Flashback on.
Annisa adalah seorang wanita muda yang baru saja pindah ke kota New York untuk memulai karirnya sebagai editor. Setelah menyelesaikan tugasnya di kantor, ia memutuskan untuk mencari tempat untuk makan malam.
Annisa memasuki restoran yang indah dengan cahaya lilin yang menyala di setiap meja. Saat ia duduk, ia menaruh matanya pada pria tampan yang berdiri di belakang dapur terbuka. Pria itu tampaknya sangat sibuk dan penuh semangat dalam mengolah masakan yang terlihat sangat enak.
Reynold, seorang chef berbakat, melihat Annisa dan merasakan getaran aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia memutuskan untuk pergi ke meja Annisa dan menyambutnya dengan ramah.
"Selamat malam, apa yang dapat saya sajikan untuk Anda malam ini?" tanya Reynold dengan senyuman.
Annisa terkesan dengan kesopanan dan kebaikan Reynold, dan mereka mulai berbicara tentang masakan dan restoran di kota New York. Reynold menceritakan bagaimana ia menjadi chef dan bersemangat membagikan tips dan triknya.
"Saya rasa saya harus mencoba hidangan terbaikmu," kata Annisa dengan senyum.
Reynold tersenyum dan menyambut permintaannya. Ia merasa senang bisa memberikan pengalaman makan malam yang tak terlupakan bagi Annisa.
Saat mereka menikmati hidangan yang lezat, mereka semakin dekat dan berbicara tentang kehidupan mereka yang berbeda. Reynold mengungkapkan bahwa ia telah kesepian dalam kehidupannya yang sibuk sebagai chef, sementara Annisa mengungkapkan bahwa ia merasa kesepian karena kesulitan membangun hubungan di kota yang baru.
"Kita mungkin bisa membantu satu sama lain," kata Reynold.
Mereka berbicara lebih lama dan akhirnya meninggalkan restoran bersama-sama. Mereka memutuskan untuk melanjutkan malam mereka dengan berjalan-jalan di kota New York dan berbicara lebih jauh tentang masa lalu, impian, dan tujuan hidup mereka.
Dari pertemuan mereka yang tak terduga di restoran malam itu, Annisa dan Reynold tumbuh dekat dan mulai berkencan secara teratur. Mereka menemukan kenyamanan dan dukungan satu sama lain dalam kehidupan yang sibuk dan rumit di kota besar New York.
Annisa dan Reynold semakin dekat dan saling jatuh cinta setiap hari. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di restoran dan tempat-tempat romantis di kota New York.
Suatu malam, mereka berdua sedang makan malam di sebuah restoran mewah. Reynold menatap Annisa dengan penuh kasih dan berkata, "Annisa, aku ingin kau tahu betapa berartinya dirimu bagiku. Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu di hidupku."
Annisa tersenyum dan merasa hangat di hatinya. Ia merangkul Reynold dan berkata, "Aku juga merasa sama, Reynold. Kau membuatku merasa spesial setiap hari dan aku sangat berterima kasih atas itu."
Reynold memandang Annisa dengan penuh cinta dan berkata, "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersama kamu, Annisa. Apakah kamu mau menjadi pacarku?"
Annisa terkejut dan merasa senang mendengar pertanyaan itu. Ia tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, Reynold. Aku mau menjadi pacarmu."
Mereka berdua tersenyum dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka merayakan momen itu dengan menikmati hidangan lezat di restoran tersebut dan menghabiskan malam bersama-sama.
Sejak saat itu, Annisa dan Reynold semakin dekat dan saling mencintai. Mereka menghabiskan waktu bersama dan saling mendukung dalam segala hal. Kedekatan mereka semakin erat dan mereka mulai membicarakan rencana untuk masa depan bersama.
Mereka tahu bahwa cinta mereka akan terus tumbuh dan berkembang seiring waktu. Mereka berjanji untuk selalu menghargai satu sama lain dan menjaga cinta mereka tetap bersemayam di dalam hati masing-masing.
…
Annisa dan Reynold telah merencanakan untuk makan malam bersama di restoran mewah di kota New York. Annisa sangat senang dan bersemangat untuk bertemu dengan Reynold di malam itu. Dia memilihkan gaun cantiknya dan mempersiapkan dirinya dengan baik.
