Haikal memutuskan tidak jadi memakai baju kerja, setelah mandi dan langsung ambil baju santainya, setelah itu langsung duduk dikursi meja riang Okta
“ Hari ini, ayah tidak berangkat ke kantor, karena akan mendaftarkan mereka untuk menikah ke kantor KUA, dan hari ini juga akan menikahi mereka, supaya masalah dengan orang tuanya Anin selesai hari ini juga.” Ucap Haikal merasa lega karena asistennya mau bantuin Haikal
“ Bunda juga tidak menyangka mendapatkan menantu secepat ini, yah sudah kita sekarang ke rumahnya Anin supaya kita bisa beli baju untuk pernikahan anak kita siang ini, dan memberikan cincin semoga ukurannya cocok dengan jarinya Anin” Ucap Okta berharap, cincin pilihannya akan cocok dengan jarinya Anin.
“ Yah semoga saja sayang, kalo mereka menikah bukan masih sekolah saja, ayah berharap mereka punya anak, tapi harapan kita harus menunggu sampai mereka sudah selesai kuliah baru bisa memberikan cucu untuk
kita” Lanjut Haikal, yang sudah membayangkan menantunya bisa memberikan cucu pertama untuk Haikal dan Okta.
“ Kita harus sabar selama enam tahun sayang, supaya mereka bisa menyelesaikan pendidikan mereka sampai sarjana, walaupun mereka sepasang suami istri selama sekolah” Lanjut Okta yang tidak akan memaksa anak
anaknya memberikan cucu, karena sadar anaknya menikah dalam status pelajar yang mustahil memberikan mereka seorang cucu.
“ Yah sudah sekarang kita jemput orang tuanya Anin dan ajak mereka ke kantor KUA untuk menikahi anak anak kita, beli kebaya dan cincin untuk Anin.” Lanjut Haikal, Haikal merasa bersyukur karena pernikahannya Andika
dilaksanain secara sederhana.
Okta langsung ganti baju dan siap siap ke rumahnya Anin, supaya bisa urus pernikahannya anaknya bersama dan lebih cepet dari biasanya.
Dilain sisi,Anin dan Andika selama perjalanan ke sekolah sama sama diam, Anin dan Andika sibuk dengan fikiran masing masing, dan mereka tidak menyangka sebentar lagi akan menikah.
“ Andika, aku tidak menyangka hubungan kita seserius ini, apa kamu bahagia menikahi aku?” Tanya Anin malu, tapi Anin juga mau tahu pendapat Andika, yang sebentar lagi menjadi suaminya
“ Bahagia dong,kita cuman pulang malam saja membuat orang tua kita seheboh ini, apa lagi kita aktif kontak fisik yah dan memberikan mereka cucu, mereka lebih heboh lagi dari ini” Ucap Andika merasa heran dengan
orang tuanya, yang terlalu mempermasalahkan Andika dan Anin yang selalu pulang malam bersama.
“ Aku juga bahagia sekali akhirnya kamu sebentar lagi jadi suami aku, apa kamu memberikan aku kebebasan untuk main bersama temen temen?” Tanya Anin menatap Andika, berharap Andika tidak menjadi suami menyebalkan
“ Kalo tidak berlebihan yah aku tidak melarang sayang, lagian yang temen temen tahu kan, kita pacaran bukan suami istri, jadi yah aku yakin temen temen akan menghargai hubungan kita, aku percaya kamu bisa menjaga hati kamu untuk aku supaya bisa setia, begitu juga dengan aku akan setia dengan kamu, dan aku ingin pernikahan kita bukan selama sekolah saja” Lanjut Andika yang berharap pernikahannya, akan langgeng sampai menua bersama.
Anin nganggung dan janji akan menjaga perasaannya tetep untuk Andika dan berusaha untuk tidak berpaling, Anin ngajak Andika untuk melanjutkan perjalanannya ke sekolah, Anin dan Andika tidak sabar menunggu waktu pulang sekolah, untuk melakukan ijab Kabul.
