Bab. 18
Sedari masuk ke restoran yang terlihat sangat mewah, di tambah lagi di sini sekarang Yuan berhadapan dengan keluarga besar dari suaminya. Membuat gadis itu merasa kurang nyaman. Terlebih lagi mereka tidak kenal sama sekali sebelumnya.
"Kenapa Sayang? Nggak enak ya makanannya?" tanya mami Dilla yang sedari tadi memperhatikan menantunya.
Buka karena apa. Mami Dilla sangat bersyukur karena ternyata putra sulungnya yang selama ini tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita dan sempat menolak perjodohan, hingga berakhir dipermalukan. Justru sekarang mendapatkan seorang istri yang tampak imut dan manis di matanya.
Yuan menggeleng serta menampilkan senyuman manisnya.
"Enak kok, Tan—"
"Mami! Panggil Mami. Sama kayak Rio dan yang lainnya, oke?" Potong mami Dilla ketika Yuan memanggilnya dengan sebutan tante.
Yuan mengangguk kaku. Lalu menatap ke arah Rio ketika tangannya digenggam dengan begitu lembut oleh pria itu.
"Jangan keras-keras seperti itu, Mi. Kasihan Yuan takut sama Mami," timpal Rio memperingati mami nya.
Mami Dilla terperangah melihat putranya membela gadis yang baru diculik dan dijadikan istri tadi malam.
"Cieee ... Mami udah kalah saing sekarang," goda Zacky dengan sengaja. Melirik ke arah Rio lalu menatap ke arah kakak iparnya, Yuan.
"Hai," sapa Zacky pada Yuan.
Yuan yang merasa di sapa pun tersenyum sembari menganggukkan kepala samar.
"Hai juga," sapanya ramah.
Zacky mengulurkan tangan ke arah Yuan sembari berkata, "Kenalin, Zacky. Adiknya Mas Rio yang paling ganteng," ucap Zacky seraya menunggu sambutan tangannya pada Yuan.
Sementara itu Yuan merasa canggung. Namun, kalau tidak dia sambut, akan aneh rasanya. Sedangkan dirinya tidak suka bersikap sok kenal seperti sekarang ini. Tetapi justru di paksa oleh keadaan.
"Yu-Yuan," sahut Yuan sembari mengulurkan tangannya ke arah Zacky. Berniat untuk menyambut uluran tangan Zacky.
Akan tetapi, belum sempat tangan mereka saling berjabat, Rio lebih dulu menari tangan Yuan dan menggenggamnya kembali.
"Nggak perlu sampai pegang-pegang. Tadi juga udah pegang, kan?" cegah Rio menatap tajam ke arah Zacky.
Bukannya takut, tawa Zacky malah semakin pecah saja. Pria itu sangat suka sekali membuat kakaknya naik pitam.
"Ya elah, pegangan tangan doang loh, Mas. Pelit banget, sih!" protes Zacky. "Nggak apa-apa kan Kakak Ipar kalau gue berjabat tangan sama lo?" tanya Zacky yang beralih pada Yuan.
Yuan mengangguk dan tersenyum ke arah Zacky.
"Nggak apa-apa, Kak. Nggak rugi juga kok," sahut Yuan yang langsung mendapat tatapan penuh arti dari Rio.
"Yaang ....!" desis Rio menatap tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Yuan barusan.
"Kenapa memangnya, Pak? Kan cuma jabat tangan doang. Nggak apa-apa kali, Pak. Jaga silaturahmi namanya," balas Yuan yang semakin membuat Rio gemas.
Kali ini bukan hanya Zacky saja yang menertawakan sikap posesif Rio pada istrinya. Mami Dilla dan Zuma pun juga tertawa melihat sikap Rio yang kekanakan menurutnya. Lebih lagi mengenai panggilan Yuan kepada Rio.
"Pak?" ulang Zacky yang tidak bisa menahan tawanya.
"Wajar saja, Kak. Orang Mas Rio kan gurunya Yuan. Jadi manggilnya ya nggak salah. Ya nggak, Yuan?" timpal Zuma dan mendapatkan anggukan kepala dari Yuan.
"Iya, Kak Zuma. Dia guru yang sangat galak," beritahu Yuan dengan nada lirih dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Zuma.
"Dia galak di sekolah, Sayang?" kali ini mami Dilla yang ikutan bertanya pada Yuan.
Lagi dan lagi Yuan mengangguk. "Iya, Mi. Galak buanget malah. Masa, telat lima detik aja juga dihitung terus disuruh berdiri di depan kelas. Kan nyebelin ya, Mi? Orang kayak gitu?"
Mami Dilla ingin sekali tertawa keras. Namun melihat wajah Rio yang mengeras pun ia urungkan. Lalu wanita itu mencondongkan tubuhnya ke depan. Meskipun masih jauh jaraknya dengan Yuan, karena terhalang oleh meja bundar yang memberi sekat di antara mereka.
"Sama kayak Papi dulu, Sayang. Tapi giliran dicueki, muanjanya minta ampun," ucap mami Dilla dengan suara lirih namun masih bisa di dengar oleh semua anggota keluarga yang lain. Pun begitu dengan Kendra yang langsung menegur.
"Sayang ...." tegur Kendra sembari menyenggol lengan istrinya.
Dilla menoleh sembari menepis tangan suaminya.
"Aku hanya bicara fakta, Mas. Karena emang Rio itu ya cerminannya kamu, Mas," sela mami Dilla. Lalu menatap ke arah menantunya lagi. "Minta dicueki terus, Sayang. Biar muanjanya nambah nambah juga. Nggak melulu kaku kayak kayu," ucap mami Dilla memberi trik kepada Yuan dengan kedipan sebelah mata.
Bukan hanya Kendra saja yang menghela napas secara kasar. Namun Rio juga. Mami nya secara tidak langsung membuat dirinya tersiksa, nantinya.
'Nggak dikasih tau aja dia udah cuek banget sama gue. Apa lagi malah di ajarin kayak gini. Nasib ... nasib.' batin Rio mendesaah pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-03-21
0
Mara
Sudah jatuh tertimpa tangga pula..si mami bukan kasih wejangan biar makin lengket 🤭
2023-08-26
2
Sandisalbiah
😂😂😂fix.. ibu mertua sefrekuensi nih Yuan.. asik tuh.. 😅😅
2023-08-01
1