Namun, setelah menunggu selama satu jam, Reynold tidak datang. Annisa mulai merasa cemas dan kecewa. Dia mencoba menghubungi Reynold berkali-kali, namun tidak ada jawaban. Akhirnya, Annisa menyadari bahwa Reynold telah menghilang.
Annisa merasa sangat sedih dan kecewa. Dia merasa bahwa Reynold telah mempermainkannya dan tidak menghargai waktu yang telah ia habiskan untuk mempersiapkan diri. Dia merasa dikhianati dan kesepian.
Dia mengirim pesan ke Reynold, "Kamu telah mempermainkanku, Reynold. Aku merasa sangat kesepian dan tidak dihargai. Apa yang terjadi? Apakah kamu tidak mencintai aku lagi?"
Namun, Reynold tidak membalas pesannya. Annisa merasa semakin terpuruk dan kesal. Dia tidak bisa tidur malam itu dan terus berpikir tentang apa yang telah terjadi.
Beberapa hari kemudian, Reynold menelepon Annisa dan menjelaskan bahwa dia telah mengalami masalah dalam pekerjaannya dan harus keluar kota tiba-tiba. Dia tidak bisa memberi tahu Annisa sebelumnya karena dia sangat sibuk dan tidak punya waktu.
Annisa merasa cemas ketika Reynold tidak menghubunginya selama beberapa hari. Mereka biasanya mengobrol setiap hari dan bertukar pesan di telepon seluler mereka. Annisa mencoba menghubungi Reynold beberapa kali, tetapi tidak mendapat respons apapun.
Beberapa hari kemudian, Reynold tiba-tiba menghubungi Annisa. Annisa merasa lega mendengar suaranya dan berharap untuk mendengar penjelasan mengenai mengapa Reynold tidak menghubunginya selama beberapa hari ini.
Annisa: "Reynold, kenapa kamu tidak menghubungiku selama beberapa hari ini? Aku sangat khawatir tentang kamu."
Reynold: "Maaf Annisa, aku punya sesuatu yang harus kukatakan padamu. Aku tidak mencintaimu lagi."
Annisa: "Apa maksudmu Reynold? Kenapa kamu bisa tiba-tiba merubah perasaanmu? Apa yang salah dengan hubungan kita?"
Reynold: "Aku hanya merasa bahwa kita tidak cocok satu sama lain dan aku tidak ingin melanjutkan hubungan kita."
Annisa: "Aku benar-benar merasa sakit hati Reynold. Kamu memutuskan hubungan kita secara sepihak dan tanpa memberikan aku kesempatan untuk mencoba memperbaikinya. Aku benar-benar mencintaimu Reynold dan tidak ingin kehilanganmu."
Reynold: "Maaf Annisa, aku tahu ini sangat menyakitkan bagimu, tapi aku merasa bahwa ini adalah yang terbaik untuk kita berdua. Aku harap kamu bisa memahami."
Annisa: "Tapi Reynold, aku merasa bahwa kita bisa mencoba memperbaiki hubungan kita dan mencari tahu di mana salahnya. Aku tidak ingin kita putus begitu saja."
Reynold: "Aku sudah memikirkannya dengan baik Annisa, dan aku yakin ini adalah keputusan yang tepat untuk kita berdua. Maaf, aku harus pergi sekarang."
Annisa merasa sedih dan kecewa setelah percakapan itu. Dia merasa seperti dunianya runtuh dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Meskipun ia mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka, ia akhirnya harus menerima kenyataan bahwa Reynold memutuskan hubungan mereka secara sepihak. Annisa merasa sangat sakit hati dan kesepian, tetapi dia tahu bahwa dia harus melanjutkan hidupnya tanpa Reynold.
Flashback off.
Malam itu membuat Annisa mengingat kembali akan hubungannya dahulu dengan Reynold. Hubungan yang telah terjalin selama beberapa tahun itu berakhir tanpa adanya kejelasan ataupun kepastian dan diakhiri secara sepihak oleh Reynold membuat Annisa meyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan tersakiti untuk kedua kalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments