Ngga bisa menghindar

Rihana merasa sangat ngga tenang di kubikelnya. Mengetahui Alexander ada di sini. Di perusahaan tempatnya bekerja.

Mengingat Alexander selalu membuat hidupnya seperti naek rolecoaster. Kadang di terbangkan ke atas tapi dengan cepat pula dihempaskan ke dasar. Di terbangkan lagi dan dihempaskan lagi. Begitu berulang ulang.

Hampir sebagian besar perempuan di SMAnya mengidolakan Alexander. Tapi apa dia yang ke ge-er an. Rihana selalu merasa kalo Alexander naksir dirinya walaupun laki laki menawan itu menutupinya dengan sikap cueknya. Bahkan dia memanggil Rihana berbeda dari yang seharusnya. Alexander memanggilnya Zira ngga hanya saat mereka berdua. Memang nama lengkapnya Rihana Fazira.

Tapi teman teman dan beberapa guru yang kerap membandingkannya membuat Rihana insecure.

Rihana tau masih banyak yang lebih cantik darinya, lebih pintar. Dan terakhir yang membuatnya tersadar. Banyak teman teman perempuannya yang kaya raya.

Rihana ngga kaya. Dia hanya anak yang diasuh ibu panti setelah mamanya meninggal dunia. Dan papanya ngga tau ada dimana.

Setelahnya Rihana memilih menjauh. Rihana lebih menatap Alexander saat laki laki itu ngga tau. Lagi pula Alexander ngga pernah mengatakan apa apa padanya.

Sampai mereka berpisah pun, Alexander ngga mengatakan apa pun. Memang sakit menyimpan rasa suka sendiri dan secara diam diam.

Sekarang, setelah hampir enam tahun, Rihana melihatnya. Sangat dekat. Mereka hanya berjarak beberapa langkah saja.

Untung tadi dia bisa menghindar. Tapi sampai kapan? Jika Alexander merupakan klien perusahaannya, dia pasti akan sering menginjakkan kakinya di sini. Artinya masih ada kesempatan buat Alexander mengenalinya.

Rihana ngga peduli dengan perasaan Alexander seperti apa padanya saat ini. Yang jelas hati Rihana masih sangat terluka jika melihat laki laki itu. Pasti nantinya akan mengganggu kinerjanya. Karena dengan melihat Alexander, Rihana akan hilang konsentrasi. Dia juga akan kehilangan kekuatannya.

Kenapa orang orang dari masa lalunya muncul lagi dalam waktu hampir ngga berjarak?

Rihana hanya ingin bekerja..Punya uang banyak yang natinya akan membuatnya bisa membahagiakan ibu Saras, mba mba yang merawat panti, juga adik adiknya yang masih SD.

Beberapa kali Rihana menghela nafas panjang.

Syukurlah waktu berjalan cepat. Jam pulang kerja tercapai. Dan sedikit melegakan karena ngga bertemu Alexander dan papanya.

"Ayo pulang, Ri," ajak Puspa. Di sampimgnya ada Winta. Akhirnya Winta ngga bisa menolak di antar jemput Puspa.

Langkah Rihana terhenti saat lift yang membawa mereka ke basemen.

Rihana lengah. Dia tak tertutupi oleh kedua temannya, bahkan pegawai lainnya. Laki laki itu ternyata pantang menyerah. Dia berdiri bersama Herdin di depan mobil mereka. Seperti sengaja mencarinya diantara puluhan karyawan.

Tunggu! Pikirannya mulai terbuka. Jangan jangan Alexander tadi melihatnya dalam seragam putih hitamnya.

Bodoh! Umpatnya dalam hati.

Kini matanya saling bersitatap dengan Alexander. Wajah laki laki itu sejenak nampak terkejut tapi kemudian.sinar matanya berubah menyorot lembut.

Rihana memalingkan wajahnya kemudian, berjalan di belakang tubuh Puspa. Tapi memang sudah terlambat.

"Itu laki laki yang kita lihat di kantin, kan?" tukas Winta sambil memberikan senyun manisnya pada dua mahluk ganteng itu.

"Alexander Monoarfa. Siapa yang dia tunggu, ya," ucap Puspa penasaran. Sama seperti Winta, dia pun memberikan senyumnya pada dua laki laki ganteng dan penuh pesona itu.

Berbeda dengan Rihana yang hanya menunduk. Dia pun cepat cepat masuk ke dalam mobil temannya itu.

