19

Seminggu kemudian, kini Nayya yang sedang dalam tidur nya bermimpi sesuatu. Nayya pun terbangun lalu menggeleng, “Tidak. Jangan lakukan itu. Aku tidak bisa.” Ucap Nayya menangis.

Nayya segera melihat jam dinding di kamar nya itu pun lalu dia segera berwudhu dan melaksanakan sholat malam dan berdoa mengadu dalam sholat nya itu. Dia memohon agar mimpi nya itu tidak terwujud sama sekali. Dia takut jika itu terjadi dan dia pastikan bahwa dia tidak akan bisa menerima nya.

Bagaimana tidak? Mimpi nya itu adalah di mana dia sedang bersama ketiga buah hati nya sedang dalam perjalanan dengan menggunakan mobil lalu mereka mengalami kecelakaan tunggal dan ketiga buah hati nya itu meninggal di tempat meninggalkan nya sendiri.

“Ya Allah … aku mohon jangan ambil mereka dariku. Kau sudah mengambil matahariku. Aku mohon jangan ambil cahaya yang sudah dia tinggalkan untukku. Aku tidak akan bisa menerima nya sama sekali. Aku akan hancur nanti jika itu terjadi. Mungkin kehilangan suami aku masih mampu bertahan dan pikiranku ini masih sedikit waras tapi jika kehilangan mereka bukan aku tidak akan sanggup bertahan lagi dan akan lebih memilih mati saja menyusul mereka.” Adu Nayya menangis tersedu-sedu.

“Aku akan lakukan apapun yang terpenting jangan ambil mereka dariku. Aku mohon ya Allah. Aku tidak akan bisa hidup tanpa mereka. Aku sedang rapuh saat ini. Aku mohon jangan buat aku semakin buruk.” Lanjut Nayya masih menangis. Sejadah dan mukenah yang dia gunakan itu sudah basah dengan air mata nya.

Bukan kah memang benar seorang wanita ketika berstatus istri dia tidak akan bisa memilih jika di hadapkan pada pilihan antara memilih suami atau anak-anak nya. Itu adalah pilihan yang sulit dan percaya lah tidak ada yang bisa memilih di antara kedua pilihan itu. Kedua nya adalah pilihan yang sulit karena sama-sama orang yang dia kasihi dan juga dia cintai.

Setelah hampir satu jam, Nayya mengadu dan mengungkapkan segala keluh kesah nya itu. Dia segera keluar kamar nya dan menuju kamar di mana ketiga buah hati nya tidur. Nayya segera berbaring di ranjang putri nya tapi sebelum nya dia memberikan kecupan untuk kedua putra nya yang sedang terlelap dan tidur mereka.

Nayya menatap ketiga buah hati nya itu dan menghafal wajah mereka, “Jangan sampai itu terjadi. Kalian tidak boleh meninggalkan bunda.” Ucap Nayya lalu memeluk putri nya itu. Nayya tidak lagi bisa terlelap. Dia terjaga sampai waktu subuh. Dia tidak bisa memejamkan mata nya dan tetap memikirkan apa yang ada dalam mimpi nya itu. Mimpi nya itu terasa sangat nyata hingga membuat nya ketakutan.

***

Di sisi lain juga, Afnan terbangun dan dia tidak bisa terlelap lagi. Mata nya sudah terjaga dan tidak bisa dia pejamkan lagi. Pikiran nya sudah di penuhi kekhawatiran terhadap Nayya.

“Ada apa denganmu Nay? Kenapa aku memikirkanmu? Apa sesuatu telah terjadi padamu?” tanya Afnan pada diri nya sendiri.

Beragam pertanyaan yang muncul dalam benak nya walaupun tidak kunjung mendapat jawaban. Pada akhir nya Afnan pun memilih melakukan sholat malam juga karena masih ada waktu untuk itu.

“Ya Allah … aku tidak punya permintaan untuk diriku sendiri. Aku hanya memohon Nayya bahagia saja. Apapun yang dia inginkan tercapai. Jangan buat dia bersedih lagi.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!