Acara tersebut memang tidak berlangsung di kediaman Fardan, sang ayah. Rian Arsena adalah anak pertama dari Fardan dan Rida, Rena yang kedua dan Julaika menjadi bungsu.
Fardan berasal dari Palembang, dan tinggal di sana, namun tidak dengan Julaika, sejak dua tahun ini ia tinggal bersama Rian, sang kakak.
Kedua kakak julaika sudah menikah, dan Fardan ingin acara pernikahan bungsu nya di gelar secara besar.
Acara berlangsung di Jakarta Agar memudahkan Rasyid dan kerabat menghadiri acara tersebut.
Azlan Terus memindai wajah Julaika yang sudah pangling dan begitu cantik, tangan nya memang lihai dalam merias wajah wanita hingga terlihat berbeda dengan dirinya.
Sudah lama ia menggeluti dunia Rias, Sang ayah sebenarnya tidak setuju karena baginya itu adalah pekerjaan seorang wanita meskipun sekarang banyak pria yang menjadi perias pengantin, namun Sang ayah ingin Azlan meneruskan bisnisnya sebagai CEO perusahaan Heavy Industries. Perusahaan yang bergerak di semua jenis segmen teknik, peralatan listrik, dan elektronik. Perusahaan nya juga menyediakan solusi terintegrasi untuk beberapa industri mulai dari penerbangan komersial dan transportasi hingga pembangkit listrik dan turbin gas.
Namun Azlan tidak tertarik dengan dunia seperti itu, Ia lebih memilih dunia makeup dan fashion. Dan hal itu membuat sang ayah Fadli Nuril kecewa hingga membuat nya pergi meninggalkan keluarga dan membawa Kevin Aprilio, Anak sulung yang mau menuruti keinginan nya untuk bergabung di perusahaan nya.
Azlan tinggal bertiga dengan sang ibu, Ratna dan Ara sang adik yang kini menjadi assisten nya.
Ratna sendiri tidak memaksa Azlan, yang terpenting ia mandiri dan tidak menyusahkan nya sebagai orang tua, dan selama ini Usaha nya tidak sia sia, kerja keras nya membuahkan hasil. ia menjadi perias yang terkenal dan jasa nya tidak lah murah.
"Sudah selesai, tinggal bibir nya. buka sedikit Julaika...!"
Julaika menghela nafas panjang membuat Azlan sedikit heran.
"lama banget, Kenapa sih mesti seperti ini kak !"
gerutu Julaika lalu menyodorkan bibir nya pada Azlan yang langsung mengulas senyum.
"Jadi pengantin memang seperti itu, sekali seumur hidup kalau bisa dan yang pertama itu harus maksimal...!"
Jawab Rena menggeleng kan kepala nya, lalu tersenyum melihat adik nya yang begitu cantik.
Pipi nya yang merona serta bibir yang berwarna merah muda membuat nya terlihat begitu berbeda, Julaika memang jarang sekali dandan.
pakai lipstik saja jarang, apa lagi pakai blush on.
"Ara, siapakan kebaya nya !"
titah Azlan pada sang adik.
sebelum nya memang tidak ada Fitting baju karena waktu itu Julaika sibuk dengan pekerjaan nya di kantor. hingga membuat nya memasrahkan semua nya pada Rena, begitu juga dengan Rasyid. Ia juga menyerahkan semua urusan pada Mala.
"Jul, coba hubungi calon suami mu, sudah siap atau belum ?!"
ujar Rena duduk di hadapan Julaika.
Ara menghampiri dan meminta Julaika untuk beranjak dari duduknya, sementara Azlan membereskan semua make up yang sudah terpakai, keduanya memang mandiri dan tidak terlalu mengandalkan orang lain dalam pekerjaannya.
"Hai, bisa kah dia cepat keluar ! aku mau ganti pakaian...!"
Ara mengulas senyum, baru kali ini ada yang mengusir kakaknya.
"Sebentar, aku akan kembali untuk memakai kan mahkota pada hijab mu !"
Azlan santai dan tidak meladeni sikap jutek Julaika, bagi nya hal itu wajar karena Ia bukan muhrimnya.
Julaika mencoba untuk menghubungi Rasyid namun tidak ada jawaban, sejak semalam nomor nya tidak aktif entah kenapa membuat Julaika bingung.
Tubuh nya kini sudah berbalut kebaya pengantin berwarna putih dengan beberapa Payet indah menghiasi. Ara yang sudah terampil langsung memakai kan nya hijab dan tinggal menunggu Azlan kembali.
Sementara ibu Rida dan kerabat yang lain nya tengah di dandani oleh assisten Azlan yang lain nya.
Azlan masuk setelah Ara memanggil, Ia memperhatikan Julaika yang terlihat tidak tenang dan beberapa kali memainkan ponsel nya.
"Jul, simpan sebentar ponsel mu, kita akan memakai mahkota di kepala mu !"
Julaika menurut tanpa menjawab, seseorang menyembul masuk ke dalam dan menghampiri.
"Astaga anak ibu cantik sekali...!"
Baru lah Azlan melihat Julaika mengulas senyum setelah Beberapa waktu ia tampil dengan ekspresi wajah nya yang datar.
"cantik banget Bu ?" tanya Julaika lalu tangan kanannya meraih tangan Rida, Ibunya tertegun mendapati tangan berhias hena itu terasa dingin dan basah. Julaika akan mengalami hal serupa jika dalam keadaan gugup dan gelisah. entah apa yang membuat nya gusar, apa hal itu memang wajar terjadi.
"Julaika, kamu gugup sayang ?!"
Julaika mengangguk, padahal Rasyid lah yang menjadi pikiran nya saat ini.
"Nak, Azlan. anda pintar sekali dalam merias, anak buahnya juga !
Ibu kagum Loh, jarang sekali lelaki yang menjadi perias."
Azlan mengulas senyum mendengar Penuturan Rida.
"sekolah rias di mana ?"
Itulah pertanyaan yang sering orang lontar kan pada nya, Ia memang Sekolah fashion dan kursus Makeup artist beberapa waktu.
Tentu jika bukan karena hal itu, ia tidak akan bisa, Awal nya memang hanya sekedar tertarik dan suka hingga ia terus menggeluti dunia tersebut dan berkarier sebagai makeup artist dan pengantin.
"saya memang kursus make up artist, dan sekolah fashion Tante !"
"ya, tapi bagus banget loh hasil makeup nya, ayahnya Julaika juga tahu dari teman bisnis nya !"
Azlan hanya mengulas senyum.
"hm, Jul kamu kerja di mana ?"
pertanyaan pertama Azlan untuk Perempuan yang kini tengah termenung sendiri memikirkan calon suaminya.
"Jul kerja di sebuah perusahaan periklanan..."
jaswab Rena karena Jul malah melamun dan tidak mendengar pertanyaan Azlan, mereka berbincang pun ia sibuk dengan pemikiran nya sendiri.
**
Rasyid sudah siap dengan tuxedo berwarna putih nya, Beberapa kerabat juga sudah siap untuk pergi menuju rumah Kediaman Rian.
Ia enggan mengaktifkan ponsel nya karena beberapa kali Arya menghubungi nya, pria itu lah yang menjadi partner nya dalam transaksi narkoba.
"selamat siang....."
Polisi sudah mengintai sejak pagi, Dan mereka yakin kali ini bisa membekuk Rasyid, semalam mungkin Rasyid bisa lari tapi kali ini tidak, polisi sudah berjaga di depan dan belakang rumah Rasyid, tak peduli dengan Acara tersebut karena bagi Polisi Rasyid harus di tangkap hari ini juga.
Adi kembali tertegun melihat tiga orang Polisi datang, Adi yakin kali ini Rasyid tidak akan bisa mengelak atau melarikan diri seperti semalam.
semalam Adi sudah memperingatkan Rasyid untuk membatalkan pernikahan nya terkait kasus tersebut namun Rasyid tetap kekeuh dengan keinginan nya itu.
dan sekarang polisi berada di depan mata, Rasyid mungkin bisa mengelak dan tidak mengakui perbuatannya namun polisi sudah mengantongi beberapa bukti untuk menjerat Rasyid ke penjara.
"Kami harus membawa Rasyid ke kantor polisi hari ini juga !"
Ucap salah satu polisi masuk ke dalam mencari keberadaan Rasyid yang kemungkinan akan lari seperti semalam.
"Rasyid, ibu mohon serah kan diri ke polisi, jangan memperpanjang masalah !"
Rasyid menggeleng kan kepala nya lalu berlari pergi dari pintu belakang rumah.
bersambung....
terima kasih sudah mampir 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Wina Yuliani
👍👍👍👍👍👍 keren, simple tp menarik
2023-04-06
1
Al Fatih
awal cerita yg menarik...,, ad abang azlan
2023-03-31
2