Di dalam mobil, Rihana yang melihat melalui kaca belakangnya dengan panik karena Alexander juga masuk ke dalam mobil bersama Herdin. Mobil Alexander pun mengikuti mobil Puspa.

Kedua temannya ngga menyadari hal itu dan terus saja ribut membicarakan Alexander dan temannya dengan rasa kagum dan.saling melempar tawa.

Rihana sudah terbiasa melihat para perempuan yang terkagum kagum dan sangat memuja mereka.

Rihana menarik nafas lega ketika melihat mobil yang dibawa Alexander terjebak lampu merah.

Lega rasanya. Untungnya Puspa mengantarkan Winta dulu. Rihana ngga tau apa maksudnya Alexander membuntuti mobil yang dia naeki. Secara mereka sudah selesai walaupun ngga ada yang secara eksplisit memulainya.

"Sampai besok," kata Puspa sambil melambaikan tangannya.

"Ya, makasih," sahut Rihana balas melambaikan tangan saat melepas kepergian Puspa.

Setelah mobil temannya ngga terlihat, Rihana memutar badannya untuk berjalan ke arah kosnya yang berada di dalam gang.

Tapi tubuhnya membeku saat melihat sosok Alexander yang ternyata sudah berada di depannya kini.

"Hai, Zira," sapa Alexander dengan senyum sumringah di wajah tampannya. Dia berdiri dengan kedua tangan berada di saku hodienya. Matanya menyorot rindu(?)

Entahlah. Rasanya begitu. Jantung Rihana berdetak sangat keras.

*

*

*

"Kamu lagi ngapain?" tanya Herdin yang sedang menyetir. Matanya terfokus menguntit mobil yang berada di depannya.

"Aku sedang membuka paksa file pegawai baru," katanya dengan tangan dan mata mengarah pada ponselnya.

"Lo sampai menghack sistem keamanan perusahaan hanya demi seoranga Rihana?" kekeh Herdin.

"Ngga perlu sampai begitu. Ternyata penerimaan oegawai baru itu di posting secara resmi." Mata Alexander terus mencari.

Kemudian bibirnya mengulumkan senyum tanda dia berhasil.

"Yah, kita terjebak lampu merah," seru Herdin kesal.

"Ngga apa apa. Aku sudah dapat nomer ponsel Rihana," ujar Alexander tenang.

"Syukurlah. Gue pikir lo akan marah," kekeh Herdin lega.

Alexander tertawa.

Lo terselamatkan.

Dengan mudahnya dia melacak tujuan mobil yang membawa Ziranya.

Diam diam Herdin meliriknya saat mengikuti instruksi jalan yang harus diambilmya.

Wajah itu nampak sangat lega. Herdin juga tau kisah cinta diam diam keduanya.

Sepertinya akan berlanjut, batinnya terkekeh.

Mobil itu mampir ke sebuah rumah dan menurunkan penumpang yang diyakini keduanya bukan Rihana.

Kemudian mobil itu bergerak lagi.

"Temannya kelihatan baik sampai mau mengantar pulang," komentar Herdin dengan senyum miring.

"Ya."

Tapi saat mobil itu kembali berhenti di depan sebuah gang, keduanya saling pandang.

"Beneran lo mau nyamperin?" tanya Herdin sambil melihat penampilan mewah sahabatnya.

"Bisa bisa tetangganya mengira Rihana diantar om om," sambungnya lagi.

Alexander membuka jas mahalnya dan mengambil hodie hitamnya.

Dia mengenakannya dengan cepat.

"Udah oke?" tanya Alexander sambil menangkupkan topi hodie itu di kepalanya.

"Oke." Herdin memberikan dua jempol tangannya.

*

*

*

"Apa kabar?" tanya Alexander lagi.

"Alex..." Bibir Rihana bergetar setelah berhasil menyebut namanya.

"Ya. Kamu tinggal di dekat sini?" tanya Alexander sambil melihat ke dalam gang yang diterangi lampu seadanya. Untuk ukuran mobil kecil, gang ini masih memberikan sedikit sisa jalan.

"Ya."

"Bisa kita mampir di kafe itu?" tunjuk Alexander pada kafe yang hanya berjarak beberapa meter saja dari tempat mereka berada.

Karena baru jam tujuh malam, kafe itu merupakan alternatif tempat terbaik untuknya saat ini berbicara dengan Rihana. Setelah sekian lama mereka terpisah.

