali lagi kamu bicara Elo Gue maka lihat apa pembalasan saya. Pokoknya mulai sekarang kamu harus memanggilku dengan sebuatan Tuan karena kamu adalah budakku"

Mendengar kalimat tersebut Tirani mulai kesal, tangan kiri mengepal erat seolah ingin sekali menghajar sang pria misterius tersebut.

"Kenapa nada bicara kamu begitu tinggi, honey. Tidakkah kamu ingat ketika kita mendesah bersama? Itu sangat membuatku teringat suaramu selalu" Sengaja menggoda Tirani karena memang dia begitu suka melihat wanitanya marah.

Tirani nampak menggenggam erat ponsel lalu mematikan telepon.

"Menarik juga wanita ini" Decak kagum terus keluar dari mulutnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!