Mencintai Wanita Gagal Move On

Mencintai Wanita Gagal Move On

Part 1

‘’Ini sudah kedua kalinya Al, mau sampai kapan kamu seperti ini?’’

‘’Ma stop deh, aku nggak mau bahas masalah ini lagi.’’

‘’Apa karena Max?’’ Ucapan itu sontak menghentikan langkah Alesya yang baru saja akan masuk ke kamarnya. Wanita itu berbalik dan menatap mamanya dengan tatapan datar.

‘’Mau sampai kapan kamu mengingatnya Al? Ikhlaskan Max yang sudah tenang di atas sana.’’

‘’Ma, aku nggak mau membicarakan hal ini lagi.’’

‘’Iya, tapi mau sampai kapan Al? Kamu saja nggak pernah mau membuka hati kamu untuk belajar melupakannya.’’

‘’Aku bukannya nggak mau ma, aku sudah berusaha. Melupakan seseorang nggak segampang itu. Sakit ma, sakit banget saat aku disadarkan oleh kenyataan kalau seseorang yang aku cintai nggak ada lagi dan nggak akan pernah lagi ada di sampingku!’’  Alesya menjawab dengan nada satu oktaf lebih tinggi. Suara nya bergetar, air mata perlahan jatuh membasahi pipi. Selalu saja seperti ini, mamanya sama sekali tidak mau mengerti perasaannya dan itu benar-benar membuatnya sedih dan kesal. mereka hanya bisa memerintah, tapi nyatanya, hal itu tidaklah gampang, untuk seseorang yang mengalaminya.

Kehilangan seseorang, tentu saja merupakan sebuah pukulan berat. Kehilangan saja sudah begitu menyakitkan dan sekarang dia dipaksa untuk melupakan?

Kenapa dunia begitu tidak adil? Dunia sudah mengambil Max darinya dan sekarang ingin mengambil Max juga, dari ingatannya?

Dia adalah Alesya Lesmana, ketua tim designer di perusahaan Gsaint (Perusahaan terbesar di bidang fashion yang ada di Indonesia), usianya sudah memasuki angka 25 tahun dan belum memiliki pendamping.

Sakit. Itulah yang dirasakan Alesya. Kehilangan seseorang yang berarti, berkali-kali lipat lebih menyakitkan dari berbagai macam hal paling menyakitkan di dunia. Alesya juga ingin seperti wanita lain yang bisa memeluk saat merindukan. Ingin merengek ketika manja. Ingin berkeluh kesah, saat sedang memiliki masalah. Ingin dihibur saat sedih. Ingin dijemput, ketika ingin keluar jalan-jalan. Dan juga ingin melihat senyum prianya, setiap hari.

Ditinggal pergi selamanya karena sang kekasih kembali ke pangkuan Tuhan itu berbeda rasanya dengan ditinggal selingkuh atau diputuskan begitu saja. Rasanya benar-benar menyakitkan. Dunianya seakan runtuh dalam sesaat, mimpinya, angannya hilang begitu saja.

Bodoh memang jika mengingat dia menjadikan pria itu sebagai dunianya, tetapi inilah cintanya. Bukti dari betapa besar rasa yang dimilikinya untuk pria itu, pria yang telah pergi dan tidak akan kembali lagi.

‘’Mama mengerti kamu sedih, tapi mama juga nggak mau lihat kamu begini terus!’’

‘’Mama nggak ngerti! Kalau mama ngerti mama nggak mungkin mendesakku untuk memiliki hubungan baru.’’

‘’Apa mama salah? Mama sebagai orang tua hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Mama nggak mau kamu terus hanyut dalam masa lalu. Al, waktu terus berlalu, bangkitlah nak, jangan seperti ini terus. Ikhlaskan dia yang meninggalkanmu dan mulailah menata hidupmu lagi. Sudah 3 tahun Al, sudah cukup untuk kau meratapi kepergiannya.’’

‘’Ma, aku nggak bisa, benar-benar nggak bisa dan tolong jangan paksa aku! Biarkan aku seperti ini ma, aku nggak masalah hidup dalam kenangan kami, Aku nggak masalah untuk itu. Aku juga nggak yakin bisa menikah, hatiku sakit dan sepertinya nggak sanggup menerima cinta yang lain.’’ Tangisan Alesya semakin pilu. Wanita itu benar-benar merindukan Max sekarang.

‘’Mama nggak mungkin membiarkanmu seperti ini terus Al. Pokoknya mama nggak mau tau, besok, kamu harus bertemu dengan Deon dan mengubah keputusanmu. Terima lamarannya dan menikahlah secepatnya. Mama yakin pria itu akan menjaga dan memperlakukanmu dengan baik nanti.’’

‘’Nggak akan ma, aku nggak akan menikah dengan siapapun selain Max!’’

‘’Dia sudah meninggal Alesya!’’ teriak mamanya frustasi. Alesya selalu saja bersikeras menolak kemauannya. Walaupun harus memaksa, mama Risa tetap kekeh ingin menikahkan Alesya dengan Deon.