"Aku udah kenyang," tolak Rihana cepat. Tapi apesnya, perutnya malah berbunyi cukup nyaring.

Alexander tertawa melihat wajah malu Rihana.

"Aku traktir. Nanti setelah gajian, kamu gantian, ya," katanya sambil menggandeng tangan Rihana dan menariknya agar mengikutinya.

"Alex," kaget Rihana melihat sikap agresif Alexander. Bukannya selama ini dia lempeng aja.

"Apa?" senyum Alexander semakin membuat dada Rihana penuh bunga.

Rihana menggeleng cepat seraya berpaling, menyembunyikan rona merah di wajahnya.

Alexander tersenyum lagi sambil terus melangkah. Genggaman tangannya dieratkannya.

Ada yang hangat mengalir dari genggaman Alexander di tangannya. Dulu Alexander ngga pernah begini. Rupanya berada sangat lama di luar negeri bisa merubah karakter seseorang dengan drastis.

Jujur Rihana bahagia dengan sikap Alexander. Dia pun melirik wajah tampan yang tepat berada di sampingnya. Jangan tanyakan berapa besar rasa rindunya pada laki laki yang selalu bercokol di relung hatinya. Sangat besar, tak bisa dijabarkan dengan jumlah angka.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

semoga kebahagian memeluk Rihana pada akhirnya....