Dilain sisi, Salsa menerima cincin pernikahan pemberian Okta untuk Anin, Salsa merasa bahagia sekali karena orang tuanya Andika juga sama seperti dirinya, setuju menikahi Andika dengan Anin dari pada kebiasaan pulang malam, bisa bisa membuat anak anaknya hilaf.
“ Semoga dengan mereka menikah seperti ini,Anin dan Andika lebih semangat belajar dan mereka bisa mengerjakan tugas sekolah dengan lancar.” Ucap Salsa berharap anaknya jauh lebih baik dari sebelumnya.
“ Amin, saya juga selalu cemas karena Andika selalu pulang malam setelah anterin Anin pulang, walaupun Andika anak laki laki tapi kan namanya orang tua tetep saja cemas, anaknya setiap kali ditegur selalu bilang, seperti tidak pernah muda saja” Ucap Okta terus terang dan sekarang lega, karena anaknya tidak akan seenaknya lagi
“ Sama saja jeng, Anin juga seperti Andika, setiap kali dimarahin pasti jawabannya seperti itu, kita sebagai orang tua kan kwatir dengan apa yang dilakukan anak, dan takut dampak negatifnya juga.” Lanjut Salsa yang tidak ingin, anaknya memberikan aib untuk keluarganya cuman karena Anin betah berlama lama dengan Andika
“ Semuanya beres, dan nanti siang anak anak sudah bisa menikah disini” Ucap Susantoso tiba tiba muncul, yang baru selesai ngurus surat surat persyaratan nikah untuk Anin dan Andika
“ Nanti kita jemput mereka ke sekolah, dan motornya Andika akan dibawa oleh asisten saya, supaya mereka pulang sekolah satu mobil, sekalian kita kasih arahan untuk mereka” Ucap Haikal, yang sudah hubungin asistenya untuk ambil motornya Andika di sekolah
“ Biarin mereka tidak pakai baju sekolah kesini, tapi sudah ganti baju, apa kepala sekolah dan guru harus tahu soal pernikahan ini?” Tanya Susanto yang tidak ingin ada salah faham, saat kepala sekolah mendapat kabar Andika tinggal dirumahnya Anin.
“ Tidak usah lah, kita saja orang tua yang datang, saudara juga tidak usah tahu, semuanya tahu saat Andika dan Anin menikah kedua kalinya saja jangan sekarang.” Lanjut Salsa yang tidak ingin Anin merasa malu karena harus menikah muda, karena sering pulang malam
“ Baiklah kalo begitu, sekarang kita tinggal menunggu anak anak pulang sekolah saja” Lanjut Okta merasa lega karena pendaftaran pernikahan anaknya berjalan dengan lancar, dan nanti siang langsung menikah.
Dilain sisi, Sulis temen deketnya Anin ngajak Anin untuk jalan jalan bersama, setelah pulang sekolah, Andika yang tahu jika Anin diajak pergi tentunya melarang karena nanti siang mereka akan menikah, bakal bahaya jika Anin pergi bisa bisa orang tuanya murka.
“ Anin nanti siang mau pergi dengan saya, jika mau ajak Anin pergi yah besok saja, jangan hari ini” Ucap Andika berusaha santai dan tidak kasih tahu, sebenarnya Anin pergi kemana
“ Maaf yah Sulis, besok saja yah, soalnya saya sudah janjian duluan dengan Andika” Ucap Anin, sejujurnya tidak enak hati, jika menolak ajakan temen deketnya, tapi Anin sadar nanti siang akan dilakukan ijab Kabul.
“ Iyah deh yang sudah punya pacar, besok saja deh kita jalan jalannya yah, jamnya akan saya kasih tahu nanti oke.” Lanjut Sulis pasrah, tidak bisa melarang Anin pergi dengan Andika, sejujurnya semenjak Anin berpacaran dengan Andika, waktu main bersama Anin lebih sedikit, karena Anin lebih banyak waktu bersama Andika.
Andika yang melihat Sulis kembali ke kursinya, sebenarnya merasa tidak tega, melarang Sulis ajak Anin pergi hari ini. tapi mau bagaimana lagi, jika hari ini adalah hari penting bagi hidupnya Andika dan Anin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Lama banget nunggu nya 6 tahun..😅
2023-05-08
1