Wanita paruh baya itu hanya ingin sang putri memiliki seseorang yang akan menjaganya nanti. Dia sadar betul bahwa umurnya dan suami tidak lagi muda dan bisa kapan saja mereka dipanggil pulang oleh sang pencipta. Oleh karena itu, dia ingin mencari seseorang yang bisa dipercaya untuk menjaga Alesya dan orang itu adalah Deon. Pria yang menurutnya bisa menggantikan Max untuk benar-benar bisa menjaga Alesya.

‘’Ya, dan itulah yang membuatku tidak bisa melupakannya! Rasa cinta ini terlalu besar dan Max sudah membawa semuanya pergi. Apa mama tau bagaimana sedihnya aku saat bangun dari koma dan tidak mendapatkannya disisiku lagi? Saat itu aku bahkan berpikir akan lebih baik untukku jika tidak lagi membuka mata. Tapi sialnya, Tuhan malah menyadarkanku dan membiarkannya pergi sendirian.’’

Refleks, tangan mama Risa terangkat. Tamparan yang lumayan keras didapat Alesya, sesaat setelah dia mengucapkan kalimat terakhirnya.

‘’Berani sekali kamu mengucapkan kalimat itu! Apa kamu tau bagaimana takutnya mama dan papa melihatmu yang tidak kunjung membuka mata? Apa kamu tau bagaimana takutnya kami karena kamu yang beberapa kali menghadapi kondisi kritis? Kami bahkan terjaga siang malam karena rasa takut yang berlebihan dan kamu dengan gampangnya menyebutkan kalau kesadaranmu itu adalah hal sial untukmu!?’’ bentak mama Risa yang tidak habis pikir dengan pola pikir Alesya.

Hati orang tua mana yang tidak sakit mendengar ucapan seperti itu? mama Risa terduduk lemas sambil menangis. Benar-benar menyakitkan mendengar ucapan Alesya tadi. Bagaimana bisa Alesya berucap seperti itu? Apakah mereka sebagai orang tua tidaklah penting bagi Alesya?

Mama Risa berbalik memunggungi Alesya, paruh baya itu menangis pilu, dadanya terasa sesak, mengingat ucapan Alesya tadi, juga merasa bersalah, karena sudah menampar sang putri.

Bukannya minta maaf, Alesya malah meninggalkan mamanya begitu saja. Wanita itu menutup pintu kamarnya dengan setengah membanting.

Dia duduk dengan bersandar di pintu kamarnya, tangisnya semakin pecah. Bukan keinginannya untuk menyakiti hati sang mama, ucapannya pun terlontar begitu saja, mungkin karena terlalu emosi, hingga tidak bisa lagi menahan diri dan memfilter kata-katanya.

‘’Bae …  kenapa kamu tega meninggalkanku? Seandainya kamu masih disini, hal ini tidak mungkin terjadi padaku. Max aku benar-benar tidak bisa melupakanmu, sekeras apapun aku berusaha. Kenapa kamu meninggalkanku dengan cinta yang sebesar ini?’’ Masih menangis, Alesya berdiri dan mengambil foto Max yang masih dia pajang di nakas samping ranjangnya. Dia terus memperhatikan wajah tampan Max yang tidak bisa lagi dilihat dan disentuhnya secara langsung. Air mata pun terus jatuh membasahi bingkai foto itu.

Alesya merasa hidupnya sangat sial, Tuhan begitu kejam padanya. Dari sekian banyak manusia dimuka bumi ini, kenapa harus dirinya yang mengalami situasi menyakitkan ini?

Kenapa Tuhan malah mengambil Max darinya, apa salahnya sampai Tuhan tidak mengizinkan kebahagian untuknya dan Max?

Diluaran sana begitu banyak orang yang tidak saling mencintai bisa saling menyatu, lalu kenapa dia dan Max yang begitu saling mencintai malah dipisahkan dengan begitu kejamnya?

Lalu Alesya membawa bingkai foto itu naik ke ranjang dan bersandar di headboard, dia masih menangis dengan memeluk erat bingkai foto Max. Benar-benar sakit rasanya menahan rindu pada seseorang yang tidak bisa lagi digapai. Percayanya sangat besar, tapi sayang kenyataan tidak berpihak, harapannya masih sama, tapi sayang takdir tidak mengizinkan, mimpinya masih banyak, tapi sayang Tuhan berkehendak lain.

‘’Aku merindukanmu bae. Bisakah kau hadir dimimpiku? Aku benar-benar ingin memelukmu sekarang. Kumohon sekali ini saja.’’ Alesya meminta dengan begitu pilu, berharap Tuhan berbelas kasihan padanya, berharap Tuhan mengabulkan keinginannya.

Hampir dua jam berlalu, mata Alesya perlahan tertutup, mungkin karena terlalu lelah menangis hingga matanya jadi berat dan tertutup perlahan.

Bersambung .....

Aku ingin mengikhlaskan, tapi nyatanya hati tak sanggup. kehilanganmu adalah hal paling menyakitkan untukku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!