2024-03-17

2

Flo aja

Flo aja

senangnya hati yg lagi berbunga bunga

2024-01-19

2

✨imouto_sora"~

✨imouto_sora"~

Membayangkan jimin jatuh cinta terhadapku🗿

2024-01-17

3

lihat semua
Episodes
1 BLURB
2 Nama yang Nyata
3 Sakit di hati
4 Puzzle yang hilang
5 Bertemu lagi dengan 'papa'
6 Melihat Alexander Monoarfa
7 Keraguan Alexander
8 Ngga bisa menghindar
9 Takut ditolak
10 Jati diri Rihana
11 Ancaman mami
12 Ingatan Dewan Iskandardinata
13 Dilamar
14 Dosa yang menyiksa
15 De ja vu
16 Bertemu Kakek dan Nenek
17 Membuat Panik
18 Membagi sedikit beban
19 Mengantar Rihana
20 Rekaman CCTV
21 Membandingkan
22 Kecewa
23 Perasaan Bersalah yang amat sangat
24 Hati Alexander
25 Hari yang Berat
26 Berusaha Lagi
27 Terbuka dengan Jelas
28 Alexander yang keras kepala
29 Waktu yang dibutuhkan Aurora
30 Pulang
31 Membuktikan
32 Alexander dan Rihana?
33 Efek Tindakan Alexander
34 Dipindahkan?
35 Berusaha Bertahan
36 DNA yang sama
37 Semakin terbuka
38 Menuju Pengakuan
39 Pasangan yang Manis
40 Trust Me
41 Di kamar mama
42 Kumpul sepupu
43 Ditunggu Pacar
44 Meeting bersama si kembar
45 Terang terangan
46 Gagal
47 Cerita Oma Opa yang lain
48 Permintaan Seorang Ayah
49 Berani Membalas
50 Niat Dating
51 Rencana Dating yang mengganggu
52 Keinginan Aurora
53 Berhasil?
54 Khawatir
55 Kenyataan yang baru Dewan ketahui
56 Kenyataan yang sangat menyedihkan
57 Terguncang
58 Kenyataan yang satu persatu terbuka
59 Semakin jelas
60 Direstui
61 Celanya Bidadari
62 Isi hati Rihana
63 Rasa Bersalah dan Kecewa
64 Ortu Alexander yang sudah tau
65 Ke gap
66 Draft
67 Keberpihakkan
68 Emosi
69 Yang selama ini dirahasiakan
70 Dijodohkan
71 Perdebatan
72 Emosi
73 Amcaman Aurora
74 Jadi Lebay
75 Menyesakkan
76 Terpukul
77 Berbagi cerita sedih
78 Surat Dilara
79 Menemani Aurora
80 Flashback kepergian Aurora saat jam makan siang kemarin
81 Berita Duka
82 Penyelidikan Xavi
83 Kemarahan Papa Alexander
84 Analisa
85 Memghilangkan bukti
86 Membantu Aurora
87 Mulai tampak jelas
88 Rapat Keluarga
89 Perkataan jujur Alexander
90 Kepergian yang mengundang tanya
91 Rekaman CCTV
92 Kesedihan yang sama
93 Herdin dan Puspa
94 Move on
95 Mulai Nyaman
96 Keluarga Alexander
97 Berita yang Viral
98 Konferensi Pers
99 Alexander yang mengagumkan
100 Kegilaan Irena
101 Mesranya Alexander
102 Tiga Lusin Lingerie
103 Percaya
104 Viral lagi
105 Ngga Peduli
106 Hamil juga
107 Melepas Rindu
108 Gagal lagi?
109 Ngga Tenang
110 Galau
111 Gagal Move on.
112 Jadi Fitting
113 The last chance
114 Herdin dan Puspa
115 Perhatian Rihana
116 DOR
117 DOR part 2
118 Kesadaran yang terlambat
119 Patah hati?
120 Keputusan Daiva
121 Kalandra dan Adriana
122 Kalandra dan Adriana part 2
123 Nayara dan Ansel
124 Akhirnya Nikah
125 Pasangan lainnya
126 Polemik Cinta
127 Bulan madu, patah hati dan marah
128 Episode Kalandra
129 Masih Kalandra(dijodohkan)
130 Kalandra-Adriana (sesak)
131 Honeymoon
132 Gara gara lift (Kalandra-Adriana)
133 Undangan?
134 Kena prank
135 Cemburu
136 Sudah ketahuan? (Emra&Kiara)
137 Menyangkal (Emra dan Kiara)
138 Rencana tiga sepupu
139 Sudah Ketahuan
140 Kesalnya Adriana
141 Membantu Kalandra
142 Honeymoon
143 Fokus Emra
144 Kabar yang ditunggu
145 Emra-Kiara
146 Emra-Kiara dan keputusan Xavi
147 Zerina yang egois
148 Kebahagiaan keluarga Aurora
149 Menuntaskan Rindu
150 Berpisah?
151 Perasaan Nidya
152 Resah
153 Jodoh buat Kirania dan Nidya
154 Negoisasi
155 Terima?
156 Marahnya Mama Aiden
157 Tentang Xavi
158 Permintaan Zerina
159 Keputusan Xavi dan kisah manis Hazka-Kirania
160 Fathan ngga bisa jujur
161 Niat Fathan sudah bulat
162 Persiapan lamaran
163 Kumpul calon ipar
164 Cerita Emir
165 Terpesona
166 Masa lalu Daniel
167 Mengenang Nadine
168 Masih Flashback
169 Target Emir
170 Di bawa Emir terbang
171 Kencan Emir
172 Rahasia Player Daniel yang diketahui Emir
173 Cinta dan Rindu
174 Tanggung Jawab
175 Restu
176 Restu part 2
177 Rakyat jelata
178 Klarifikasi
179 Bukan teman
180 Memberikan pelajaran dan lamaran Xavi
181 Flashback dua hari yang lalu.
182 Paper Bag
183 Terbongkar
184 Pernyataan Cinta Emir
185 Sidang Emir
186 Tamat
187 Pengumuman
188 pengumuman cerita baru
Episodes

Updated 188 Episodes

1
BLURB
2
Nama yang Nyata
3
Sakit di hati
4
Puzzle yang hilang
5
Bertemu lagi dengan 'papa'
6
Melihat Alexander Monoarfa
7
Keraguan Alexander
8
Ngga bisa menghindar
9
Takut ditolak
10
Jati diri Rihana
11
Ancaman mami
12
Ingatan Dewan Iskandardinata
13
Dilamar
14
Dosa yang menyiksa
15
De ja vu
16
Bertemu Kakek dan Nenek
17
Membuat Panik
18
Membagi sedikit beban
19
Mengantar Rihana
20
Rekaman CCTV
21
Membandingkan
22
Kecewa
23
Perasaan Bersalah yang amat sangat
24
Hati Alexander
25
Hari yang Berat
26
Berusaha Lagi
27
Terbuka dengan Jelas
28
Alexander yang keras kepala
29
Waktu yang dibutuhkan Aurora
30
Pulang
31
Membuktikan
32
Alexander dan Rihana?
33
Efek Tindakan Alexander
34
Dipindahkan?
35
Berusaha Bertahan
36
DNA yang sama
37
Semakin terbuka
38
Menuju Pengakuan
39
Pasangan yang Manis
40
Trust Me
41
Di kamar mama
42
Kumpul sepupu
43
Ditunggu Pacar
44
Meeting bersama si kembar
45
Terang terangan
46
Gagal
47
Cerita Oma Opa yang lain
48
Permintaan Seorang Ayah
49
Berani Membalas
50
Niat Dating
51
Rencana Dating yang mengganggu
52
Keinginan Aurora
53
Berhasil?
54
Khawatir
55
Kenyataan yang baru Dewan ketahui
56
Kenyataan yang sangat menyedihkan
57
Terguncang
58
Kenyataan yang satu persatu terbuka
59
Semakin jelas
60
Direstui
61
Celanya Bidadari
62
Isi hati Rihana
63
Rasa Bersalah dan Kecewa
64
Ortu Alexander yang sudah tau
65
Ke gap
66
Draft
67
Keberpihakkan
68
Emosi
69
Yang selama ini dirahasiakan
70
Dijodohkan
71
Perdebatan
72
Emosi
73
Amcaman Aurora
74
Jadi Lebay
75
Menyesakkan
76
Terpukul
77
Berbagi cerita sedih
78
Surat Dilara
79
Menemani Aurora
80
Flashback kepergian Aurora saat jam makan siang kemarin
81
Berita Duka
82
Penyelidikan Xavi
83
Kemarahan Papa Alexander
84
Analisa
85
Memghilangkan bukti
86
Membantu Aurora
87
Mulai tampak jelas
88
Rapat Keluarga
89
Perkataan jujur Alexander
90
Kepergian yang mengundang tanya
91
Rekaman CCTV
92
Kesedihan yang sama
93
Herdin dan Puspa
94
Move on
95
Mulai Nyaman
96
Keluarga Alexander
97
Berita yang Viral
98
Konferensi Pers
99
Alexander yang mengagumkan
100
Kegilaan Irena
101
Mesranya Alexander
102
Tiga Lusin Lingerie
103
Percaya
104
Viral lagi
105
Ngga Peduli
106
Hamil juga
107
Melepas Rindu
108
Gagal lagi?
109
Ngga Tenang
110
Galau
111
Gagal Move on.
112
Jadi Fitting
113
The last chance
114
Herdin dan Puspa
115
Perhatian Rihana
116
DOR
117
DOR part 2
118
Kesadaran yang terlambat
119
Patah hati?
120
Keputusan Daiva
121
Kalandra dan Adriana
122
Kalandra dan Adriana part 2
123
Nayara dan Ansel
124
Akhirnya Nikah
125
Pasangan lainnya
126
Polemik Cinta
127
Bulan madu, patah hati dan marah
128
Episode Kalandra
129
Masih Kalandra(dijodohkan)
130
Kalandra-Adriana (sesak)
131
Honeymoon
132
Gara gara lift (Kalandra-Adriana)
133
Undangan?
134
Kena prank
135
Cemburu
136
Sudah ketahuan? (Emra&Kiara)
137
Menyangkal (Emra dan Kiara)
138
Rencana tiga sepupu
139
Sudah Ketahuan
140
Kesalnya Adriana
141
Membantu Kalandra
142
Honeymoon
143
Fokus Emra
144
Kabar yang ditunggu
145
Emra-Kiara
146
Emra-Kiara dan keputusan Xavi
147
Zerina yang egois
148
Kebahagiaan keluarga Aurora
149
Menuntaskan Rindu
150
Berpisah?
151
Perasaan Nidya
152
Resah
153
Jodoh buat Kirania dan Nidya
154
Negoisasi
155
Terima?
156
Marahnya Mama Aiden
157
Tentang Xavi
158
Permintaan Zerina
159
Keputusan Xavi dan kisah manis Hazka-Kirania
160
Fathan ngga bisa jujur
161
Niat Fathan sudah bulat
162
Persiapan lamaran
163
Kumpul calon ipar
164
Cerita Emir
165
Terpesona
166
Masa lalu Daniel
167
Mengenang Nadine
168
Masih Flashback
169
Target Emir
170
Di bawa Emir terbang
171
Kencan Emir
172
Rahasia Player Daniel yang diketahui Emir
173
Cinta dan Rindu
174
Tanggung Jawab
175
Restu
176
Restu part 2
177
Rakyat jelata
178
Klarifikasi
179
Bukan teman
180
Memberikan pelajaran dan lamaran Xavi
181
Flashback dua hari yang lalu.
182
Paper Bag
183
Terbongkar
184
Pernyataan Cinta Emir
185
Sidang Emir
186
Tamat
187
Pengumuman
188
pengumuman cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!